KUALITATIF
(Laporan Praktikum Eksplorasi Geomagnetik)
Oleh
Dian Pratiwi
1315051014
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan ........................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 2
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.2.1 kontur gabungan anomali medan ganet dan topografi .................... 10
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I. PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari praktikum desain akuisisi ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menghitung medan magnet anomali dari data
pengukuran.
2. Mahasiswa dapat membuat petakontur anomali medan magnetik.
3. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi kualitatif berdasarkan peta kontur
anomali medan magnetik.
2
gampingan, batu lempung, batu pasir bersisipan dengan rijang, batu gamping
dan basal; juga terdapat batuan terobosan berupa granit, granodiorit dan diorit
kuarsa. Batuan tersier terdiri dari tufa, batu pasir tufaan, breksi tufaan serta
lava andesit-basalt. Batuan kuarter terdiri dari kerikil, pasir lanau dan
endapan volkanik klastika tufaan. Kondisi geologi di wilayah way ratai yang
dilintasi oleh zona Sesar Sumatera, ditempati oleh satuan batuan berumur
tersier terdiri dari batuan volkanik yang umumnya sudah terkonsolidasi
dengan baik. Satuan batuan ini telah mengalami perlipatan yang sangat kuat
di beberapa tempat mencerminkan pola kekar yang rapat dan intensif. Satuan
batuan kuarter terdiri dari lava andesit, breksi lahar, tufa sisipan lempung,
endapan volkanik muda yang belum terkonsolidasi dengan baik. Struktur
regional yang terdapat di daerah ini adalah perlipatan, sesar, kekar dan
kelurusan yang mempunyai arah baratlaut-tenggara. Sesar Sumatera
merupakan sesar besar yang memotong daerah tengah, yang masih
aktif. Struktur kekar yang berkembang di daerah ini adalah kekar gerus
(shear fracture), kekar tarik (gash fracture) dan kekar kolom (setting joint)
(Prawiradisastra, 2013).
BAB III. TEORI DASAR
medan magnet eksternak pada tempat tertentu dan dalam waktu t (Rasimeng,
2015).
Metode geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang
digunakan untuk survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi,
batuan mineral, maupun untuk keperluan pemantauan (monitoring) gunung
berapi. Dasar dari metode magnetik adalah gaya coulomb antara dua kutub
magnetik m1 dan m2 (emu) yang berjarak r (cm) dalam bentuk:
........... (2)
Mulai
Memplot titik-titik akuisisi pada peta kontur anomali magnetik dan topografi
Selesai
BAB V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
diamati dengan seksama letak anomali pada gambar 5.2.1 kontur gabungan
adalah pada koordinat X 516500, dan Y 9386800. Dimana bentuk kontur
anomalinya sangat rapat. Dan terdapat bentuk kontur anomali yang
berkebalikan. Kemudian jika kita lihat dari bentuk profilnya kemungkinan
arah kemagnetikan bendanya keatas dengan kutub utaranya berada di bagian
atas, atau dekat dengan permukaan. Sedangkan kutub selatan berada dibagian
yang lebih dalam dari kutub utara. Karena saat profile menunjukan kenaikan
nilai, artinya menunjukan arah kemagnetan batuannya. Saat profile bergerak
naik indikasi medan magnetik batuannya berarti menuju ke arah dalam, dan
saat profile bergerak turun menunjukan arah kemagnetannya keluar.
Kemagnetan dari sebuah batuan terbentuk atau terekam saat proses
pembekuan batuan ini sendiri. Umumnya kemagnetan ini banyak dipengaruhi
oleh kemagnetan utama bumi. Jika dilihat topografinya, anomali magnetik
terjadi pada kontur yang agak rapat yang menandakan topografi didaerah ini
curam. Jika hanya menggunakan gabungan peta kontur anomali dan elevasi
kita tidak dapat memperkirakan dengan jelas jenis dan bentuk benda yang
memiliki anomali. Maka selanjutnya perlu dilakukan koreksi-koreksi dan
reduksi lainnya pada data magnetik ini.
BAB VI. KESIMPULAN
Puguh, 2014, Draft Bahan Kuliah: Teknik Eksplorasi (HTKK-009), Banjar Masin:
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Univeritas Lambung
Mangkurat.
Santosa, Bagus Jaya, dkk, 2012, Interpretasi Metode Magnetik Untuk Penentuan
Struktur Bawah Permukaan Disekitar Gunung Kelud Kabupaten Kediri,
Vol. 2 no.1, Hal 8.
Telford, W.N., Geldard, L.P., Sherrif, R.E., and Keys, D.A., 1979, Applied
Geophysics, Cambridge University Press, Cambridge, London,Newyork,
Melbourne.
LAMPIRAN
Tugas praktikum!
Jawab: