Anda di halaman 1dari 20

1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS

PROSES MANAJEMEN RISIKO

Dr. Arjaty Daud MARS

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemenrisiko-IMRK.id

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS

• Proses Manajemen Risiko adalah suatu proses yang bersifat


berkesinambungan, sistematis, logis, dan terukur yang digunakan
untuk mengelola Risiko di instansi

1
1/22/2021

PROSESMANAJEMEN
INSTITUT MANAJEMEN RISIKO
RISIKO KLINIS
Proses Manajemen Risiko adalah suatu proses yang bersifat
berkesinambungan, sistematis, logis, dan terukur yang digunakan
untuk mengelola Risiko di instansi.
ASHRM

ERM COSO 1. Identifikasi dan


AS / NZ 4360 ISO 31000 Analisa risiko
2. Pertimbangkan
1. Komunikasi dan 1. FRAME WORK
potensial tehnik
Konsultasi 2. Komunikasi dan
penanganan
2. Penetapan Konsultasi
manajemen risiko
konteks 3. Penetapan 3. Pilih tehnik
3. Asemen risiko : konteks penanganan
a. Identifikasi risiko 4. Asemen risiko : manajemen risiko
b. Analisa risiko a. Identifikasi risiko
c. Evaluasi risiko 4. Implementasi
b. Analisa risiko
4. Penanganan c. Evaluasi risiko tehnik penanganan
risiko 5. Penanganan manajemen risiko
risiko 5. Monitor dan
5. Monitoring &
perbaikan Program
Review 6. Monitoring &
Manajemen risiko
Review

PROSES MANAJEMEN RISIKO


ISO 31000 / AS / NZ 4360

- Tetapkan konteks
Komunikasi dan konsultasi

P
Monitor dan Reviu

- Identifikasi risiko E R
N I
I S
- Analisis risiko L I
A K
I O
- Evaluasi risiko A
N

- Penanganan risiko DAFTAR


RISIKO

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemen risiko-IMRK.id

2
1/22/2021

INSTITUT
PROSES MANAJEMEN
MANEJEMENRISIKO
RISIKO KLINIS
(ASHRM)

Identify/Analyze Exposure Treat the Exposure Through RM Techniques

Risk Risk Analysis Risk Control Risk Financing


Identification + Loss Frequency:
+ Identify the loss How likely is it that
a loss will happen? Risk Avoidance Transfer Retention
+ Loss Severity:
How serious will the Loss Prevention (frequency)
loss be? Non-Insurer Insurer Passive Active
Loss Reduction (severity) Hold A carrier Not Non-insurance
harmless recognize &
Loss Segregation agreements d Self-insurance

Contractual Transfer
Property Net Income Liability Personnel (noninsurance)

PROSES MANAJEMEN RISIKO

( Modifikasi IMRK)

Tetapkan konteks

P
Komunikasi dan konsultasi

Identifikasi risiko E
Stratejik, Operasional, Finansial, Reputasional, Kepatuhan
R
N
I
Monitor dan Reviu

I
Analisis risiko S
L
(Dampak x Probabilitas) I
A
K
Evaluasi risiko I
O
Bandingkan dengan kriteria, A
Tetapkan risiko prioritas, CBA
N
Penanganan risiko
Pengendalian / Kontrol Risiko Pembiayaan Risiko
Hindari Risiko Reduksi Risiko
Retensi Risiko Transfer Risiko
Cegah Risiko Segregasi
Transfer Risiko non asuransi

Arjaty arjaty_daud Arjaty Daud Channel

3
1/22/2021

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Komunikasi dan konsultasi (KK) dgn Pemangku kepentingan Internal & Eksternal :
1. Dilakukan di setiap tahap Proses manajemen risiko
2. Dibuat Rencana (KK) di tahap awal tdd : risiko, konsekuensinya dan tindakan untuk
mengelolanya.
3. Komunikasi : proses interaktif dalam pertukaran informasi dan pendapat mengenai
risiko dan pengelolaannya. Proses secara internal dalam organisasi (bagian, unit) /
ekternal
4. Konsultasi : proses komunikasi antara organisasi dengan pemangku kepentingan,
mengenai isu tertentu, terkait pengambilan keputusan termasuk penerapan
manajemen risiko.

5. Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa:


• rapat berkala;
• rapat insidental;
• seminar/ sosialisasi /workshop; atau
• forum pengelola risiko.

6. KK Efektif : Penanggung jawab penerapan proses manajemen risiko & para pemangku
kepentingan memahami dasar pengambilan keputusan serta alasan mengapa tindakan
tsb dibutuhkan.

PENETAPAN KONTEKS
INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
(ESTABLISHING THE CONTEXT)

Tujuan : mengidentifikasi dan mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan


dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders dan kriteria risiko.

Konteks yang perlu ditentukan yaitu :


1. Konteks internal memperhatikan sisi internal organisasi yaitu struktur
organisasi, kultur dalam organisasi, dan hal2 yang dapat mempengaruhi
pencapaian sasaran organisasi.
Hal ini dapat meliputi, namun tidak terbatas pada:
1. tata kelola, struktur, peran dan akuntabilitas organisasi;
2. kebijakan, sasaran, dan strategi;
3. kemampuan dan pemahaman tentang sumber daya (modal, waktu, orang,
prosedur, sistem dan teknologi);
4. hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan internal dan
budaya organisasi;
5. sistem informasi, arus informasi dan prosedur pengambilan keputusan;
6. standar, pedoman
ISO 31000:2009

4
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN
PENETAPAN KONTEKSRISIKO KLINIS
(ESTABLISHING THE CONTEXT)

2. Konteks eksternal mendefinisikan sisi eksternal organisasi yaitu


pesaing, otoritas, perkembangan teknologi, dan hal-hal lain yang
dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. , meliputi,
tetapi tidak terbatas pada:
a. hukum, sosial, budaya, politik, regulasi, keuangan, teknologi,
lingkungan ekonomi, alam dan persaingan dengan organisasi
lain dalam lingkup nasional, regional, atau internasional; dan
b. hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan
eksternal.
3. Konteks manajemen risiko memperhatikan bagaimana
manajemen risiko diberlakukan dan bagaimana hal tersebut
akan diterapkan di masa yang akan datang.

PENETAPAN KONTEKS
INSTITUT MANAJEMEN
(ESTABLISHING RISIKO
THE CONTEXT) KLINIS
4. Konteks kriteria risiko yaitu mendefinisikan parameter yang disepakati
bersama sebagai kriteria risiko.
• Satuan kerja harus menetapkan kriteria untuk mengevaluasi risiko.
• Kriteria harus dapat mencerminkan nilai2 organisasi, tujuan dan sumber
daya.
• Kriteria risiko harus konsisten dengan kebijakan manajemen risiko organisasi,
yang didefinisikan pada awal setiap prosedur manajemen risiko akan terus
ditinjau.
• Kriteria Risiko yang paling sering Digunakan di seluruh unit bisnis tdd:
1. Dampak
2. Kemungkinan
• Banyak perusahaan juga menambahkan kriteria seperti :
3. Kerentanan (vulnerability)
4. (Speed onset).

5
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS

1. Dampak / konsekuensi
• Dampak mengacu pada sejauh mana risiko mempengaruhi perusahaan.
Kriteria dapat mencakup Dampak keuangan, reputasi, peraturan, K3,
keamanan, lingkungan, karyawan, pelanggan, dan operasional.

2. Kemungkinan (Likelihood)
• Kemungkinan kejadian akan terjadi dinyatakan dengan istilah kualitatif
(sangat sering, sering, mungkin, tidak mungkin, jarang),

• Untuk mengetahui seberapa cepat risiko terjadi dan seberapa cepat bisa
merespons / pulih kembali, dan seberapa banyak downtime bisa
ditoleransi  perlu mengukur KERENTANAN DAN SPEED OF ONSET.

11
Arjaty/ RM

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS


3. Kerentanan (Vulnerability )
• Kerentanan mengacu pada Kesiapan dan Kemampuan Fasyankes beradaptasi.
Semakin rentan Fasyankes terhadap risiko, semakin tinggi dampaknya jika terjadi. Jika
respons termasuk kontrol risiko tidak ada, maka kemungkinan kejadian terjadi akan
meningkat.
• Menilai kerentanan agar unit dapat mengukur seberapa baik mereka mengelola risiko.
• Kriteria asesmen Kerentanan mencakup :
– kemampuan mengantisipasi kejadian, mencegah kejadian, merespons dan
beradaptasi dengan cepat saat kejadian berlangsung, dan menahan kejadian
seperti capital buffer and financial strength.
4. Speed of onset (Velocity)
• Speed of onset mengacu pada Waktu kecepatan yang diperlukan perusahaan untuk
mengatasi risiko. atau waktu yang dibutuhkan ketika mengembangkan rencana
respons risiko. antara terjadinya dan titik di mana Fasyankes pertama terdampak.
Speed of onset digunakan untuk menyusun respon risiko.
• Kecepatan: Seberapa cepat risiko cenderung berkembang? Jika timbul lebih lambat,
Fasyankes memiliki waktu untuk menerapkan strategi mitigasi, menetapkan rencana
kontingensi dan mengatur pembiayaan risiko

6
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN
PENILAIAN RISIKO RISIKO KLINIS
/ (RISK ASSESSMENT)

ANALISA RISIKO
IDENTIFIKASI
EVALUASI RISIKO
RISIKO • Proses analisis terhadap
potensi risiko • Proses evaluasi hasil
• Proses identifikasi • Meliputi analisis : analisis risiko
potensi risiko penyebab risiko,
likelihood serta impact • Mencakup
• Identifikasi terhadap : risiko perbandingan hasil
sumber risiko, analisi risiko dengan
• Mempertimbangkan kriteria yang telah
kejadian yang kontrol2 yang sudah ditetapkan menjadi
mungkin terjadi, ada basis dalam
penyebab serta area • Dapat berupa analisis penentuan risk
yang terkena dampak kualitatif, semi treatment terhadap
risiko tersebut kuantitatif maupun risiko
kuantitatif

INSTITUT MANAJEMEN
PENILAIAN RISIKO RISIKO KLINIS
(RISK ASSESSMENT)
• Penilaian risiko : menilai dan memprioritaskan risiko sehingga tingkat risiko
dapat dikelola dalam batas toleransi yang ditentukan.
• Tujuan Penilaian risiko :
1. menilai seberapa besar risiko, di tingkat unit / organisasi agar
manajemen dapat memusatkan perhatian pada ancaman dan peluang
yang paling penting dan merespons risiko tsb.
2. Menentukan Probabilitas / frekuensi dan Dampak kerugian (perspektif
Keuangan dan Operasional)
3. Memprioritaskan aktifitas manajemen risiko
4. Menentukan risiko mana yang akan dikelola
5. Identifikasi metode risk control dan risk financing
6. Identifikasi apakah isu harus ditangani internal atau eksternal
Penilaian risiko tdd :
1. Identifikasi risiko
2. Analisa risiko
3. Evaluasi risiko

7
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN
1. Identifikasi Risiko RISIKO KLINIS

Adalah pemeriksaan apa yang ada di dalam organisasi, yang


dapat mengakibatkan kerugian pada organisasi dan cedera
pada individu, sehingga bisa ditentukan apakah organisasi
sudah mengambil tindakan pencegahan (prevent), mitigate,
mendeteksi error yang dapat menyebabkan cedera (harm)

• Risiko diidentifikasi berdasarkan kategori risiko:


• sumber risiko,
• area,
• dampak
• penyebab

Early Warning Systems

INSTITUT MANAJEMEN
Sumber RISIKO KLINIS
Risiko
Lingkungan
Lingkungan fisik
legal
pesaing

Regulator

Lingkungan
Sumber Risiko sosial
Lingkungan
politik

konsumen

Lingkungan
ekonomi supplier
Lingkungan
operasional

8
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN
TEKNIK-TEKNIK RISIKO KLINIS
IDENTIFIKASI RISIKO
KAJIAN DOKUMEN
RJPP, RKAP, Rencana strategis,
target fungsi/area, dsb
Risiko inherent
TEKNIK PENCARIAN INFORMASI (inherent risk) Risiko sekunder
Risiko residual
• Kuesioner Risiko-risiko yang (secondary risk)
(residual risk)
• Brainstorming belum Risisko-risiko
Risiko-risiko yang
• Teknik Delphi mendapatkan yang disebabkan
telah ada setelah
• Wawancara penanganan oleh tindakan
tindakan
• Root Cause Analysis yang diharapkan penanganan
penanganan
dapat yang dilakukan
(responses plan)
ANALISIS STAKEHOLDER memperkecil pada risiko
dilakukan pada
Menggunakan pendekatan probabilitas atau inherent
risiko inherent
analisis power and interest dampak dari
terhadap pemangku suatu risiko
kepentingan yang memiliki
ekspektasi

INSTITUT MANAJEMEN
2. ANALISA RISIKO KLINIS
RISIKO
• Tahapan Analisa Risiko dapat dilakukan dalam dua tahap :
1. Skrining awal risiko dengan teknik Kualitatif
2. Analisis risiko dengan teknik Kuantitatif

• Sebagian besar perusahaan mulai dengan asesmen kualitatif kemudian kuantitatif.

1. Asesmen kualitatif : penilaian risiko dan peluang sesuai dengan skala. menggunakan
deskripsi tetapi tidak dengan angka. Mis. Kemungkinan: Sering, Hampir pasti,
kemungkinan. Dampak: Kritis, besar, sedang.
Asesmen kualitatif yang paling sering digunakan : wawancara, survei,
benchmarking dan analisis skenario dll

2.Analisis kuantitatif membutuhkan nilai numerik .


menggunakan angka aktual untuk peringkat
• Kemungkinan : % kemungkinan terjadi dalam jangka waktu tertentu, Kemungkinan
terjadi 2 tahun ke depan, 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, dll.
• Dampak : Secara umum dinyatakan dalam Rupiah: < 1 juta, 1-5 juta dll.

9
1/22/2021

INSTITUTRISK MATRIX GRADING


MANAJEMEN RISIKO KLINIS
RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN)

PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD

Level Frekuensi Kejadian aktual


1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5
tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun
5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan
19 22/01/2021 Arjaty/RM/ 2017

RISK MATRIX GRADING


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN)
DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY
Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil

2 Minor Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,

3 Moderate Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau


intelektual secara semipermanent / reversibel / tidak
berhubungan dengan penyakit
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4 Major Cedera luas


Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik,
psikologis, intelektual), permanen / irreversibel/ tidak
berhubungan dengan penyakit
5 Cathastropic Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit.

20 22/01/2021 Arjaty/RM/ 2017

10
1/22/2021

RISK MATRIX GRADING


INSTITUT MANAJEMEN
RISIKO KLINIS (KESELAMATAN RISIKO KLINIS
PASIEN)
Potencial Concequences
Frekuensi/
Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi Low Moderate High Extreme Extreme
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Low Low Moderate High Extreme
(>2-5 thn/x)
2
Sangat jarang sekali Low Low Moderate High Extreme
(>5 thn/x)
1

Can be manage by Clinical Manager / Lead Detailed review & urgent Immediate review &
procedure Clinician should assess the treatment should be action required at
22/01/2021 (Tindak lanjuti consequences againts cost of undertaken by senior Board level. Director
sesuai SPO) treating the risk management must be informed
(Manajer analisa dampak yg (Analisa detail & urget
21 (Analisa segera (RCA)
akan timbul terkait cost) (RCA) oleh Manajemen di BOD. Dirut di
/RM/ 2017 senior) informasikan

RISIKO NON KLINIS


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
Level Kemungkinan Kriteria Kemungkinan (Probabilias)
(Probabilitas)
Hampir Tidak Terjadi Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa
(1) Presentase 0-10%

Jarang Terjadi Peristiwa diharapkan tidak terjadi


(2) Presentase > 10-30%
Kadang Terjadi Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi
(3) Presentase > 30-50%
Sering Terjadi Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi
(4) Presentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode

Hampir Pasti Terjadi Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi
(5) Presentase > 90% dalam 1 periode

11
1/22/2021

RISIKO NON KLINIS


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Level Dampak
DAMPAK (KONSEKUENSI)
Area Dampak
Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum
Sangat Rendah Agak mengganggu pelayanan
(1) Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak signifikan
Rendah Cukup menggangu jalannya pelayanan
(2) Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program.
Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan
Sedang Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
(3) Mengganggu administrasi program.
Kerugian keuangan cukup besar
Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 Minggu
Tinggi
(4) Mengancam fungsi program yang efektifdan organisasi.
Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan.

Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan


Sangat Tinggi Terganggunya pelayanan > 1 minggu
(5) Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan

MATRIKS ANALISIS RISIKO


DAMPAK
1 2 3 4 5
MATRIKS ANALISIS RISIKO
(5X5) Sangat
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Rendah

Hampir Pasti
5 5 10 15 20 25
Terjadi

4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
PROBABILITAS

Mungkin
3 3 6 9 12 15
Terjadi

2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10

Hampir Tidak
1 1 2 3 4 5
Terjadi

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemen risiko-IMRK.id

12
1/22/2021

KRITERIA RISIKO
Level
Peringkat Risiko Tindakan
Zone

Diperlukan tindakan segera untuk mengelola


5 > 15 SANGAT TINGGI
risikonya.

10 s.d. Diperlukan tindakan untuk mengelola


4 TINGGI risikonya.
14

Disarankan diambil tindakan jika tersedia


3 5 s.d. 9 SEDANG
sumber dayanya.
Tidak diperlukan tindakan. Buat rencana
darurat (contingency plan) dan terus lakukan
2 3 s.d. 4 RENDAH
monitoring.

1 1 s/ 2 SANGAT RENDAH Tidak perlu tindakan. Monitoring

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemen risiko-IMRK.id

INSTITUT MANAJEMEN
KATEGORI RISIKO KLINIS
RISIKO
Kategori Dampak minimal di Kementrian Kesehatan adalah sbb :

13
1/22/2021

RISIKO NON KLINIS


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
KATEGORI DAMPAK

Dampak pada
Skor Derajat Dampak Tuntutan Ganti Penundaa Kesehatan dan Reputasi Dampak pada
(tingkat) Keuangan Rugi n Keselamatan pihak terkait
Pelayanan
Luka kecil pada Diketahui oleh seisi Hanya berdampak
1 Sangat ≤ 3% ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja orang atau beberapa kantor pada satu
rendah anggaran orang pihak
Dimuat oleh media massa
Luka kecil berarti lokal namun cepat
> Rp 1.000.000 –
2 Rendah > 3 - 5% > 1 - 2 hari pada orang atau dilupakan masyarakat Berdampak pada 2
anggaran Rp 5.000.000 kerja - 3 pihak
beberapa orang
Dimuat oleh media massa
> Rp 5.000.000 - Luka berarti pada lokal & media sosial
3 Sedang >5 - 8% > 2 - 3 hari namun cepat dilupakan Berdampak pada 3
anggaran Rp 25.000.000 kerja orang atau beberapa - 4 pihak
orang masyarakat
Dimuat di media nasional
dan media online dan
4 Tinggi > 8 - 12% > Rp 25.000.000 - > 3 - 5 hari Luka serius pada diingat Berdampak pada 4-
anggaran Rp 50.000.000 kerja orang atau sementara oleh 5 pihak
beberapa orang masyarakat
Dimuat oleh media
Luka berganda nasional/ internasional dan
5 Sangat > 12% > Rp 50.000.000 > 5 hari kerja atau media Berdampak pada
kematian
Tinggi anggaran sosial/media online lebih dari 5
atau cacat
diingat lama oleh pihak
permanen masyarakat

INSTITUT MANAJEMEN
3. EVALUASI RISIKO KLINIS
RISIKO

• Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil


analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah
risiko dapat diterima / ditoleransi.
• Tujuan evaluasi risiko : membantu pengambilan keputusan,
berdasarkan hasil analisis risiko, dan risiko yang memerlukan
prioritas penanganan.
• Evaluasi risiko menggunakan perbandingan tingkat risiko dengan
kriteria risiko yang dibuat ketika konteksnya ditetapkan.
• Risiko tidak hanya dampak dan probabilitas keuangan, tetapi
juga kriteria subyektif seperti :
• Dampak kesehatan dan keselamatan,
• Dampak reputasi,
• Kerentanan, dan speed onset.

14
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO


PENANGANAN RISIKO KLINIS
• Penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur sebagai berikut:
1.menilai penanganan risiko;
2.memutuskan apakah tingkat risiko residual yang masih ada;
3.jika tidak dapat ditoleransi akan dilakukan penanganan risiko
4.menilai efektivitas penanganan itu.

• Pemilihan penanganan opsi risiko mencakup hal berikut:


1.Menghindari risiko (Risk Avoidance) dengan memutuskan untuk tidak
memulai / melanjutkan dengan kegiatan yang menimbulkan risiko;
2. Meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang / value
3. Mengubah kemungkinan; / Loss prevention
4. Mengubah konsekuensi; Loss reduction
5. Berbagi risiko ke pihak lain / Risk transfer
6. Menerima risiko dengan keputusan. / Risk acceptance

INSTITUT MANAJEMEN
Penanganan RISIKO KLINIS
Risiko

Hindari Reduksi Transfer Terima

15
1/22/2021

Pertimbangkan Alternatif Teknik Risiko


1. INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Pengendalian RISIKO / Risk control adalah mencegah atau mitigasi kerugian,
2. Pembiayaan risiko / Risk financing adalah membayar kerugian yang terjadi
PENGENDALIAN RISIKO / RISK CONTROL

a Hindari Risiko (Risk b Cegah Kerugian c Reduksi kerugian (Loss


Avoidance) (Loss Prevention) Reduction) (Severity)
• Menghindari / tidak terlibat (Frequency)
dalam Kegiatan risiko yang Mitigasi dampak saat
Reduksi / Eliminasi potensial kerug
menawarkan lebih banyak pertama kejadian dan
risiko daripada peluang ian :
• Satu-satunya teknik kontrol  inspeksi fasilitas reduksi kerugian
risiko yg menghilangkan  PPK / CP selanjutnya :
kerugian dgn tidak terlibat  Hasil kritis • TMRC / Code Blue
dalam risiko tsb
 Hand hygiene • Sprinkler System
• Ini adalah satu-satunya teknik
pengendalian risiko yang  Orientasi & edukasi • BHD
tidak perlu dikhawatirkan  Survey kepuasan pasien • Crisis management
dampak finansial dan tidak  Survey kepuasan staf Emergency
harus melakukan mitigasi.
 Time out • preparedness
 Kredensial • Claims management
 Laporan hasil kritis & tes kritis

22/01/2021
Arjaty
31
Daud / RM

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS


d. Segregation of Exposure Units
Segregasi tdd. dua kategori:
• Pemisahan (Separation):
– Membagi Aset / kegiatan menjadi dua atau lebih di lokasi yang terpisah
(Mengurangi Risiko Rugi dalam satu kejadian)
– Jika terjadi kerugian tidak berdampak pada organisasi secara
menyeluruh.
– Hasil distribusi atau aset disebarkan ke beberapa lokasi sehingga
kerugian hanya dialami di satu lokasi. Contoh perusahaan alkes dapat
mendistribusi alkesnya pada beberapa tempat atau vendor untuk
mereduksi potensi kerugian akibat kebakaran

• Duplikasi (Duplication). Produk atau pelayanan dapat selalu tersedia akbiat


adanya duplikasi meski produk utama mengalami kerugin / kerusakan.
– Mis. double checking medication, duplicate keys
– Membuat duplikat rekam medik elektronik merupakan bentuk

22/01/2021 Arjaty Daud / RM 32

16
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS

e Contractual Transfer (Non-Insurance)


• Mereduksi kerugian dengan membuat Kontrak dan
Pergeseran Tanggung Jawab Hukum kerugian dari
satu pihak ke pihak lain.
Mis kontrak, perjanjian dan leasing dipecah antara
dua atau lebih lokasi

22/01/2021 Arjaty Daud / RM 33

2. Pembiayaan risiko / RiskRISIKO


INSTITUT MANAJEMEN financing
KLINIS
• Terdiri dari : Risk retention. Dan Risk Transfer
• Perencanaan keuangan jika terjadi kerugian / loss
a Risk retention
Dilakukan bila RS berasumsi beban keuangan risiko lebih ringan daripada membayar
asuransi. Bentuk umum risk retention :
– Unfunded self-insurance : Dana loss tidak disiapkan
– Funded self-insurance : Dana loss disiapkan
– Pooled self-insurance : Dana loss dikumpulkan di beberapa organisasi
– Single-owner captive insurance company : dikelola oleh pemerintah atau
lembaga asing yang diijinkan

b Risk Transfer
• RS dapat mentransfer risiko keuangan ke pihak lain.
• Contoh, RS membuat kebijakan bagi staf medis, bahwa RS membayar kerugian
yang berhubungan dengan malpraktik medis, sehingga kewajiban keuangan untuk
kerugian ditransfer kepada asuransi, namun tetap staf medis secara hukum
bertanggung jawab untuk cedera pasien yang disebabkan oleh kelalaiannya

22/01/2021 Arjaty Daud / RM 34

17
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN
MONITORING RISIKO KLINIS
DAN REVIU
• Monitoring dan Reviu memastikan bahwa seluruh tahapan proses dan fungsi
manajemen risiko berjalan dengan baik.
• Monitoring : pemantauan rutin terhadap kineja aktual proses manajemen risiko
dibandingkan dengan rencana yang akan dihasilkan.
• Reviu : peninjauan / pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus
tertentu.
• Pendekatan Pelaksanaan Monitoring yaitu :
1. pemantauan berkelanjutan (on going monitoring) oleh pelaksana pekerjaan
dan
2. pemantauan terpisah (separate monitoring) oleh Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP).
• Sasaran dari monitoring dan reviu : memberikan jaminan terhadap pencapaian
sasaran penerapan system manajemen risiko secara keseluruhan.
• Laporan monitoring dan reviu : pelaporan kelemahan yang masih ada, tanpa
meninggalkan hal2 positif yang telah dicapai. Pelaporan kelemahan menjadi fokus
karena kegagalan penerapan manajemen risiko berarti memperbesar kegagalan
pencapaian sasaran organisasi.

DAFTAR RISIKO
INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS 5 R2
RISK
4 R3
ASSESSMENT
Probabilitas

3 R13 R1
A. DAFTAR RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN) HEATMAP
2
• Kegiatan. - Sasaran 1 R11R8
R6
R5
R9
PETA R12
R7
R10
R4
• Pernyataan risiko 0
• Asesmen risiko (Skor risiko : Dampak x RISIKO 0 1 Dampak
2 3 4 5
Probabilitas)  Matriks grading risiko
• Penanganan risiko
• Risiko inheren dan risiko residual

B. DAFTAR RISIKO NON KLINIS (Strategik, Operasional


(selain KP), Finansial, Reputasional, 5 R2
• Kegiatan. - Sasaran
RISK
4 R3
• ASSESSMENT
Probabilitas

Pernyataan risiko
• Kategori risiko 3 R13 R1
HEATMAP
• Asesmen risiko (Skor risiko : Dampak x Probabilitas)  Matriks 2
Analisa risiko dan kriteria risiko
1 R11
R6
R5
R9
R8R12
R7
• Penanganan risiko R10
R4
• Risiko inheren dan risiko residual PETA RISIKO 0
0 1 Dampak
2 3 4 5

18
1/22/2021

DAFTAR KEJADIAN / INSIDEN


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
C. DAFTAR KEJADIAN / INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

• Rekapitulasi Kejadian / Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang sudah terjadi


selama 1 tahun
• Jenis IKP, Tipe IKP
• Asesmen risiko (Skor risiko : Dampak x Probabilitas)  Matriks grading
risiko
• Risiko inheren dan risiko residual
• Akar Masalah (Root Cause)
• Tindakan yang sudah dilakukan
D. DAFTAR KEJADIAN / INSIDEN NON KLINIS

• Rekapitulasi Kejadian / Insiden (K3, Bencana, Kebakaran, Kekerasan,


Pencurian, Komplain, Klaim / Tuntutan dll) yang sudah terjadi selama 1
tahun
• Asesmen risiko (Skor risiko : Dampak x Probabilitas)  Kriteria risiko
• Risiko inheren dan risiko residual
• Akar Masalah (Root Cause)
• Tindakan yang sudah dilakukan

DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI


INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS
E. DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI

• Proses-proses berisiko tinggi


• Skor risiko : Dampak x Probabilitas x
Kesiapan
• Sistim kontrol yang ada saat ini

• Redesain proses
• RPN : Dampak x Probabilitas x Deteksi

Arjaty arjaty_daud Arjaty Daud Channel

19
1/22/2021

INSTITUT MANAJEMEN RISIKO KLINIS

TERIMA KASIH

Arjaty Daud Channel arjaty_daud Arjaty

20

Anda mungkin juga menyukai