Oleh
Muhammad Chamdani 1794074016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga penulis berterima kasih
kepada ibu Retno Eka Pramitasari, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah K3 Universitas
Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang yang telah memberikan tugas ini kepada penulis
sebagai rangkaian proses pembelajaran. Makalah yang ada di hadapan pembaca ini
memberikan penjelasan tentang analisis risiko dan pengendalian risiko.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai analisis risiko dan pengendalian risiko. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
yang dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya, sebelumnya
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. LatarBelakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Penilaian Risiko............................................................................. 2
B. Identifikasi Risiko ......................................................................... 2
C. Pengertian Analisis Risiko............................................................. 4
D. Pengendalian Risiko...................................................................... 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja terdapat
pada setiap pekerjaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri,
teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara
garis besar disebabkan oleh dua faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition.
OHSAS 18001 menyebutkan risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya
kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.(1)Sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berintikan manajemen risiko. Aspek K3 timbul
karena adanya risiko yang harus dikelola dan sebaliknya jika tidak ada bahaya, artinya
tidak ada risiko sehingga manajemen K3 tidak diperlukan. Kepmenaker No 05/1996
memberlakukan SistemManajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan
secara internasional berlaku OHSAS 18001:2007 yang menempatkan manajemen
risiko menjadi salah satu elemen penting. Manajemen risiko itu sendiri terdiri dari
Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko, biasanya disebut
dengan HIRARC (Hazard Identification, RiskAssessment And RiskControl).
Manajemen risiko ini dilakukan untuk mengelola risiko agar tidak terjadinya
kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan melalui proses identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Analisis Risiko?
2. Bagaimana Pengendalian Risiko?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Analisis Risiko?
2. Mengetahui bagaimana Pengendalian Risiko?
1.
III
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian Risiko
Penilaian Resiko adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan bahaya. Ini harus dilihat sebagai proses yang membantu kita untuk
mengidentifikasi unsur-unsur kegiatan apa yang dapat menyebabkan cedera pada
manusia, dan untuk memperkenalkan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan
untuk mengurangi risiko cedera pada tingkat yang dapat diterima. Dengan penilaian
resiko diharapkan semua orang mengetahui pengendalian operasional apa yang
diperlukan ketika ada risiko yang signifikan.
Penilaian risiko bukanlah proses untuk menghilangkan semua bahaya di tempat
kerja. Bukan pula berarti melarang kegiatan yang “berbahaya”, sedangkan kegiatan
tersebut perlu dan biasa dilakukan. Kita semua hidup dengan beberapa risiko, beberapa
kegiatan yang kita lakukan bisa digolongkan sebagai berbahaya. Penilaian resiko
memastikan apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko cedera ke tingkat
yang rendah secara praktis.Contoh: Seorang anak harus menyeberang jalan dengan lalu
lintas yang sibuk saat berangkat ke sekolah.
Apakah kita memberitahu anak-anak untuk tidak pernah menyeberang jalan
karena itu terlalu berbahaya? Tidak! Kita perlu menilai risiko dan melakukan tindakan
pengendalian yang sesuai, misalnya meminta anak tersebut untuk selalu menyeberang
di zebra cross saat lampu merah lalu lintas berwarna merah, atau menyeberang pada
jembatan penyeberangan yang tersedia.
Penilaian resiko harus “sesuai” dan “memadai” sesuai risiko kesehatan dan
keselamatan kerja yang dihadapi selama berada di tempat kerja. Sesuai dan memadai
berarti bahwa ketika kita melakukan penilaian risiko, kita diharapkan untuk mengambil
langkah-langkah yang wajar untuk mengidentifikasi semua bahaya, memperkenalkan
pengendalian yang sesuai dan mengurangi risiko cedera ke tingkat yang dapat diterima.
Hal ini bisa jadi membutuhkan beberapa masukan dari orang lain yang lebih
berpengalaman dan mengetahui detail tentang tugas atau aktivitas terkait.
V
- Asset - Gangguan Penglihatan
C. Radiasi Sinar Las
- Manusia - Cedera Anggota Badan
- Lingkungan - Kematian
- Asset
D. Tersengat Arus Listrik
- Manusia - Cedera Anggota Badan
- Lingkungan - Kebakaran/Ledakan
- Asset
E. Hubungan Arus Pendek
- Manusia
- Lingkungan
- Asset
VI
c. Bahaya kebakaran : disebabkan oleh substansi kimia yang bersifat flammable
(mudah terbakar)
d. Bahaya peledakan : disebabkan oleh susbtansi kimia (explosive)
2. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)
Merupakan gangguan kesehatan (penyakit) dan biasanya bersifat kronis. Jenis
bahaya kesehatan :
a. Bahaya fisik : kebisingan, getaran, radiasi ion dan non-pengionm suhu
ekstrim dan pencahayaan.
b. Bahaya kimia : material/bahan yang bersifat antiseptik, aerosol, insektisida,
dust, mist, fumes,gas, vapor.
c. Bahaya Ergonomi : repetitive movement, static posture, manual handling
dan postur janggal.
d. Bahaya Biologi : makhluk hidup di lingkungan kerja (bakteri,virus, protozoa
dan fungi/jamur yang bersifat patogen)
e. Bahaya psikologi : beban kerja terlalu berat, hubungan dan kondisi kerja yang
tidak nyaman.
Menurut IEC/TC56 (AS/NZS 3931), Analisis Risiko adalah Sistem teknologi,
mengartikan risiko sebagai “kombinasi dari frekuensi, atau probabilitas munculnya,
dan konsekuensi dari suatu kejadian berbahaya yang spesifik” (Cross, 1998)
Risiko dibagi menjadi 5 macam (menurut Risk Assesment and Management
Handbook: For Enviromental, health, and safety profesional) :
1. Risiko Keselamatan (Safety Risk)
Ciri-ciri resiko ini yaitu low probability, high-level exposure, high-
consequence accident, bersifat akut, menimbulkan efek secara langsung.
2. Risiko Kesehatan (Health Risk)
Ciri-ciri risiko ini yaitu high probability, low level exposure, low-
consequence, long-latency, delayed effect tidak langsung terlihat dan bersifat
kronik.
3. Risiko Lingkungan dan Ekologi (Enviromental Ecological Risk)
Ciri-ciri resiko ini yaitu melibatkan interaksi yang beragam antara populasi
dan komunitas, ekosistem pada tingkat mikro maupun makro, ada ketidakpastian
yang tinggi antara sebab dan akibat, risiko ini fokus pada habitatdan dampak
ekosistem yang mungkin bisa bermanisfestasi jauh dari sumber risiko.
4. Risiko Kesejahteraan Masyarakat (Public Welfare/ Goodwill Risk)
VII
Ciri-ciri risiko ini persepsi kelompok atau umum tentang performance
sebuah organisasi/produk, nilai property, estetika, dan penggunaan sumber daya
terbatas.
5. Risiko Keuangan (Financial Risk)
Ciri-ciri nya yaitu risiko panjang dan jangka pendek dari kerugian property,
perhitungan asuransi, pengembalian investasi, kemudahan pengoperasian dan
aspek finansial. Risiko ini menjadi pertimbangan utama bagi stakeholder berkaitan
dengan finansial dan mengacu pada tingkat efektivitas dan efisiensi.
D. Pengendalian Risiko
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Kontrol Teknik / Perancangan
4. Kontrol Administratif
5. Alat Pelindung Diri.
Tapi, masalahnya adalah bahwa efek dari kelompok kontrol tidak sama, dan
beberapa dari mereka tidak benar-benar menghilangkan atau mengurangi risiko bahaya
dengan cara yang paling memuaskan. Oleh karena itulah hierarki diperkenalkan, untuk
mendorong organisasi untuk mencoba untuk menerapkan kontrol yang lebih baik dan
benar-benar menghilangkan bahaya, jika memungkinkan.
VIII
Setelah Anda menyelesaikan penilaian risiko dan diperhitungkan kontrol yang
ada, Anda harus dapat menentukan apakah kontrol yang ada memadai atau butuh
memperbaiki, atau jika kontrol baru yang diperlukan. Jika kontrol baru atau yang
ditingkatkan diperlukan, pilihan mereka harus ditentukan oleh prinsip hirarki kontrol,
yaitu, penghapusan bahaya bila memungkinkan, diikuti pada gilirannya dengan
pengurangan risiko (baik dengan mengurangi kemungkinan terjadinya atau potensi
keparahan cedera atau merugikan), dengan penerapan alat pelindung diri (APD)
sebagai pilihan terakhir.
Umumnya tiga tingkat pertama adalah paling diinginkan, namun tiga tingkat
tersebut tidak selalu mungkin untuk diterapkan. Dalam menerapkan hirarki, Anda
harus mempertimbangkan biaya relatif, manfaat pengurangan risiko, dan keandalan
dari pilihan yang tersedia. Dalam membangun dan memilih kontrol, masih banyak hal
yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
X
Setelah kontrol telah ditentukan, organisasi dapat memprioritaskan tindakan
untuk melaksanakannya. Dalam prioritas tindakan, organisasi harus memperhitungkan
potensi pengurangan risiko kontrol direncanakan. Dalam beberapa kasus, perlu untuk
memodifikasi aktivitas kerja sampai pengendalian risiko di tempat atau menerapkan
pengendalian risiko sementara sampai tindakan yang lebih efektif diselesaikan –
misalnya, penggunaan mendengar perlindungan sebagai langkah sementara sampai
sumber kebisingan dapat dihilangkan, atau aktivitas kerja dipisahkan untuk
mengurangi paparan kebisingan. kontrol sementara tidak harus dianggap sebagai
pengganti jangka panjang untuk langkah-langkah pengendalian risiko yang lebih
efektif. Seleksi dan pelaksanaan kontrol adalah bagian paling penting dari Sistem
Manajemen K3, tapi itu tidak cukup untuk membuatnya bekerja. Efek dari
implementasi kontrol harus dipantau untuk menentukan apakah sudah mencapai hasil
yang diinginkan, dan organisasi harus selalu mengejar kemungkinan adanya kontrol
baru yang lebih efektif dan lebih low cost.
XI
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Kontrol Teknik / Perancangan
4. Kontrol Administratif
5. Alat Pelindung Diri.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini pastinya tidak lepas dari kekurangan, maka dari
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk proses
perbaikan.
XII
DAFTAR PUSTAKA
https://isoindonesiacenter.com/hierarki-pengendalian-bahaya-
dalam-ohsas-180012007/
https://katigaku.top/2014/09/27/prinsip-manajemen-dan-jenis-
analisis-risiko-keselamatan-kerja/
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/i
dentifikasi-bahaya-penilaian-resiko.html
http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/55248/mod_resource/content/
1/201808-CPD%20Ahli%20K3%20Konstruksi-14-05-
Identifikasi-Bahaya.pdf.pdf
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/
pengertian-resiko-dan-penilaian-matriks.html
XIII