Latar Belakang : Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif organisasi. Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini. Setelah kita mengidentifikasi resiko maka tindakan selanjutnya adalah mengukur resiko. dengan mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar resiko itu. Hal ini penting, karena sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat bagaimana cara mengukur resiko dengan mudah. Tujuan : 1. Untuk mengetahui apa itu pengukuran resiko. 2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur resiko. 3. Untuk mengetahui manfaat resiko. 4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengukuran risiko. 5. Untuk mengetahui dampak kerugian pengukuran risiko. Metodologi : Strategi yang dapat diambil anatar lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negative risiko, untuk menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Hasil : 1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi. 2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam penggunaan sarana penanggulangan risiko. Kesimpulan : 1. Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan. 2. Teknik pengukuran resiko: a) Pengukuran probabilitas., b) Notional resiko., c) Sensitivitas resiko., d) Vilatilitas resiko., e) Pendekatan VAR., f) Matriks frekuensi dan signifikansi resiko., g) Analisis skenario. 3. Adapun manfaat pengukuran resiko yaitu: a) Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi. b) Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam penggunaan sarana penanggulangan risiko.
Rangkuman Dan Hasil : Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran,
tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir Pembelajaran di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dengan mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar resiko itu. Hal ini penting, karena sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat bagaimana cara mengukur resiko dengan mudah. 1. Pentingnya pengukuran resiko?. 2. Bagaimana cara pengukuran resiko?. 3. Apa manfaat pengukuran resiko?. 4. Sebutkan Dampak kerugian pengukuran risiko?. Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Pengukuran resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko. Hal ini dilakukan untuk menentukan relatif pentingnya resiko, untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko yang cocok untuk menanganinya. Digunakan sebagai gambaran kualitatif dari peluang atau frekuensi. Kemungkinan dari kejadian atau hasil yang spesifik, diukur dengan rasio dari kejadian atau hasil yang spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau hasil. Notional Risiko diukur berdasarkan nilai eksposur Contohnya, pengukuran risiko kredit dengan metode notional. Contoh paling populer adalah risiko aset keuangan atau sekuritas, yang diukur berdasarkan sensitivitas tingkat pengembalian (return) aset yang bersangkutan terhadap perubahan tingkat pengembalian pasar. Contoh lain adalah degree of operating leverage (DOL), yang mengukur sensitivitas laba operasi terhadap perubahan penjualan. Volatilitas Risiko diukur berdasarkan seberapa besar nilai eksposur berfluktuasi. Ukuran yang umum adalah standar deviasi. 6. pendekatan VaR ( value at risk ), risiko diukur berdasarkan kerugian maksimum yang bisa terjadi pada suatu aset atau investasi selama periode tertentu, dengan tingkat keyakinan ( level of confidence ) tertentu. Teknik pengukuran yang cukup sederhana (tidak terlalu melibatkan kuantifikasi yang rumit) adalah mengelompokkan risiko berdasarkan dua dimensi yaitu frekuensi dan signifikansi. Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi perusahaan (misal sistem yang gagal,serangan teroris). Dalam mengukur besarnya suatu risiko sebaiknya menggunakan ukuran Rupiah (satuan uang). Dari hasil pengukuran resiko tersebut maka kerugian yang menimpa seseorang atau perusahaan dapat dikategorikan dengan skala sebagai berikut:. Dampak
kerugian. 1. 2. Sasaran dari pelaksanaan manajemen
risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda- beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,teknologi,manusia,organisasi dan politik. Di capai,stakeholders yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko. Bertujuan untuk menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah diindentifikasi. Beberapa alternatif penanganan risiko yang dapat diambil antara lain yang bertujuan untuk menghindari risiko,memetigasi risiko untuk mengurangi kemungkianan atau dampak,mentransfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing) dan menerima risiko (risk acceptance). Bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko berjalan sesuai dengan perencanaan serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara berkala terhadap proses manajemen risiko. memastikan bahwa risiko utama dari bisnis telah ditangani dengan baik; dan. a) Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi.
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham