Bahaya fisik
Bahaya
Bahaya kimia
ergonomi
Bahaya
Bahaya //
Hazards
Hazards
Bahaya
Bahaya biologi
psikologis
RISIKO / RISK
Kemungkinan Akibat
Komponen Risiko/Risk
Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
Jumlah manusia yang terpajan
Frekuensi pemajanan
Derajat risiko individu
Kemungkinan pengendalian bahaya
Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
Aspek finansial individu
Pendapat masyarakat
Tanggung jawab sosial
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko
PERSIAPAN
KOMUNIKASI & KONSULTASI
ANALISA RISIKO
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko
PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
PERSIAPAN PERSIAPAN
Terdiri dari :
KOMUNIKASI & KONSULTASI
ALAT/MESIN/PESAWAT/BAHAN/MATERIAL
CARA KERJA
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
LINGKUNGAN KERJA
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
Metode Identifikasi Bahaya :
1. Sistem Monitoring / Checklist
2. Safety Review
3. Preleminary Hazard Analysis (PHA)
4. Hazard Operability Studies (HAZOPS)
5. Safety Inspection
6. Human Error Analysis
7. Job Safety Analysis (JSA),
8. Pemantauan/Survey,
9. Audit,
10.Kuesioner,
11. Data Statistik, dll
Pemilihan Metode Tergantung dari :
1. Maksud & tujuan Identifikasi
2. Kapan / pada tahapan apa
3. Informasi yang diperlukan
4. Kebutuhan tenaga kerja
5. Waktu dan biaya
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
Peluang (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya
Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
Peluang untuk tertusuk jarum saat menyulam
Peluang tersengat listrik saat menyambung kabel
Peluang supir menabrak ketika sedang mengantuk
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Akibat (Consequences)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada.
Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti,
lingkungan, dll
Contoh :
Kualitatif
Semi kuantitatif
Kuantitatif
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu
diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan
akibat) yang digunakan. Umumnya metode
matriks dipakai
Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama
dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada
metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang
ada dinyatakan dengan nilai/skore tertentu
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan
nilai dari masing-masing parameter yang
didapat dari hasil analisa data-data yang
representatif
Analisa terhadap nilai peluang atau akibat
dilakukan dengan beberapa metode seperti :
analisa statistik, model komputer, simulasi,
fault tree analysis, dll
tergantung pada derajat risiko, sumberdaya
yang tersedia untuk penilaian dan keakuratan
data yang tersedia.
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Metode Penilaian Risiko :
1. Kualitatif
AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/
Injuries Aid/Minor Medical Cacat Catastroph
ic
Almost Certain
H H E E E
PELUANG
Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikely
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
1. Semi Kuantitatif
s Penilaian Risiko Secara Matematis :
ingkat Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
RR : Risk Rating / Tingkat Risiko P : Probability / Peluang
: Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll)
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Risiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Penyakit Akibat Kerja
Kendali Pelu Kon Skala
Kegiatan Bahaya ang sek Risiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9
24
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Akibat Kecelakaan dan
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya
Penyakit Akibat Kerja
1 2 3 4
Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran. Pengukuran dalam pedoman
ini dilakukan dengan metode semi-
kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi
apabila suatu risiko benar-benar terjadi.
26
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
Pengukuran peluang:
• Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
• kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau
dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
• kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang
dilakukan untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang
tidak-sama.
• Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
• Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.
27
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL – 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak
pernah mengalami atau pernah akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 1-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
28
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
Bahaya Risiko 3 Risiko
1 2
Pengukuran konsekuensi:
• Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 sub konsekuensi yaitu
dampak terhadap K3, Pendapatan, Kerusakan
Aset, Lingkungan Hidup dan Gangguan Usaha,.
• Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai
skala konsekuensi berbeda, maka yang
digunakan adalah skala konsekuensi yang paling
tinggi;
• Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala K3, apabila
belum ditetapkan nilai dari suatu unit kerja
oleh pengurus;
• Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2. 29
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL – 2: KONSEKUENSI
Skala Kategori
K3 Pendapatan Kerusakan Lingkungan Hidup Gangguan Usaha
Aset
1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu Lingkungan <5% < 2 X 24 jam
P3K
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
medis aset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan dengan 15-30% > 2 X 24
permanen 1 aset intervensi manusia dalam jam
orang waktu <12 bulan
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan dengan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset intervensi manusia dalam jam
permanen > 1 waktu lama >12 bulan
orang
5 Kematian > 1 >50% >50% nilai aset Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
orang dengan cara apapun. jam
30
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 0-19 Risiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20– 39 Risiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40– 69 Risiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70– 99 Risiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Risiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera 31
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Pengambilan Keputusan
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa Engineering
Pengendalian Administratif
2. Substitusi
► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
3. Rekayasa Teknik
► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis
TEK
TEK 01
01
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
4. Pengendalian Administratif
► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
5. Alat Pelindung Diri
► Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d. Masker, dll
Masker
Helm
Earmuff
Kacamata
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
MONITORING & REVIEW
PERSIAPAN
Setelah rencana tindakan
pengendalian risiko dilakukan
KOMUNIKASI & KONSULTASI
Tujuan :
KOMUNIKASI & KONSULTASI
Tentukan:
Siapa/kepada siapa Bahaya/risiko
Apa dikomunikasikan
Bagaimana
MONITORING DAN REVIEW
Harus dilakukan karena akan selalu ada potensi
hazard yang baru untuk setiap tempat kerja,
hazard ini dapat disebabkan oleh:
– Penggunaan teknologi, peralatan atau bahan-
bahan baru
– Penerapan dari metode atau prosedur kerja
baru
– Perubahan lingkungan kerja (perpindahan ke
kantor yang berbeda, pengurangan staff, dll)
– Mempekerjakan staf baru dengan tingkat
kemampuan dan pengetahuan yang berbeda
PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN KERJA