ORGANISASI
Ditulis Panji Pada April 17, 2010 Di Artikel dan Opini | 15.602 Kunjungan 3 Comments
Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa
ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya
yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau
permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari
ancaman.
Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat
selama ini.
Analisa ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis
sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut.
Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan
tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
“Luck is a matter of preparation meeting opportunity ??? Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan bertemu
dengan kesempatan (Oprah Winfrey)”
Strengh (kekuatan)
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Contoh :
Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh :
Opportunity (kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita
untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa
juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh :
Threat (ancaman)
Adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi dan program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi
atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum
berkembang.
Contoh :
Dalam contoh-contoh tersebut maka kita dapat melihat apa yang dapat kita lakukan dan kita gunakan, serta apa
yang tidak dapat kita lakukan serta harus kita lengkapi.
1. SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yg sama
menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan
bukan pemecahan masalah.
2. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal.
Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak
bisa digunakan
3. Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi
4. Hindari ”grey areas”.
1. Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan
sesederhana mungkin
Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana
program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut.
Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang
kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal dan
external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan
dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat
peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat
menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika
tujuan telah ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah organisasi adalah Visi dan Misi dari organisasi
tersebut. Sehingga analisa SWOT dapat berjalan dengan baik apabila visi dan misi organisasi telah terbangun.
”Seseorang mulia bukan karena apa yang dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk memberikan
manfaat bagi orang lain”
Fb/e-mail : emp4t_hati@yahoo.co.id
Web : www,untirta-network.co.cc
Posting Terkait
ih