NPM : 1715051042
Tugas 1 PETROLOGI
Magma adalah cairan atau larutan silikat pejar yang terbentuk secara alamiah, bersifat
mudah bergerak (mobile), bersama antara 90°-110°C dan berasal atau terbentuk pada kerak
bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas (F.F Grounts,1947;
Turner&Verhoogen,1960; H.Williams,1962). Secara fisika, magma merupakan sistem
berkomponen ganda (multi compoent system) dengan fase cair dan sejumlah kristal yang
mengapung di dalamnya sebagai komponen utama, dan pada keadaan tertentu juga berfase
gas.
Pembentukan magma sebenarnya adalah suatu proses yang sangat rumit. Proses-
proses ini berlangsung tahap demi tahap yang kemudian membentuk sebuah rangkaian
khusus yang meliputi proses pemisahan atau differentiation, pencampuran atau assimilation,
dan anateksis atau peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar. Sementara itu, faktor
atau hal-hal yang selanjutnya akan menentukan komposisi suatu magma adalah bahan-bahan
yang meleleh, derajat fraksinasi, dan jumlah material-material pengotor dalam magma oleh
batuan samping (parent rock).
Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari
mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku,
tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan
tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai
dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah
disusun oleh Bowen.
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali dapat terbentuk dalam
temperature yang sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan
”Incongruent Melting”; dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa
membentuk Piroksen. Temperatur dapat menurun terus jika pembentukkan mineral berjalan sesuai
dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur
yang rendah.
Mineral yang berada disebelah kanan dapat diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena
mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali
terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt.
Andesin dapat terbentuk pada suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit.
Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada
batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret
: “Solid Solution” yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na,
jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang
kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral
Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling
stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk
pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.