Anda di halaman 1dari 44

DASAR HUKUM

• UU NO.1 Tahun 1970 Pasal 9


• Pengurus diwajibkan menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja
baru:
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman

• PP NO.50 Tahun 2012 Pasal 7 ayat (2)


Dalam menyusun kebijakan melakukan
… identifikasi potensi bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko;
BAHAYA / HAZARD

► SUATU KEADAAN YANG MEMUNGKINKAN ATAU DAPAT


MENIMBULKAN KERUGIAN BERUPA CEDERA, PENYAKIT,
KERUSAKAN ATAUPUN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN FUNGSI
YANG DITETAPKAN

Bahaya fisik

Bahaya
Bahaya kimia
ergonomi
Bahaya
Bahaya //
Hazards
Hazards

Bahaya
Bahaya biologi
psikologis
RISIKO / RISK

► MENYATAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN PADA


PERIODE WAKTU TERTENTU ATAU SIKLUS OPERASI TERTENTU

RINGKAS : RISIKO ADALAH KESEMPATAN UNTUK TERJADINYA KERUGIAN ATAU


KECELAKAAN

► KOMBINASI DARI KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD) DAN AKIBAT


(CONSEQUENCE) DARI SEBUAH KEJADIAN BAHAYA SPESIFIK
Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Kemungkinan Akibat
Komponen Risiko/Risk
 Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
 Jumlah manusia yang terpajan
 Frekuensi pemajanan
 Derajat risiko individu
 Kemungkinan pengendalian bahaya
 Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
 Aspek finansial individu
 Pendapat masyarakat
 Tanggung jawab sosial
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat
atau risiko yang telah ditetapkan
DEFINISI
Manajemen Risiko
Penerapan secara sistematis dari
kebijakan manajemen, prosedur
dan akitivitas dalam kegiatan
identifikasi bahaya, analisa,
penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/
ahli K3 di perusahaan ybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat
kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami perat.-peruu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN
KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA

ANALISA RISIKO

AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko

PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN PERSIAPAN

Terdiri dari :
KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Ruang lingkup kegiatan :
a. Rutin / bukan rutin (cth :
ANALISA RISIKO
rancang ulang,
perbaikan)
b. Aktivitas oleh internal /
AKIBAT KEMUNGKINAN eksternal
c. Fasilitas oleh internal /
EVALUASI RISIKO eksternal
Penilaian Risiko
2. Personil yang terlibat
PENGENDALIAN RISIKO

3. Standar dalam penentuan kriteria


risiko

4. Prosedur dan dokumentasi terkait,


seperti :
a. Prosedur manajemen risiko
dan komunikasi
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA

Organisasi perlu menetapkan cara untuk


KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA membantu proses identifikasi bahaya,
antara lain dengan cara :
1. Diskusi / Brain storming
ANALISA RISIKO
2. Mereview catatan K3
organisasi :
AKIBAT KEMUNGKINAN a. Laporan
kecelakaan kerja
EVALUASI RISIKO b. Laporan bahaya
c. Hasil audit
Penilaian Risiko
3. Studi literatur
PENGENDALIAN RISIKO a. MSDS
b. Statistik industri
4. Wawancara dengan pekerja
Identifikasi Sumber Bahaya Dengan Mempertimbangkan : 5. Inspeksi dan observasi tempat
1. Kondisi dan tindakan yang menimbulkan kerja
potensi bahaya 6. Regulasi dan standar K3
2. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Siapa yang berpotensi terkena sumber bahaya
Apakah ada sumber untuk menimbulkan
cedera?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat
berasal dari :

ALAT/MESIN/PESAWAT/BAHAN/MATERIAL
CARA KERJA
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
LINGKUNGAN KERJA
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
Metode Identifikasi Bahaya :
1. Sistem Monitoring / Checklist
2. Safety Review
3. Preleminary Hazard Analysis (PHA)
4. Hazard Operability Studies (HAZOPS)
5. Safety Inspection
6. Human Error Analysis
7. Job Safety Analysis (JSA),
8. Pemantauan/Survey,
9. Audit,
10.Kuesioner,
11. Data Statistik, dll
Pemilihan Metode Tergantung dari :
1. Maksud & tujuan Identifikasi
2. Kapan / pada tahapan apa
3. Informasi yang diperlukan
4. Kebutuhan tenaga kerja
5. Waktu dan biaya
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN ANALISA RISIKO

Analisa risiko dilakukan dengan


KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA menentukan akibat yang timbul dan
kemungkinan dari akibat tersebut yang
ANALISA RISIKO dapat terjadi dan tahapan untuk
penentuan prioritas pengendalian
AKIBAT KEMUNGKINAN terhadap suatu tingkat risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko
Metode analisa risiko :
1. Kualitatif
PENGENDALIAN RISIKO
2. Semi kuantitatif
3. Kuantitatif

METODA PENILAIAN RISIKO BERDASARKAN TINGKAT RISIKONYA DAPAT DILAKUKAN :


1. SECARA MATRIK
2. SECARA MATEMATIK

Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)


ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

Peluang (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya
 Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
 Peluang untuk tertusuk jarum saat menyulam
 Peluang tersengat listrik saat menyambung kabel
 Peluang supir menabrak ketika sedang mengantuk
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

Akibat (Consequences)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada.
Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti,
lingkungan, dll
Contoh :

 Fatality atau kematian


 Cacat
 Perawatan medis
 P3K
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin maka


perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari
suatu akitivitas :
 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi
dan siapa yang melakukan)
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
 Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas
 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (LDKB)
 Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal &
eksternal)
 Hasil studi, survey/pemantauan
 Literature
 Benchmark pada industri sejenis
 Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu :

Kualitatif
Semi kuantitatif
Kuantitatif
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu
diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan
akibat) yang digunakan. Umumnya metode
matriks dipakai

Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama
dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada
metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang
ada dinyatakan dengan nilai/skore tertentu
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan
nilai dari masing-masing parameter yang
didapat dari hasil analisa data-data yang
representatif
Analisa terhadap nilai peluang atau akibat
dilakukan dengan beberapa metode seperti :
analisa statistik, model komputer, simulasi,
fault tree analysis, dll
tergantung pada derajat risiko, sumberdaya
yang tersedia untuk penilaian dan keakuratan
data yang tersedia.
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Metode Penilaian Risiko :
1. Kualitatif
AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/
Injuries Aid/Minor Medical Cacat Catastroph
ic
Almost Certain
H H E E E
PELUANG

Hampir pasti terjadi

Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikely
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

1. Semi Kuantitatif
s Penilaian Risiko Secara Matematis :
ingkat Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
RR : Risk Rating / Tingkat Risiko P : Probability / Peluang
: Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi)


KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali 10
hampir pasti kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1 kali 6
dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya tetap 3
terjadi ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1 kali 1
dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar 0.5
kemungkinannya (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi (peluang terjadinya 1 0.2
kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll)
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Risiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Penyakit Akibat Kerja
Kendali Pelu Kon Skala
Kegiatan Bahaya ang sek Risiko

1 2 3 4 5 6 7 8 9

24
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Akibat Kecelakaan dan
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya
Penyakit Akibat Kerja
1 2 3 4

1 Persiapan Alat dan Bahan Gas C2H2 Keracunan Kronik


Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar
Material Besi Cedera / Luka Memar
Panas Dehidrasi / Heat Stress
2 Pengelasan Gas C2H2 Keracunan
Kebakaran / Peledakan
Kilatan Sinar / Spark Fotokeratittis

Partikel Gram Gangguan Pernafasan & mata

Panas Dehidrasi / Heat Stress

3 Penyelesaian Gas C2H2 Keracunan Kronik


Pekerjaan Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar

Panas Dehidrasi / Heat Stress 25


Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran. Pengukuran dalam pedoman
ini dilakukan dengan metode semi-
kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi
apabila suatu risiko benar-benar terjadi.

26
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran peluang:
• Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
• kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau
dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
• kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang
dilakukan untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang
tidak-sama.
• Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
• Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.

27
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL – 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak
pernah mengalami atau pernah akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 1-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung

28
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
Bahaya Risiko 3 Risiko
1 2

Pengukuran konsekuensi:
• Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 sub konsekuensi yaitu
dampak terhadap K3, Pendapatan, Kerusakan
Aset, Lingkungan Hidup dan Gangguan Usaha,.
• Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai
skala konsekuensi berbeda, maka yang
digunakan adalah skala konsekuensi yang paling
tinggi;
• Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala K3, apabila
belum ditetapkan nilai dari suatu unit kerja
oleh pengurus;
• Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2. 29
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL – 2: KONSEKUENSI

Skala Kategori
K3 Pendapatan Kerusakan Lingkungan Hidup Gangguan Usaha
Aset
1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu Lingkungan <5% < 2 X 24 jam
P3K
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
medis aset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan dengan 15-30% > 2 X 24
permanen 1 aset intervensi manusia dalam jam
orang waktu <12 bulan
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan dengan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset intervensi manusia dalam jam
permanen > 1 waktu lama >12 bulan
orang
5 Kematian > 1 >50% >50% nilai aset Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
orang dengan cara apapun. jam

30
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 0-19 Risiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20– 39 Risiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40– 69 Risiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70– 99 Risiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Risiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera 31
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN EVALUASI RISIKO

Bertujuan agar organisasi dapat


KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA menetapkan keputusan, berdasarkan
hasil analisa risiko mengenai risiko
ANALISA RISIKO mana yang memerlukan pengendalian
dan prioritas pengendalian.
AKIBAT KEMUNGKINAN

Hasil Analisa Risiko


EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko

PENGENDALIAN RISIKO
Pengambilan Keputusan

Apakah Risiko Bisa Diterima Apakah Risiko Harus


(acceptable Risk) Dikendalikan
(Risk Reduction /
Controling)
Risiko yang bisa diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari
suatu organisasi berdasarkan :
Tindakan pengendalian yang telah ada
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
Regulasi/standard yang berlaku
Rencana keadaan darurat
Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll

Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima


tapi tetap harus dipantau/dimonitor
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PERSIAPAN

Untuk risiko yang tidak bisa diterima


KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA
maka harus dilakukan upaya
pengendalian risiko agar tidak
ANALISA RISIKO
menimbulkan kecelakaan / penyakit
AKIBAT KEMUNGKINAN akibat kerja.

EVALUASI RISIKO Prinsip pengendalian risiko dalam


Penilaian Risiko K3 yaitu :
PENGENDALIAN RISIKO 1.Menghindari risiko
2.Mengurangi risiko :
a. Mengurangi kemungkinan
b. Mengurangi akibat
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Engineering

Pengendalian Administratif

Alat Pelindung Diri


PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
1. Eliminasi
► Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja

2. Substitusi
► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
3. Rekayasa Teknik
► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis

TEK
TEK 01
01
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
4. Pengendalian Administratif
► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarki Pengendalian Risiko :
5. Alat Pelindung Diri
► Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d. Masker, dll

Masker

Helm
Earmuff

Kacamata
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
MONITORING & REVIEW

PERSIAPAN
Setelah rencana tindakan
pengendalian risiko dilakukan
KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA
maka selanjutnya perlu
ANALISA RISIKO dipantau dan ditinjau ulang
apakah tindakan yang
AKIBAT KEMUNGKINAN
dilakukan tersebut efektif atau
EVALUASI RISIKO tidak.
Penilaian Risiko
Sistem pemantauan antara lain
PENGENDALIAN RISIKO
:
1. Inspeksi
2. Pemantauan lingkungan
3. Audit
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

PERSIAPAN KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

Tujuan :
KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITORING DAN REVIEW


IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Memberikan informasi kepada pekerja
mengenai risiko yang ada ditempat kerja
ANALISA RISIKO
2. Memberikan awareness kepada
AKIBAT KEMUNGKINAN
pekerja mengenai risiko dan berperan
aktif dalam mengidentifikasi bahaya
EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko
3. Memastikan pekerja memahami dan
menerima strategi pengendalian yang
PENGENDALIAN RISIKO ditetapkan

Tentukan:
 Siapa/kepada siapa Bahaya/risiko
 Apa dikomunikasikan
 Bagaimana
MONITORING DAN REVIEW
Harus dilakukan karena akan selalu ada potensi
hazard yang baru untuk setiap tempat kerja,
hazard ini dapat disebabkan oleh:
– Penggunaan teknologi, peralatan atau bahan-
bahan baru
– Penerapan dari metode atau prosedur kerja
baru
– Perubahan lingkungan kerja (perpindahan ke
kantor yang berbeda, pengurangan staff, dll)
– Mempekerjakan staf baru dengan tingkat
kemampuan dan pengetahuan yang berbeda
PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai