Oleh:
Wulan Elistia 1910070160005
Moh. Dicky Surya Andika 1910070160002
Dosen Pengampu:
Makalah Penilaian Faktor Risiko disusun guna memenuhi tugas Bapak Tosi
Rahmadian, SKM, MARS pada mata kuliah Manajemen Risiko Rumah Sakit
Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Baiurrahamah. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Penilaian Faktor Risiko.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................12
DAFTAR ISI..........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana Teknik identifikasi risiko?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum:
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko dan memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang penilaian risiko
Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui bagaimana risiko dan proses penilaian risiko?
2. Untuk mengetahui apa saja pasal-pasal penilaian risiko?
3. Untuk mengetahui apa tujuan, manfaat, dan tahapan penilaian risiko?
4. Untuk mengetahui bagaimana metode penilaian risiko?
5. Untuk mengetahui bagaimana Teknik identifikasi risiko?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 25 Tahun 2019 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan:
a. Pasal 12 ayat 1
Penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko sebagaimana terdiri atas
tahapan:
a. komunikasi dan konsultasi;
b. penetapan konteks;
c. penilaian Risiko;
d. penanganan Risiko; dan
e. monitoring dan reviu.
b. Pasal 13 ayat 3
c. Pasal 18 ayat 3
Berdasarkan hasil penilaian Risiko dilakukan penanganan Risiko yang
Retensi atau Risiko yang ditransfer.
4
2) Kesinambungan pelayanan kepada stakeholders
3) Efisiensi dan efektifitas pelayanan
4) Dasar penyusunan rencana strategis
5) Menghindari pemborosan
1) Identifikasi Risiko
5
pihak yang mengerti kegiatan dan menjadi pihak yang terkena dampak
atas terjadinya risiko.
2) Analisis Risiko
Analisis risiko merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan seberapa sering suatu peristiwa dan dampak risiko
mungkin terjadi dan seberapa besar konsekuensi yang ditimbulkan dari
peristiwa tersebut. Tujuan analisis risiko adalah untuk memahami
risiko yang penting untuk dikelola secara aktif dan menyediakan data
untuk membantu menentukan prioritas penanganan risiko. Analisis
risiko dapat juga dimaknai sebagai suatu proses untuk memahami
karakteristik risiko (probabilitas dan dampak) yang dapat dilakukan
secara kualitatif ataupun kuantitatif untuk menentukan Tingkat (level)
risiko (level of Risk) atau signifikansi setiap risiko. Output analisis
risiko yaitu profil risiko. Dalam analisis risiko, peran pimpinan
organisasi sangat diperlukan sehingga mampu mengelola dan
mengendalikan risiko berdasarkan berapa banyak atau tingkat risiko
yang dapat diterima. Tingkat risiko yang dapat diterima adalah batas
toleransi risiko dengan mempertimbangkan aspek biaya dan manfaat.
Level risiko ditentukan oleh dua hal yaitu level frekuensi dan level
konsekuensi. Level risiko yaitu level besar kecilnya atau tingkatan
suatu risiko. Level frekuensi (probabilitas) adalah besar kecilnya
kemungkinan terjadinya risiko atau kekerapan kejadian suatu risiko.
Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan
lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Sedangkan level konsekuensi
yaitu besar kecilnya dampak negatif dari suatu risiko.
3) Evaluasi Risiko
Tahap terakhir dalam penilaian risiko yaitu evaluasi risiko.
Evaluasi risiko dimaksudkan untuk membantu proses pengambilan
keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Evaluasi risiko merupakan
6
proses pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama
proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya.
7
• kurang akurat karena risiko dikelompokkan dalam satu tingkatan,
padahal kenyataannya secara substantif berlainan level;
• sulit untuk membandingkan risiko pada basis yang sama;
• perbandingan antar tingkat risiko bisa tidak konsisten;
• jarang ada justifikasi yang jelas atas proses yang digunakan untuk
menimbang risiko pada dampak risiko yang beragam;
• pembedaan antar risiko sangat kurang;
• metode ini menggunakan ukuran deskriptif emosional;
• metode ini memberikan definisi yang sangat disederhanakan
mengenai kejadian risiko melalui kombinasi beberapa dampak yang
mungkin timbul dari satu kejadian;
• aplikasi analisis keuangan kuantitatif untuk penanganan risiko sangat
terbatas.
• penerapannya cepat
• memberikan pemahaman yang masuk akal mengenai perbandingan
risiko sekalipun bersifat relatif dan bukan mutlak
• pembedaan yang masuk akal antar kejadian risiko
• Lebih sedikit menggunakan ukuran deskriptif emosional untuk
menentukan tingkat risiko
Kekurangan metode semi kuantitatif adalah:
• kurang akurat
• Sulit membandingkan risiko pada basis yang sama
• tidak mungkin meyakini dua kejadian yang dicirikan dengan nilai
risiko yang sama merupakan risiko yang serupa
• definisi yang sangat disederhanakan mengenai kejadian risiko
melalui kombinasi beberapa dampak yang mungkin timbul dari satu
kejadian
8
• aplikasi analisis keuangan kuantitatif untuk penanganan risiko
terbatas
c. Metode Kuantitatif
9
pendapat yang luas di berbagai area yang mencakup risiko dan efektivitas
pengendalian.
b. Incident Analysis
c. Direct Observations
e. Scenario Analysis
f. Checklists
10
Checklists berisi daftar bahaya, risiko atau kegagalan kontrol yang
telah terisi sebelumnya yang biasanya dikembangkan dari pengalaman,
baik sebagai hasil dari penilaian risiko sebelumnya atau sebagai akibat dari
kegagalan atau insiden di masa lalu. Sebaiknya metode ini digunakan
hanya sebagai bentuk cadangan dalam mengidentifikasi risiko dan
pengendalian
h. Interviews
i. Brainstorming
11
Metode ini adalah suatu cara menggunakan diagram untuk
menggambarkan, menghubungkan dan menganalisis jalur risiko dari sebab
akibat atau konsekuensi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
a. Surveys
b. Incident Analysis
c. Direct Observations
d. Fault Tree Analaysis (FTA)
e. Scenario Analysis
f. Checklists
g. Structured “What-if” Technique (SWIFT)
h. Interviews
i. Brainstorming
j. Bow Tie Analysis
14
DAFTAR ISI
15