Oleh
Rizky MF Naibaho
1715051042
NPM : 1715051042
Fakultas : Teknik
Kelompok : II (Dua)
Helton Wopari
NPM. 1315051062
i
KOREKSI IGRF DAN KOREKSI VARIASI HARIAN
Oleh
Rizky MF Naibaho
ABSTRAK
Pada praktikum geomagnetik ini menggunakan dua koreksi, yaitu koreksi IGRF
dan juga koreksi variasi harian. Nilai IGRF termasuk nilai yang ikut terukur pada
saat kita melakukan pengukuran medan magnetik di permukaan bumi, yang
merupakan komponen paling besar dalam survei geomagnetik, sehingga perlu
dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. Koreksi IGRF dapat dilakukan
dengan melakukan pengurangan nilai IGRF dengan nilai medan magnetik total
yang telah terkoreksi hariannnya pada setiap titik pengukuran pada posisi
geografis yang disesuaikan. Sedangkan koreksi variasi harian adalah variasi
medan magnetik bumi yang sebagian besar bersumber dari medan magnet luar,
misal aktivitas matahari dan bulan yang dapat mempengaruhi atmosfer.
Selanjutnya praktikan diberikan data dalam format Ms. Excel (.xlsx) yang berisi
data koordinat X dan Y titik pengukuran, nilai ketinggian dan medan magnet
anomali. Dari data tersebut akan di buat peta kontur anomali medan magnetik dan
juga kontur topografi menggunakan software Surfer. Praktikan juga akan
membuat profil anomalinya dengan melakukan slice pada peta kontur anomali
medan magnetik.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
ABSTRAK ............ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Tujuan Praktikum......................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir .............................................................................. 6
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya nilai IGRF merupakan nilai kuat medan magnetik utama
bumi (H0). Nilai IGRF termasuk nilai ikut terukur pada saat kita melakukan
pengukuran medan magnetik di permukaan bumi, yang merupakan
komponen paling besar dalam survei geomagnetik, sehingga perlu
dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. Untuk koreksi variasi harian
diterapkan pada data akuisisi dengan melakukan pengamatan nilai
kemagnetan secara continue pada suatu titik di permukaan bumi dengan
interval waktu tertentu selama 12 jam atau 24 jam. Perubahan nilai base
station diasumsikan akibat perubahan intensitas kemagnetan yang ada di
lapisan ionosfer bumi dan juga berkontribusi pada data akuisisi pada semua
lokasi. Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian yaitu Medan magnet
utama (main field) yaitu medan rata-rata hasil pengukuran dalam jangka
waktu yang cukup lama mengcakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
Medan magnet luar (external field) yaitu hasil ionisasi di atmosfer yang
ditimbulkan oleh sinar ultaviolet dari matahari. Karena sumber medan luar
ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi
di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat.
Sedangkan anomali medan magnetik didefinisikan sebagai gangguan yang
ada pada data medan magnetik yang diperoleh di lapangan.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menentukan nilai koreksi IGRF.
2. Mahasiswa dapat menghitung nilai koreksi variasi harian.
3. Mahasiswa dapat menerapkan kedua koreksi tersebut pada data akuisisi
geomagnetik.
II. TEORI DASAR
Bumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang sangat besar dengan suatu medan
magnet yang mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu dipole magnet
yang terletak pada pusat bumi. Sumbu dipole ini bergeser sekitar 11 derajat dari
sumbu rotasi bumi, yang berarti kutub utara geografis bumi tidak terletak pada
tempat yang sama dengan kutub selatan magnetik bumi. Menurut IGRF (2000),
melalui perhitungan posisi simetris dimana dipole magnetik memotong
permukaan bumi, letak kutub utara magnet bumi adalah 79,3 N, 71,5 Wdan 79,3
S, 108,5 E untuk kutub selatan (Suyanto, 2012).
satu hari. Waktu mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran data medan
magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila
nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan cara
menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data
medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai
positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian
yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan
dikoreksi (Singarimbun, 2013).
Data hasil pengukuran di lapangan merupakan data medan magnet total yang
masih dipengaruhi oleh IGRF dan medan magnet luar. Untuk mendapatkan
anomali medan magnet, maka pengaruh-pengaruh tersebut dihilangkan terlebih
dahulu dengan melakukan koreksi IGRF dan koreksi variasi harian. Koreksi
variasi harian dilakukan dengan menambahkan atau mengurangkan besar data
variasi harian. Jika variasi harian bernilai positif maka dilakukan operasi
pengurangan, dan jika bernilai negatif maka dilakukanoperasi penjumlahan
(Yulianto,2008).
Variasi harian adalah variasi medan magnetik bumi yang sebagian besar
bersumber dari medan magnet luar. Medan magnet luar berasal dari perputaran
arus listrik didalam lapisan ionosfer yang bersumber dari partikel-partikel
terionisasi oleh radiasi matahari sehingga menghasilkan fluktuasi arus yang dapat
menjadi sumber medan magnet. Setelah melalui koreksi harian, maka data
tersebut perlu dikoreksi secara regional (Koreksi IGRF). Koreksi IGRF adalah
koreksi yang dilakukan terhadap data medan magnet terukur untuk
menghilangkan pengaruh medan utama magnet bumi dan koreksi ini bersifat
global (Mangatur, 2009).
Data medan magnetik total hasil pengukuran di lapangan masih berbaur dengan
pengaruh dari dalam dan dari luar bumi. Pengaruh medan yang berasal dari luar
bumi dihilangkan dengan koreksi medan magnetik harian. Sedangkan medan
magnet yang berasal dari dalam bumi yang dibangkitkan dari outer core disebut
medan magnet utama dan medan magnet yang berasal dari kerak bumi merupakan
target survei geomagnetik. Pengaruh dari medan utama pada data hasil
pengukuran dihilangkan dengan koreksi medan utama magnet bumi atau koreksi
IGRF (International Geomagnetic Reference Field). Data hasil koreksi variasi
harian dan koreksi IGRF ini disebut anomali medan magnetik residual (∆T), yaitu:
∆T = Tobs ± ∆Tvh - TIGRF
Tobs = harga medan magnet terukur
∆Tvh = variasi harian medan magnet terukur
TIGRF = medan magnet utama bumi (Suparman, 2010).
4
ΔH = Htotal ± Δhharian
(Blakely, 1995)
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal (crustal field).
Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet
seperti magnetite, titanomag-netite dan lain-lain yang berada di kerak bumi.
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran
adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik).
Secara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik
remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai
peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah
medanmagnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya
sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei
merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah
medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka
anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik,
efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari
25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1976).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Prosedur Praktikum
C. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Data Geomagnetik
Surfer
Slicing Data
Interpretasi Kualitatif
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan pada praktikum kali ini terdapat pada
lampiran.
B. Pembahasan
Sebelum melakukan koreksi variasi harian. Sebelumnya kita melakukan
penghitungan medan magnet total terlebih dahulu. Data hasil pengukuran
medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari tiga komponen dasar,
yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan medan anomali.
Adapun tahapan yang dilakukan pertama kali adalah melakukan perhitungan
untuk mencari nilai Medan magnet total (T) dengan rumus T = √𝐵𝑥2 + 𝐵𝑦2 +
𝐵𝑧2 .
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari
dalam satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan
waktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun
pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, maka
koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian yang
terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan
dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya
dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian yang terekam pada
waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap
dituliskan dalam persamaan:
ΔH = Htotal ± Δhharian
DimanaH0 = IGRF
Pada praktikum kali ini, praktikan diberikan data hasil akuisisi geomagnetik.
Pengukuran ini menghasilkan data Base Station dan Data Moving. Untuk
mendapatkan nilai anomali magnetik, medan magnet total tersebut harus
dikoreksi atau dikurangi dengan koreksi variasi harian (KVH) dan Koreksi
IGRF.Nilai koreksi variasi harian dapat didapatkan dengan mengurangkan
nilai medan magnet total yang terbaca di alat pada waktu tertentu terhadap
nilai medan magnet total yang terbaca di awal atau di base, nilai tersebut
dalan satuan nT. Adapun rumusnya yaitu KVH = T(i)-T(1). Setelah mengolah
data pada Base, selanjutnya adalah mengolah data pada file Moving. Nilai
yang akan dicari yaitu anomali medan magnet total, nilai tersebut didapat
dengan mengurangkan nilai medan magnet yang terbaca dengan nilai koreksi
variasi harian dan dikurang lagi dengan nilai IGRF. Adapun persamaan
matematisnya yaitu TA = T - KVH – IGRF. Nilai IGRF bisa didapatkan
secara onile dari webhttps://www.ngdc.noaa.gov/ dengan memasukan nilai
koordinat lokasi yang dicari beserta tanggal saat melakukan akuisisi.
Koreksi variasi harian (daily variation) diterapkan pada data akuisisi dengan
melakukan pengamatan nilai kemagnetan secara kontinyu pada suatu titik di
permukaan bumi dengan interval waktu tertentu selama 12 jam atau 24 jam.
Selanjutnya dilanjutkan dengan mencari nilai IGRF yang dapat diperoleh dari
website noaa. Adapun tahapan yang selanjutnya yaitu mencari nilai koreksi
variasi harian dengan cara nilai Takhir-Tawal. Selanjutnya mencari nilai
Tanomali dengan cara Tobservasi – Tigrf – Tvharian, sehingga diperoleh nilai
Tanomali. Adapun ketetapan Anomali magnetik yaitu apabila nilai dibase
bertambah maka nilai dilapangan dikurang begitupun sebaliknya jika nilai
dibase berkurang maka nilai dilapangan ditambah.
Dalam melakukan koreksi variasi harian ada dua persamaan yang digunakan,
yaitu dengan atau tidak memasukan fungsi waktu. Koreksi variasi harian
dengan fungsi waktu dilakukan apabila waktu pengukuran pada base dan saat
moving tidak sama. Sedangkan fungsi waktu tidak akan dimasukan apabila
waktu pada base dan moving telah sama ataupun data yang terukur dianggap
telah bagus dan tidak perlu dimasukan fungsi waktu saat melakukan koreksi
variasi harian. Kemudian membuat peta kontur anomali medan magnetik
pada software surfer dengan kolom X yaitu koordinat latitude, kolom Y yaitu
koordinat longitude dan kolom Z yaitu nilai anomali medan magnetik.
Kemudian melakukan grid data pada kolom X,Y, Z tersebut, lalu membuat
kontur dari data grid X,Y,Z.
Telford, W.N., Geldard, L.P., Sherrif, R.E., and Keys, D.A., 1979, Applied
Geophysics, Cambridge University Press, Cambridge, London,Newyork,
Melbourne.