PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KENARI GRAHA MEDIKA
NOMOR : HK. . / RSIA-KGM/DIR /…../20..
TENTANG
Menimbang : a. bahwa rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi
terhadap keselamatan dan kemanan sumber daya manusia, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit;
b. bahwa dalam rangka pengelolaan dan pengendalian risiko yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit
perlu diselenggarakan keselamatan dan keamanan agar terciptanya
kondisi rumah sakit yang sehat, aman, selamat dan nyaman;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang Panduan
Keselamatan dan Kemanan Fasilitas
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 5
Pasal 6
Ditetapkan di Bogor
Pada tanggal ...................
DIREKTUR,
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR HK.01.01/RSIA-
KGM/DIR/---/--/----
TENTANG PANDUAN KESELAMATAN
DAN KEAMANAN FASILITAS
BAB I
DEFINISI
BAB II
-4-
RUANG LINGKUP
B. Keamanan Fasilitas :
A. Pemberian identitas (badge nama sementara atau tetap) pada pasien, staf, pekerja
kontrak, tenant/penyewa lahan, keluarga (penunggu pasien) atau pengunjung
(pengunjung diluar jam besuk dan tamu RS)
B. Pemeriksaan dan Pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan secara berkala
C. Pemantauan yang dilakukan petugas keamanan dan atau memasang kamera sistem
CCTV
D. Perlindungan semua individu yang berada di lingkungan rumah sakit terhadap
kekerasan, kejahatan dan ancaman
E. Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang milik pribadi
maupun rumah sakit
BAB III
-5-
TATA LAKSANA
KESELAMATAN
A. Pengelolaan risiko keselamatan dan keamanan di Rumah Saki dilakukan seperti berikut :
1) Seluruh unit atau area harus dilakukan ronde lingkungan. Ronde lingkungan
dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan (terlampir), dilaksanakan
oleh tim yang beranggotakan minimal:
a) Tim/Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b) Manajer Penunjang Non Medis atau yang mewakili
c) Manajer dan kepala unit untuk area yang akan dikunjungi
d) PPI
2) Bahaya atau risiko yang teridentifiasi di dokumentasikan dalam checklist
ronde lingkungan
3) Dikarenakan fungsi dan struktur dari tiap fasilitas berbeda, diperlukan
checklist tambahan yang dapat membantu keperluan inspeksi dari
masingmasing fasilitas.
Hasil analisa dituangkan kedalam form persetujuan pelaksanaan proyek
konstruksi dan renovasi. Selain itu, pada saat pelaksanaan proyek, dilakukan
kegiatan inspeksi untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan keamanan
dan keselamatan
Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan oleh unit keamanan dilakukan 2 kali dalam 1
shift, petugas keamanan mengisi formulir laporan kegiatan patroli, dilaporkan kepada
kepala security dan melakukan kordinasi dan unit IPSRS dan komite K3RS.
Laporan rekapan hasil patroli dikumpulkan setiap bulan dan dibuat laporan bulanan
security dikumpulkan kepada kepala bagian.
KEAMANAN
A. Pemberian identitas :
Pemberian identitas (badge nama sementara atau tetap) pada pasien, staf, pekerja
kontrak, tenant/penyewa lahan, keluarga (penunggu pasien) atau pengunjung
(pengunjung diluar jam besuk dan tamu RS) sesuai dengan regulasi rumah sakit :
A. Identitas tetap diberikan kepada karyawan tetap, karyawan kontrak dan karyawan
magang. Identitas tetap diberikan oleh SDM kepada karyawan saat karyawan masuk
bekerja di RSIA Kenari Graha Medika
B. Identitas sementara diberikan kepada petugas tenant/penyewa lahan, keluarga
(pengunggu pasien) atau pengunjung (pengunjung diluar jam besuk dan tamu RS).
Identitas sementara diberikan dari unit keamanan kepada keluarga (penunggu
pasien), pengunjung diluar jam besuk dan tamu RS yang di tukar dengan identitas
pribadi
C. Pemantauan yang dilakukan petugas keamanan dan atau memasang kamera sistem
CCTV.
-10-
Melakukan monitoring dengan memasang kamera CCTV pada daerah terbatas seperti:
1. Ruang bayi dan kamar operasi serta daerah yang berisiko lainnya seperti ruang anak,
lanjut usia, dan kelompok pasien rentan yang tidak dapat melindungi diri sendiri atau
memberi tanda minta bantuan bila terjadi bahaya. Namun, harus diingat pemasangan
kamera CCTV tidak diperbolehkan di ruang pasien dan tetap harus memperhatikan
hak privasi pasien. Pengecualian untuk pasien jiwa yang gaduh gelisah maka
pemasangan dapat di kamar pasien, tetapi hanya dipantau di nurse station tidak di
security.
2. Monitoring dapat dilakukan dengan memasang kamera sistem CCTV yang dapat
dipantau di ruang petugas keamanan yang tertutup dan tidak bisa diakses oleh
semua orang. Saat ini pemantauan CCTV dilakukan diruangan IT karena ruangan
jaga petugas keamanan belum memadai dan terbuka dan dapat diakses oleh semua
orang. c. Monitoring melalui pemasangan kamera CCTV juga diperlukan untuk
daerah terpencil atau terisolasi, area parking, dan area lainnya yang sering terjadi
kehilangan di rumah sakit
3. Area berisiko keamanan di RSIA Kenari Graha Medika sebagai berikut :
Untuk pencegahan dan penanganan keamanan di setiap area maka rumah sakit
menetapkan beberapa area yang masuk dalam kategori berisiko tinggi dalam hal
perlakuan dari sisi keamanan dan prosedur penempatan anggota. Pihak Satpam dan
K3 akan selalu mengadakan evaluasi terhadap area yang berisiko tersebut
berdasarkan atas data kejadian/laporan kejadian dan hasil evaluasi dan informasi
lainnya
1) Instalasi Gizi
2) Laundry dan CSSU
3) Radiologi
4) Laboratorium
5) Kamar bedah
6) Genset
7) Ruang panel listrik
8) Ruang gas medis
9) Logistik
10) TPS
d. Area Berisiko Tinggi Tumpahan B3
1) Laboratorium
2) TPS B3
3) Logistik
3. Prosedur Darurat
a. Apabila terjadi keadaan darurat seperti: gangguan sipil (lift macet), situasi
penyanderaan, ancaman bom dan penculikan bayi, harus segera
menghubungi Posko Satpam. Petugas akan segera melakukan tindakan
cepat dan tepat sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku.
b. Setiap pekerja dan pimpinan disetiap unit bertanggung jawab terhadap
tindakan penanganan keadaan apabila terjadi bencana eksternal dan internal
gedung berdasarkan kepada kebijakan dan SPO Penanggulangan Keadaan
Darurat dan Bencana.
c. Semua informasi mengenai dokumen klinis pasien adalah rahasia dan tidak
boleh diketahui atau diinformasikan ke pihak lain atau media.
d. Komandan Satpam maupun Pelaksana Satpam selalu berkoordinasi dengan
Subbad Kerumahtanggaan untuk memberikan pemberitahuan mengenai
kondisi darurat dapat melalui telepon ruangan maupun handphone atau
dengan system alarm. Hal ini mencakup situasi seperti ancaman bom,
insiden penyanderaan, penembakan atau penculikan bayi.
BAB IV
DOKUMENTASI
BAB V
PENUTUP
Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas tahun 2022 ini merupakan acuan dalam
melaksanakan pelayanan terhadap semua kegiatan keselamatan di lingkungan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan prima dan berkesinambungan yang bekerja sama dengan antar unit-unit lain
yang saling berhubungan. Semoga dengan panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas dapat
berjalan dengan arah dan tujuan yang jelas dengan hasil yang lebih baik dan meningkat dan
bermanfaat bagi semua yang ada di lingkungan sekitar rumah sakit
DIREKTUR,