Anda di halaman 1dari 54

MANAJEMEN

FASILITAS DAN
KESELAMATAN
(MFK) PUSKESMAS
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

APRIL 2024
MFK
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
?
Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,
kenyamanan, keamanan, keselamatan dam efisiansi dari fasilitas
lingkungan bagi pasien, pengunjung, dan petugas
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
• Permenkes 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Permenkes 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi, Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
• Permenkes 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• Permenkes 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Permenkes 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
• Permen LH 5 Tahun 2020 tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
KRITERIA
• Disusun dan diterapkan program Manajemen • Puskesmas menyusun, memelihara,
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) melaksanakan, dan melakukan evaluasi
• Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen pengamanan kebakaran termasuk
sarana evakuasi
manajemen keselamatan dan keamanan
fasilitas • Puskesmas menyusun dan melaksanakan
• Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan pengelolaan program untuk memastikan semua
penggunaan bahan berbahaya beracun (B3), peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah
pengendalian dan pembuangan limbah B3 terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan
fungsi alat Kesehatan.
• Puskesmas menyusun, memelihara,
• Puskesmas menyusun dan melaksanakan
melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen
kedaruratan dan bencana pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) bagi petugas.
POKOK PIKIRAN
Puskesmas harus menyediakan
Puskesmas mempunyai
Puskesmas harus menyediakan kemudahan dan keamanan
kewajiban untuk mematuhi
lingkungan yang aman akses bagi orang dengan
ketentuan terkait SPA
keterbatasan fisik

Puskesmas perlu menyusun Untuk menjaga lingkungan


dan menerapkan MFK untuk Program MFK perlu disusun yang aman dilakukan
menyediakan lingkungan yang setiap tahun dan diterapkan identifikasi dan pembuatan
aman peta terhadap area beresiko

Pengkajian & penanganan . Untuk menjalankan program


resiko ditunagkan dalam daftar MFK Diperlukan Tim atau PJ Program MFK perlu dilakukan
resiko yang teritegrasi dalam yang ditunjuk oleh Ka evaluasi minimal per triwulan
program manajemen resiko Puskesmas
PROGRAM MFK DISUSUN DAN DITERAPKAN

Manajemen Keselamatan & Keamanan Fasilitas

Manajemen Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dan Limbah B3

Manajemen Kedaruratan Dan Bencana

Manajemen Pengamanan Kebakaran

Manajemen Alat Kesehatan

Manajemen Sistem Utilitas

Pendidikan MFK
1. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN FASILITAS

KESELAMATAN KEAMANAN
Adalah suatu keadaan tertentu pada Adalah perlindungan terhadap
bangunan, halaman, prasarana, kehilangan, pengrusakan dan
peralatan yang tidak menimbulkan kerusakan, atau penggunaan akses
bahaya atau risiko bagi pengguna oleh mereka yang tidak berwenang
layanan, pengunjung, petugas dan
masyarakat
KESELAMATAN KEAMANAN
RUANG LINGKUP

3. Pelaksanaan program keselamatan


1. Penetapan kebijakan, dan keamanan fasilitas, meliputi :
pengorganisasian dan 2. Perencanaan program • Program keselamatan fasilitas,
penganggaran program keselamatan dan keamanan • Program keamanan fasilitas,
keselamatan dan keamanan fasilitas dan
fasilitas • Simulasi kode darurat
PENETAPAN KEBIJAKAN, PENGORGANISASIAN &
PENGANGGARAN KEAMANAN & KESELAMATAN
FASILITAS
PROGRAM
KEAMANAN
DAN PUSKESMAS
KESELAMATAN
FASILITAS
Kebijakan Tertulis TERINTEGRASI
KEBIJAKAN
Ditandatangani. PUSKESMAS

Komitmen Kepala
Puskesmas DIKETAHUI OLEH SEMUA PETUGAS
PUSKESMAS DAN TERBACA OLEH
PENGUNJUNG SERTA DILETAKKAN
DI TEMPAT STRATEGIS
PROGRAM KEGIATAN
KESELAMATANPERENCANAAN KESELAMATAN
• Pengamatan secara sepitas terkait seluruh SPA
• Perencanaan dilakukan
melalui upaya pengendalian di Puskesmas secara rutin, antara lain;
• Memastikan kemampuan bangunan gedung
risiko hasil identifikasi
• Memastikan memantau berfungsinya prasarana
• Perencanaan dikaji,
• Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi
diperbaharui, dan dan pertukaran udara tersedia dengan baik
didokumentasikan • Memastikan pencahayaan, memenuhi
• Perancanaan merefleksikan persyaratan
keadaan terkini dalam
lingkungan • Dibuat check list inspeksi berkala

Keadaan Terjadinya cidera pada pengguna


terkini dalam layanan, akibat lingkungan fisik yang
lingkungan tidak aman
PROGRAM KEGIATAN
KEAMANAN
• Semua yang berada KEAMANAN
• Pengamatan terkait ;
didalam lingkungan • Identifikasi area keamanan yang sensitif
Puskesmas terdiri dari • Pengecekan dan pengawasan penguncian
pegawai, tamu, pintu setelah jam kerja
• Identifikasi (tanda pengenal) untuk
pengunjung dan pasien.
TARGET

pegawai, dll
• Barang- barang/ harta/ • Sistem monitor keamanan jarak jauh
bangunan fisik beserta • Perlindungan pasien dari serangan
seluruh sarana dan kekerasan fisik
prasarana di Puskesmas
• Dibuat check list inspeksi berkala
• Kegiatan yang
dilaksanakan serta tamu
yang berada di
lingkungan Puskesmas
SIMULASI KODE DARURAT
• Kode emergensi adalah kode atau tanda isyarat kegawat darurat yang diketahui petugas
• Penetapan sistem kode darurat digunakan untuk menginformasikan petugas akan terjadinya suatu kondisi darurat
dan bencana.
• Kode darurat dibuat singkat dan ditetapkan dengan menggunakan warna

KEDARURATAN
KEBAKARAN PENCULIKAN BAYI GEMPA BUMI EVAKUASI
MEDIK
• Mengumumkan • Mengumumkan • Mengumumkan • Mengumumkaan • Mengumumkan
Adanya kebakaran adanya adanya gempa pengaktifan
kedaruratan • Mengaktifkan tin penculikan bumi evakuasi pada
Medis siaga bencana bayi/kehilangan • Puskesmas titik kumpul yang
• Panggil tim reaksi Pusesmas bayi melakukan ditetapkan
cepat/tim code • Diikuti oleh lock penilaian awal • Setelah ada
blue down akses dan cegah pengumuman
• Repon time < 3 keluar masuk kepanikan kegawatdaruratan
min • Bisa ditambAhkan
kode bencana lain
sesuai
kesepakatan
2. MANAJEMEN BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAH
B3
• Inventarisasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di
Puskesmas
• Pengelolaan B3 dan Limbahnya, mulai dari penyimpanan B3,
penggunaan B3 dan pengelolaan Limbah B3
• Tersedianya IPLC untuk pengolahan Limbah Cair
• Menyiapkan Prosedur penanganan tumpahan/paparan/pajanan
B3 dan Limbah B3
PIKTOGRAM/SIMBOL B3
INVENTARISASI B3 DAN LIMBAH
•B3
Bahan Berbahaya dan Beracun, (B3)
adalah zat, energi, dan/ komponen lain
atau
LIMBAH B3 DI FASYANKES
yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun • Limbah dengan karakteristik infeksius
tidak langsung, dapat mencemarkan • Limbah berupa benda tajam
dan/atau merusak lingkungan hidup, • Limbah patologis
dan/atau membahayakan lingkungan • Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa
hidup, kesehatan, serta kelangsungan
kemasan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Limbah radioaktif
atau Limbah B3, adalah sisa suatu usaha • Limbah Farmasi;
dan/atau kegiatan yang mengandung B3. • Limbah sitotoksik;
• Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat
tinggi
• Tabung gas atau kontainer bertekanan
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
BAHAYA FISIK BAHAYA KESEHATAN BAHAYA LINGKUNGAN

Bahaya
mudah meledak toksisitas akut Toksisitas
Akut dan
Kronik Pada
Korosi,iritasi kulit, iritasi Lingkungan
mudah menyala
kerusakan pada mata Akuatik

gas, cairan, peringatan toksisitas akut,


padatan korosi/iritasi kulit/iritasi
pengoksidasi kerusakan parah pada
mata, sensititasi pada kulit
sensititasi sal.napas,
gas bertekanan toksisitas terhadap
produksi, bahaya
aspirasi
bahaya terhadap
korosif terhadap
kesehatan sampai
logam
tingkat tertentu
PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3

PENGURANGAN
DAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN
LIMBAH B3 LIMBAH B3 LIMBAH B3 LIMBAH B3

PENGUBURAN PENIMBUNAN
LIMBAH B3 LIMBAH B3
PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH B3
Pengurangan Pada Sumber Pemilahan
• Eliminasi keseluruhan material Alasan penting untuk dilakukan
berbahaya atau material yang Daur ulang (recycling) pemilahan
lebih sedikit menghasilkan • Pemilahan akan mengurangi
• Pemanfaatan kembali jumlah Limbah yang harus
Limbah
komponen yang bermanfaat dikelola
melalui proses tambahan • Pemilahan akan mengurangi
secara kimia, fisika, dan/atau Limbah karena akan menghasilkan
biologi yang menghasilkan alur Limbah padat (solid waste
Penggunaan Kembali (Reused)
stream)
produk yang sama ataupun • Pemilahan akan mengurangi
• Menggunakan kembali suatu produk yang berbeda jumlah Limbah B3 yang terbuang
produk berulang-ulang sesuai bersama Limbah nonB3 ke media
fungsinya. lingkungan
• Pemilahan akan memudahkan
• Pemilihan produk yang dapat
dilakukannya penilaian terhadap
digunakan kembali jumlah dan komposisi berbagai
dibandingkan dengan produk alur Limbah (waste stream)
sekali pakai (disposable).
PENYIMPANAN LIMBAH B3
SIMBOL LIMBAH B3
1.CARA PENYIMPANAN LIMBAH KELOMPOK LIMBAH KODE SIMBOL
WARNA
Memberi simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan
atau wadah sesuai karakteristik Limbah B3. Limbah infeksius
Limbah Benda Tajam
Menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 Limbah bahan kimia
sesuai kelompok limbah
Limbah dg kandungan
Menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3 logam berat yg tinggi
Limbah Radioaktif
Limbah Sitotoksik
2. KETENTUAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Limbah Farmasi
Penyimpanan Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan
paling lama:
• 2 (dua) hari, pada temperature > 0o C
• 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur sama dengan
atau < 0oC
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Tempat • Pengangkutan Limbah B3 dilakukan dengan
Penyimpanan menggunakan kendaraan bermotor roda 4
Limbah B3 sebagai (empat) atau roda 3 (tiga)
depo pemindahan
• Ketentuan mengenai kendaraan bermotor
Penghasil Limbah B3 dari roda 4 (empat) sesuai dengan peraturan
lokasi Penghasil Limbah perundang-undangan mengenai Angkutan
B3 Jalan
PENGANGKUTAN

Tempat pengolah
Limbah B3 yang • Pengangkutan Limbah B3 kendaraan
LIMBAH B3

memiliki izin bermotor roda 3 (tiga) hanya dapat


Dilakukan Pengelolaan dilakukan oleh Penghasil Limbah B3
oleh Limbah B3

Pengangkut Limbah B3 di
luar wilayah kerja
fasilitas pelayanan
kesehatan
PENGOLAHAN LIMBAH B3
• Autoklaf tipe alir gravitasi Tdk boleh digunakan
atau tipe vakum utk limbah :
• patologis;
PENGOLAHAN LIMBAH B3

Penghasil Limbah B3 • bahan kimia


yang memiliki Izin kedaluwarsa,
• Gelombang mikro
SECARA THERMAL

• radioaktif;
Pengelolaan Limbah B3 • Farmasi
• Iradiasi frekwensi radio • sitotoksik

• Insinerator

Pengolah Limbah B3
yang memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3 Tdk boleh digunakan utk :
Insinerator • Limbah B3 radioaktif;
• Limbah B3 dengan
Memiliki kerjasama karakteristik mudah meledak
dengan penghasil limbah • Limbah B3 merkuri
PENGUBURAN LIMBAH B3
• Memperoleh persetujuan penguburan Limbah B3
• Penguburan Limbah B3 dilakukan
yang diterbitkan oleh Kepala Instansi Lingkungan
oleh Penghasil Limbah B3 terhadap
Limbah B3 yang dihasilkannya Hidup kabupaten/kota

• Penguburan Limbah B3 hanya dapat • Masa berlaku persetujuan berlaku selama 5 (lima)
dilakukan untuk Limbah B3 patologis tahun dan dapat diperpanjang
dan benda tajam.

• memenuhi persyaratan lokasi dan


persyaratan teknis penguburan
Limbah B3

• Melakukan pencatatan

• melakukan perawatan, pengamanan,


dan pengawasan kuburan Limbah B3
PENIMBUNAN LIMBAH B3
• Memperoleh persetujuan penimbunan Limbah
• Penimbunan Limbah B3 dilakukan oleh B3 yang diterbitkan oleh Kepala Instansi
Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah Lingkungan Hidup kabupaten/kota atau popinsi
B3 yang dihasilkannya
• Penguburan Limbah B3 hanya dapat • Masa berlaku persetujuan berlaku selama 5
dilakukan untuk Limbah : (lima) tahun dan dapat diperpanjang
• Abu terbang insinerator; dan
• slag atau abu dasar insinerator.
• Penimbunan Limbah B3 hanya dapat
dilakukan di fasilitas:
• penimbunan saniter
• penimbunan terkendali
• Penimbusan akhir Limbah B3 yang
memiliki Izin Pengelolaan Limbah
B3 untuk kegiatan Penimbunan
Limbah B3
PENJAMINAN PERLINDUNGAN PERSONEL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA YANG HARUS
DIPENUHI

1. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


• Helm, Masker Wajah, Pelindung mata, Apron/celemek,
Pelindung kaki, Sarung tangan
2. Higiene perorangan
3. Imunisasi.
• Hepatitis B dan Tetanus.
4. Pemeriksaan medis khusus (medical check-up) secara rutin
5. Pemberian makanan tambahan bagi petugas pengelola limbah
3. MANAJEMEN KEDARURATAN DAN BENCANA

• Penilaian kerentanan bahaya

• Dilaksanakannya manajemen kedaruratan dan bencana dengan menyiapkan


• Progran penanggulangan bencana di puskesmas yang telah disusun berdasarkan
HVA
• Pembentukan tim siaga bencana dan uraian tugasnya
• Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
• Strategi komunikasi jika terjadi bencana
• Manajemen sumber daya
• Penyediaan pelayanan dan alternatifnya
• Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen konflik
pada saat bencana
• Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang
tersedia
• Program Simulasi dan evaluasi bencana
PENILAIAN KERENTANAN BAHAYA
HAZARD VULNERABILITY ASSESMENT
• menggunakan HVA (Hazard Vurnerability
Assesment yg digunakan untuk
mengetahui risiko bencana di wilayah
kerja Puskesmas
• Di dapat informasi yang diperlukan untuk
• merencanakan tindakan untuk
meminimalkan dampak hazard
• Merencanakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan mitigasi
dan menghadapi hazard

• HVA dilakukan setiap tahun, jika


memungkinkan melibatkan stakeholder
lain
KOMPONEN YANG ADA DI JENIS HAZARD
HVA
• EVENT : Jenis bencana • NATURAL HAZARD
• PROBABILITY : frekuensi terjadinya bencana • Bencana alam
• SEVERITY : • Bencana alam apa yang sering terjadi
• IMPACT disekitar kita
• HUMAN : Dampak terhadap manusia : (banyak yang
luka, meninggal dsb) • TECHNOLOGY HAZARD
• PROPERTY: Dampak terhadap bangunan • Bencana akibat tehnologi
• BUSINESS: Dampak terhadap pelyanan • Contoh : akibat listrik
• MITIGASI
• HUMAN HAZARD
Upaya untuk menghadapi bencana
• PREPAREDNESS : Kesiapan untuk menghadapi • Akibat ulah manusia,
bencana : ada tim dll • Contoh : Tawuran
• INTERNAL RESPONSE :Kamampuan yg dimiliki
fasyankes dalam hal menangani bencana • HAZARDOUS MATERIAL
• EXTERNAL RESPONSE : Kamampuan yg dimiliki • Bencana yang disebabkan karena bahan
di luar fasyankes dalam hal menangani bencana bahan tertentu
• Contoh : LPG yang meledak
SIMULASI DAN EVALUASI BENCANA
Bencana tidak dapat dipastikan namun perlu
selalu kesiapsiagaan dari semua pihak termasuk
Puskesmas termasuk kegiatan simulasi dan

simulasi
evaluasi

• Pelaksanaan simulasi melibatkan internal atau


komunitas secara luas yang ditujukan untuk menilai
kesiapan sistem.
evaluasi
• Pelaksanaan evaluasi program kegawatdaruratan
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan
dan bencana dilakukan secara periodik.
setelah simulasi
• Hasil debriefing menjadi dasar perbaikan program
• Debriefing dilakukan bersama peserta simulasi dan kegawatdaruratan dan bencana antara lain
observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil perbaikkan pada pedoman, SOP atau manajemen
dari simulasi.
kedaruratan dan bencana
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan
4. MANAJEMEN PENANGANAN KEBAKARAN

• Area berbahaya seperti pantry/dapur (jika ada).

PENGKAJIAN RESIKO
• Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur
kabel dan instalasi listrik
RESI • Penyimpanan dan penanganan bahan yang berpotensi
KO mudah terbakar (misalnya, cairan dan gas mudah
terbakar, gas medis yang mengoksidasi seperti oksigen
dan dinitrogen oksida), ruang penyimpanan oksigen dan
komponennya
• Tempat pengelolaan sampah.
• Pintu keluar darurat kebakaran (emergency exit).
• Bahaya kebakaran terkait dengan proyek konstruksi,
Perlu dilakukan penilaian pelaksanaan renovasi, atau pembongkaran.
keamanan dan proteksi kebakaran
sehingga secara efektif dapat
mengidentifikasi, menganalisa,dan
mengndelikan risiko sehingga dapat
meminimalkan risiko
PROGRAM MENAJEMEN
PENANGANAN KEBAKARAN
Manajemen pengamanan kebakaran meliputi pencegahan
terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area
berisiko

• Frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan sistem proteksi dan


penanggulangan kebakaran
• Jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas hambatan,
• Proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran
dilakukan selama kurun waktu 12
• Edukasi kepada staf terkait sistem proteksi dan cara evakuasi
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

SISTEM
PROTEKSI
PASIF
Smoke Detector Hidrant

SISTEM
PROTEKSI
AKTIF

APAR
Sprinkler
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
DEFINISI : JENIS APAR KETINGGIAN
MAX BAGIAN
ATAS
• APAR Dry Chemical (Serbuk)
Adalah alat pemadam
• Tidak boleh digunakan dalam ruang
kebakaran yang dapat dibawa sempit

120 CM
& dioperasikan oleh satu • APAR CO2
orang serta berdiri sendiri • Tidak menimbulkan efek samping
pada kesehatan JARAK ANTAR APAR • RESIKO TINGGI
• Umumnya memiliki ukuran tabung DISESUAIKAN 15 M
yang besar dan berat • LAINNYA 25 M

Untuk Mengoperasikan APAR Ingat P-A-S-S


Pegang & Tarik Arahkan Nozzle S
Pegangan
atukan Atas Sapukan

Pegangan
Bawah
Pin Pengunci Nozzle

P ull the pin, A im to low, S quezee, S weep


CARA MERAWAT APAR

CEK SEGEL & CEK SELANG &


PIN UJUNG NOZZLE

CEK KEDALUWARSA

CEK RAMBU APAR

CEK JARUM &


Cek Protap, Box APAR dan Kunci REGULATOR
• Lakukan pembolak-balikan
ISI KARTU
( 3 kali ) PEMELIHARAAN
• Inspeksi dan perawatan apar
dilakukan 6 bulan sekali
EDUKASI &
SOSIALISASI
• Memberi edukasi kepada karyawan
Puskesmas dan masyarakat sekitar tentang
pencegahan kebakaran dan pengamanan
kebakaran
• Mengupayakan sosialisasi dalam bentuk
poster, pamflet, dll
• Mengikuti seminar , lokakarya dan
pelatihan bagi staf dan karyawan
Puskesmas
• Kegiatan bersifat periodik dan terjadwal
• Semua kegiatan di evaluasi dan
didokumentasikan
BILA KONTROL ALARM BERBUNYI JIKA TERKURUNG DALAM
ATAU MENDENGAR PERINTAH RUANGAN ATAU
EVAKUASI TERPERANGKAP DALAM ASAP
• Jangan mengemasi barang-barang mengingat waktu • Hubungi operator dengan telepon
yang singkat
• Beri tanda yang menarik perhatian, berteriak
• Segera tinggalkan ruangan melalui tangga darurat (rute
evakuasi menuju EXIT) sambil melambaikan kain dari jendela, dll.
• Jangan menggunakan lift • Bernafaslah pendek-pendek sambil
• Ikuti petunjuk yang ada / petugas merangkak menyelamatkan diri
• Menuruni tangga dengan tenang, jangan berlari
• Jangan kembali keruangan karena ingat sesuatu
JALUR EVAKUASI

PINTU DARURAT TANGGA DARURAT LAMPU EMERGENCY


JALUR EVAKUASI

RAMP DIGUNAKAN SEBAGAI JALUR EVAKUASI


SIMULASI
• Melatih staf dan karyawan Puskesmas
menghadapi situasi TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
• Melatih staf dan karyawan Puskesmas
menggunakan sarana penanggulangan kebakaran
• Melatih staf dan karyawan Puskesmas
melakukan EVAKUASI
• Melatih staf dan karyawan Puskesmas menangani
korban
• Melakukan DEBRIEFING dan EVALUASI utk
tindaklanjut
• Hasil simulasi, debriefing dan evaluasi
didomentasikanSi
• Simulasi dan pelatihan merupakan kegiatan
tahunan mulasi dan pelatihan merupakan kegiatan
tahunan
KEBIJAKAN LARANGAN MEROKOK

• Sosialisasi dan
Puskesmas menerbitkan edukasikan kepada
Evaluasi
Kebijakan Larangan masyarakat tentang pelaksanaan
merokok di area bahaya merokok kepatuhan thd
Puskesmas sesuai UU RI • Pantau kepatuhan Larangan merokok,
No.32 Th 2010 larangan merokok dan dokumentasikan
secara terus
4. MANAJEMEN ALAT KESEHATAN
TUJUAN
PROGRAM
• Memastikan semua alat kesehatan tersedia dan
dilakukan kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi
MANAJEMEN ALKES
agar berfungsi dengan baik • Pelaporan sistem inventarisasi alat
• Memastikan bahwa individu yang melakukan kesehatan sesuai dengan ASPAK

pengelolaan alat kesehatan memiliki kualifikasi • Pelatihan kepada staf agar kompeten

yang sesuai dalam mengoperasikan peralatan


tertentu
• Memastikan operator yang mengoperasikan
• Pemeliharaan dan kalibrasi terhadap
peralatan kesehatan tertentu telah terlatih sesuai
alat kesehatan
ASPAK
TUJUAN IDENTITAS FASYABKES
• Inventarisasi Sarana, Prasarana, dan

DATA ASPAK
Alat Kesehatan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; DATA SARANA
• Panduan dalam pembinaan dan
pengawasan terhadap pemenuhan SPA
• Mendukung akreditasi
Pelayanan Kesehatan.
Fasilitas DATA PRASARANA

• DISELENGGARAKAN OLEH : DATA ALKES


• Fasyankes : Hardware, petugas,
inpu/update data SPA
• Dinkes Kab/Kota : Hardware, Validasi
• Dinkes Propinsi : Hardware, Validasi
DATA LAIN TERKAIT SPA
• Kemenkes
PERENCANAAN ALAT KESEHATAN
ASSESMENT

PEMENUHAN ALAT
PENGGANTIAN PENGEMBANGAN
ALAT PELAYANAN
Inventarisasi
Jenis dan Jumlah Sesuai Standar
Kekurangan Jenis dan Jumlah
Alat Usia Pakai Jml pasien
Pemilihan Spesifikasi sesuai Jml Kerusakan Jml Kasus
pelayanan Nilai perbaikan Jml Produk
Penentuan Spek Resiko dipergunakan Jml yg dirujuk
Penentuan prioritas penggantian Tingkat utilisasi
Unit Cost
PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
SETIAP ALAT DI
PASANG PETUNJUK SETIAP ALAT HARUS DI
CARA PERIKSA DICECK
PENGOPERASIAN KONDISINYA
NYA 1 2
PEMELIHA INSPEKSI
RAAN DAN
PROMOTI TESTING
F
4. 3.
CORECTIVE PROGRAM
PEMELIHAR
/PERBAIKA AAN
N PREVENTIF
SETIAP ALAT HARUS SETIAP ALAT HARUS DI
LAKUKAN LAKUKAN
PERBAIKAN/OVERHOUL PEMELIHARAAN SECARA
SECARA TERJADWAL BERKALA DAN DI
DAN DIKALIBRASI KALIBRASI
INSPEKSI ALAT KESEHATAN
INSPEKSI DAN TESTING oleh User
INSPEKSI OLEH TEKNISI
IPM adalah : kegiatan Lembar
pemantauan fungsi yang kerja
Memeriksa seluruh dilakukan oleh user dan teknisi No Nama alat Tersedia
fungsi dan kondisi alat medik :
alat yang dilakukan Symbol 1. Memeriksa keberadaan alat
Symbol
layak 2. Memeriksa kelengkapan alat
oleh petugas teknisi Tidak
pakai 3. Memeriksa kebersihan alat
alat medik disetiap layak pakai
satuan kerja dengan 4. Memeriksa kerapihan alat
5. Menghidupkan sesuai
membawa lembar
prosedur (testing)
kerja & memberikan 6. Mengetahui kondisi alat
lebel yang tempel di apakah bisa dipakai atau
body alat Symbol tidak
layak tetapi
asesorisnya
tdl lengkap
KALIBRASI ALAT
KESEHATAN
5. MANAJEMEN SISTEM UTILITAS
• Untuk pelayanan
dibutuhkan ketersediaan
SISTEM KELISTRIKAN Listrik PLN, Genset & Solar Cell listrik, air, dan gas
medik, serta sistem
Air PDAM, sumur, sungai, hujan penunjang lainnya
AIR MINUM
• Puskesmas harus
menyediakan sumber air,
SANITASI Septik tank dan salurannya, listrik dan gas medik
beserta cadangannya
PENGHAWAAN Ventilasi, selama 7 hari 24 jam
• Sistem air, listrik, gas
medik dan sistem
GAS MEDIS Listrik PLN, Genset & Solar Cell penunjang lainnya perlu
diperiksa dan dipelihara.
KOMUNIKASI Internet, Telp
LISTRIK
 Standar Listrik harus mengikuti PUIL 2011
 Sumber Listrik PLN,Genset,Tenaga Surya,Angin,Air dll
 Sumber Listrik Darurat 75 % dari sumber daya Listrik normal

49
AIR BESRIH
 PAM,Air Tanah, Air Pegunungan, dan sumber
lainnya yang telah diolah sehingga memenuhi
persyaratan Kesehatan
 Tersedia 7 hari 24 Jam
 Memiliki sumber cadangan

50
Gas Medik
Gas medik yang digunakan
adalah Oksigen (O2)
Pengelolaan,penggunaaan,pen
yimpanan dan pemeliharaaan
harus sesuai ketentuan yang
berlaku
Permenkes Gas Medik No.4
Tahun 2024
Persyaratan Penyimpanan Tabung Gas Medik
 Tabung-tabung Gas Medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman kran
dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
goncangan.
 Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing–masing Gas Medik
dibedakan tempatnya serta diberi tanda.
 Penyimpanan tabung Gas Medik isi dan tabung Gas Medik kosong
dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
 Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya, serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
 Gas campuran yang sudah disimpan lebih dari 1 (satu) tahun agar dilakukan
uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi Gas Medik, dan
memperhatikan masa kadaluarsa Gas Medik tersebut.
6. PENDIDIKAN MFK
• Pelatihan program MFK
• Pelatihan program
PROGRAM
manajemen B3 dan Limbah PENDIDIKAN
B3
• Pelatihan program MFK
manajemen pengamanan
• Membuat rencana pendidikan
kebakaran.
MFK untuk petugas
• Pelatihan Manajemen Alkes.
Puskesmas dan dituangkan
• Pelatihan program dlm dokumen
manajemen sistim utilitas • Staf yg sdh dilatih dapat
• Pelatihan program menjelaskan dan
manajemen kedaruratan dan menunjukkan peran dan
bencana tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.

DILAKUKAN EVALUASI PER


PETUGAS PUSKESMAS TAHUN
Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 4-9 Blok X-5, RT.1/RW.2, Kuningan, Kecamatan
Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950

@KemenkesRI; @lifeatkemenkes www.kemkes.go.id Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai