FASILITAS DAN
KESELAMATAN
(MFK) PUSKESMAS
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
APRIL 2024
MFK
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
?
Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,
kenyamanan, keamanan, keselamatan dam efisiansi dari fasilitas
lingkungan bagi pasien, pengunjung, dan petugas
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
• Permenkes 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Permenkes 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi, Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
• Permenkes 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• Permenkes 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Permenkes 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
• Permen LH 5 Tahun 2020 tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
KRITERIA
• Disusun dan diterapkan program Manajemen • Puskesmas menyusun, memelihara,
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) melaksanakan, dan melakukan evaluasi
• Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen pengamanan kebakaran termasuk
sarana evakuasi
manajemen keselamatan dan keamanan
fasilitas • Puskesmas menyusun dan melaksanakan
• Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan pengelolaan program untuk memastikan semua
penggunaan bahan berbahaya beracun (B3), peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah
pengendalian dan pembuangan limbah B3 terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan
fungsi alat Kesehatan.
• Puskesmas menyusun, memelihara,
• Puskesmas menyusun dan melaksanakan
melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen
kedaruratan dan bencana pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) bagi petugas.
POKOK PIKIRAN
Puskesmas harus menyediakan
Puskesmas mempunyai
Puskesmas harus menyediakan kemudahan dan keamanan
kewajiban untuk mematuhi
lingkungan yang aman akses bagi orang dengan
ketentuan terkait SPA
keterbatasan fisik
Pendidikan MFK
1. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN FASILITAS
KESELAMATAN KEAMANAN
Adalah suatu keadaan tertentu pada Adalah perlindungan terhadap
bangunan, halaman, prasarana, kehilangan, pengrusakan dan
peralatan yang tidak menimbulkan kerusakan, atau penggunaan akses
bahaya atau risiko bagi pengguna oleh mereka yang tidak berwenang
layanan, pengunjung, petugas dan
masyarakat
KESELAMATAN KEAMANAN
RUANG LINGKUP
Komitmen Kepala
Puskesmas DIKETAHUI OLEH SEMUA PETUGAS
PUSKESMAS DAN TERBACA OLEH
PENGUNJUNG SERTA DILETAKKAN
DI TEMPAT STRATEGIS
PROGRAM KEGIATAN
KESELAMATANPERENCANAAN KESELAMATAN
• Pengamatan secara sepitas terkait seluruh SPA
• Perencanaan dilakukan
melalui upaya pengendalian di Puskesmas secara rutin, antara lain;
• Memastikan kemampuan bangunan gedung
risiko hasil identifikasi
• Memastikan memantau berfungsinya prasarana
• Perencanaan dikaji,
• Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi
diperbaharui, dan dan pertukaran udara tersedia dengan baik
didokumentasikan • Memastikan pencahayaan, memenuhi
• Perancanaan merefleksikan persyaratan
keadaan terkini dalam
lingkungan • Dibuat check list inspeksi berkala
pegawai, dll
• Barang- barang/ harta/ • Sistem monitor keamanan jarak jauh
bangunan fisik beserta • Perlindungan pasien dari serangan
seluruh sarana dan kekerasan fisik
prasarana di Puskesmas
• Dibuat check list inspeksi berkala
• Kegiatan yang
dilaksanakan serta tamu
yang berada di
lingkungan Puskesmas
SIMULASI KODE DARURAT
• Kode emergensi adalah kode atau tanda isyarat kegawat darurat yang diketahui petugas
• Penetapan sistem kode darurat digunakan untuk menginformasikan petugas akan terjadinya suatu kondisi darurat
dan bencana.
• Kode darurat dibuat singkat dan ditetapkan dengan menggunakan warna
KEDARURATAN
KEBAKARAN PENCULIKAN BAYI GEMPA BUMI EVAKUASI
MEDIK
• Mengumumkan • Mengumumkan • Mengumumkan • Mengumumkaan • Mengumumkan
Adanya kebakaran adanya adanya gempa pengaktifan
kedaruratan • Mengaktifkan tin penculikan bumi evakuasi pada
Medis siaga bencana bayi/kehilangan • Puskesmas titik kumpul yang
• Panggil tim reaksi Pusesmas bayi melakukan ditetapkan
cepat/tim code • Diikuti oleh lock penilaian awal • Setelah ada
blue down akses dan cegah pengumuman
• Repon time < 3 keluar masuk kepanikan kegawatdaruratan
min • Bisa ditambAhkan
kode bencana lain
sesuai
kesepakatan
2. MANAJEMEN BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAH
B3
• Inventarisasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di
Puskesmas
• Pengelolaan B3 dan Limbahnya, mulai dari penyimpanan B3,
penggunaan B3 dan pengelolaan Limbah B3
• Tersedianya IPLC untuk pengolahan Limbah Cair
• Menyiapkan Prosedur penanganan tumpahan/paparan/pajanan
B3 dan Limbah B3
PIKTOGRAM/SIMBOL B3
INVENTARISASI B3 DAN LIMBAH
•B3
Bahan Berbahaya dan Beracun, (B3)
adalah zat, energi, dan/ komponen lain
atau
LIMBAH B3 DI FASYANKES
yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun • Limbah dengan karakteristik infeksius
tidak langsung, dapat mencemarkan • Limbah berupa benda tajam
dan/atau merusak lingkungan hidup, • Limbah patologis
dan/atau membahayakan lingkungan • Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa
hidup, kesehatan, serta kelangsungan
kemasan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Limbah radioaktif
atau Limbah B3, adalah sisa suatu usaha • Limbah Farmasi;
dan/atau kegiatan yang mengandung B3. • Limbah sitotoksik;
• Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat
tinggi
• Tabung gas atau kontainer bertekanan
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
BAHAYA FISIK BAHAYA KESEHATAN BAHAYA LINGKUNGAN
Bahaya
mudah meledak toksisitas akut Toksisitas
Akut dan
Kronik Pada
Korosi,iritasi kulit, iritasi Lingkungan
mudah menyala
kerusakan pada mata Akuatik
PENGURANGAN
DAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN
LIMBAH B3 LIMBAH B3 LIMBAH B3 LIMBAH B3
PENGUBURAN PENIMBUNAN
LIMBAH B3 LIMBAH B3
PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH B3
Pengurangan Pada Sumber Pemilahan
• Eliminasi keseluruhan material Alasan penting untuk dilakukan
berbahaya atau material yang Daur ulang (recycling) pemilahan
lebih sedikit menghasilkan • Pemilahan akan mengurangi
• Pemanfaatan kembali jumlah Limbah yang harus
Limbah
komponen yang bermanfaat dikelola
melalui proses tambahan • Pemilahan akan mengurangi
secara kimia, fisika, dan/atau Limbah karena akan menghasilkan
biologi yang menghasilkan alur Limbah padat (solid waste
Penggunaan Kembali (Reused)
stream)
produk yang sama ataupun • Pemilahan akan mengurangi
• Menggunakan kembali suatu produk yang berbeda jumlah Limbah B3 yang terbuang
produk berulang-ulang sesuai bersama Limbah nonB3 ke media
fungsinya. lingkungan
• Pemilahan akan memudahkan
• Pemilihan produk yang dapat
dilakukannya penilaian terhadap
digunakan kembali jumlah dan komposisi berbagai
dibandingkan dengan produk alur Limbah (waste stream)
sekali pakai (disposable).
PENYIMPANAN LIMBAH B3
SIMBOL LIMBAH B3
1.CARA PENYIMPANAN LIMBAH KELOMPOK LIMBAH KODE SIMBOL
WARNA
Memberi simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan
atau wadah sesuai karakteristik Limbah B3. Limbah infeksius
Limbah Benda Tajam
Menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 Limbah bahan kimia
sesuai kelompok limbah
Limbah dg kandungan
Menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3 logam berat yg tinggi
Limbah Radioaktif
Limbah Sitotoksik
2. KETENTUAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Limbah Farmasi
Penyimpanan Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan
paling lama:
• 2 (dua) hari, pada temperature > 0o C
• 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur sama dengan
atau < 0oC
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Tempat • Pengangkutan Limbah B3 dilakukan dengan
Penyimpanan menggunakan kendaraan bermotor roda 4
Limbah B3 sebagai (empat) atau roda 3 (tiga)
depo pemindahan
• Ketentuan mengenai kendaraan bermotor
Penghasil Limbah B3 dari roda 4 (empat) sesuai dengan peraturan
lokasi Penghasil Limbah perundang-undangan mengenai Angkutan
B3 Jalan
PENGANGKUTAN
Tempat pengolah
Limbah B3 yang • Pengangkutan Limbah B3 kendaraan
LIMBAH B3
Pengangkut Limbah B3 di
luar wilayah kerja
fasilitas pelayanan
kesehatan
PENGOLAHAN LIMBAH B3
• Autoklaf tipe alir gravitasi Tdk boleh digunakan
atau tipe vakum utk limbah :
• patologis;
PENGOLAHAN LIMBAH B3
• radioaktif;
Pengelolaan Limbah B3 • Farmasi
• Iradiasi frekwensi radio • sitotoksik
• Insinerator
Pengolah Limbah B3
yang memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3 Tdk boleh digunakan utk :
Insinerator • Limbah B3 radioaktif;
• Limbah B3 dengan
Memiliki kerjasama karakteristik mudah meledak
dengan penghasil limbah • Limbah B3 merkuri
PENGUBURAN LIMBAH B3
• Memperoleh persetujuan penguburan Limbah B3
• Penguburan Limbah B3 dilakukan
yang diterbitkan oleh Kepala Instansi Lingkungan
oleh Penghasil Limbah B3 terhadap
Limbah B3 yang dihasilkannya Hidup kabupaten/kota
• Penguburan Limbah B3 hanya dapat • Masa berlaku persetujuan berlaku selama 5 (lima)
dilakukan untuk Limbah B3 patologis tahun dan dapat diperpanjang
dan benda tajam.
• Melakukan pencatatan
simulasi
evaluasi
PENGKAJIAN RESIKO
• Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur
kabel dan instalasi listrik
RESI • Penyimpanan dan penanganan bahan yang berpotensi
KO mudah terbakar (misalnya, cairan dan gas mudah
terbakar, gas medis yang mengoksidasi seperti oksigen
dan dinitrogen oksida), ruang penyimpanan oksigen dan
komponennya
• Tempat pengelolaan sampah.
• Pintu keluar darurat kebakaran (emergency exit).
• Bahaya kebakaran terkait dengan proyek konstruksi,
Perlu dilakukan penilaian pelaksanaan renovasi, atau pembongkaran.
keamanan dan proteksi kebakaran
sehingga secara efektif dapat
mengidentifikasi, menganalisa,dan
mengndelikan risiko sehingga dapat
meminimalkan risiko
PROGRAM MENAJEMEN
PENANGANAN KEBAKARAN
Manajemen pengamanan kebakaran meliputi pencegahan
terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area
berisiko
SISTEM
PROTEKSI
PASIF
Smoke Detector Hidrant
SISTEM
PROTEKSI
AKTIF
APAR
Sprinkler
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
DEFINISI : JENIS APAR KETINGGIAN
MAX BAGIAN
ATAS
• APAR Dry Chemical (Serbuk)
Adalah alat pemadam
• Tidak boleh digunakan dalam ruang
kebakaran yang dapat dibawa sempit
120 CM
& dioperasikan oleh satu • APAR CO2
orang serta berdiri sendiri • Tidak menimbulkan efek samping
pada kesehatan JARAK ANTAR APAR • RESIKO TINGGI
• Umumnya memiliki ukuran tabung DISESUAIKAN 15 M
yang besar dan berat • LAINNYA 25 M
Pegangan
Bawah
Pin Pengunci Nozzle
CEK KEDALUWARSA
• Sosialisasi dan
Puskesmas menerbitkan edukasikan kepada
Evaluasi
Kebijakan Larangan masyarakat tentang pelaksanaan
merokok di area bahaya merokok kepatuhan thd
Puskesmas sesuai UU RI • Pantau kepatuhan Larangan merokok,
No.32 Th 2010 larangan merokok dan dokumentasikan
secara terus
4. MANAJEMEN ALAT KESEHATAN
TUJUAN
PROGRAM
• Memastikan semua alat kesehatan tersedia dan
dilakukan kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi
MANAJEMEN ALKES
agar berfungsi dengan baik • Pelaporan sistem inventarisasi alat
• Memastikan bahwa individu yang melakukan kesehatan sesuai dengan ASPAK
pengelolaan alat kesehatan memiliki kualifikasi • Pelatihan kepada staf agar kompeten
DATA ASPAK
Alat Kesehatan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; DATA SARANA
• Panduan dalam pembinaan dan
pengawasan terhadap pemenuhan SPA
• Mendukung akreditasi
Pelayanan Kesehatan.
Fasilitas DATA PRASARANA
PEMENUHAN ALAT
PENGGANTIAN PENGEMBANGAN
ALAT PELAYANAN
Inventarisasi
Jenis dan Jumlah Sesuai Standar
Kekurangan Jenis dan Jumlah
Alat Usia Pakai Jml pasien
Pemilihan Spesifikasi sesuai Jml Kerusakan Jml Kasus
pelayanan Nilai perbaikan Jml Produk
Penentuan Spek Resiko dipergunakan Jml yg dirujuk
Penentuan prioritas penggantian Tingkat utilisasi
Unit Cost
PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
SETIAP ALAT DI
PASANG PETUNJUK SETIAP ALAT HARUS DI
CARA PERIKSA DICECK
PENGOPERASIAN KONDISINYA
NYA 1 2
PEMELIHA INSPEKSI
RAAN DAN
PROMOTI TESTING
F
4. 3.
CORECTIVE PROGRAM
PEMELIHAR
/PERBAIKA AAN
N PREVENTIF
SETIAP ALAT HARUS SETIAP ALAT HARUS DI
LAKUKAN LAKUKAN
PERBAIKAN/OVERHOUL PEMELIHARAAN SECARA
SECARA TERJADWAL BERKALA DAN DI
DAN DIKALIBRASI KALIBRASI
INSPEKSI ALAT KESEHATAN
INSPEKSI DAN TESTING oleh User
INSPEKSI OLEH TEKNISI
IPM adalah : kegiatan Lembar
pemantauan fungsi yang kerja
Memeriksa seluruh dilakukan oleh user dan teknisi No Nama alat Tersedia
fungsi dan kondisi alat medik :
alat yang dilakukan Symbol 1. Memeriksa keberadaan alat
Symbol
layak 2. Memeriksa kelengkapan alat
oleh petugas teknisi Tidak
pakai 3. Memeriksa kebersihan alat
alat medik disetiap layak pakai
satuan kerja dengan 4. Memeriksa kerapihan alat
5. Menghidupkan sesuai
membawa lembar
prosedur (testing)
kerja & memberikan 6. Mengetahui kondisi alat
lebel yang tempel di apakah bisa dipakai atau
body alat Symbol tidak
layak tetapi
asesorisnya
tdl lengkap
KALIBRASI ALAT
KESEHATAN
5. MANAJEMEN SISTEM UTILITAS
• Untuk pelayanan
dibutuhkan ketersediaan
SISTEM KELISTRIKAN Listrik PLN, Genset & Solar Cell listrik, air, dan gas
medik, serta sistem
Air PDAM, sumur, sungai, hujan penunjang lainnya
AIR MINUM
• Puskesmas harus
menyediakan sumber air,
SANITASI Septik tank dan salurannya, listrik dan gas medik
beserta cadangannya
PENGHAWAAN Ventilasi, selama 7 hari 24 jam
• Sistem air, listrik, gas
medik dan sistem
GAS MEDIS Listrik PLN, Genset & Solar Cell penunjang lainnya perlu
diperiksa dan dipelihara.
KOMUNIKASI Internet, Telp
LISTRIK
Standar Listrik harus mengikuti PUIL 2011
Sumber Listrik PLN,Genset,Tenaga Surya,Angin,Air dll
Sumber Listrik Darurat 75 % dari sumber daya Listrik normal
49
AIR BESRIH
PAM,Air Tanah, Air Pegunungan, dan sumber
lainnya yang telah diolah sehingga memenuhi
persyaratan Kesehatan
Tersedia 7 hari 24 Jam
Memiliki sumber cadangan
50
Gas Medik
Gas medik yang digunakan
adalah Oksigen (O2)
Pengelolaan,penggunaaan,pen
yimpanan dan pemeliharaaan
harus sesuai ketentuan yang
berlaku
Permenkes Gas Medik No.4
Tahun 2024
Persyaratan Penyimpanan Tabung Gas Medik
Tabung-tabung Gas Medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman kran
dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
goncangan.
Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing–masing Gas Medik
dibedakan tempatnya serta diberi tanda.
Penyimpanan tabung Gas Medik isi dan tabung Gas Medik kosong
dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya, serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
Gas campuran yang sudah disimpan lebih dari 1 (satu) tahun agar dilakukan
uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi Gas Medik, dan
memperhatikan masa kadaluarsa Gas Medik tersebut.
6. PENDIDIKAN MFK
• Pelatihan program MFK
• Pelatihan program
PROGRAM
manajemen B3 dan Limbah PENDIDIKAN
B3
• Pelatihan program MFK
manajemen pengamanan
• Membuat rencana pendidikan
kebakaran.
MFK untuk petugas
• Pelatihan Manajemen Alkes.
Puskesmas dan dituangkan
• Pelatihan program dlm dokumen
manajemen sistim utilitas • Staf yg sdh dilatih dapat
• Pelatihan program menjelaskan dan
manajemen kedaruratan dan menunjukkan peran dan
bencana tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.