NIM : 030649836
UPBJJ : 14 / PADANG
SOAL :
1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba
identifikasi ketidakpastian dan risiko tersebut.
2. Rangking ketidakpastian dan risiko pada Poin 1 di atas berdasarkan kriteria yang
dianggap paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap individu, perusahaan, atau
organisasi. Urutkan ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting.
PENYELESAIAN :
Di dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitas-
aktivitas yang dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam menjalankan
berbagai aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun
besar, serta dapat menjadi ancaman atau bahkan peluang. Untuk me-refresh kembali
pengetahuan para pembaca, penulis mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa itu
ketidakpastian dan apa keterkaitannya dengan risiko.
Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000
mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari
ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu
peristiwa, dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut,
keterkaitan antara ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang
tertuang di dalam Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam dokumen
tersebut, risiko diartikan sebagai efek dari ketidakpastian yang terdapat pada tujuan
organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo menerangkan bahwa risiko sering disebut sebagai
kombinasi dari dampak suatu peristiwa (termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan)
dan digabungkan dengan kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut.
Mencari tahu seberapa besar tingkat kepastian yang diperoleh dari pengelolaan risiko dapat
juga dikaitkan dengan probabilitas dan dampak dari suatu risiko. Hal ini seperti yang
diutarakan oleh Stefiany Norimarna, Program Director CRMS Indonesia, dimana lebih
khusus dikatakan bahwa pertanyaan tersebut sama saja dengan menanyakan probabilitas dari
suatu risiko akan terjadi. Tentu saja jika probabilitas terjadinya suatu risiko dapat diketahui
maka para pengambil keputusan menjadi semakin yakin akan keputusan yang akan
diambilnya. Keyakinan inilah yang dapat dikatakan sebagai tingkat kepastian. Kepastian
kapan suatu risiko akan terjadi akan meningkatkan kepercayaan diri (confidence) dalam
mengambil keputusan di setiap proses bisnisnya.
Terdapat dua pandangan dengan fokus berbeda yang mengemuka pada diskusi tersebut.
Sebagian berpandangan bahwa tingkat kepastian dapat diketahui dengan menggunakan suatu
alat ukur risiko. Pengukuran yang baik atas suatu ketidakpastian akan menjadi sangat penting
untuk memperoleh tingkat kepastian. Lain dari itu, sebagian lagi berpendapat bahwa sulit
untuk megetahui berapa tingkat kepastian yang dapat diperoleh dari pengelolaan risiko
seperti yang diutarakan oleh Claire Darlington dan Ian Bayne.
Informasi mengenai seberapa besar dampak dari suatu fenomena juga diperlukan untuk
menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan. Apakah suatu keputusan diambil
berdasarkan risk informed atau berdasarkan risk based. Ian Dalling menjelaskan bahwa risk
informed decision making merupakan pengambilan keputusan berdasarkan informasi tentang
risiko yang sudah diketahui, dapat berupa pengalaman dan keahlian dari seseorang,
sedangkan risk based decision making merupakan pengambilan keputusan berdasarkan
informasi-informasi tentang risiko yang terstruktur dan didapat dari suatu sistem.
Menggambarkan kedua hal ini, akan sangat mudah jika melihat kondisi yang terdapat di
dunia pengobatan.
Terdapat berbagai cara untuk memahami suatu fenomena. Di antara berbagai cara yang ada,
dalam hal ini penulis hanya dapat menyimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan cara
terbaik saat ini untuk memperoleh kepastian dari suatu fenomena yang ada. Dengan
diterapkannya manajemen risiko yang terstruktur, individu atau organisasi dapat melakukan
identifikasi, analisis, dan evaluasi terhadap setiap risiko yang ada, sehingga diperoleh
informasi-informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih pasti. Sejalan
dengan hal ini, Vladimir Trbojevic menjelaskan bahwa mengurangi ketidakpastian tidak serta
merta langsung dapat mengurangi risiko tersebut, tetapi merupakan suatu pendekatan yang
lebih baik dalam hal pencegahan.
Referensi : https://crmsindonesia.org/publications/ketidak-pastian-manajemen-
risiko/
Sumber : http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/identifikasi-dan-
pengukuran-resiko.html
Sumber : http://kamarbacaku.blogspot.com/2014/11/risiko-oprasional.html
Sekian yang dapat saya sajikan maaf atas kekurangan dan terimkasih tas kesempatan yang
ada.