Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

1. Ari Mulyadi 2020.11.0767


2. Asrina Rahmi 2020.11.10773
3. Dita Ayu Anggi Savitri 2020.11.10768
4. Shelfia Bunga Melati 20200.11.10871

Judul Jurnal : PENGUKURAN RESIKO


Latar Belakang : Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja
individual maupun organisasi. Berbagai macam
resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan
lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung
kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita
antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa
tujuan perusahaan adalah membangun dan
memperluas keuntungan kompetitif organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi
karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi
tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir,
manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam
perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen
resiko dalam bisnis pada masa kini.
Setelah kita mengidentifikasi resiko maka tindakan
selanjutnya adalah mengukur resiko. dengan
mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar
resiko itu. Hal ini penting, karena sebelum kita
menentukan sikap untuk mengendalikan resiko
terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko tersebut,
hal inilah yang
mendorong penulis untuk mengangkat bagaimana cara
mengukur resiko dengan mudah.
Tujuan : 1. Untuk mengetahui apa itu pengukuran resiko.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur
resiko.
3. Untuk mengetahui manfaat resiko.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengukuran risiko.
5. Untuk mengetahui dampak kerugian pengukuran
risiko.
Metodologi : Strategi yang dapat diambil anatar lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negative risiko, untuk
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko
adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada
tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik.
Hasil : 1. Untuk menentukan kepentingan relatif
dari suatu risiko yang dihadapi.
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat
diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya
menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang
paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.
Kesimpulan : 1. Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui
besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal ini
dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko
yang dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat
dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan
sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko,
resiko yang mana yang paling relevan.
2. Teknik pengukuran resiko:
a) Pengukuran probabilitas.,
b) Notional resiko.,
c) Sensitivitas resiko.,
d) Vilatilitas resiko.,
e) Pendekatan VAR.,
f) Matriks frekuensi dan signifikansi resiko.,
g) Analisis skenario.
3. Adapun manfaat pengukuran resiko yaitu:
a) Untuk menentukan kepentingan relatif dari
suatu risiko yang dihadapi.
b) Untuk mendapatkan informasi yang sangat
diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya
menentukan cara dan kombinasi cara-cara
yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.

Rangkuman Dan Hasil : Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran,


tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir
Pembelajaran
di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan
kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut
tidak kita antisipasi dari awal.
Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi. Resiko berhubungan dengan
ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat
berakibat menguntungkan atau merugikan.
Dengan mengukur resiko kita bisa mengetahui
seberapa besar resiko itu. Hal ini penting, karena
sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan
resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko
tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengangkat bagaimana cara mengukur resiko dengan
mudah.
1. Pentingnya pengukuran resiko?.
2. Bagaimana cara pengukuran resiko?.
3. Apa manfaat pengukuran resiko?.
4. Sebutkan Dampak kerugian pengukuran risiko?.
Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui
besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Pengukuran
resiko merupakan tahap lanjutan setelah
pengidentifikasian resiko. Hal ini dilakukan untuk
menentukan relatif pentingnya resiko, untuk
memperoleh informasi yang akan menolong untuk
menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko
yang cocok untuk menanganinya. Digunakan sebagai
gambaran kualitatif dari peluang atau frekuensi.
Kemungkinan dari kejadian atau hasil yang spesifik,
diukur dengan rasio dari kejadian atau hasil yang
spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau
hasil. Notional Risiko diukur berdasarkan nilai
eksposur Contohnya, pengukuran risiko kredit dengan
metode notional. Contoh paling populer adalah risiko
aset keuangan atau sekuritas, yang diukur berdasarkan
sensitivitas tingkat pengembalian (return) aset yang
bersangkutan terhadap perubahan tingkat
pengembalian pasar. Contoh lain adalah degree of
operating leverage (DOL), yang mengukur sensitivitas
laba operasi terhadap perubahan penjualan.
Volatilitas Risiko diukur berdasarkan seberapa besar
nilai eksposur berfluktuasi. Ukuran yang umum
adalah standar deviasi. 6. pendekatan VaR ( value at
risk ), risiko diukur berdasarkan kerugian maksimum
yang bisa terjadi pada suatu aset atau investasi selama
periode tertentu, dengan tingkat keyakinan ( level of
confidence ) tertentu.
Teknik pengukuran yang cukup sederhana (tidak
terlalu melibatkan kuantifikasi yang rumit) adalah
mengelompokkan risiko berdasarkan dua dimensi
yaitu frekuensi dan signifikansi. Risiko operasional
Kerugian yang terjadi melalui operasi perusahaan
(misal sistem yang gagal,serangan teroris). Dalam
mengukur besarnya suatu risiko sebaiknya
menggunakan ukuran Rupiah (satuan uang). Dari hasil
pengukuran resiko tersebut maka kerugian yang
menimpa seseorang atau perusahaan dapat
dikategorikan dengan skala sebagai berikut:. Dampak

kerugian. 1. 2. Sasaran dari pelaksanaan manajemen


risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-
beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih
pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal
ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh
lingkungan,teknologi,manusia,organisasi dan politik.
Di capai,stakeholders yang berkepentingan, dan
keberagaman kriteria risiko. Bertujuan untuk
menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko
yang telah diindentifikasi. Beberapa alternatif
penanganan risiko yang dapat diambil antara lain yang
bertujuan untuk menghindari risiko,memetigasi risiko
untuk mengurangi kemungkianan atau
dampak,mentransfer risiko kepada pihak ketiga (risk
sharing) dan menerima risiko (risk acceptance).
Bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi
manajemen risiko berjalan sesuai dengan perencanaan
serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara
berkala terhadap proses manajemen risiko.
memastikan bahwa risiko utama dari bisnis telah
ditangani dengan baik; dan. a) Pengukuran resiko
adalah usaha untuk
mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai