www.esaunggul.ac.id
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Proses Manajemen Risiko adalah suatu proses yang bersifat
berkesinambungan, sistematis, logis, dan terukur yang digunakan
untuk mengelola Risiko di instansi.
ASHRM
www.esaunggul.ac.id
PROSES MANAJEMEN RISIKO
- Tetapkan konteks
Komunikasi dan konsultasi
- Penanganan risiko
Contractual Transfer
Property Net Income Liability Personnel (noninsurance)
www.esaunggul.ac.id
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
Komunikasi dan konsultasi (KK) dgn Pemangku kepentingan Internal & Eksternal :
1. Dilakukan di setiap tahap Proses manajemen risiko
2. Dibuat Rencana (KK) di tahap awal tdd : risiko, konsekuensinya dan tindakan untuk
mengelolanya.
3. Komunikasi : proses interaktif dalam pertukaran informasi dan pendapat mengenai
risiko dan pengelolaannya. Proses secara internal dalam organisasi (bagian, unit) /
ekternal
4. Konsultasi : proses komunikasi antara organisasi dengan pemangku kepentingan,
mengenai isu tertentu, terkait pengambilan keputusan termasuk penerapan
manajemen risiko.
6. KK Efektif : Penanggung jawab penerapan proses manajemen risiko & para pemangku
kepentingan memahami dasar pengambilan keputusan serta alasan mengapa tindakan
tsb dibutuhkan.
www.esaunggul.ac.id
PENETAPAN KONTEKS
(ESTABLISHING THE CONTEXT)
www.esaunggul.ac.id
PENETAPAN KONTEKS
(ESTABLISHING THE CONTEXT)
2. Konteks eksternal mendefinisikan sisi eksternal organisasi yaitu
pesaing, otoritas, perkembangan teknologi, dan hal-hal lain yang
dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. , meliputi,
tetapi tidak terbatas pada:
a. hukum, sosial, budaya, politik, regulasi, keuangan, teknologi,
lingkungan ekonomi, alam dan persaingan dengan organisasi
lain dalam lingkup nasional, regional, atau internasional; dan
b. hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan
eksternal.
3. Konteks manajemen risiko memperhatikan bagaimana
manajemen risiko diberlakukan dan bagaimana hal tersebut
akan diterapkan di masa yang akan datang.
www.esaunggul.ac.id
PENETAPAN KONTEKS
(ESTABLISHING THE CONTEXT)
www.esaunggul.ac.id
9
1. Dampak / konsekuensi
Dampak mengacu pada sejauh mana risiko mempengaruhi perusahaan.
Kriteria dapat mencakup Dampak keuangan, reputasi, peraturan, K3,
keamanan, lingkungan, karyawan, pelanggan, dan operasional.
2. Kemungkinan (Likelihood)
Kemungkinan kejadian akan terjadi dinyatakan dengan istilah kualitatif
(sangat sering, sering, mungkin, tidak mungkin, jarang),
Untuk mengetahui seberapa cepat risiko terjadi dan seberapa cepat bisa
merespons / pulih kembali, dan seberapa banyak downtime bisa ditoleransi
perlu mengukur KERENTANAN DAN SPEED OF ONSET.
Arjaty/ RM
www.esaunggul.ac.id
3. Kerentanan (Vulnerability )
Kerentanan mengacu pada Kesiapan dan Kemampuan Fasyankes beradaptasi. Semakin
rentan Fasyankes terhadap risiko, semakin tinggi dampaknya jika terjadi. Jika respons
termasuk kontrol risiko tidak ada, maka kemungkinan kejadian terjadi akan
meningkat.
Menilai kerentanan agar unit dapat mengukur seberapa baik mereka mengelola risiko.
Kriteria asesmen Kerentanan mencakup :
– kemampuan mengantisipasi kejadian, mencegah kejadian, merespons dan
beradaptasi dengan cepat saat kejadian berlangsung, dan menahan kejadian
seperti capital buffer and financial strength.
4. Speed of onset (Velocity)
• Speed of onset mengacu pada Waktu kecepatan yang diperlukan perusahaan untuk
mengatasi risiko. atau waktu yang dibutuhkan ketika mengembangkan rencana
respons risiko. antara terjadinya dan titik di mana Fasyankes pertama terdampak.
Speed of onset digunakan untuk menyusun respon risiko.
• Kecepatan: Seberapa cepat risiko cenderung berkembang? Jika timbul lebih lambat,
Fasyankes memiliki waktu untuk menerapkan strategi mitigasi, menetapkan rencana
kontingensi dan mengatur pembiayaan risiko
www.esaunggul.ac.id
PENILAIAN RISIKO / (RISK ASSESSMENT)
ANALISA RISIKO
IDENTIFIKASI
EVALUASI RISIKO
RISIKO • Proses analisis terhadap
potensi risiko • Proses evaluasi hasil
• Proses identifikasi • Meliputi analisis : analisis risiko
potensi risiko penyebab risiko,
likelihood serta impact • Mencakup
• Identifikasi terhadap : perbandingan hasil
risiko
sumber risiko, analisi risiko dengan
• Mempertimbangkan kriteria yang telah
kejadian yang kontrol2 yang sudah ditetapkan menjadi
mungkin terjadi, ada basis dalam
penyebab serta area • Dapat berupa analisis penentuan risk
yang terkena dampak kualitatif, semi treatment terhadap
risiko tersebut kuantitatif maupun risiko
kuantitatif
www.esaunggul.ac.id
PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT)
• Penilaian risiko : menilai dan memprioritaskan risiko sehingga tingkat risiko
dapat dikelola dalam batas toleransi yang ditentukan.
• Tujuan Penilaian risiko :
1. menilai seberapa besar risiko, di tingkat unit / organisasi agar
manajemen dapat memusatkan perhatian pada ancaman dan peluang
yang paling penting dan merespons risiko tsb.
2. Menentukan Probabilitas / frekuensi dan Dampak kerugian (perspektif
Keuangan dan Operasional)
3. Memprioritaskan aktifitas manajemen risiko
4. Menentukan risiko mana yang akan dikelola
5. Identifikasi metode risk control dan risk financing
6. Identifikasi apakah isu harus ditangani internal atau eksternal
Penilaian risiko tdd :
1. Identifikasi risiko
2. Analisa risiko
3. Evaluasi risiko
www.esaunggul.ac.id
1. Identifikasi Risiko
www.esaunggul.ac.id
2. ANALISA RISIKO
• Tahapan Analisa Risiko dapat dilakukan dalam dua tahap :
1. Skrining awal risiko dengan teknik Kualitatif
2. Analisis risiko dengan teknik Kuantitatif
1. Asesmen kualitatif : penilaian risiko dan peluang sesuai dengan skala. menggunakan
deskripsi tetapi tidak dengan angka. Mis. Kemungkinan: Sering, Hampir pasti,
kemungkinan. Dampak: Kritis, besar, sedang.
Asesmen kualitatif yang paling sering digunakan : wawancara, survei,
benchmarking dan analisis skenario dll
www.esaunggul.ac.id
RISK MATRIX GRADING
UNTUK KESELAMATAN PASIEN
Can be m anage by Clinical M anager / Lead Detailed review & urgent I m m ediate review &
procedure Clinician should assess the treatm ent should be action required at
02/07/2021 (Tindak lanjuti consequences againts cost of undertaken by senior Board level. Director
sesuai SPO) treating the risk m anagem ent m ust be inform ed
(M anajer analisa dam pak yg (Analisa detail & urget 18 (Analisa segera (R CA)
akan tim bul terkait cost) (R CA) oleh M anajem en di BOD. Dirut di
Arjaty/RM/ 2017 senior)
www.esaunggul.ac.id
inform asikan
RISIKO NON KLINIS
KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
Level Kemungkinan (Probabilitas) Kriteria Kemungkinan (Probabilias)
Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa
Hampir Tidak Terjadi Presentase 0-10%
(1)
Jarang Terjadi Peristiwa diharapkan tidak terjadi
(2) Presentase > 10-30%
Hampir Pasti
5 5 10 15 20 25
Terjadi
4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
PROBABILITAS
Mungkin
3 3 6 9 12 15
Terjadi
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
Hampir Tidak
1 1 2 3 4 5
Terjadi
www.esaunggul.ac.id
RISIKO NON KLINIS
KATEGORI DAMPAK
Dampak pada
Skor Derajat Dampak Tuntutan Ganti Penundaa Kesehatan dan Reputasi Dampak pada
(tingkat) Keuangan Rugi n Keselamatan pihak terkait
Pelayanan
Luka kecil pada Diketahui oleh seisi Hanya berdampak
1 Sangat ≤ 3% ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja orang atau beberapa kantor pada satu
rendah anggaran orang pihak
Dimuat oleh media massa
Luka kecil berarti lokal namun cepat
> Rp 1.000.000 –
2 Rendah > 3 - 5% > 1 - 2 hari pada orang atau dilupakan masyarakat Berdampak pada 2
anggaran Rp 5.000.000 kerja - 3 pihak
beberapa orang
Dimuat oleh media massa
> Rp 5.000.000 - Luka berarti pada lokal & media sosial
3 Sedang >5 - 8% > 2 - 3 hari Berdampak pada 3
anggaran Rp 25.000.000 kerja orang atau beberapa namun cepat dilupakan - 4 pihak
orang masyarakat
Dimuat di media nasional
dan media online dan
4 Tinggi > 8 - 12% > Rp 25.000.000 - > 3 - 5 hari Luka serius pada diingat Berdampak pada 4-
anggaran Rp 50.000.000 kerja orang atau sementara oleh 5 pihak
beberapa orang masyarakat
Dimuat oleh media
Luka berganda nasional/ internasional dan
5 Sangat > 12% > Rp 50.000.000 > 5 hari kerja atau media Berdampak pada
kematian
Tinggi anggaran sosial/media online lebih dari 5
atau cacat
diingat lama oleh pihak
permanen masyarakat
www.esaunggul.ac.id
3. EVALUASI RISIKO
www.esaunggul.ac.id
PENANGANAN RISIKO
• Penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur sebagai berikut:
1.menilai penanganan risiko;
2.memutuskan apakah tingkat risiko residual yang masih ada;
3.jika tidak dapat ditoleransi akan dilakukan penanganan risiko
4.menilai efektivitas penanganan itu.
www.esaunggul.ac.id
02/07/2021
27
Pertimbangkan Alternatif Teknik Risiko
1. Risk control adalah mencegah atau mitigasi kerugian,
2. Risk financing adalah membayar kerugian yang terjadi
2.1a Hindari Risiko (Risk 2.1b Cegah Kerugian 2.1c Reduksi kerugian
Avoidance) (Loss Prevention) (Loss Reduction)
Menghindari / tidak terlibat (Frequency)
dalam Kegiatan risiko yang (Severity)
Reduksi / Eliminasi potensial kerug
menawarkan lebih banyak risiko Mitigasi dampak saat
daripada peluang ian :
Satu-satunya teknik kontrol risiko inspeksi fasilitas pertama kejadian dan
yg menghilangkan kerugian dgn PPK / CP reduksi kerugian
tidak terlibat dalam risiko tsb Hasil kritis
Ini adalah satu-satunya teknik
selanjutnya :
Hand hygiene • TMRC / Code Blue
pengendalian risiko yang tidak
perlu dikhawatirkan dampak Orientasi & edukasi • Sprinkler System
finansial dan tidak harus Survey kepuasan pasien • BHD
melakukan mitigasi. Survey kepuasan staf • Crisis management
Time out Emergency
Kredensial • preparedness
Laporan hasil kritis & tes kritis • Claims management
Arjaty Daud / RM
www.esaunggul.ac.id
2.1.d. Segregation of Exposure Units
Segregasi tdd. dua kategori:
• Pemisahan (Separation):
– Membagi Aset / kegiatan menjadi dua atau lebih di lokasi yang terpisah
(Mengurangi Risiko Rugi dalam satu kejadian)
– Jika terjadi kerugian tidak berdampak pada organisasi secara
menyeluruh.
– Hasil distribusi atau aset disebarkan ke beberapa lokasi sehingga
kerugian hanya dialami di satu lokasi. Contoh perusahaan alkes dapat
mendistribusi alkesnya pada beberapa tempat atau vendor untuk
mereduksi potensi kerugian akibat kebakaran
www.esaunggul.ac.id
Arjaty Daud / RM
02/07/2021
30
www.esaunggul.ac.id
MONITORING DAN REVIU
• Monitoring dan Reviu memastikan bahwa seluruh tahapan proses dan fungsi
manajemen risiko berjalan dengan baik.
• Monitoring : pemantauan rutin terhadap kineja aktual proses manajemen risiko
dibandingkan dengan rencana yang akan dihasilkan.
• Reviu : peninjauan / pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
• Pendekatan Pelaksanaan Monitoring yaitu :
1. pemantauan berkelanjutan (on going monitoring) oleh pelaksana pekerjaan dan
2. pemantauan terpisah (separate monitoring) oleh Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP).
• Sasaran dari monitoring dan reviu : memberikan jaminan terhadap pencapaian sasaran
penerapan system manajemen risiko secara keseluruhan.
• Laporan monitoring dan reviu : pelaporan kelemahan yang masih ada, tanpa
meninggalkan hal2 positif yang telah dicapai. Pelaporan kelemahan menjadi fokus karena
kegagalan penerapan manajemen risiko berarti memperbesar kegagalan pencapaian
sasaran organisasi.
www.esaunggul.ac.id