Anda di halaman 1dari 16

DIKLAT MANAJEMEN RISIKO DASAR UNTUK MANAJER

Manajemen Risiko
Yang Efektif

Edisi September 2014


1
Di manakah posisi PLN? (1)

2
Di manakah posisi PLN? (2)

3
Di manakah posisi PLN? (3)

4
Manajemen Risiko yg Efektif

5
Manajemen Risiko yg Efektif (1) *

Efektifitas Manajemen Risiko diukur melalui 11 prinsip sebagai berikut :


1. Menciptakan dan mempertahankan nilai tambah (kepada stakeholders).
• Keyakinan tercapainya sasaran & kinerja.
• Peningkatan performance dan efisiensi operasi.
• Peningkatan kualitas produk/ output.
• Peningkatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan Lingkungan.
• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
• Peningkatan kualitas tata kelola dan reputasi perusahaan.

2. Menjadi bagian integral dari proses dalam organisasi


Manajemen risiko bukanlah merupakan aktifitas yang terpisah dari aktifitas utama
dan proses dalam organisasi, karena MR merupakan paradigma dan
cara bagaimana suatu aktifitas dilakukan.

3. Menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan


• Memberikan keyakinan sejauh mana keputusan yang akan diambil akan
berhasil implemented dan mencapai benefit yang diharapkan.
• Membantu membedakan berbagai pilihan alternatif tindakan dan prioritasnya.

6
*) Referensi : ISO 31000 - 2009
Manajemen Risiko yg Efektif (2) *

4. Explicitly addresses uncertainty.


Manajemen risiko secara eksplisit menangani aspek-aspek ketidakpastian
(risiko) yang mempengaruhi sasaran maupun pengambilan keputusan.

5. Bersifat sistematis, terstruktur, dan tepat waktu


Sifat manajemen risiko yang sistematis, terstruktur dan tepat waktu
memberikan kontribusi terhadap efisiensi maupun hasil yang konsisten,
terukur, dan andal.

6. Dilakukan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia


Manajemen risiko dilakukan berdasarkan sumber informasi berupa data
historis, pengalaman, stakeholder feedback, pengamatan, prakiraan dan
expert judgemet. Namun demikian tetap dipertimbangkan adanya
kekurangan data, perbedaan pertimbangan antar expert ds.

7. Dibuat sesuai kebutuhan (tailored).


Manajemen risiko harus diselaraskan dengan konteks eksternal dan internal
perusahaan beserta profil risikonya.

7
*) Referensi : ISO 31000 - 2009
Manajemen Risiko yg Efektif (3)

8. Memtimbangkan faktor manusia dan budaya dalam Perusahaan.


Manajemen risiko organisasi mengakui kapabilitas, persepsi, dan tujuan
pihak-pihak eksternal dan internal yang dapat mendukung atau menghambat
pencapaian tujuan organisasi.

9. Transparan dan inklusif


Para pemangku kepentingan, terutama pengambil keputusan pada semua
tingkatan organisasi wajib memastikan manajemen risiko tetap relevan
dan mengikuti perkembangan.

10. Dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan


Manajemen risiko secara selalu merespon perubahan, baik internal maupun
eksternal, munculnya risiko-risiko baru, perubahan risiko yang ada dsb,
melalui continuous monitoring & review.

11. Memfasilitasi perbaikan dan pengembangan berkelanjutan.


Praktek pengelolaan risiko secara periodik ditinjau (review) efektifitasnya,
dan terus dikembangkan strategi utk memperbaiki kematangan (maturity)
manajemen risiko beserta aspek lainnya dalam organisasi.
8
*) Referensi : ISO 31000 - 2009
Lesson Learned

9
Success Stories :
Ke depan harus ditingkatkan Pengelolaan Risikonya

• Implementasi PPFA (Kajian Risiko disusun oleh


Tim PPFA, dan mitigasi dilaksanakan dengan
baik oleh stakeholders).
• Saat ini Dekom telah mengapresiasi Kajian Risiko
yang disusun oleh risk owner dg supervisi
DIVMRO (sampai dg saat ini 10 Kajian Risiko).

10
Loss Events :
Ke depan harus ditingkatkan Pengelolaan Risikonya

• Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek2


strategis.
• Terjadinya ketidakselarasan proyek2 yg
associated (pembangkit-transmisi, dll).
• Terjadinya masalah tuntutan hukum terhadap
personil/ perusahaan.
• Ilustrasi : Terjadinya permasalahan pada
penyambungan pelanggan PT Cemindo.
11
Bagaimana
Me-rollout dan Meng-cascade
Manajemen Risiko di Unit?

12
Bagaimana Me-rollout dan Meng-cascade
Manajemen Risiko?

• Memperjelas dan men-share sasaran dan benefit suatu inisiatif/


rancangan keputusankepada stakeholder terkait.
• Menguji rencana pelaksanaan suatu inisiatif dengan risiko-risiko yang
belum teridentifikasi atau mungkin belum teridentifikasi.
• Memastikan risiko-risiko telah diantisipasi oleh sub-unit/
penanggungjawab kegiatan.
• Risiko Unit Induk dijadikan sebagai sasaran Unit/ Sub-unit di
bawahnya, dan seterusnya.
• Membangun risk breakdown structure (RBS) untuk mengidentifikasi
risiko-risiko operasional yang bersifat teknis-transaksional.

13
RBS : Meng-cascade Manajemen Risiko
ke Level Operasional

Sasaran Unit Induk


Unit Level

Risiko 1 = Sasaran 1 Risiko 2 Risiko 3

Sub Unit Level

Risiko 1.1 Risiko 1.2 Risiko 1.3 = Sasaran 1.3

Sub-sub Unit Level

Risiko 1.3.1 Risiko 1.3.2 Risiko 1.3.3

14
Case 6.1 : Rencana Meningkatkan Efektifitas
1. Dari 11 aspek penentu efektifitas penerapan manajemen risiko, aspek manakah pada tahap awal
yang akan anda tingkatkan efektifitasnya?

2. Bagaimana cara yg akan anda rekomendasikan yang paling relevan di Satuan Kerja anda
untuk mewujudkan program butir 1 di atas?

3. Aspek mana saja pada tahap selanjutnya yang akan anda tingkatkan efektifitasnya?

4. Dukungan apa yang diharapkan dari manajemen anda, atau PLN Pusat untuk merealisasikan
program anda tersebut?
Terima Kasih

Terima Kasih
16

Anda mungkin juga menyukai