Anda di halaman 1dari 57

KARS

PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO

Dr Luwiharsih,MSc
Dr Luwiharsih,MSc

JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 - Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang

PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• * S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS

PENGALAMAN KERJA
o Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )
o Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )
o Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )
o Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)

KARS_ARSSI 20 Maret 2021


OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Prinsip-prinsip manajemen
risiko
3. Kerangka kerja
manajemen risiko
4. Proses manajemen risiko
5. Program Manajemen risiko
SNARS edisi 1.1
6. Penutup

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND


1. Pendahuluan

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


MANAJEMEN RISIKO ADALAH

proses yg proaktif & kontinu meliputi identifikasi, analisis,


evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan,
dan pelaporan risiko, termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya.

MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI ADALAH


proses identifikasi, analisis, evaluasi dan pengelolaan
semua Risiko yg potensial & diterapkan terhadap semua unit/
bagian/ program/kegiatan mulai dari penyusunan renstra,
penyusunan & pelaksanaan program & anggaran,
pertanggungjawaban & monitoring & evaluasi serta pelaporan.
Tujuan manajemen risiko dalam Pelayanan kesehatan
1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi negatif bagi
konsumen / pasien, staf dan organisasi

2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau penyakit bagi konsumen / pasien,
karyawan dan orang lain sebagai akibat dari pelayanan yang diberikan
3. Meningkatkan hasil asuhan pasien lebih baik

4. Mengelola sumber daya secara efektif

5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan perUUan dan memastikan


kelangsungan dan pengembangan organisasi

ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013


RISIKO

DAMPAK DARI KETIDAKPASTIAN SEBUAH TUJUAN

Peristiwa Tujuan organisasi


dalam setiap aspek,
Penyimpangan ketidakpastian,
biaya, pelayanan,
terhadap tujuan kemungkinan atau kualitas,
konsekuensi keberlanjutan
SIAPA PEMILIK RISIKO?

Pemilik risiko adalah bagian dari organisasi yang


memiliki akuntabilitas dan tanggung jawab dalam
tujuan organisasi à Unit/Divisi/Departemen

Enterprise Risk Manajemen(ERM): Everybody is Risk Manager

Semua orang sebagai penanggung jawab dari Risiko


MENGAPA PERLU MANAJEMEN RISIKO?

Risiko adalah ketidakpastian peristiwa


yang memungkinkan untuk mengontrol
Kontrol Risiko
dan mengurangi kerugian/insidendi RS
(Konsekuensi)

Manajemen risiko akan membantu organisasi


Ketepatan Tujuan RS untuk mengelola tujuan yang lebih akurat
yaitu mutu, keselamatan pasien & keselamatan
staf

Bisnis berkelanjutan mendukung pelayanan berkesinambungan dan


berkelanjutan di RS
MANAJEMEN RISIKO

Kerangka
Prinsip-prinsip Proses
Kerja
Manajemen Manajemen
Manajemen
Risiko Risiko
Risiko
2. Prinsip-prinsip
manajemen risiko
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN RISIKO

1. Manajemen risiko menciptakan nilai tambah (creates value)

2. Manajemen risiko adalah bagian integral proses dalam organisasi (an integral part of
organizational processes)

3. Manajemen risiko adalah bagian dari pengambilan keputusan (part of decision making)

4. Manajemen risiko secara eksplisit menangani ketidakpastian (explicitly addresses uncertainty)

5. Manajemen risiko bersifat sistematis, terstruktur, & tepat waktu (systematic, structured & timely)

6. Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik yang tersedia (based on the best available
information)
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
7. Manajemen risiko dibuat sesuai kebutuhan (tailored)

8. Manajemen risiko memperhitungkan faktor manusia dan budaya (takes human and cultural
factors into account)

9. Manajemen risiko bersifat transparan dan inklusif (transparent and inclusive)

10. Manajemen risiko bersifat dinamis, interatif, dan responsif terhadap perubahan (dynamic,
iterative and responsive to change)

11. Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan dan pengembangan berkelanjutan organisasi


(facilitates continual improvement and enhancement of the organization)
3. KERANGKA
KERJA
MANAJEMEN
RISIKO
Memastikan bahwa informasi tentang risiko
Tujuan Kerangka
yang berasal dari proses manajemen risiko
Kerja Manajemen
Risiko secara memadai dilaporkan dan
digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan dan Pemenuhan akuntabilitas di
semua tingkat organisasi yang relevan.
Kerangka kerja manajemen risiko
sebagaimana gambar di bawah ini.
KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO

Mandat dan Komitmen

Rancangan kerangka kerja untuk pengelolaan risiko


§ Pemahaman organisasi dan konteksnya
§ Penetapan kebijakan manajemen risisko
§ Akuntabilitas
§ Integrasi ke dalam proses organisasi
§ Sumber daya
§ Penetapan mekanisme komunikasi & pelaporan internal &
ekternal

Perbaikan berkelanjutan terhadap suatu Pengimplementasian manajemen risiko


kerangka kerja § Pengimplementasian suatu kerangka kerja utk
pengelolaan risiko
§ Pengimplementasian suatu proses manajemen risiko

Pemantauan dan tinjauan suatu kerangka kerja


Kerangka Kerja Manajemen Risiko
ERM Framework, base on ISO 31000

Mandat dari atasan


(CEO, GM,Direktur)

Design of framework
ERM

Implementing Risk
Management

Monitoring and review


the framework

Continual improvement of the framework


4. Proses
manajemen
risiko
STEP 1: PENETAPAN KONTEKS

KOMUNIKASI DAN KONSULATSI

MONITOR, AUDIT DAN REVIEW


Step 2: IDENTIFIKASI RISIKO

Step 3: ANALISA RISIKO Maksimalkan


Maksimalkan
keterlibatan
keterlibatan
penggunaan
semua
keahlian dan
pemangku Step 4: EVALUASI RISIKO dukungan
kepentingan
internal
Asesmen risiko

Risiko tdk Step 5: KELOLA RISIKO Risiko


diterima diterima

MITIGASI RISIKO

18 - 19 Oktober 2018 Risk Register 19


3. ANALISIS RISIKO
1.TETAPKAN KONTEKS 1. Apa kemungkinan/frekuensinya sesuatu
1.Identifikasi faktor2 yang mendukung atau terjadi?
merusak kemampuan untuk mengelola risiko 2. Apa konsekuensi, dampak atau kemungkinan
2.Identifikasi tujuan dan sasaran manajemen hasilnya?
pelayanan kesehatan dan manajemen risiko RS 3. Siapa yang bisa terpengaruh dan bagaimana
3.Definisikan kriteria terhadap risiko mana yang caranya?
akan dievaluasi 4. Berapa tingkat risikonya?
4.Tetapkan Struktur Manajemen Risiko 5. Apa kontrol yang ada dan yang dibutuhkan?

5. KELOLA RISIKO
2. IDENTIFIKASI RISIKO • Risiko diterima à Monitoring & review
1. Apa yang bisa terjadi? • Risiko tidak diterima à Penanganan/mitigasi
2. Bagaimana itu bisa terjadi? risiko :
3. Mengapa itu bisa terjadi? 1. Identifikasi opsi
4. Kapan itu bisa terjadi? 2. Pertimbangkan dan evaluasi manfaat dan
5. Untuk siapa itu bisa terjadi? kepraktisan opsi
6. Di mana itu bisa terjadi? 3. Pilih opsi yang paling sesuai
4. Siapkan rencana aksi
TABEL IDENTIFIKASI RISIKO

PEMILIK RISIKO :
KOORDINATOR MANAJEMEN RISIKO :
PERIODE :

- 44 -
Tujuan Kode Pernyataan UC/ Dampa
No Kegiatan
Kegiatan TABEL IDENTIFIKASI
Risiko
Sebab
Risiko RISIKO
k (CONTOH)
C
1
Formulir 32 3 4 5
UNIT
6 7
: ………….8

Pemilik Risiko :
KA
TABELUNIT : ……….
ANALISIS RISIKO

Koordinator Manajemen Risiko : PERIODE : ……….


Periode :

Pengendalian Yang Ada


Kode Pemilik
No Pernyataan Risiko Desain Efektifitas P D TR PR
Risiko Uraian Risiko
A T TE KE E
…….., dd/mm/yyyy
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen
0 0 0 0
Risiko
0 0 0 0
0 0 0 0
…………………………….. ………………………
NIP0 0 0 NIP 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Petunjuk Pengisian : ………..,dd/mm/yyyy
Pemilik
1. KolomRisiko
(1) diisi dengan nomor urut Koordinator Manajemen Risiko
2. Kolom (2) diisi dengan nama kegiatan utama
………………………………………………. ……………………………………
3. Kolom (3) diisi dengan tujuan kegiatan
NIPKolom (4) diisi dengan kode/nomor risiko
4. NIP
5. Kolom (5) diisi dengan pernyataan risiko potensial, yang diidentifikasi
dan berdampak terhadap pencapaian tujuan
6. Kolom (6) diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut
7. Kolom (7) diisi kategori penyebab, apakah uncotrollable (UC) atau
controllable © bagi unit kerja
8. Kolom (8) diisi dengan uraian dampak, jika risiko kolom (5) terjadi
- 42 -

TABEL ANALISIS RISIKO (CONTOH)


Formulir 2 UNIT : ………….
KA UNIT
TABEL : ……….
ANALISIS RISIKO
Pemilik Risiko : PERIODE : ……….
Koordinator Manajemen Risiko :
Periode :

Pengendalian Yang Ada


Kode Pernyataan Desain Efektifitas T P Pemilik
No. Kegiatan Tujuan Sebab UC/C Dampak P D
Risiko Risiko Uraian R R Risiko
T K
A T E
E E
1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 17 18 19
0 1 4 5 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
………..,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
…………………………………. ………………………………………
NIP
NIP
- 43 -

Petunjuk pengisian :

1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut


2. Kolom (2) diisi dengan nama kegiatan utama .
3. Kolom (3) diisi tujuan kegiatan
4. Kolom (4) diisi dengan kode/nomor risiko
5. Kolom (5) diisi dengan pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap pencapaian tujuan.
6. Kolom (6) diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut.
7. Kolom (7) diisi kategori penyebab apakah Uncontrollable (UC) atau Controllable (C) bagi unit kerja
8. Kolom (8) diisi dengan uraian dampak jika risiko kolom (5) terjadi.
9. Kolom (9) diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada (termasuk juga compensating control, jika ada).
10. Kolom (10) diisi tanda tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut dalam kolom (9).
11. Kolom (11) diisi tanda tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian.
12. Kolom (12) diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif mengurangi risiko.
13. Kolom (13) diisii tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif mengurangi risiko.
14. Kolom (14) diisii tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif mengurangi risiko.
15. Kolom (15) diisi dengan tingkat probabilitas (P), yaitu tingkat kemungkinan terjadinya risiko. Tingkat kemungkinan terjadinya
risiko dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau hasil diskusi (FGD)
16. Kolom (16) diisi dengan tingkat dampak (D), yaitu tingkat besaran dampak jika risiko terjasi. Tingkat dampak risiko dapat
diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau hasil diskusi (FGD)
17. Kolom (17) diisi dengan tingkat risiko (TR), yaitu perkalian antara probabilitas dan dampak.
18. Kolom (18) diisi dengan peringkat risiko, apakah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, atau sangat tinggi.
19. Kolom (19) diisi dengan siapa yang bertanggung jawab atas risiko (pemilik risiko).
REGISTER RISIKO RS UNIT
…………. :
PENGONTROLAN
DAMPAK FREKUENSI RANKIN
SKOR (x Risiko)
G
Sgt Sgt Sgt RISIK
RISIKO
NO KATEGORI RISIKO Sgt Ring Sed Be Bera Jaran Jar Kad Ser Serin O Sul Agak Agak Mu
(utk
Ringan an ang rat t g ang ang ing g it Sulit Mudah dah
Tindakan
1–
)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 25 1 2 3 4
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Tdk significant Tidak ada cedera

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit

5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit


15 Agustus 2019 25
TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

2 Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)

5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/ bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY


15 Agustus 2019 26
Probabilitas Tak MINOR Moderat Mayor Katatrospi
Significant 2 3 4 k
1 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4
Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
15 Agustus 2019 27
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur
RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail
(TINGGI) & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top
manajemen
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
(SEDANG) minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola risiko

LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1


(RENDAH) minggu diselesaikan dng prosedur rutin
15 Agustus 2019 28
•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini
pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu

•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien meninggal

Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi kurang 2 tahun


yang lalu

•Skoring risiko : 5 X 3 = 15

•Warna Bands : Merah (ekstrim)

15 Agustus 2019 29
PRINSIP PENGENDALIAN RISIKO MELIPUTI
LIMA HIERARKI, YAITU
1) Menghilangkan bahaya (eliminasi)

2) Menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain

yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada (substitusi)

3) Rekayasa engineering/pengendalian secara teknik

4) Pengendalian secara administrasi

5) Alat Pelindung Diri (APD).

KARS_ARSSI 20 Maret 2021


Komunikasi & Konsultasi
Tujuan Apa yang harus dilakukan?
• komunikasi dan konsultasi adalah elemen Menetapkan strategi komunikasi yang meliputi:
kunci dari proses manajemen risiko a) Tujuan yg jelas untuk komunikasi;
klinis. b) Identifikasi pemangku kepentingan internal dan
• RS harus mengembangkan strategi eksternal mana yg harus dikonsultasikan:
komunikasi yg tepat untuk melibatkan 1. Kelompok dan individu pemangku
para pemangku kepentingan internal kepentingan
dan eksternal 2. DPJP dan PPA/Staf Klinis lainnya
• Memastikan bahwa mereka sadar 3. Tim komunikasi
mengapa strategi dan kebijakan c) Identifikasi keyakinan & perspektif apa yg perlu
manajemen risiko klinis telah dipertimbangkan selama proses manj. risiko;
dikembangkan dan diimplementasikan d) Pengembangan strategi komunikasi yg akan
• Memastikan bahwa mereka memahami digunakan selama proses manajemen risiko;
peran dan tanggung jawab individu e) Proses yg akan digunakan untuk mengukur dan
mereka untuk manajemen risiko klinis. mengevaluasi efektivitas program komunikasi
organisasi.

Proses 'Komunikasi dan Konsultasi' sangat penting untuk manajemen risiko klinis yg
efektif dan perlu dilakukan di setiap tingkat proses manajemen risiko klinis.
MONITORING, AUDIT DAN REVIEW
Monitoring terdiri dari
a. Monitoring internal
- dilaksanakan oleh Komite Mutu/Sub Komite Manajemen risiko
setiap 3 bulan sekali
- dilakukan pada seluruh aspek manajemen risiko
- Hasil monitoring dilaporkan ke Dir RS
b. Monitoring eksternal
- Kementrian Kesehatan melalui program KPRS dan program
lainnya
• Rapat koordinasi RS

• Audit laporan insiden

• Review kebijakan dan strategi Risk manajemen

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


MONITORING AND REVIEW INTERNAL
PELAKSANAAN SISTEM MONITORING DAN REVIEW
MANAJEMEN RISIKO
1. ASESMEN RISIKO
a. Cakupan Area asesmen Apakah cakupan area asesmen risiko perlu ditambah ?
Risiko Misal krn ada pelayanan baru
Apakah prioritas perlu dirubah ?
b. Identifikasi risiko Lakukan monitoring pada : Laporan IKP, komplain &
litigasi, hasil survei à apakah ada risiko baru ? Bila ya
à lakukan review pengendalian risiko
c. Analisa risiko Analisa bila ada risiko baru à review pengendalian
risiko
2. PENANGANAN RISIKO Bila dari asesmen risiko ada risiko baru, lakukan
review penanganan risiko

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


MONITORING AND REVIEW INTERNAL
Sistem pelaporan Apakah pelaporan insiden sudah berjalan dengan baik ?

Diklat risk manajemen Apakah diklat Risk Manajemen berjalan dengan baik

Indikator keberhasilan Apakah indikator sudah tercapai


Rencana kegiatan/action plan Apakah rencana kegiatan sudah dilaksanakan
Apakah ada kendala dalam pelaksanaannya

Komunikasi Apakah data asesmen risiko sdh disampai kan ke para


pimp, unit kerja dan individu.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


SISTEM PELAPORAN

Penjelasan tentang peran dan tanggung jawab individu,


tim maupun departemen dalam melaksanakan pelaporan.
Alur dan tata cara pelaporan insiden harus diatur dengan
jelas baik untuk risiko klinis maupun risiko non klinis
Area assessment risiko Semua Unit kerja dan unit pelayanan di RS à Prioritas?

- Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa


dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi
Metode Risk Assessment lainnya

- Instrumen identifikasi : a. Laporan insiden


Identifikasi risiko b. Komplain dan litigasi
c. Risk profiling
d. Survei
- Peran staf

• Risk grading matrix*


Analisis risiko • Root Cause Analysis ( RCA )
• Failure Modes And Effects Analysis ( FMEA )

• Risk ranking
• Prioritas risiko
Evaluasi risiko
• Cost benefit analysis
CONTOH: STUDI KASUS - PENERAPAN PROSES MANAJEMEN
RISIKO KLINIS UNTUK RISIKO DI UNIT KEBIDANAN
Langkah 1: Tetapkan konteks

Unit Kebidanan yang sibuk memiliki sejumlah insiden klinis yang terkait dengan cedera neonatal
yang dibuktikan dengan skor Apgar yang rendah dan kelahiran mati yang tidak terduga.
Beberapa Bidan telah menyampaikan keprihatinan mereka kepada Kepala Departemen Kebidanan.
Langkah 2 - Identifikasi risikonya

Penilaian risiko dilakukan. Risiko klinis diidentifikasi sebagai kegagalan untuk memberikan asuhan maternitas
yang efektif dan aman, mengakibatkan risiko yg disebabkan oleh:
1. Kasus-kasus obstetrik berisiko tinggi yang kompleks yang muncul saat persalinan di Kamar Bersalin termasuk
kehamilan kembar dan kelahiran pervaginam setelah Operasi Caesar tanpa persiapan atau perencanaan
antenatal yang memadai.
2. Ruang Operasi tidak tersedia untuk Operasi Caesar Darurat.
3. Staf kebidanan tidak terlatih untuk sepenuhnya memanfaatkan CTG termasuk interpretasi jejak CTG.
CONTOH: STUDI KASUS - PENERAPAN PROSES MANAJEMEN
RISIKO KLINIS UNTUK RISIKO DI UNIT KEBIDANAN
Langkah 2 - Identifikasi risikonya

4. Staf kebidanan tidak tersedia untuk membantu interpretasi jejak CTG karena beban kerja yang sibuk.
5. Konsultan Dokter Anak tidak tersedia karena kekurangan roster.
Konsekuensi dari risiko ini dapat membahayakan neonatal termasuk kematian. Kontrol yang ada termasuk:
1. Kebijakan untuk mengidentifikasi kompleksitas kehamilan melalui kategorisasi rendah, sedang atau tinggi.
2. Staf kebidanan untuk menghadiri Kursus Pengantar Pemantauan Janin.

Langkah 3: Analisis risikonya

Penilaian Kontrol Agregat dinilai sebagai Marjinal karena tidak semua penyebab memiliki kontrol yang
sesuai. Kategori Konsekuensi diidentifikasi sebagai: Dampak kesehatan pada Pasien
Dampak Kesehatan pada Pasien dinilai sejak dampak Level 5 (Katastropik) dan Probabilitas Level 4 .
Penilaian ini dapat dengan menggunakan data dari Sistem Manajemen Insiden Klinis (CIMS) tentang tingkat
keparahan cedera neonatal (terutama meninjau insiden)
Peringkat Risiko kemudian dihitung sebagai: 5x4 = 20 menjadi EXTREME.
CONTOH: STUDI KASUS - PENERAPAN PROSES MANAJEMEN
RISIKO KLINIS UNTUK RISIKO DI UNIT KEBIDANAN
Langkah 4: Evaluasi risikonya

Tingkat risiko ini dianggap tidak dapat diterima oleh organisasi dan sumber daya lebih lanjut akan
disediakan untuk menangani risiko tersebut.

Langkah 5: Perlakukan risikonya (Mitigasi risiko)

Keputusan dibuat bahwa wanita dengan kehamilan berisiko tinggi harus dipindahkan untuk melahirkan bayi
mereka di fasilitas spesialis terdekat. Ini akan segera mengurangi risiko keberadaannya, sehingga skor risiko
dari extreme turun ke level tinggi berikutnya. Dampak masih dinilai sebagai Level 5 (Catastrophic) tetapi
probabilitas diturunkan menjadi Level 3 sehingga peringkat risiko akan menjadi 5x3 = 15 sedang TINGGI
5. PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO RS
(PMKP 12)
Standar PMKP 12
program manajemen risiko berkelanjutan digunakan untuk melakukan
identifikasi dan mengurangi cedera dan mengurangi risiko lain terhadap
keselamatan pasien dan staf.

EP 1. Regulasi dan Program tentang EP 3. Strategi pengurangan risiko di tingkat


manajemen risiko RS meliputi a) RS meliputi a) sampai dng f)
sampai dng f)

EP 2. Daftar risiko RS yg meliputi a) sampai EP 4. Bukti FMEA telah dilakukan pada


dng f) proses berisiko tinggi yg di
prioritaskan

EP 5. Rumah sakit telah melaksanakan tindak


lanjut hasil analisis modus dampak
kegagalan (FMEA)
KOMPONEN-2 PADA PROSES
MANAJEMEN RISIKO RS PADA
PMKP 12 SNARS EDISI 1.1
1. identifikasi risiko,
2. analisa risiko
3. prioritas risiko,
4. pelaporan risiko,
5. pengelolaan risiko
6. investigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
7. manajemen terkait tuntutan (klaim)
Ruang lingkup
Pasien
manajemen risiko RS
Lainnya Staf
Medis
Ruang Lingkup
(skope)
manajemen
Ten kes
risiko RS
& Ten
Bisnis RS lainnya
Fasilitas di RS
& ling-
kungan
RS
Proses berisiko yg dapat terjadi
pada pasien a.l:
• Risiko terkait dng sistem manajemen obat (PKPO 6,
PKPO 6.1)

• Risiko jatuh (SKP 6; AP 1.4.1)

• Pengendalian risiko infeksi (PPI 6.2)

• Risiko terkait dengan masalah Gizi (AP 1.4; PAP 3)

• Risiko fasilitas dan peralatan, misalnya, risiko kebakaran


/cedera karena penggunaan laser risiko-risiko yang
diakibatkan dari kondisi-kondisi jangka panjang (PAP 3)
Risiko pasien lainnya
1. Konsekuensi dari asuhan medis yg tidak
pantas atau tidak dilakukan dgn benar
2. Komunikasi, Kerahasiaan dan keterbukaan
informasi yg tidak tepat, termasuk Rekam
medis
3. Perlindungan dari penyalahgunaan,
kelalaian dan penyerangan
4. Apakah pasien diberitahu tentang risiko?
5. Tekait PPI
6. Edukasi pasien-keluarga
Risiko pasien lainnya
7. Asuhan tidak diskriminatif
8. Kepuasan pasien-keluarga
9. Triase yang sesuai dan transfer pasien
dari IGD
10. Partisipasi pasien dalam penelitian dan
penggunaan obat eksperimental - apakah
persetujuan diperoleh?
11. Apakah pasien dipulangkan dengan
benar?
RISIKO STAF MEDIS

o Kredensial staf klinis ?


o Tindakan medis sesuai kompetensi dan
prosedur baku ?
o Apakah pasien dikelola dengan baik?
o Apakah RS memiliki staf yg terlatih?
o Pajanan infeksi (KKS 8.2)
o Tindak kekerasan (KKS 8.2)
RISIKO KARYAWAN
o Risiko keselamatan dan kecelakaan
kerja
o Mempertahankan lingkungan yang
aman – K3
o Menyediakan perawatan dan
kompensasi pekerja untuk penyakit
atau cedera terkait pekerjaan
o Pajanan bahan infeksius
RISIKO FASILITAS
DAN LINGKUNGAN
• Keselamatan dan keamanan
• B-3 dan limbah B-3
• Disaster
• Kebakaran
• Peralatan Medis
• Sistem utilitas
REGULASI (PEDOMAN) MANAJEMEN RISIKO RS

1. Konteks
2. Ruang lingkup, tujuan dan kriteria untuk penilaian risiko à tetapkan form-2
nya
3. Tanggung jawab dan fungsi manajemen risiko
4. Pelatihan staf
5. Sebuah daftar risiko yang teridentifikasi – risiko strategis, operasional,
keuangan dan bahaya
6. Ringkasan rencana-rencana risiko untuk risiko-risiko utama
7. Proses untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan
PROGAM MANAJEMEN
RISIKO RS

1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan (Rencana
Kegiatan)
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Contoh:
4. KEGIATAN POKOK &
RINCIAN KEGIATAN
1. Membentuk Sub Komite Manajemen Risiko
(dibawah Komite Mutu)
2. Menyusun Regulasi (Pedoman) Manajemen Risiko
RS
3. Melakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko
yg meliputi :
- Risiko Pasien
- Risiko Staf Medis
- Risiko Ten kes dan tenaga lainnya di RS
- Risiko fasilitas dan lingkungan
- Risiko terpapar infeksi
- Risiko lainnya
No RISIKO ANALISA RISIKOA RPN STRATEGI KET
Dampak Propabilitas PENGENDALIAN
RISIKO
RISIKO PASIEN

RISIKO STAF MEDIS

RISIKO TEN KES

FASILITAS &
LINGKUNGAN

11 DES 2019
Contoh:

4. KEGIATAN POKOK &


RINCIAN KEGIATAN

4. Pelaporan insiden/kecelakaan
5. Melakukan strategi pengendalian risiko
6. Melakukan edukasi ke seluruh staf
7. Melakukan monitoring dan laporan ke Direktur RS
PENUTUP
• Form untuk identifikasi, analisis dan pengendalian risiko banyak
sekali à RS agar memilih dan menetapkan mana yang akan
dipergunakan

• Laporan insiden/kecelakaan sangatlah penting à dorong untuk


dilaksanakan à DIPAKSA - TERPAKSA – BIASA – BUDAYA

• Evaluasi risk register secara berkala wajib dilakukan


TERIMA KASIH

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Anda mungkin juga menyukai