Anda di halaman 1dari 75

MANAJEMEN RISIKO

Zainal Zawir Simon


Harry Budiantoro
PERBEDAAN R1SIKO &
KETIDAKPASTIAN
R1SIKO KETIDAKPASTIAN
Ada data Tidak ada data
pendukung pendukung
probabilitas probabilitas
kejadian kejadian
Subyek dan obyek Subyek dan obyek
jelas tidak jelas
Memiliki Tidak memiliki
PENDAHULUAN

• Setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu


akan bertemu dengan ketidakpastian.
• Ketidakpastian dalam bisnis akan
menimbulkan resiko dalam bisnis.
• Resiko akan memberikan ancaman (biaya,
kerugian, dll) bagi perusahaan
• Setiap resiko yang terjadi di dalam
aktivitas bisnis harus senantiasa
diminimalisasi
PENGERTIAN RESIKO

Resiko adalah suatu keadaan yang


dihadapi seseorang atau perusahaan
dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan.
Pengertian Risiko

Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott


• Kans kerugian – the change of loss
• Kemungkinan kerugian – the possibility of loss
• Ketidakpastian – uncertainty
• Penyimpangan kenyataan dari hasil yang
diharapkan – the dispersion of actual from
expected result
• Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari
yang diharapkan – the probability of any
outcome different from the one expected
Definisi Risiko
• Sebagai kemungkinan penyimpangan negatif dari hasil
yang diinginkan atau diharapkan atau risiko sebagai
suatu kemungkinan kerugian
• Menyangkut situasi di mana terdapat suatu
kemungikan terjadinya hasil yang tidak
menguntungkan – unfavorable outcome
Definisi Risiko

• Suatu situasi yang objektif, eksternal dan


selalu ada walaupun individu yang
terekspos kemungkinan kerugian tersebut
tidak menyadarinya
• Potensi terjadinya suatu peristiwa – events
yang dapat menimbulkan kerugian bank
• Sebagai bentuk – bentuk peristiwa yang
mempunyai pengaruh terhadap
kemampuan seseorang atau sebuah
institusi untuk mencapai tujuannya
DEFINISI RISIKO

Definisi Risiko menurut AS/NZS 4360:2004 :


“the chance of something happening that will have an impact on
objectives”

“kesempatan terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan”

Definisi Risiko menurut Enterprise Risk Management - COSO :


“Events with a negative impact represent risks, which can prevent
value creation or erode existing value”

“Suatu keadaan dengan dampak negatif merupakan risiko, yang dapat


mencegah penciptaan nilai atau mengikis nilai yang ada”
Risk is the chance of something happening that will have an
impact upon objective.
Events with a negative impact represent risks, which
can prevent value creation or erode existing value.

Ekstern
 Globalisasi  Peluang
 Teknologi
 Peraturan
 Pasar
 Persaingan
 Dsb.  Stakeholder
 Ketidakpastian
Value

Intern
 Strategi yang
dipilih  Risiko
Jadi, risiko adalah…….

Tujuan
Strategi
Sasaran dan
Yang membawa akibat
atau
yang tidak diinginkan Target
atas:
Apakah risiko itu?

Definisi risiko berdasarkan ISO 31000

“Risk is all about uncertainty, or more


importantly, the effect of uncertainty on the
achievement of objectives.
This is where ISO 31000 is clearly different from
existing guidelines in that the emphasis is
shifted from something happening – the event
– to the effect on objectives
Apakah risiko itu?

Definisi risiko berdasarkan SNI ISO 31000

‘Uncertainty is the state … of deficiency of


information related to, understanding or knowledge
of an event, its consequence, or likelihood.’

‘An effect is a deviation from the ‘Objectives can have different aspects (such
expected – positive and/or negative.’ as financial, health and safety … goals) and
can apply at different levels (such as …
organization-wide, project … process).’

Risk = effect of uncertainty on objectives

‘Risk is often characterized by reference ‘Risk is often expressed in terms of a combination


to potential events … and consequences of the consequences of an event … and the
…’ associated likelihood … of occurrence.’
Apakah risiko itu?
Definisi risiko berdasarkan SNI ISO 31000

• Kesimpulannya:
• Risiko timbul karena adanya SASARAN
• Penyebab risiko adalah KETIDAKPASTIAN
• Risiko memerlukan adanya kejelasan mengenai SASARAN;
• Sasaran yang jelas harus memenuhi kriteria SMART yaitu S-spesific,
M-measurable, A-achievable, R-relevant dan T-time bound;
• Penerapan manajemen risiko akan membantu kita untuk
memahami sasaran lebih baik
 Contoh sasaran yang SMART dalam suatu proyek:
 Mempertahankan indeks kinerja jadwal antara rencana dan
aktual senilai 1 dengan toleransi +/- 5% pada tahap kedua.
 Meningkatkan efisiensi biaya proyek sebesar 20% pada tahap
ketiga.
Siapakah pemilik risiko itu?

Pemilik risiko menurut SNI ISO 31000 adalah:


Orang atau entitas yang dengan akuntabilitas dan kewenangan
untuk mengelola risiko
(Risk owner is person or entity with the accountability and
authority to manage risk - ISO Guide 73)

PENANGGUNG JAWAB
PEMILIK KPI RISK OWNER
PENCAPAIAN SASARAN
Siapakah pemilik risiko itu?

Tingkat berbeda memiliki jenis risiko yang berbeda

Corporate Level RISKS

Division Level
Risks ultimately
should be filtered
to the lowest level
possible for
Department Level
ownership and
mitigation

Section Level

16
Siapakah pemilik risiko itu?
Tingkat berbeda, jenis risiko berbeda
Visi dan Misi; Strategi • Eksekutif
Risiko
dan Sasaran Organisasi • Rencana Organisasi Strategis
• Ukuran dan Sasaran
Muncul

Sasaran Bisnis • Manajemen dan Staf


Risiko
dan Operasi • Rencana Bisnis Operasional
• Ukuran dan Sasaran

Muncul

• Manajer Proyek Risiko


Sasaran Proyek • Rencana Proyek Proyek
• Ukuran dan Sasaran
Muncul
Hierarki sasaran

SASARAN PEMILIK RISIKO

SASARAN DIREKSI DAN DEWAN


PERUSAHAAN KOMISARIS

AKUNTABILITAS
SASARAN
DIREKTUR
DIREKTORAT

SASARAN DIVISI KEPALA DIVISI / GM

SASARAN KEPALA

TANGGUNG
DEPARTEMEN DEPARTEMEN

JAWAB
SASARAN SEKSI
KEPALA SEKSI
Risiko dan proses bisnis
• Dalam setiap proses bisnis terdapat potensi risiko yang dapat
mengakibatkan kesalahan atau kegagalan proses menghasilkan
keluaran yang direncanakan
• Dalam semua proses bisnis harus dipastikan sudah terdapat proses
pengendalian risiko sehingga dapat memberikan jaminan yang wajar
atas hasil keluaran proses tersebut sesuai dengan rencana

PROSES PROSES PROSES PROSES SASARAN


1 2 3 ……… “n” PROSES BISNIS,

RISIKO
Manajemen Risiko (Contoh)
Proses Bisnis
Beberapa hal yang perlu ditegaskan ulang:
• RISIKO berkaitan erat dengan kejelasan SASARAN
• PEMILIK RISIKO adalah PEMILIK SASARAN, dan pada
dasarnya ini berlaku untuk semua tingkatan organisasi
• RISIKO terdapat pada seluruh tingkatan organisasi
(struktural)
• RISIKO juga terdapat pada seluruh proses bisnis
organisasi
• SETIAP ORANG dalam perusahaan mempunyai
SASARAN KERJA
Pengertian Manajemen Risiko
• Proses pengelolaan risiko yang mencakup
identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko
yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau
aktivitas perusahaan
• Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan
/pengelolaan sumberdaya
MANAJEMEN RESIKO

Manajemen resiko adalah suatu proses, yang


dilakukan secara menyeluruh baik oleh dewan direksi,
manajemen dan karyawan lainnya, diterapkan dalam
pengaturan strategi dan di seluruh perusahaan, yang
dirancang untuk mengidentifikasi potensi kejadian-
kejadian yang dapat mempengaruhi perusahaan,
mengelola resiko bersamaan dengan resiko, memilih
teknik yang paling tepat untuk mengatasi kejadian
tersebut, dan memberikan keyakinan tentang
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Pengertian Manajemen Risiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena
kurangnya informasi mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak
pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Seperti
diartikan oleh (Regan:2003) bahwa risiko ialah suatu kemungkinan
yang menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya.
Didefinisikan oleh Wideman dan
Mamduh (2009) bahwa risiko :
ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan yang dikenal
dengan istilah opportunity, sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat
yang merugikan dikenal dengan istilah risiko
(risk).
Manfaat Manajemen Risiko bagi
Perusahaan
1. Menjamin pencapaian tujuan
Perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang baik akan lebih
mudah jalannya untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak memiliki manajemen risiko yang baik.
2. Meminimalkan kemungkinan bangkrut
Perusahaan yang menerapkan manajemen risiko (risk management)
dengan baik akan sanggup menangani berbagai kemungkinan yang
merugikan yang akan terjadi pada perusahaannya.
3. Meningkatkan keuntungan perusahaan
Salah satu manfaat dari manajemen risiko adalah dapat memperkecil
kerugian sehingga keuntungan yang akan diperoleh semakin besar.
4. Memberikan keamanan pekerjaan
Manajer yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu
menyelamatkan perusahaan.
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko
yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5
(lima) kategori utama yaitu :

1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari


kegagalan.
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan
laba.
3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak
langsung.
4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan
oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan
harta non material bagi perusahaan itu.
5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni,
dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai
perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung
menolong meningkatkan public image.
Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko ala
ISO 31000:2018

1.Integrated (Terintegrasi)
Manajemen risiko adalah bagian integral seluruh
kegiatan organisasi.
2.Structured and Comprehensive (Terstruktur dan
Komprehensif)
Pendekatan yang terstruktur dan komprehensif perlu
diterapkan untuk memastikan hasil yang konsisten dan
dapat dibandingkan.
3.Customized (Termodifikasi)
Kerangka dan proses manajemen risiko dimodifikasi
secara proporsional sesuai dengan konteks eksternal
dan internal organisasi yang terkait dengan sasaran-
sasaran organisasi.
4.Inclusive (Inklusif)
Keterlibatan stakeholders secara memadai dan tepat
waktu yang memungkinkan pengetahuan, pandangan,
dan persepsi mereka dipertimbangkan. Prinsip ini bila
diterapkan akan meningkatkan kesadaran mengenai arti
penting manajemen risiko dan kualitas proses
manajemen risiko (informed risk management).
5.Dynamic (Dinamis)
Risiko muncul, berubah, atau hilang sejalan dengan
perubahan konteks eksternal dan internal organisasi.
Manajemen risiko mengantisipasi, mendeteksi,
merumuskan, dan merespon perubahan-perubahan
tersebut secara memadai dan tepat waktu.
6.Best Available Information (Informasi Terbaik yang Tersedia)
Input yang digunakan dalam manajemen risiko didasarkan pada
informasi historis dan informasi terkini, serta ekspektasinya di
masa depan. Manajemen risiko secara eksplisit memperhatikan
keterbatasan dan ketidakpastian terkait informasi yang
dimaksud. Informasi risiko harus disajikan tepat waktu, jelas,
dan dapat diakses oleh stakeholders terkait (relevant
stakeholders).
7.Human and Cultural Factors (Faktor Insani dan Budaya)
Perilaku insani dan faktor budaya sangat berpengaruh terhadap
seluruh aspek manajemen risiko di setiap tahapan dan
tingkatan proses.
8.Continual improvement (Peningkatan Berkelanjutan)
Manajemen risiko perlu ditingkatkan secara berkelanjutan
melalui proses pembelajaran dan pengalaman.
Prinsip Manajemen Risiko

1. Transparansi

2. Pengukuran yang Akurat

3. Informasi Berkualitas yang Tepat Waktu

4. Diversifikasi

5. Independensi

6. Pola Keputusan yang Disiplin

7. Kebijakan
Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa
memprediksikan bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan
dihadapi dengan perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang
dari berbagai informasi di awal untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.

Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:


a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkelanjutan
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
e. Memberikan rasa aman.
f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan
bagi pemilik dan pihak lain.
Paradigma Manajemen Resiko
control

track

plan
RISK identify

analyze

33
Derajat Risiko

• Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran


risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika
suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian,
maka risiko terbesar akan terjadi bila
terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-
masing mempunyai kemungkinan yang sama
untuk terjadi
Identifikasi Resiko

• Identifikasi Resiko adalah proses


pemahaman apakah sebuah kejadian
berpotensi menghambat atau
menggagalkan proyek/tujuan.
• Alat dan teknik yang dapat digunakan :
– Brainstorming
– Interview
35
BENTUK RESIKO
1. Resiko Objektif
Resiko objektif (juga disebut degree of risk) diartikan
sebagai variasi yang relatif dalam kerugian yang
aktual dari perkiraan kerugian.

2. Resiko Subjektif
Resiko subjektif diartikan sebagai ketidakpastian
berdasarakan pada kondisi mental seseorang atau
pernyataan pikiran.
BAHAYA DAN RESIKO

Bahaya diartikan sebagai penyebab dari


kerugian/ kehilangan

Resiko adalah kondisi yang membuat


atau meningkatkan kesempatan akan
kerugian/ kehilangan
Macam-macam risiko

1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :


a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni)
adalah risiko yang apabila terjadi akan
menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
di sengaja, misalnya terjadi kebakaran,
bencana alam, pencurian,pengelapan dan
pengacauan.
Klasifikasi Risiko Murni

a. Risiko personal
b. Risiko properti
c. Risiko liabilitas
d. Risiko karena kesalahan pihak lain
Klasifikasi Risiko

• Risiko yang dapat diukur dan risiko yang


tidak dapat diukur
• Risiko financial dan risiko non financial
• Risiko statis dan risiko dinamis
• Risiko fundamental dan risiko khusus
• Risiko murni dan risiko spekulatif
TIPE-TIPE RESIKO MURNI

1. Resiko pribadi, yaitu resiko yang secara langsung


mempengaruhi suatu individu

2. Resiko properti meliputi properti yang rusak atau hilang dengan


berbagai penyebab, seperti kebakaran, tertimbun longsor, angin
kencang, tsunami, dan banyak penyebab lainnya.

3. Resiko pertanggung jawaban adalah resiko murni yang harus


dihadapi oleh sebagian besar orang
• Risiko yang disengaja (Risiko Spekulatif) adalah
risiko yang sengaja ditimbulkan, agar terjadinya
ketidakpastian memberi keuntungan, seperti
hutang-piutang, perjudian,perdagangan
berjangka.

• Risiko fundamental adalah risiko yang


penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya satu
atau beberapa orang saja, seperti banjir angin
topan dan sebagainya
• Risiko khusus adalah risiko yang bersumber
pada pristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal
e. Risiko dinamis adalah risiko yang timbul
karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat di bidang ekonomi, tehnologi,
seperti risiko ke usangan, risiko diluar
angkasa. Kebalikan
risiko statis, seperti hari tua, kematian

2. Dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak lain,


dapat dibedakan :
a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain,
dengan mempertangguhkansuatu objek yang
akan terkena risiko kepada pihak asuransi
b. Risiko yang tidak dapat dialih kan pada pihak lain
3. Menurut sumber/penyebab timbulnya risiko
dapat dibedakan :

a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari


dalam perusahaan sendiri, seperti
kecelakaan kerja, kerusakan aktiva karena
karyawan, mismanajemen dsb
b. Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari
luar perusahaan, seperti penipuan,
persaingan, fluktuasi harga, perubahan politik
.
PeristiwaYang Menimbulkan
Risiko Operasional
• Frekuensi; seberapa sering suatu peristiwa
terjadi
• Dampak; seberapa besar jumlah kerugian yang
timbul akibat peristiwa yang terjadi
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN
FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
1. Hubungan dengan fungsi akunting
2. Hubungan dengan fungsi keuangan
3. Hubungan dengan marketing
4. Hubungan dengan bagian produksi
5. Hubungan dengan engineering dan maintenance
6. Hubungan dengan bagian personalia
Peran Akuntansi

• Mengidentifikasi ekposur pasar


• Kuantifikasi keseimbangan dalam strategi
respon risiko
• Mengukur potensi risiko yang akan terjadi
• Mencatat produk lindung, dan
• Mengevaluasi program produk lindung
MATRIKS MANAJEMEN RESIKO

Jenis Frekuensi Tingkat Teknik Manajemen


Kerugian Kerugian Keparahan Resiko yang Tepat
Kerugian

1 Rendah Rendah Retensi


2 Tinggi Rendah Pencegahan kerugian
dan retensi

3 Rendah Tinggi Asuransi


4 Tinggi Tinggi Penghindaran
METODE MENGHADAPI RESIKO
1. Penghindaran
Penghindaran adalah salah satu metode dalam penyelesaian resiko
2. Kontrol kerugian
Kontrol kerugian dapat dilakukan dengan pencegahan kerugian dan
reduksi kerugian
3. Hak Pemilikan (Retensi)
Hak pemilikan berarti bahwa individu maupun perusahaan menanggung
semua atau bagian dari resiko. Kepemilikan resiko dapat berupa aktif
maupun pasif
4. Asuransi
Asuransi adalah pilihan yang banyak digunakan orang untuk
mengurangi terjadinya resiko kerugian pada individu, keluarga, atau
suatu bisnis/perusahaan
TIPE UTAMA RESIKO
1. Resiko fisik (Physical Hazard)
Resiko fisik adalah kondisi fisik yang meningkatkan kesempatan
akan kerugian/kehilangan
2. Resiko moral (Moral Hazard)
Resiko moral adalah ketidakjujuran atau tabiat yang cacat dalam
diri seseorang yang meningkatkan frekuensi
kerugian/kehilangan
3. Resiko Moril (Morale Hazard)
Morale hazard adalah kecerobohan atau ketidakpedulian
terhadap kerugian karena adanya asuransi
4. Resiko Hukum (Legal Hazard)
Resiko hukum mengacu pada karakteristik sistem hukum atau
peraturan lingkungan yang meningkatkan frekuensi atau kerugian yang
makin parah
KATEGORI RESIKO
1. Resiko Murni adalah suatu kondisi yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan
2. Resiko Spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang
dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian

3. Resiko fundamental adalah resiko yang mempengaruhi seluruh


perekonomian atau sejumlah besar orang atau kelompok dalam
perekonomian.

4. Resiko tertentu adalah resiko yang hanya berdampak pada individu saja
dan tidak mempengaruhi seluruh komunitas.

5. Resiko Perusahaan mencakup semua resiko utama yang dihadapi oleh


suatu perusahaan bisnis
PARADIGMA MANAJEMEN RESIKO

Paradigma lama menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara resiko


dan tingkat keuntungan. Semakin tinggi resiko, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dapat diperoleh. Jadi apabila suatu individu, kelompok,
atau perusahaan bisnis ingin meningkatkan keuntungan maka dia harus
berani meningkatkan resikonya .

Paradigma baru menyatakan bahwa hubungan antara resiko dan


tingkat keuntungan tidak bersifat linier, tetapi kuadratis.
Paradigma baru menekankan bahwa resiko harus dikelola dengan
baik.
PARADIGMA MANAJEMEN RESIKO

Paradigma Lama Paradigma Baru


Pengolaan resiko dilakukan secara Terintegrasi. Manajemen resiko
terpisah oleh masing -masing dikoordinasikan oleh eksekutif level
departemen atau fungsi. Perhatian lebih puncak, setiap orang melihat
pada akuntansi, audit internal manajemen resiko sebagai bagian dari
Ad-hoc. Manajemen resiko dilakukan pekerjaan mereka
jika manajer merasa perlu untuk Terus menerus. Manajemen resiko
melakukannya merupakan proses yang berkelanjutan
Fokus yang lebih sempit. Terutama Fokus Luas. Semua resiko bisnis dan
memfokuskan pada resiko yang kesempatan bisnis diperhatikan
diasuransikan dan resiko keuangan
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN
RESIKO
Mengidentifikasi dan
Menaksir resiko

Memonitor Resiko Menetapkan Kebijakan

Melaksanakan Kebijakan
dan Mengatur Resiko

Memperkenalkan dan Menguji Rencana


jika terjadi hal yang tidak diinginkan
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN RESIKO
PROSES MANAJEMEN RESIKO
TIPE RESIKO DAN TEKNIK PENGUKURAN
Tipe Resiko Definisi Teknik Pengukuran

Resiko Pasar Harga pasar bergerak ke arah yang tidak Value At Risk (VAR), stress-
menguntungkan (merugikan) testing
Resiko kredit Counterparty tidak bisa membayar Credit rating, creditmetrics
kewajibannya (gagal bayar) ke
perusahaan
Resiko perubahan tingkat Tingkat bunga berubah yang menga- Metode pengukuran jangka waktu,
bunga kibatkan kerugian pada portofolio durasi
perushaan
Resiko operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi Matrik frekuensi dan signifikansi
perusahaan (misal sistem yang gagal, kerugian, VAR operasional
serangan teroris)
Resiko kematian Manusia mengalami kematian dini (lebih Probabilitas kematian dengan tabel
cepat dari usia kematian wajar) mortabilitas

Resiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas terkena penyakit


dengan menggunakan tabel
morbiditas
Resiko teknologi Perubahan teknologi mempunyai Analisis skenario
kosekuensi negatif terhadap perusahaan
STRATEGI MENGELOLA RESIKO
MANFAAT MANAJEMEN RESIKO

1. Sasaran manajemen resiko sebelum kerugian dan pasca kerugian lebih


mudah tercapai
2. Biaya resiko berkurang, yang mungkin dapat meningkatkan laba
perusahaan

3. suatu perusahaan mungkin mampu untuk memainkan program


manajemen resiko perusahaan yang mengatasi baik ledakan kerugian
murni maupun yang bersifat spekulatif

4. Masyarakat juga diuntungkan jika kerugian langsung dan tidak


langsung (sebagai akibat) menurun. Sebagai hasilnya, kepedihan dan
penderitaan menurun.
Jenis Risiko Perusahaan - Bisnis

• Risiko bagi organisasi perusahaan pada


umumnya bersumber dari adanya unsur
ketidakpastian (uncertainties) yang
menyebabkan tertekannya profitability atau
bahkan dapat menimbulkan kerugian
MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

• Membantu perusahaan menghindari


semaksimal mungkin biaya-biaya yang
terpaksa harus dikeluarkan.
• Membantu manajemen untuk memutuskan
apakah rIsiko yang dihadapi perusahaan
akan dihindari atau diambil.
• Jika penaksiran risiko dilakukan secara
akurat maka dapat memaksimalkan
keuntungan perusahaan.
• Konsep Bottomry
• Era First age
• Era Second Age
• Era Third Age

Sejarah
Manajemen
Risiko
• Otoritas Jasa
Keuangan (2016): risiko
adalah potensi kerugian
akibat terjadinya suatu
peristiwa tertentu.
• Bessis (2002): risk are
Pengertian uncertainties resulting
Risiko in adverse variations of
probability or in losses.
• Gallati (2003): a
condition in which
there exist an exposure
to adversity.
Pengertian Risiko

• Hubbard (2009): the probability and


magnitude of a loss, disaster, or other
undesirable event.
• Rustam (2017): potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa tertentu (chance
of a bad outcome). Suatu kemungkinan akan
terjadinya hasil yang tidak diinginkan yang
dapat menimbulkan kerugian apabila tidak
diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.
• Prinsip pertama, risiko ada
di mana-mana.
• Prinsip kedua, risiko
adalah ancaman dan
peluang.
• Prinsip ketiga, we are
Prinsip-Prinsip ambivalent about risk and
Manajemen not always rational about
the way we asses or deal
Risiko with risk.
• Prinsip keempat, tidak
semua risiko diciptakan
sama.
• Prinsip kelima, risiko bisa
diukur.
• Prinsip keenam, good
risk
management/assesmen
t shoud lead to better
decision.
Prinsip-Prinsip • Prinsip ketujuh, kunci
manajemen risiko yang
Manajemen baik adalah
Risiko berhubungan dengan
risiko yang harus
dihindari, risiko yang
harus diambil, dan
risiko yang harus
dieksploitasi.
• Prinsip kedelapan, the
pay off to better risk
management is higher
value.
• Prinsip kesembilan,
Prinsip-Prinsip risk management is
Manajemen part of every one’s
job.
Risiko
• Prinsip kesepuluh,
succesful risk, taking
organization do not
get there by accident.
Risiko dan
Imbal Hasil
Risiko dan
Ketidakpastia
n
• Otoritas Jasa Keuangan (2016): klasifikasi risiko
untuk bank umum adalah 8 (delapan) risiko yang
terdiri atas risiko kredit, risiko operasional,
risiko kepatuhan, risiko pasar, risiko strategis,
risiko likuiditas, risiko hukum, dan risiko
reputasi.

Klasifikasi Risiko
Klasifikasi Risiko

• Djohanputro (2008): klasifikasi risiko terdiri atas


3 klasifikasi, yaitu risiko keuangan, risiko
operasional, risiko strategis, dan risiko
eksternalitas.
• Lam (2007): risiko terdiri atas 5 risiko, yaitu
risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional,
risiko bisnis, dan risiko organisasional.
• Rustam (2017): risiko yang harus dikelola untuk
setiap usaha di Indonesia ada 9, yaitu: risiko
bisnis, risiko strategis, risiko operasional, risiko
hukum, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi
Klasifikasi
yang harus dikelola oleh seluruh badan usaha.
Risiko
Sedangkan khusus untuk perusahaan keuangan,
seperti perbankan, leasing, dan pegadaian,
harus mengelola pula 3 risiko lain, yaitu risiko
likuiditas, risiko pasar dan risiko kredit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai