Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 ADBI4211

Kerjakan Tugas 2 berikut ini.


1. Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi.
a. Jelaskan risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi
b. Berikan contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang
tidak dapat dicover asuransi
2. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri
lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif.
Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus memperhatikan beberapa
faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.
a. Jelaskan perbedaan tersebut.
b. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.

JAWABAN

1.
a) Jelaskan risiko yang dapat dicover asuransi

Risiko yang Bisa Diasuransikan


Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen
risiko, tidak semua risiko layak diasuransikan. Bagian berikut ini
membicarakan tipe-tipe risiko yang layak diasuransikan, dari sudut pandang
perusahaan asuransi (insurers).

➢ Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur


Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa
membuat kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa
ditentukan dan diukur, tetapi dalam praktik, penentuan, dan pengukuran
risiko tidak semudah yang dibayangkan.
Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi
ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu.
Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa
lagi bekerja, dan karena itu menuntut uang pertanggungan.

➢ Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak


Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi
adalah risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan
asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak
dan mirip satu sama lain. Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian
lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang
sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured). Contoh tipe risiko
semacam itu adalah risiko kematian manusia.

➢ Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena


Kecelakaan
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa
dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi.
Jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak
akan membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan contoh lain dari
kepastian. Jika seseorang sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh
tanggungan asuransi, maka orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena
dia sudah merencanakan tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan
persyaratan dari asuransi. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan
kerugian yang disengaja dalam polis asuransi mereka. Kerugian semacam
itu tidak akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dari sudut pandang
perusahaan asuransi, kesengajaan semacam itu akan mendorong timbulnya
moral hazard.
Sebagai contoh, misalkan saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya
sudah bosan dengan mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut
sampai rusak, kemudian saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan
tersebut dari perusahaan asuransi. Uang ganti rugi tersebut bisa saya
gunakan untuk membeli mobil baru.

➢ Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana


Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi
'diversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari
nasabah lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko
ternyata muncul pada saat yang bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi' atau
pengumpulan eksposur semacam itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi
menghadapi risiko membayar tanggungan yang sangat besar, yang bisa
mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut.
Sebagai contoh, misal perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah
kepada banyak penduduk di suatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi
yang mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah di kota tersebut,
sehingga perusahaan asuransi akan menanggung kerugian yang sangat besar
(bisa mengakibatkan kebangkrutan) karena risiko tersebut muncul pada saat
yang bersamaan. Dalam situasi tersebut, risiko yang bersifat bencana
(cathastrophic) semacam itu tidak ideal lagi untuk diasuransikan.
Perusahaan asuransi bisa mendiversifikasikan lebih lanjut, misal dengan
memperluas asuransi ke negara lain, atau dengan mengasuransikan lagi ke
perusahaan asuransi lain (reinsurance).

➢ Kerugian yang Besar


Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang
mempunyai potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika
perusahaan atau individu mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya
kecil. Untuk risiko tersebut, perusahaan atau individu bisa menanggung
risiko tersebut dengan dana internal, misal menyiapkan cadangan kerugian,
atau individu menggunakan sebagian penghasilannya untuk mendanai
kerugian tersebut.
Sebagai contoh, kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak
ekonomis untuk diasuransikan, karena biaya untuk memperbaiki ban pecah
tidak akan terlalu tinggi. Premi untuk risiko tersebut justru akan lebih tinggi
dibandingkan dengan cadangan dari tabungan seseorang. Tetapi risiko
kecelakaan mobil, di mana kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah,
akan lebih layak untuk diasuransikan.

➢ Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi


Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang
dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total
tersebut menjadi sama dengan kerugian yang akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah dengan biaya overhead
perusahaan asuransi dan target keuntungan perusahaan asuransi tersebut.
Dalam situasi semacam itu, pihak yang mengasuransikan (insured) akan
lebih baik jika tidak usah membeli asuransi, dan menanggung sendiri
kerugian tersebut. Kerugian yang akan ditanggung tersebut akan lebih kecil
dibandingkan dengan total premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi.
Dengan demikian, kontrak asuransi tidak akan terjadi.

b) Contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang tidak
dapat dicover asuransi
Contoh Risiko yang Layak Diasuransikan
Risiko Risiko
Risiko
Persyaratan Angin Tidak bisa
Kebanjiran
Topan bekerja lagi
Jumlahnya banyak Ya Ya Ya
Kecelakaan atau Tidak disengaja Ya Ya Barangkali
Bisa ditentukan dan diukur Ya Ya Barangkali
Bukan bersifat bencana Tidak Barangkali Ya
Kerugian besar Ya Ya Barangkali
Probabilitas tidak terlalu tinggi Barangkali Ya Barangkali

Contoh Risiko yang Tidak Layak Diasuransikan


No Risiko Alasan Ketidaklayakan Diasuransikan
1 Risiko kerugian bisnis selama Bersifat cathastropluc. Jika terjadi depresi,
periode depresi semua bisnis akan merugi. Perusahaan
asuransi akan membayar pertanggungan
yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi
depresi semua membeli asuransi. Pada
kondisi baik, tidak ada yang membeli
asuransi. Perusahaan asuransi tidak bisa
menyeimbangkan rugi pada depresi dan
laba pada kondisi ekonomi baik.
Perusahaan asuransi akan selalu rugi.
2 Kerugian karena informasi Sulit ditentukan dan diukur besarnya
rahasia bocor ke pesaing kerugian karena peristiwa tersebut. Karena
sulit, problem moral hazard bisa muncul.
Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa
informasi penting bocor, padahal tidak ada
kejadian seperti itu.
3 Kerugian Perdagangan di Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi
Bursa Saham bursa saham bisa berubah dengan sangat
cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi
ekonomi jelek maka bursa saham
semuanya mengalami kerugian. Jika
kondisi ekonomi baik, bursa baik, tidak ada
yang beli asuransi.
1.
a) Perbedaan industri asuransi salah satunya yang membedakan adalah
dalam hal menentukan tarif
Salah satu perbedaan mendasar antara penetapan harga pada asuransi
dengan penetapan harga pada industri lainnya disebabkan oleh hal-hal
berikut ini.
➢ Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan
Proses itu dimulai dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan
menggolongkan biaya itu di antara berbagai kelas polis.
➢ Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-undang
Undang-undang menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi
dan tidak bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik
tertentu yang harus dipertimbangkan. Misalnya, tarif itu sebaiknya relatif
stabil agar masyarakat tidak gusar oleh bervariasinya biaya hidup secara
mencolok dari tahun ke tahun. Pada saat yang sama, tarif harus bersifat
peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk menghindari terjadinya
ketidaktepatan penetapan kerugian. Jika mungkin, juga diinginkan bahwa
rate tersebut menyediakan sejenis insentif bagi tertanggung (pemegang
polis) untuk mencegah kerugian.
➢ Persaingan (competition)
Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam
penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya
operasi (cost of operations), sedangkan bila tarif terlalu tinggi, mungkin
pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat perusahaan asuransi
sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih
rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-perusahaan
asuransi.
➢ Perubahan struktur perekonomian.

b) Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus diperhatikan faktor-


faktor tersebut di atas agar diperoleh tarif ideal.
Yang diartikan dengan tarif ideal adalah tarif tersebut dapat menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan, untuk mengganti kerugian yang terjadi dan
memberikan sedikit keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang
bersangkutan. Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai
berikut ini.
➢ Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-
kerugian dari uang yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut.
➢ Notexcessive, yang berarti tarif jangan berlebih-lebihan,
harus memerhatikan pembeli, kompetitor, dan sebagainya.
➢ Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang
sama kualitasnya (adil).
➢ Flexible, artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana
keadaan berubah, tarif menghendaki perubahan pula.

Mohon bimbingan jika jawaban saya kurang tepat. Terimakasih

Sumber : ABDI 4211, Unuversitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai