perusahaan/RS/Puskesmas dari setiap kemungkinan yang merugikan. Manajemen Risiko secara umum didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelolah risiko tersebut Peran Manajemen Risiko Dalam Keselamatan Pasien
Peran Manajemen Risiko dalam keselamatan pasien yaitu
untuk menghilangkan atau meminimalkan dampak yang biasa terjadi pada pasien di Rumah Sakit. Seperti; Meminimalkan resiko yang dapat terjadi pada pasien, Mencegah kemungkinan resiko yang dapat terjadi dan Menekankan kepada tenaga medis supaya berhati-hati dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan. Pentingnya Manajemen Risiko K3 dalam Keperawatan
Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari
setiap kegiatan yang mengandung bahaya. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan. Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasi/perusahaan. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku. Hirarki Pengendalian Risiko
Cara pengendalian risiko dilakukan melalui:
Eliminasi pengendalian ini dilakukan dengan cara menghilangkan sumber bahaya (hazard). Substitusi mengurangi risiko bahaya dengan cara mengganti proses, mengganti input dengan yang lebih rendah risikonya. Engineering: mengurangi risiko dari bahaya dengan metode rekayasa teknik pada alat, mesin,lingkungan, dan atau bangunan. Administratif mengurangi risiko bahaya dengan cera melakukan pembuatan prosedur, aturan, pemasangan rambu (safety sign), tanda peringatan, training dan seleksi terhadap kontraktor Alat Pelindung Diri Manajemen Risiko K3 di Dalam Gedung
upaya-upaya dalam tindakan pada proses pelaksanaan
yang berkelanjutan (Khurnia, 2012). Upaya-upaya berikut dapat seperti : 1. Alat Pelindung Diri (APD) 2. Peralatan K3 3. Peninjauan ulang kontrak 4. Komunikasi K3 5. Training & Pelatihan Next… 6. Inspeksi dan Perbaikan K3 7. Prosedur Pemeriksaan 8. Tindakan Perbaikan 9. Prosedur Pengendalian 10. Pengendalian Administratif 11. Fasilitas Kesehatan dan Testing Perobatan Manajemen Risiko K3 di Luar Gedung 1. Ruang bangunan dan halaman semua ruang/unit dan halaman yang ada dalambatas pagar RS 2. Lingkungan bangunan RS harus mempunyai batas yang jelas (pagar kuat) 3. Lingkungan bangunan RS harus bebas dari banjir 4. Lingkungan RS harus bebas dari asap rokok, tidak berdebu, tidak becek 5. Pencahayaan : lingkungan bangunan RS harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup 6. Dengan menanam pohon (green belt),meninggikan tembok dan meninggikan tanah (bukit buatan) yang berfungsi untuk penyekatan/penyerapan bising. Next... 7. Kebersihan: halaman bebas dari bahaya dan risiko 8. Saluran air limbah domestic dan limbah medis harus tertutup dan terpisah. 9. Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan 10. Disediakan tempat sampah di berbagai tempat RS 11. Lingkungan, ruang, dan bangunan RS harus bersih agar bebas dari serangga 12. Jalur lalulintas pejalan kaki dan jalur kendaraan harus dipisahkan 13. Jalur kendaraan: cukup lebar, konstruksi kuat, tidak berlubang, drainase baik, memiliki pembatas kecepatan (polisi tidur) Next... 14. Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990 mendefenisikan; polutan: limbah yang berbahaya membutuhkan prosedur khusus 15. Kriteria limbah berbahaya: dapat menyala/mudah menyala, iritan, berbahaya. beracun. karsinogenik, korosif, dan produk obat-obatan yang hanya diresepkan. TERIMAKASIH
Indra Kurniawan S - 2111027 - Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Resiko Dan Hazard Pada Tahap Pengkajian Perencanaan Implementasi Dan Evaluasi Asuhan Keperawatan