Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS PARTISIPASI DAN

PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH GIZI

TIM DOSEN MK PERENCANAAN PROGRAM GIZI


PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA
2020
Prioritas masalah
• Munculnya sejumlah masalah secara simultan yg nampaknya mempunyai bobot permasalahan
yg sama → pertanyaan bagi pengambil keputusan → masalah manakah yg segera memerlukan
penanggulangan?
• Penentuan prioritas masalah gizi dan kesehatan adalah suatu proses yg dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu, utnuk menentukan urutan
masalah dari yg paling penting sampai dengan yg kurang penting
• Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
Apa MASALAHNYA
Tiga Syarat Menetapkan Masalah :
◦ Ada kesenjangan
◦ Ada rasa tidak puas
◦ Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah

Cara Mengetahui Masalah :


◦ Melakukan penelitian
◦ Mempelajari laporan
◦ Diskusi dengan para ahli
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN dan Gizi

1. Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian, kesakitan, lama hari kehilangan
kerja, biaya rehabilitasi, dll
2. Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu
3. Masalah kesehatan yang paling rentan untuk intervensi.
4. Masalah yang belum pernah disentuh/diintervensi.
5. Masalah yang merupakan daya ungkit tinggi dalam meningkatkan status kesehatan,
economic saving,
6. Apakah merupakan prioritas daerah/nasional
Mengapa Perlu Prioritas Masalah?
Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua
masalah.
Adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu
semua masalah diselesaikan
(Azwar, 1996).
Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
◦ Scoring Technique (Metode Penskoran)
◦ Non Scoring Technique
Teknik Non-Skoring
• Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah dengan teknik non-skoring
1. Metode Delbeq
2. Metode Delphi
Teknik Skoring
• Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai
parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah (resources
availibility)
Metode penentuan prioritas
masalah
1. Metode Matematik
2. Metode Delbeque
3. Metode Delphi
4. Metode Hanlon
1. Metode Matematika
Metode matematik
(PAHO, pan american health organization)

Kriteria penentuan prioritas masalah:

1) Magnitude (Luas masalah)


2) Severity (beratnya kerugian yang ditimbulkan)
3) Vulnerability (ketersediaan sumberdaya)
4) Comunity and political concern (kepedulian/dukungan
politis dan dukungan masyarakat)
5) Affordability (ketersediaan dana)
1. Magnitude masalah, menunjukkan berapa banvak penduduk
yang terkena masalah atau penyakit tersebut. Ini ditunjukan oleh
angka prevalensi atau insiden penyakit

2. Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan.


• Pada masa lalu yang dipakai sebagai ukuran severity adalah Case Fatality Rate
(CFR) masing-masing penyakit.
•Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat dari jumlah disability days atau
disability years atau disesase burden yang ditimbulkan oleh penyakit bersangkutan.
•Anemia misalnya akan mendapat nilai skor

tinggi dalam skala prioritas yaitu dari sudut pandang severity ini.
3. VULNERABILITY M E N U NJU K AN S E JAU H M A N A T E RSEDIA
T E KN OLOGI ATAU OBAT YA N G E F E K TIF U N T U K M ENGATASI
MA SA LA H T E RSEBUT.
V UL N E RABI LITY JU G A BI SA DI N I L AI DA R I T E RSEDIA NYA
I N F R ASTRUKTUR U N T U K M E L A KSANA K AN P ROG R AM S E PERTI
M I SA LNYA KE T E RSEDIA AN T E N AGA DA N P E R AL ATAN .

4. Affordability menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia. Bagi negara


maju masalah dana tidak merupakan masalah akan tetapi di negara
berkembang seringkali pembiayaan program kesehatan tergantung pada
bantuan luar negeri.
Kadang kala ada donor yang mengkhususkan diriuntuk menunjang program
kesehatan atau penyakit tertentu katakanlah program gizi, HIV/AIDS
Langkah-Langkah
➢Panel Expert melakukan skoring pada masing-masing kriteria
dengan skor ordinal (terendah angka 1 sampai tertinggi angka
5)
Mengalikan nilai skor masing-masing kriteria
➢Total skor tertinggi menjadi masalah yang paling prioritas
CONTOH

Masalah M S V C A Total

4
(produktivi
ANEMIA 5 (32%) tas, imun, 3 1 2 120
beban
ekonomi)

4
OBESITAS 5 (31%)
(risk.PTM)
4 4 1 320

GAKY 3 3 3 2 1 54
KELEBIHAN

➢ Mudah dan cepat dilakukan


➢ Dapat memasukkan beberapa kriteria penting sekaligus

KELEMAHAN
➢Tidak Objektif (ditentukan secara kualitatif oleh pakar)
➢Kriterianya kurang spesifik
2. Metode Delbeq
Langkah-langkah Prioritas Masalah menurut Delbeq :
a. Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
b. Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
c. Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh melebihi bobot yang telah
disepakati. Bila ada perbedaan pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
d. Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan skor masing-masing masalah.
e. Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan prioritasnya berdasarkan jumlah skor
yang tertinggi sampai terendah.
f. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di belakang
setiap masalah
g. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti mendapat
peringkat tinggi (prioritas tinggi).
Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat tersebut, dengan harapan
masing-masing orang akan mempertimbangkan kembali peringkat yang diberikan setelah
mengetahui nilai rata-rata
Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
Contoh Tabel Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORITAS
MASA-LAH BESAR KEGAWAT KEMUDAH
BIAYA NILAI
MASALAH AN AN
TOTAL
8 8 6 7
A 8X8=64 4X8=32 3X6=18 2x7=14 128 3
B 4X8=32 8X8=64 2X6=12 3X7=21 129 2
C 7x8=56 5X8=40 6X6=36 4X7=28 154 1
D 2x8=16 2X8=16 1X6=6 5X7=35 73 5
E 3x8=24 3X8=24 1X6=6 6X7=42 120 4
KELEBIHAN

➢ Mudah dan cepat dilakukan


➢ Pakar bebas memberikan nilai

KELEMAHAN
a. Bersifat kualitatif
b. Kriterianya penentuan pakarnya kurang jelas
c. Menentukan siapa yang seharusnya ikut dalam menentukan peringkat prioritas tersebut
d. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif
e. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang berbeda dan tidak untuk menentukan
prioritas atas dasar fakta
3. Metode Delphi
Metode delphi
a. Metode Deplhi merupakan salah satu metode untuk meramalkan keadaan social dan masa
depan suatu organisasi
b. Pada dasarnya metode Delphi adalah suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan
(consensus) melalui diskusi kelompok untuk menentukan kecenderungan yang akan dating
c. Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama.
d. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus
e. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah
pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari
Langkah2 untuk melakukan metode
Delphi
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli yang dianggap mengetahui dan
menguasai permasalahan
3. Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima kembali jawaban kuesioner yang
berisikan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah
4. Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon yang muncul dan mengirim kembali
hasil rangkuman kepada partisipan
5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas/ memeringkat alternatif
solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan kepada pemimpin kelompok/pembuatan
keputusan
6. Hasil pendapat para anggota direkap, kemudian didistribusikan ke seluruh anggota utk
membandingkan pendapatnya dgn pendapat anggota lain
7. Proses diulangi berkali-kali melalui revisi dan penjelasan sehingga consensus dapat dicapai
Contoh Tabel Delphi Kriteria
Masalah Total Skor Prioritas
1 2 3 4 5 6

A 3 3 4 4 5 5 3600 II

B 4 4 5 3 4 4 3840 I

C 2 3 3 5 4 5 1800 III

D 1 2 3 2 3 1 36 IV

E 2 2 1 1 1 1 4 V

Dst.
KELEBIHAN
 Relatif murah
 Oleh karena keputusan yg diambil berdasarkan consensus, maka dapat
meniadakan keputusan sepihak yang diambil sementara oleh anggota yang
dominan
 Dlm hal data kuantitatif tidak tersedia, oleh karena permasalahan sgt kompleks,
sangat sulit, maka metode ini cocok utk menentukan prioritas masalah

KELEMAHAN
➢Seleksi anggota yg kurang teliti menghasilkan keputusan yg kurang tepat
➢Oleh karena pembahasan dilakukan berulang kali menyebabkan anggota
menjadi letih → keputusan yg diambil belum matang/siap
➢Oleh karena tidak tersedianya data yg akurat, maka 2 kelompok yg berbeda akan
menghasilkan keputusan yg berbeda pula
4. Metode Hanlon
(Kuantitatif)
METODE HANLON

Berdasarkan tinjauan atas percobaan berulang yang dilakukan dalam mengidentifikasi


masalah-masalah kesehatan, pola kriteria yang konsisten menjadi kelihatan jelas. Pola
tersebut tercermin pada komponen-komponen dalam sistem ini

Kriteria penentuan prioritas masalah:

1) Magnitude (besarnya masalah)


2) Emergency/seriousnes (tingkat kegawatan masalah)
3) Causability (kemudahan penanggulangan masalah)
4) PEARL factor (dapat tidaknya program dilaksanakan)
KRITERIA I (MAGNITUDE)

1. Merumuskan faktor yang menentukan besarnya maslah

Nilai % penduduk yang Perkiraan pengeluaran Perkiraan kerugian lain-


menderita penyakit biaya (Rp) lain (Rp)
10 26-30 200.000 500.000

8 21-25 101.000-150.000 400.000

6 16-20 76.000 – 100.000 200.000 – 300.000

4 11-15 41.000 – 50.000 101.000 – 200.000

2 6-10 11.000 – 25.000 51.000 – 100.000

1 <5 10.000 < 50.000


2. Memberikan angka-angka pada masalah

Masalah % penduduk yang Perkiraan pengeluaran Perkiraan kerugian


menderita penyakit biaya (Rp) lain-lain (Rp)

A 17 80.000 150.000

B 24 120.000 250.000

C 30 45.000 300.000

3. Mengkonversi nilai masing-masing masalah dengan memberikan kriteria nilai

MAsalah % penduduk Biaya Kerugian Total Rata-rata


pengeluaran
A 6 6 4 16 5,33
B 8 8 6 22 7,33
C 10 4 6 20 6,66
KRITERIA II (EMERGENCY)
Masalah Keganasan Tingkat Kecenderungan Total Rata-rata
urgensi
A 6 9 5 20 6,6
B 3 7 7 17 5,6
C 7 6 3 16 5,3

KRITERIA III (CAUSABILITY)

5
1
Sangat mudah
Amat sulit

Masalah A = (3+2+1+4+2+4)/6 = 3,17


Masalah B = (2+2+3+2+2+3)/6 = 2,83
Masalah C = (3+4+5+3+3+5)/6 = 4,5
KRITERIA IV (PEARL)

P = Kesesuaian (Appropriateness)
E = secara ekonomi murah (economic feasibility)
A = dapat diterima (acceptability)
R = tersedia sumberdaya (resource availability)
L = legalitas terjamin (legality)

Masalah P E A R L nilai

A 1 1 1 1 1 1

B 1 1 1 1 1 1

C 1 0 1 0 1 0
PRIORITAS MASALAH METODE HANLON

Masalah Rata2 Rata2 Causability PEARL Prioritas


Magnitude Emergency

A 6,6 6,6 3,17 1


41.844
B 5,6 5,6 2,83 1 31.696

C 5,3 5,3 4,5 0 0

Semua nilai pada masing-masing kriteria dikalikan secara kumulatif


Analisis Partisipasi
Definisi Analisis Partisipasi

Analisis partisipasi atau analisis pihak yang


dilakukan sebagai bagian dari analisis situasi →
TAHAP AWAL PERENCANAAN

Tahap penting untuk membantu perencana dan


menentukan Langkah yang akan dilakukan dan
siapa yang akan diajak bekerjasama → tujuan
dapat tercapai
Tujuan Analisis Partisipasi

a. Mengidentifikasi siapa saja atau pihak terkait


b. Menganalisis bagaimana karakteristik pihak terkait
c. Mengidentifikasi interest/motif terhadap intervensi yang akan
dilakukan
d. Apa potensi kelebihan/kelemahan masing – masing
e. Menentukan Langkah dan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
untuk mencapai tujuan intervensi
Tabel Analisis Partisipasi
Person/ Category Characteristic Interest, Potentials Implication for
Group motives, (+) strength the project
attitude (-) weakness
Siapa yang Target/pelaku/ Bagimana sikap • Bagaimana • Kelebihan • Bagaimana
akan diajak penanggungja dan sifat serta ktertarikan dan perencana
bekerjasam wab/pendukun karakteristik terhadap kelemahan memperlaku
a g dari kegiatan terhadap kan orang yg
pelaku/target • Bagaimana kegiatan terlibat
perilaku dari • Bentuk • Strategi
orang yg penolakan sehingga
terlibat yg mungkin orang terlibat
terjadi dalam
kegiatan
Contoh analisis situasi
Kasus :
Suatu daerah memiliki angka kematian ibu yang tinggi berdasarkan data di
Puskesmas. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, didapatkan bahwa salah
satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah akses pelayanan
kesehatan yg rendah, cakupan pemeriksaan kehamilan pada faskes rendah,
cakupan distribusi tablet tambah darah untuk ibu hamil rendah serta
pertolongan persalinan oleh nakes rendah. Salah satu kegiatan yang akan
dilakukan adalah edukasi pentingnya persalinan dengan nakes.
Person/ Category Characteristic Interest, motives, Potentials Implication for the
Group attitude (+) strength project
(-) weakness

Ibu Hamil Target Patuh pada suami • Melahirkan dgn (+) mudah menerima Menjadi sasaran
dan keluarga selamat informasi baru utama dengan
• Biaya terjangkau (-) tidak mengambil mengikutsertakan
keptusn sendiri keluarga
(-) tidak punya
pengalaman

Suami Ibu Pelaku • Tidak punya • Biaya terjangkau Sumber dana Melibatkan suami
pengalaman • Istri dan anak persalinan secara aktif dalam
• Pengambil selamat pemeriksaan dll
keputusan

Bidan Desa Pelaku • Ramah • Cakupan (+) terdidik dan Koordinasi dan
• Membantu pertolongan terampil Kerjasama
persalinan persalinan (+) terbuka untuk
kerjasama
Tugas Kelompok
Membuat Tabel Prioritas Masalah dengan ke-4 Metode Pada Materi
Penentuan Prioritas Masalah

Anda mungkin juga menyukai