BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
Ya Tdk ANTISIPASI
3
Apakah pintu tahan api dan sistem exhaust asap
di tangga darurat akan terpengaruh oleh proyek
ini? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh
dan berapa lama
Apakah ada B3 atau Bahan mudah terbakar
/meledak yang dibawa ke lokasi proyek? Jika Ya,
bahan apa dan apakah sudah ada MSDSnya?
Apakah ada sistem penanggulangan kebakaran
dilokasi proyek? Adakah pekerja yang terlatih
menggunakannya?
Apakah ada sistem utilitas atau security yang
terganggu? Jika Ya, sebutkan sistem yang
terpengaruh dan berapa lama
Apakah ada hazard untuk lingkungan sekitar
proyek?
B. IDENTIFIKASI RESIKO
4
Petugas Kesehatan Lingkungan untuk parameter-parameter
lingkungan
Dan lain-lain
b. Ronde Lingkungan
a) Pengertian nya adalah :
Ronde lingkungan adalah upaya melakukan identifikasi dengan
cara berkeliling ke ruang/unit/instalasi di RSUD
Pemangkat sambil melakukan pencatatan terhadap jenis
bahaya/resiko yang ditemukan.
Pelaku ronde lingkungan harus memiliki pengetahuan dasar
mengenai jenis-jenis bahaya yang perlu diidentifikasi sehingga
proses tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan data
yang akurat.
Hasil ronde harus ditindak lanjuti dengan melakukan
pengukuran terhadap bahaya-bahaya yang diidentifikasi oleh
tenaga yang lebih ahli, dan dengan peralatan yang memadai.
5
b) Lokasi dan Pelaksanaan
Seluruh unit atau area harus dilakukan ronde lingkungan.
Ronde lingkungan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
ditentukan (terlampir), dilaksanakan oleh tim yang
beranggotakan minimal :
- Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
- Kepala Seksi Penunjang Non Medis atau yang mewakili
- Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis atau yang
mewakili
- Kepala Ruang IPFRS
- Kepala unit/ruang/instalasi untuk area yang akan dikunjungi
- Staf Infection control / PPI
Bahaya atau resiko yang teridentifiasi di dokumentasikan dalam
checklist ronde lingkungan (terlampir).
Dikarenakan fungsi dan struktur dari tiap fasilitas berbeda,
diperlukan checklist tambahan yang dapat membantu keperluan
inspeksi dari masing-masing fasilitas
Hasil analisa dituangkan ke dalam form persetujuan pelaksanaan proyek
konstruksi dan renovasi. Selain itu, pada saat pelaksanaan proyek, dilakukan
kegiatan inspeksi untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan keamanan
dan keselamatan.
6
Petugas Satpam (POSKO Satpam di Lt. 1 dengan extension 119),
pelaporan akan ditangani dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Seluruh petugas wajib menganalisa setiap adanya masalah keamanan dan
memberikan rekomendasi atau corrective action/perbaikan. Setiap
anggota Satpam diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kinerja
performa yang lebih baik dengan cara melakukan pelatihan terpadu
secara terus menerus maupun pelatihan lainnya (pelatihan bantuan
medis, K3RS dll)
4. Program pelatihan kasus penculikan bayi/anak dilakukan secara periodik.
Program tersebut digunakan sebagai tindakan penanganan dan
pencegahan kejadian penculikan bayi dan anak, tindakan penanganan
tersebut melibatkan unit keperawatan dan unit Diklat, apabila prosedur
penanganan sudah tidak sesuai dengan kondisi teknis lapangan maka
dilakukan perbaikan atau koreksi terhadap prosedur sebelumnya.
D. IDENTIFIKASI
1. Seluruh karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta wajib
menggunakan ID Card yang diberikan oleh Bagian SDI dan digunakan
pada saat bekerja sebagai tanda pengenal pada setiap area kerja. Selain
karyawan, tanda pengenal juga digunakan oleh pasien, berupa gelang
medis yang diberikan oleh unit keperawatan pada saat pasien
masuk/dirawat. Pengunjung ( Visitor ), Detailer, pekerja/kontraktor dan lain-
lain menggunakan ID Card sesuai dengan kategori kepentinganya yang
disediakan dan di data oleh Satpam.
2. Pada saat kegiatan konstruksi / renovasi, setiap pekerja wajib didata dan
diberi tanda pengenal khusus. Pekerja yang tidak menggunakan tanda
pengenal tidak diperbolehkan memasuki area kerja. Perusahaan yang
mempekerjakan wajib memberikan data nama pekerja tersebut dan
pemutakhiran datanya.
3. Khusus untuk kamar bayi pada saat kelahiran bayi diberikan identifikasi
khusus yang persis sama dengan yang diberikan pada Ibunya berupa
gelang medis yang dilekatkan pada pergelangantangan.
7
E. AREA BERESIKO TINGGI
1. Untuk pencegahan dan penanganan keamanan di setiap area maka
Rumah Sakit menetapkan beberapa area yang masuk dalam katagori
beresiko tinggi dalam hal perlakuan dari sisi keamanan dan prosedur
penempatan anggota. Pihak Satpam dan K3 akan selalu mengadakan
evaluasi terhadap area yang beresiko tersebut berdasarkan atas data
kejadian / incident report dan hasil evaluasi dan informasi lainnya.
2. Berikut adalah rincian area yang masuk dalam kategori area Beresiko
tinggi :
a. Poliklinik mulai dari depan sampai belakang
b. Farmasi Rawat Jalan
c. Relasi / Kasir
d. Kantin
e. UGD
f. Pendaftaran
g. Hemodialisa
h. Parkir kendaraan, baik tamu maupun karyawan
i. Keuangan
j. Lantai 2 ( ruang Direksi, TU,, Server dll )
k. Bangsal Keperawatan
l. IBS
m. ICU
n. Parkir Ambulance
o. Laboratorium
G. ALUR KENDARAAN
1. Satpam yang bertugas di area UGD selalu memastikan bahwa alur
kendaraan yang masuk maupun yang melintas di depan area pintu
masuk UGD berjalan dengan lancar. Petugas wajib memantau kondisi
lalu lintas sekitar UGD segera tanggap dan cepat mengarahkan
Ambulance yang datang maupun kendaraan darurat yang menuju ke
UGD. Petugas harus selalu siaga selama 24 jam.
2. Petugas Satpam secara rutin melakukan pengawasan dan penertiban
terhadap pejalan kaki dan pengunjung dari luar yang masuk ke area
UGD agar tidak menghalangi jalur kendaraan dan mobilitas kegiatan
bantuan medis di area UGD.
3. Pemblokiran akses/jalan luar RS dapat dilakukan oleh pihak Satpam
dengan terlebih dahulu mendapat perintah dan ijin dari Manajemen RS,
Pemblokiran area luar dilakukan dengan melakukan koordinasi
dengan pihak pengelola wilayah (POLSEK Wilayah Pemangkat)
H. PROSEDUR DARURAT
9
4. Kepala Satpam maupun Pelaksana Satpam selalu berkoordinasikan
dengan Kepala Seksi Penunjang Non Medik untuk memberikan
pemberitahuan mengenai kondisi darurat dapat melalui telpon ruangan
maupun handphone atau dengan system alarm. Hal ini mencakup situasi
seperti ancaman bom, insiden penyanderaan, penembakan atau
penculikan bayi.
10
d. Topik-topik lain yang berhubungan dengan keselamatan dan
keamanan
e. Materi pelatihan karyawan baru dan karyawan lama tersebut dapat
berubah seiring waktu, disesuaikan dengan:
Temuan-temuan dalam ronde lingkungan (environmental round)
Laporan-laporan kecelakaan yang menonjol
Resiko-resiko keamanan dan keselamatan yang menonjol di
masing- masing unit/ departemen
f. Salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan tentang
keselamatan dan keamanan kepada karyawan adalah dengan
penyusunan Buku Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas
dan Lingkungan yang didistribusikan kepada setiap karyawan RS.
2. Pelatihan Kepada Vendor / Kontraktor
Pelatihan keselamatan dan keamanan fasilitas dan lingkungan
kerja juga dilakukan terhadap vendor dan kontraktor pada kunjungan
pertama untuk perbaikan peralatan, pengerjaan renovasi/
konstruksi dan pekerjaan lainnya di lingkungan RSUD Pemangkat.
Pada dasarnya materi yang diberikan sama dengan materi pelatihan
untuk karyawan RS yang meliputi:
a. Budaya keselamatan dan keamanan
b. Prosedur pelaporan kecelakaan
c. Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya
d. Topik-topik lain yang berhubungan dengan keamanan dan
keselamatan
12
BAB IV
PENUTUP
DIREKTUR
13