Anda di halaman 1dari 48

PENGELOLAAN

MANAJEMEN RISIKO
DI PUSKESMAS

dr. Kusuma Wijayanti,Msi,FIHFAA

Disampaikan pada Penguatan Kapasitas FKTP Puskesmas Melalui


Pemantauan Mutu Tahun 2023
Hoter Mercure, 22 – 24 Mei 2023
TUJUAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
 Peseta mampu memahami dan menjelaskan Konsep Dasar Manajemen Risiko.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :


 Peserta mampu menjelaskan Risiko Klinis dan Risiko Non Klinis.
 Peserta mampu memahami Risk Grading dan Matrik Analisa Risiko.
 Peserta memahami proses Analisa Risiko.
 Peserta memahami proses Evaluasi Risiko.
 Memahami dan menjelaskan RisK Register.
 Memahami dan menjelaskan FMEA.

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
PELAYANAN FASYANKES
PROGRAM KERUGIAN
MANAJEMEN RISIKO DAN CEDERA PASIEN
STAF PENGUNJUNG
INSTITUSI
IDENTIFIKASI EVALUASI
MASYARAKAT

ANALISA MONRE

TATALAKSANA

LATAR BELAKANG

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
STANDAR
AKREDITASI PUSKESMAS

KEPEMIMPINAN PENYELENGGA PENYELENGGA PROGRAM PENINGKATAN MUTU


DAN RAAN UPAYA RAAN UPAYA PRIORITAS DAN KESELAMATAN
MANAJEMEN KESEHATAN KESEHATAN NASIONAL (5) PASIEN (5)
PUSKESMAS (7) MASYARAKAT PERORANGAN
(8) (10)

1. Peningkatan Mutu Berkesinambungan.


2. Program Manajemen Risiko
3. Sasaran Keselamatan Pasien
MANAJEMEN RISIKO 4.
5.
Pelaporan IKP dan Pengembangan BK
Program PPI
DALAM STANDAR 1. Program-Keterlibatan Tim Mutu-Penilaian-Profil Risiko
AKREDITASI 2. Penanganan-Pemantauan-Pelaporan-FMEA

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
SEBAB vs RISIKO vs AKIBAT
• SEBAB adalah fakta / masalah yang sudah SEBAB Fakt
a
terjadi, / sedang terjadi tapi bukan risiko karena
bukan ketidakpastian.

• RISIKO adalah ketidakpastian yang


RISIK Ketidakpastia
mungkin terjadi dan mungkin saja tidak n yang negatif
O
terjadi
• AKIBAT adalah alasan mengapa itu
Hasil yang mungkin
berdampak penting terhadap tujuan. AKIBA terjadi
T
Risiko berada di antara sebab dan akibat.
Kita tidak bisa mengelola SEBAB karena itu FAKTA dan
AKIBAT karena MUNGKIN BELUM TERJADI.
YANG BISA KITA KELOLA ADALAH “RISIKO”
PERNYATAAN RISIKO
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko memisahkan antara SEBAB, RISIKO, DAN AKIBAT.

Karena gelang ID masih menggunakan stiker yang mudah mengelupas jika terkena
air, mungkin saja tulisan nya akan terhapus, sehingga nama pasien tidak dapat
diidentifikasi

Karena belum ada form serah terima antar ruangan, mungkin saja
terjadi kesalahan dalam komunikasi lisan sehingga dapat terjadi cedera pada
pasien
Karena ketersediaan hand rub di ruang perawatan kurang, mungkin saja petugas
kesehatan tidak melakukan kebersihan tangan, sehingga angka Infeksi HAI
mungkin meningkat
SEBAB, RISIKO dan AKIBAT
• RS tidak mempunyai ruangan Isolasi bertekanan negatif.
(Sebab)
• Perawat mungkin saja tidak menggunakan APD dengan benar (Risiko)
• Pasien alergi terhadap Penisilin (Sebab)

• Angka kematian Nakes akibat Covid 19 mungkin meningkat


(akibat)
• Pasien mungkin saja tidak mendapatkan pelayanan sesuai standar (Risiko)

• Dokter dan Perawat dapat tertular (akibat)

• RS kekurangan Perawat
(Sebab)
• Semua orang mungkin saja dapat tertular Covid 19 (Risiko)
SEBAB ? ....
RISIKO
AKIBAT ? ….
RISIKO KLINIS
KESELAMATAN PASIEN

RISIKO NON KLINIS


RISK REGISTER RISK REGISTER RISIKO PRIORITAS MANAJEMEN FASILITAS DAN
UNIT FASYANKES (PROFIL RISIKO) KESELAMATAN
RISIKO PPI NON PASIEN
KEUANGAN

PROGRAM PROSES KRITIS REPUTASIONAL


KEPATUHA
MANAJEMEN BERISIKO TINGGI NSTRATEGIS
RISIKO (FMEA)

MANAJEMEN RISIKO DI
FASYANKES LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
MATRIX GRADING RISIKO

SKOR RISIKO = PROBABILITY/FREKUENSI/LIKELIHOOD X DAMPAK/CONSEQUENCES/SEVERITY

- Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas/Frekuensi dan Dampak/Konsekuensi


- Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan manajemen untuk menilai
insiden/risiko.
Risk Matrix efektif :
- Mudah digunakan dan mudah dimengerti.
- Mempunyai deskripsi detail dan definisi jelas.
- Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat yang bisa ditoleransi.

RISIKO KLINIS  KESELAMATAN


PASIEN
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
3
PROBABILITY X SEVERITY
RISK = 2
BARRIER
1

RISK MATRIKS GRADING


LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
BELAJAR DARI 1.Tujuan tikus mengambil keju dan selamat.
TIKUS 2.Tikus dalam keadaan atau situasi ketidakpastian.:
1.Mendapatkan keju dan terluka
2.Tidak mendapatkan keju dan terluka
3.Mendapatkan keju dan tidak terluka
3.Tikus mengidentifikasi risiko dan membuat pernyataan
risiko :
Karena keju berada dalam perangkap, mungkin tikus bisa
terjepit ketika akan mengambilnya, sehingga
tikus bisa terluka / mati.
4.Tikus seorang manajer risiko yang handal, dia sudah
mempersiapkan diri dengan memakai helm sehingga jika
sesuatu yang buruk benar terjadi, tikus tidak akan

terluka
/ mati
Pembelajaran dari Tikus :
Semua Kegiatan yang kita lakukan, ada ketidakpastian..
RISIKO KLINIS 
KESELAMATAN PASIEN
 PMK. 11 TAHUN 2017

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
PROBALITY/FREQUENCY/
LIKELIHOOD
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KTC
KNC

KTD

SENTINEL

DAMPAK/CONSEQUENCES/
SEVERITY LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISK GRADING
MATRIX
( KRITERIA
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER KLINIS)
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISIKO NON KLINIS 
PMK. 25 TAHUN 2019
Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KATEGORI RISIKO MINIMAL DI KEMENTERIAN KESEHATAN
Kategori Risiko Definisi
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan
Risiko Keuangan
terhadap pendapatan dan belanja organisasi
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi
Risiko Kebijakan
baik interal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi
Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak ekternal tidak
Risiko Kepatuhan
mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan keetntuan lain yang berlaku

Risiko Legal Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi

Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak


Risiko Fraud
internal yang merugikan keuangan negara
Risiko yang disebabkan oleh menurunnya kepercayaan
Risiko Reputasi
publik/masyarakat yang bersumber dari persepsi negatif organisasi

Risiko yang disebabkan oleh :


Risiko Operasional
a. Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagaln sistem

b. Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi


PROBALITY/FREQUENCY/
LIKELIHOOD
(RISIKO NON
KLINIS)

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
DAMPAK/CONSEQUENCES/SEVERITY
(NON KLINIS)

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
RISK GRADING
MATRIX
(RISIKO KLINIS)

MATRIX ANALISA
RISIKO (NON KLINIS)

MATRIX ANALISA
RISIKO
(KRITERIA NON KLINIS)LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KRITERIA TINDAK
LANJUT
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KATEGORI
DAMPAK

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
DAFTAR
DAFTAR RISIKO KLINIS RISIKO
(Keselamatan Pasien)

 Kegiatan  Sasaran
 Pernyataan Risiko
 Assesment dan Analisa Risiko DAFTAR RISIKO NON KLINIS
(Skor Risiko=Dampak x (Finansial, Reputasional, Operasional, Strategik)
Probability)
 Matriks Grading  Kegiatan  Sasaran
 Penanganan Risiko  Pernyataan Risiko
 Risiko Inheren dan Risiko Residual  Kategori Risiko
 Assesment dan Analisa Resiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability)
 Matrik Analisa Risiko
 Penanganan Risiko
 Risiko Inheren dan Risiko Residual

PROFIL RISIKO

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI
E. DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI

• Proses-proses berisiko tinggi


• Skor risiko : Dampak x Probabilitas x
Kesiapan
• Sistim kontrol yang ada saat ini

• Redesain proses
• RPN : Dampak x Probabilitas x Deteksi
DAFTAR
DAFTAR INSIDEN KEJADIAN
KLINIS
 Rekapitulasi Kejadian
(Insiden(IKP)
 Jenis IKP, Tipe IKP
Keselamatan Pasien)
selama 1 tahun (INSIDEN)
 Assesment dan Analisa Risiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability) DAFTAR INSIDEN NON KLINIS
 Matriks Grading (Insiden Non Klinis)
 Risiko Inheren dan Risiko Residual
 Akar Masalah (Root Case)
 Tindakan Yang Sudah Dilakukan  Rekapitulasi Kejadian (Insiden K3) selama 1 tahun
 Assesment dan Analisa Resiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability)
 Kriteria Risiko
 Risiko Inheren dan Risiko Residual
 Akar Masalah (Root Case)
 Tindakan Yang Sudah Dilakukan

DATA
BASE
FASYANKE
S
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
• Risk register adalah suatu daftar risiko/bahaya yang potensial terjadi ada di unit dalam
fasyankes.
• Tujuan menyusun risk register dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program
manajemen risiko untuk melakukan pengendalian risiko yang ada.
• Risk register wajib dilakukan review secara berkala oleh tim.
• Risk register dapat berubah karena beberapa faktor seperti terjadinya insiden, adanya
perubahan fasilitas

RISK
REGISTER LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
TETAPKAN
KONTEKS

REVIEW
MONITOR DAN
RESIKO
PENILAIAN
IDENTIFIKASI
RESIKO

RESIKO
DAFTAR
KOMUNIKASI DAN

ANALISA RESIKO
KONSULTASI

EVALUASI RESIKO

PENANGANAN

RESIKO
RISK
REGISTER LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISK
, sudah terjadi
REGISTER

LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN


PRIMER
Why does it always seem we

EA have plenty of time to fix our


problems, but never enough

FM
time to prevent the problems by
doing it right the first time?

37
Apakah FMEA
• Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci,
dan mengenali model-model adanya kegagalan/kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya,
mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan disain/prosedur
Langkah-langkah
• Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam suatu
proses
• Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
• Tetapkan peran dari tiap anggota tim
• Gambarkan alur proses yang ada sekarang
• Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
• Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
• Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
Langkah-langkah….
• Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
– Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
• 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
– Kegawatannya (severity): (SV)
• 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
– Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
• Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ x SV x DT
• Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
• Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
• Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
• Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
• Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus- Penyebab Akibatnya Kemungkin Tingkat Kemudahan Risk Solusi Indikator
modus terjadinya an kepatahan dideteksi Priority untuk
kegagalan/k terjadinya (S= (D= Number(RP mengukur
esalahan ( O= Severity) Detectabilit N) keberhasila
Occurrence) y) RPN = n dari solusi
OxSxD
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-tanda yang
berbahaya mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau gangguan serius pada
8 sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului

7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat ketidak puasan yang tinggi
dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang
yang signifikan

6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau menimbulkan
5 masalah besar pada sistem

4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu oleh pelanggan
3 sampai sedang dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan

2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya masalah tetapi berpotensi
menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada sistem

1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan

9 Hampir tidak dapat Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dihindarkan

8 Kemungkinan terjadai Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 sangat tingggi

6 Kemungkinan terjadi Kesalahan terjadi sekali sebulan


5 tinggi sedang

4 Kemungkinan terjadi Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 sedang

2 Kemungkinan terjadi Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
rendah

1 Kemungkinan terjadi Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir terjadi
amat sangat rendah
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada peluang untuk Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
diketahui
9 Sangat sulit diketahui Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak segera dapat dilakukan
8

7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang baku untuk mengetahui,
6 sehingga ketahuan karena kebetulan

Berpeluang sedang untuk Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara sampling
5 diketahui

4 Berpeluang tinggi untuk Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 diketahui

2 Berpeluang sangat tinggi Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
untuk diketahui

1 Hampir dipastikan untuk Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
diketahui
Menetapkan “cut off point”dengan Pareto
• Urutkan failure mode dengan nilai RPN dari yang tertinggi ke
yang terendah
• Hitung persentase kumulatif
• Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80 %, maka pada nilai
kumulatif 80 % tersebut kita tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/kesalaha Kumulatif
n
Modus 1 320 320 26,4 %

Modus 4 270 590 48,7 %


Modus 3 240 830 68,6 %

Modus 2 160 990 81,8 % Cut off: 160


Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %
Modul 7 40 1210 100 %

Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4, 3, 2


FORM FMEA

..\..\..\MATERI PENGUATAN IMPELEMNTASI AKREDITASI\7 APRI
L KETUA KP\WS KP SAMARINDA\FMEA KOSONG.docx

..\..\..\MATERI PENGUATAN IMPELEMNTASI AKREDITASI\7 APRI
L KETUA KP\WS KP SAMARINDA\FMEA TB.docx
“Plan For The
Prepare
Best For The
Worst..
Merencanakan Yang Terbaik, Menyiapkan Hal Terburuk

TERIMAKASI
H
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER

Anda mungkin juga menyukai