Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Chamdani

NIM : 1794074016
Kelas : Karyawan
Semester : VI (Enam)
Prodi : Teknik Mesin
Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam

ORIENTALISME

Orientalis dan Orientalisme diambil dari kata oriental. Oriental berasal dari bahasa barat
yang bermaksud ketimuran. Karna dari maksud orientalisme memiliki kajian ketimuran,
perkataan orientalisme diambil dari perkataan Orient/al-Sarq(timur) membawa arti penumpuan
kerja terhadap sesuatu yang ada didunia sebelah timur, yang terkait dengan ilmu pengetahun,
kebudayaan dan ciri ciri keamaddunan yang lain. Pengenalan orientalis(al-mustasyriq) adalah
tokoh individu yang telah bertugas mengikut dan mengkaji segala sesuatu yang berlaku di daerah
timur.
A. Sejarah Orientalisme
Orintalisme dalam Bahasa Arab al musytasyrikun berasal dari kata syrk artinya
bagian timur. Menurut kamus orient / orientasi adalah sesuatu yang yang berorientasi ke
timur atau yang sesuatu hal ditimur yang membuat menarik sehingga dikaji maka muncullah
kata orientalisme. Yaitu bukan barat melainkan timur tengah tiur jauh dan timur barat.
Orientalisme menjadi menarik karena berbeda dengan barat waktu itu karena barat
dulu dianggap sebagai dunia atau dunia exort yang berarti dalam konsep exort yaitu menarik
sangat indah. Ada juga pandangan yang dunia timur itu adalah dunia yang perlu diketahui
karena bardeda dengan barat atau dunia Kristen.
Sebelum Perang Salib islam berjaya di Baghdad lalau Spanyol mulai tumbuh
kemudian berinteraksi dengan India dan China. Kemudian pada masa fatimi menaklukkan
Sisilia dengan menggunakan kebudayaan bukan dengan peperangan. Persentuhan islam
dengan barat ada 3 slah satunya yang jarang dikaji yaitu sisilia yang berjaya selama 2 abad
namun sampai saat ini tidak ada islam disana karena saat ini islam berkembang melalui
kebudayaan dan buku2 ilmu pengetahuan.
Kemudian jalur 2 yaitu ketertarikan dunia barat kepada islam dari perang salib
berawal dari Sisilia kemudian Spanyol. Mereka orang atau kaum geraja kemudian tertarik
untuk mempalari mengapa kebudayaan bangsa yang disebut arab itu maju. Saat ini bahasa
dunia memiliki bahasa yakni bahasa inggris akan tetapi bahasa dunia dulu yakni bahasa arab
. Mahasiswa dari eropa berbondong2 datang ke spanyol.
Kemudian jalur ke 3 ketika orang2 barat dulu disebut dark ages karena tidak ada
perkembangan / dunia bar bar. Dan karena pada saat itu yang terkuat adalah kaum gereja dan
kaum bangsawan maka ilmu pengetahuan dimonopoli oleh mereka orang2 biasa harus
menjadi buruh untuk tuan tanah. Ketika paus urbalus 2 mengumumkan perang dengan islam
yang dijanjikan bagi yang mengikuti akan masuk surga. Setelah mereka datang dan melihat
dunia islam yang dianggap sebagai penyembah setan dan tidak ada bagusnya dalam islam.
B. Orientalisme Sebagai Akar Faham Liberal
Misi orientalisme adalah mencetak generasi Liberal dan Prularis. Dan lembaga-
lembaga survey yang ada rata-rata adalah orang-orang orientalis. Bagi mereka semua agama
sama, karena bagi mereka tidak ada pengaruhnya terhadap masalah sosial mereka. “Menilai
orang dari agama harus objektif,caranya harus mengeluarkan mereka dari agamanya,
kebenaran itu bersifat relatif, menanamkan sifat kritis” semua pemikiran ini berasal dari
para pemimpin orientalis mereka. Pemikiran ini sengaja mereka tenamkan kepada generasi-
generasi muda yang membina ilmu di universitas negeri besar yang ada di barat khususnya
di amerika, yang kemudian mereka yang sudah lulus dari sana akan pulang ke rumah
masing-masing dan merakalah yang kemudian akan meracuni pemikiran orang-orang yang
ada disekitarnya.
C. Orientalisme dan Studi Nusantara
Oleh prof DR. Syyed Farid Alatas
Setelah 20 tahun meneliti orientalisme dan ilmu social yang berkaitan dengan
masyarakat islam yang ada islam yang ada di datataran dunia melayu Indonesia termasuk
selatan tailand, selatan pilipina dan termasuk brunei.seharusnya kita mengambil metedolgi
yang mungkin mengaris bawahi proses atau cara kita berfikirdan perhatian kita terhadap
maslah ini demi mewujudkan suatu ilmu sosial yang mandiri, yang di maksud mandiri
adalah ilmu yang di keluarkan secara bebas dari pada kuasa kuasa tertentu seperti lembaga
lembaga yang ada di baratdan juga di Negara kita sendiri yaitu Indonesia,konsep kita
meneliti harusnya konsp konsep kita sendiri bukan di tentukan dari luar lah ini yang di
maksud ilmu sosial atau bebas.
D. PELECEHAN ORIENTALIS TERHADAP ISLAM
Pada dasarnya tidak seluruhnya orientalis mempunyai visi dan misi yang sama,
artinya tidak semua orientalis memusuhi dan berhasrat untuk menghancurkan Islam
melainkan terdapat pula orientalis yang jujur, tidak memutarbalikkan fakta sehingga karya-
karyanya bernilai positif dan tidak terdapat fitnah terhadap agama Islam, tetapi ada juga
orientalis yang sengaja ingin menghancurkan umat Islam dengan menyebarkan fitnah dan
keragu-raguan terhadap umat Islam serta memutarbalikan dan memanipulasi hukum Islam.
Menurut Jamilah, pada umumnya para orientalis itu benar-benar menekuni pekerjaan
penerjemahan ini. Mereka yang cenderung membatasi cakupan pengkajiannya hanya pada
deskripsi, kadang-kadang berhasil menulis buku-buku yang sangat bermanfaat, informatif
dan membuka cakrawala pemikiran baru. Persoalan timbul pada saat mereka melangkah
terlalu jauh dari batas-batas yang benar dan berusaha menafsirkan Islam dan peristiwa-
peristiwa yang terjadi di Dunia Islam berdasarkan pandangan-pandangan pribadi yang tidak
cocok. Contoh lainnya dari kalangan Islam kelompok kedua ini adalah Muhammad Abdul
Rauf, yang tidak begitu saja menyamaratakan karya-karya orientalis Barat. Baginya tidak
semua karya orientalis harus ditolak dan dianggap tidak berguna, sebab di antara mereka
terdapat orientalis yang jujur (fair-minded orientalist). Rauf tidak menafikan adanya bias
serta distorsi yang muncul dari kalangan orientalis. Namun peristiwa semacam ini hanya
terjadi jika orientalis yang menulis bersikap tidak jujur. Asaf Hussain, sependapat dengan
Abdul Rauf bahwa sebagian orientalis memang bermaksud untuk mendiskreditkan Islam.
Beberapa di antaranya adalah Duncan Mac Donald yang secara eksplisit menginginkan
kehancuran Islam.
E. PERAN ORIENTALIS TERHADAP TANTANGAN DAKWAH
Walaupun terjadi keruntuhan dalam peradaban Islam dan kemunduran telah dialami
oleh begitu banyak umat Muslim sebagai akibat penerapan ideologi asing, pada
kenyataannya Islam masih tetap merupakan kekuatan aktif dan vital di dunia. Lewat studi
orientalisme, Barat mencoba untuk memahami Islam agar dapat dihancurkan dari dalam dan
menggagalkan setiap usaha untuk membangkitkan kembali peradaban Islam.
Sastrawan Taufik Ismail, Waket MPR Hidayat Nur Wahid, sampai anggota DPR
Syafii, menilai, situasi sekarang lekat dengan masa kebangkitan PKI. Tidak ada yang tidak
marah ketika Islam dan Ulama dilecehkan. Tetapi, kemarahan kita jangan sampai
dimanfaatkan musuh Islam untuk perang saudara. Alhamdulillah wa syukurilah. Meski
betapa gencarnya upaya adu domba, umat tetap tidak terpancing. Bahkan, justru menunjukan
kekuatan ukhuwah. Mulai aksi 411, 212, sampai sejumlah aksi pemboikotan dan
pembentukan Koperasi Syariah.Berkaca pada seklumit sejarah Mongol di atas, para
pendakwah di era itu telah membuktikan bagaimana kemuliaan akhlak mampu membuka
jiwa seseorang. Allah pun membalik hatinya, dari yang begitu kejam dan kerasnya
permusuhan terhadap Islam, akhirnya menerima Islam dengan ketulusan. Hari-hari ini, kita
juga merasakan dahaga akhlak mulia. Betapa musuh-musuh Islam merusak aqidah, akhlak,
moral anak-anak bangsa. Menjauhkan umat dari quran, sunnah, dan ulama. Namun, dalam
kaca mata optimisme, situasi umat Muslim Indonesia saat ini bisa menjadi satu tantangan
dakwah tersendiri. Menunjukan kemuliaan akhlak yang diajarkan Rasulullah. Mengadopsi
peradaban akhlak dari para pendahulu. Mengembalikan pentingnya memiliki dan
mentransformasi akhlak yang beradab. Jangan sampai kita tersulut api adu domba yang kian
membara. Jangan sampai kita terseret permainan musuh-musuh Islam untuk menjadikan
Indonesia berdarah-darah. Musuh-musuh Islam telah mempersiapkan segalanya dengan
matang. Pelbagai design dan skenario penghancuran Islam Indonesia
telah disetting berpuluh tahun lalu. Ada beberapa suara yang mulai terpantik menyambut
varian penyudutan Islam dan ulama dengan jihad. Melawan mereka dengan kekerasan.
Berperang. Seruan jihad makin bergema, terutama di sosial media. Tetapi, bukankah
berjihad di medan perang perlu memiliki ilmu? Tak cukup berteriak, apalagi sekadar
membebek. Ada banyak hal yang mesti dipersiapkan dengan matang. Kita pun perlu
menyiapkan segalanya dengan jauh lebih matang. Inilah satu tantangan dakwah yang
menjadi PR besar bagi semua.Tak cukup sekadar bernyali atau bermodal kerinduan terhadap
syahid, namun malah lupa membekali diri dan umat dengan aneka kesiapan. Antara lain,
mengokohkan aqidah, mengembangkan kemuliaan akhlak, membersihkan jiwa, meluruskan
niat. Mari bersabar terhadap aneka bentuk makar musuh-musuh Islam. Sebaik-baik makar
adalah makar Allah.
F. MENGKRITISI PEMIKIRAN ORIENTALISME DALAM KEILMUAN ISLAM
Orientalisme itu secara makna dari kata kata oriental biasanya berwajah timur. Orang
cina biasanya berwajah oriental. Orientalisme dalam sebuah buku yaitu adalah paham . jadi
orientalisme berarti faham da nada unsur faham teori konsep. Secara etoimologi orientalisme
adlah sebuah budaya sosiologi mengkaji sebuah ilmu-ilmu tafsir yang menuju ke ilmu
sosiologi dan arfologi. Definisi orientalisme orang barat yang mempelajari timur dan orang
barat yang menggunakan pengalaman barat dan cara berpikirnya dan meterologinya dan
orang barat mencoba mengkaji islam HERMENETIK . hermen adaalah hubungan antara
tuhan dengan hambanya, hermen yaitu pada saat menafsirkan al-qur’an tidak bisa di
tafsirkan oleh hadits. Hermenetik yaitu siapa dan apa kemauannya dari pengarang
hermenetik hanya kita bisa gunakan pada manusia hati yang bersih. “janganlah kalian
mengatakan tentang allah sesuatu yang tidak faham kepada allah. Misi mereka sebenarnya
ada unsur kekaguman ternyata peradaban islam itu maju ketika protestan lha di stu
munculnya demokrasi.
Proxiwall ada beberapa tatanan, tatanan keluarga karena keluarga adalah madrasah
sebuah keluarga. Yang ke-2 untuk meghancurkan rasa percaya diri, kenapa banyak orang
liberal setelah belajara dari barat itu akan erasa minder dan percaya diri. Jadi belajar islam
itu ke ulama’ jangan ke orientalis, islam itu mulia. Al-qur’an duu di jadikan mu’tazilah kalau
anda tidak mangkuai al-qur’an anda bukan mu’tazilah dan lalu di potong tangannya. Ada
beberapa pendapat mu’tazilah dan asyariah bertentangan dan masalahnya orang beriman
yang melakukan dosa dosa, whasil bin watha’ dia tidak bisa mengucapkan huruf R tapi dia
bisa cermah selama 1 jam dan tidak mengucapkan huruf R sama sekali. Kata washil orang
beriman islam kalau melakukan dosa besar akan kekal di neraka, kata mu’tazilah kalau
orang islam melakukan dosa besar syirik,riba’,niswah dan tidak tobat dai akan kekal di
nerakan dan azabnya akan ringan dengan orang kafir. Jadi orang-orang liberal yaitu
pendekatannya filsafat. Nilai-nilai agama jika Indonesia ingin maju hilangkan pendidikan
agama itu bersifat dan contoh yang tidak baik. Dan sekarang kita tidak belajar agama kita
tidak bisa mempunyai pedoman dan Indonesia maju gak maju itu bukan masalah agama dan
Indonesia adlaah Negara maju di semua Negara. Pluralism menyamakan semua agama dan
orang liberal itu akan menyingkirkan agama.

Anda mungkin juga menyukai