ASDP
INDONESIA
Disusun Oleh:
Dosen pengampu:
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya Saya dapat menyelesaikan tugas Manajemen Risiko ini dapat Saya
selesaikan tepat dengan waktunya.
Dengan telah selesainya tugas ini, Saya menyampaikan terima kasih kepada
Orang Tua Saaya yang telah memberikan sarana dan dukungan motivasi untuk
mengerjakan tugas makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
3
2.4. Teknik Menghindari Risiko ...........................................................................11
2.6. Dampak dan Cara Menanggulangi Risiko yang terjadi di Pelabuhan ............. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 16
4
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan atau instansi selalu memiliki risiko yang harus mereka
hadapi sebagai contoh perusahaan atau instansi besar seperti Pelabuhan PT. ASDP
INDONESIA. Pelabuhan ini adalah salah satu perusahaan atau instansi besar dan
berada dibawah naungan BUMN. Berbagai risiko dapat terjadi di Pelabuhan ASDP
dari yang disebabkan oleh kesalahan manusia, faktor alam dan mesin seperti
kecelakaan kapal, kecelakaan awak kapal, kebakaran kapal, tsunami, badai dan
lain-lain.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai manajemen risiko diatas, ada beberapa masalah
pokok yang akan dibahas oleh penulis dalam makalah ini Masalah-masalah pokok
tersebut antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Risiko?
2. Bagaimana proses manajemen risiko ?
3. Bagaimana sistem manajemen risiko ?
4. Apa saja teknik menghindari risiko?
5. Risiko apa saja yang terdapat di Pelabuhan ASDP?
6. Dampak dan cara mengatasi risiko yang telah terjadi di Pelabuhan ASDP?
6
BAB II
KAJIAN TEORI
7
terdiri dari seperangkat alat, teknis, serta proses manajemen (termasuk
kewenangan dan sistem prosedur operasioanal) dan organisasi yang di tujukan
untuk memelihara tingkat profibilitas.
8
4) Risiko fundamental
9
2.2.3. Analisis Risiko
Analisis risiko bertujuan untuk mengetahui profil dan peta dari risiko-
risiko yang ada dan akan digunakan dalam proses evaluasi dan strategi
penanganan risiko. Proses analisis risiko dilakukan dengan cara mencermati
sumber risiko dan tingkat pengendalian yang ada serta dilanjutkan dengan
menilai risiko dari sisi konsekuensi (level Konsekuensi) dan kemungkinan
(Level Frekuensi) terjadinya.
10
2.2.7. Komunikasi dan Konsultasi
Proses komunikasi dan konsultasi bertujuan memperoleh informasi
yang relevan serta mengkomunikasikan setiap tahapan proses Manajemen
Risiko sehingga pihak-pihak yang terkait dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan baik. Proses yang melekat pada seluruh proses
manajemen risiko ini dilakukan dengan cara mengembangkan komunikasi
dengan stakeholder internal maupun eksternal.
11
3. Penanggungan atau penahanan risiko (risk retention)
1. Dana Cadangan
Perusahaan menyisihkan dana tertentu secara periodik yang
ditujukan untuk membiayai kerugian akibat dari risiko tertentu
2. Self Insurance
Pengelolaan dana cadangan untuk menanggulangi risiko
merupakan asuransi untuk internal perusahaan.
3. Captive Insurance
Perusahaan mendirikan anak perusahaan asuransi yang menjadi
bagian dari perusahaan sehingga risiko dalam perusahaan bisa
diasuransikan kedalam perusahaan asuransi tersebut.
4. Pengalihan risiko (risk transfer)
Pengalihan dari risiko dapat dialihkan ke pihak lain dan dapat dilakukan
melalui beberapa cara, sebagai berikut:
1. Asuransi
Asuransi adalah kontrak perjanjian antara yang diasuransikan
(insured) dan perusahaan asuransi (insurer), dimana insurer bersedia
memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami insured. Pihak
Insurer berhak atas premi asuransi yang dibayarkan oleh insured.
2. Hedging
Hedging atau lindung nilai adalah mentransfer risiko kepada
pihak lain yang lebih bisa mengelola risiko lebih baik melalui
transaksi instrumen keuangan.
3. Incorporated (membentuk perseroan terbatas)
12
Incorporated atau membentuk perseroan terbatas merupakan
alternatif transfer risiko, karena kewajiban pemegang saham dalam
perseroan terbatas hanya pada modal yang disetorkan. Secara efektif
sebagian risiko perusahaan dialihakn kepada kreditur. Jika
perusahaan bangkrut maka pemegang saham dan kreditur akan
menanggung kerugian secara bersama-sama.
(3) faktor eksternal dan internal, misalnya kejadian kebakaran dan tubrukan,
13
melibatkan kapal kapal niaga lainnya. Berbagai penyebab tejadinya musibah di atas
kapal antara lain karena:
(3) faktor eksternal dan internal, misalnya kejadian kebakaran dan tubrukan,
Pada umumnya, musibah yang mungkin terjadi pada kapal adalah akibat:
14
prosedur untuk memastikan keselamatan operasi kapal dan perlindungan lingkungan,
perkerja di atas kapal benar-benar menaati peraturan Internasional maupun perundang-
undang Negara Bendera kapal yang bersangkutan, (4) menentukan tingkat Otoritas
garis komunikasi antar personil darat (DPA) dan di atas kapal, (5) prosedur untuk siap
dan tanggap dalam keadaan darurat, (6) prosedur untuk internal Audit dan ditinjau
ulang manajemen.
Kecelakaan kapal susah diprediksi dan dapat terjadi dimana saja. Oleh sebab
itu untuk menghadapi musibah di tengah laut sebelum kapal meninggalkan pelabuhan,
Kapal wajib melaksanakan persiapan-persiapan dan persyaratan sebagai berikut: (1)
mengikuti peraturan International Manajemen code (ISM code), (2) pengetesan cara
operasinya kemudi darurat, (emergency Rudder), (3) pengecekan beroperasinya GPS
(Global Potitioning System), (4) kek kelaikan sekoci (David) penolong diturunkan dan
dinaikan, (5) cek Jangkar dan rantai jangkar dalam keadaan baik, (6) persiapan
penerimaan Pilot (pandu),dan menurunkan Pilot, (7) cek smoke detector di anjungan
untuk mengantisipasi kebakaran di palka-palka, (8) sebelum berlayar Peta-peta mulai
dari tempat tolak sampai ketempat tujuan sudah dikoreksi dan up date, (9) pemeriksaan
generator, tes running atau tidak, (10) pengecek lampu-lampu jalan dan lampu-lampu
darurat, (11) mengetes darurat mesin Induk, (12) hasil Internal audit dan Manajemen
review, (13) pengopersian Oil Water sparator (OWS), (14) mengecek tutup palka dan
peralatan bongkar muat juga alat elektronik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Risiko di Pelabuhan ASDP memiliki banyak dampak yang negative bagi kapal
atau pelabuhan sendiri dan dibutuhkan mekanisme atau cara untuk
meminimalisir risiko tersebut.
2. Upaya untuk mencegah kecelakaan kapal: (a) memperbaiki manajemen yang
terkait dengan etos kerja para aparat yang bertugas, (b) melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak seperti BMG, angkatan laut, polisi udara, bea cukai,
dan pihak yang terkait lainya, (c) segera dilakukan registrasi ulang dan audit
nasional terhadap kapal-kapal Indonesia yang masih beroperasi, pemberian
kredit lunak terhadap pembelian kapal-kapal baru sehingga kapal-kapal tua
yang sudah tidak laik melaut diganti dengan kapal-kapal yang lebih bagus dan
dirancang sesuai perkembangan standardisasi internasional. (d) perlu adanya
koordinasi ini, kegiatan monitoring dan kontrol.
3.2. Saran
Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, khususnya mengenai risiko
di Pelabuhan ASDP, beberapa saran untuk penelitian lanjutan, antara lain:
16
DAFTAR PUSTAKA
HM. Thamrin. AR Desember 2015 Manajemen Keselamatan Maritim dan Upaya
Pencegahan Kecelakaan Kapal ke Titik Nol (Zero Accident) Vol.3,No.2.
Nasrullah P.N, Minto Basuki, Pramudya Juli 2021 Psenilaian Risiko K3 Pada
Penyeberangan Ketapang – GiliManuk menggunakan Bow-Tie Risk Assesment Vol.
3, No.1.
Suci Eka Pricilia 2018 Model Mitigasi Risiko Operasi pada Industri Penyeberangan :
Studi Kasus Lintasan Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk.
Candra Permana P, Minto Basuki, Erifive Pranata 2018 Analisa Risiko Operasional
Proses Bangunan Kapal Baru (Studi Kasus Pembangunan Kapal LPD 124 M Di PT.
Pal Indonesia (Persero). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
17