Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Risiko K3 dalam Keperawatan

Kelompok 3
Manajemen Risiko
• Manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno
management yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur.
• Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang.
• Resiko adalah ketidakpastian dan dapat
menimbulkan terjadinya peluang kerugian
terhadap pengambilan keputusan.
• Manajemen risiko adalah suatu upaya mengelola risiko K3
untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak
diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur
dalam suatu kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3
berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja
yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan (Ramli,
2010).
• Menurut Darmawi (2014) manajemen risiko adalah suatu
usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan
risiko dalam suatu kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh efektivitas dan efesiensi yang lebih tingi.
Manfaat Manajemen Risiko
• Manajemen risiko berguna untuk mengambil keputusan dalam
menangani masalah – masalah yang rumit.
• Memudahkan estimasi biaya
• Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang
dihasilkan dalam cara yang benar
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi risiko
dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa
banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah
• Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika membuat keputusan
• Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah
• Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Proses Manajemen Risiko
• Menentukan Konteks
Dalam menentukan konteks dilakukan dengan cara melihat visi misi perusahaan,
ruang lingkup bisnis perusahaan mulai dari proses kerja awal sampai akhir
• Identifikasi Risiko
bertujuan untuk mengetahui semua potensi bahaya yang ada pada suatu kegiatan
kerja/ proses kerja tertentu
• Analisis Risiko
Analisa risiko dimaksudkan untuk menentukan besarnya suatu risiko dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan besarnya akibat yang
ditimbulkan
• Evaluasi Risiko
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu
tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas
manajemennya.
• Pengendalian Risiko
Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi
yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode,
bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain.
• Pemantauan dan telaah ulang
Pemantauan dan telaah ulang terhadap hasil sistem
manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
• Koordinasi dan komunikasi dengan pengambil keputusan
internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil
manajemen risiko yang dilakukan.
Hirarki Pengendalian Risiko
• Eliminasi (menghilangkan bahaya)
• Substitusi
mengganti sesuatu yang berbahaya dengan sesuatu yang memiliki bahaya lebih
sedikit.
• Rekayasa Teknik, Reorganisasi dari Pekerjaan, teknik dan reorganisasi dari pekerjaan
merupakan tahapan untuk memberikan perlindungan pekerja secara kolektif.
• Pengendalian Administrasi
Merupakan pengendalian risiko dan bahaya dengan peraturan-peraturan terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat.
• Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 8 Tahun 2010
adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat
kerja
Manajemen Risiko K3 di Dalam Gedung

Supaya bisa terbentuk sistem manajemen K3 yang baik,


diperlukan SDM yang memiliki kompetensi yang baik
juga terpenting untuk mendeteksi serta mengatasi
resiko bahaya yang ada di lingkungan rumah sakit.
Agar bisa mencapai hal itu karyawan rumah sakit
mesti tahu beberapa jenis resiko bahaya di dalam
rumah sakit serta langkah pengendaliannya, hingga
rumah sakit yang aman buat tenaga kerja, pasien,
pengunjung, pengantar pasien, peserta didik serta
penduduk di seputar rumah sakit bisa terwujud.
• Risiko-risiko bahaya dalam gedung (rumah sakit) bisa dikendalikan
melalui 5 hirarki sebagai berikut;
• Eliminasi
menghilangkan bahaya dikerjakan saat design, tujuannya ialah untuk
menghilangkan kemungkinan kekeliruan manusia dalam menjalankan
suatu sistem sebab terdapatnya kekurangan pada design
• Substitusi
Tujuannya untuk merubah bahan, proses, operasi atau perlengkapan
dari yang berbahaya jadi lebih tidak beresiko.
• Eksperimen / Enginering.
Untuk memisahkan bahaya dengan pekerja dan untuk mencegah
terjadinya kekeliruan manusia.
• Administratif
Kontrol administratif diperuntukkan pengendalian dari bagian
orang yang akan melakukan pekerjaan. Dengan dikendalikan cara
kerja diharapkan orang akan mematuhi, mempunyai potensi serta
ketrampilan cukup untuk merampungkan pekerjaan dengan
aman.
• Alat pelindung diri (APD)
Penentuan serta pemakaian alat pelindung diri adalah
merupakan perihal yang sekiranya efisien dalam pengendalian
bahaya. APD cuma dipakai oleh pekerja yang akan bertemu
langsung dengan kemungkinan bahaya dengan memerhatikan
jarak serta waktu kontak dengan kemungkinan bahaya itu.
Manajemen Risiko K3 di Luar Gedung
• Ruang bangunan dan halaman : semua ruang/unit dan halaman yang
ada dalam batas pagar (bangunan fisik dan kelengkapannya ) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan.
• Lingkungan bangunan harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi
dengan pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang
peliharaan keluar masuk dengan bebas
• Lingkungan bangunan harus bebas dari banjir, jika berlokasi di daerah
rawan banjir harus menyediakan fasilitas/teknologi untuk
mengatasinya.
• Lingkungan harus bebas dari asap rokok, tidak berdebu, tidak becek,
atau tidak terdapat genangan air, dan dibuat landai menuju ke saluran
terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan
disesuiakan dengan luas halaman
• Pencahayaan : jalur pejalan kaki harus cukup terang, lingkungan
bangunan harus dilengkapi penerangan dengan intensitas
cahaya yang cukup terutama pada area dengan bayangan kuat
dan yang menghadap cahaya yang menyilaukan
• Kebisingan : terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga
mengganggu atau membahayakan kesehatan. Dengan menanam
pohon (green belt), meninggikan tembok dan meninggikan
tanah (bukit buatan) yang berfungsi untuk penyekatan/
penyerapan bising
• Kebersihan : halaman bebas dari bahaya dan risiko minimum
untuk terjadinya infeksi silang, masalah kesehatan dan
keselamatan kerja
• Saluran air limbah domestic dan limbah medis harus tertutup dan
terpisah, masing-masing dihubungkan langsung dengan instalasi
pengolahan air limbah.
• Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas
lahan keseluruhan, sehingga tesedia tempat parkir yang memadai dan
dilengkapi dengan rambu parkir
• Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu
yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah
• Lingkungan, ruang, dan bangunan harus selalu dalam keadaan bersih
dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang
memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak memungkinkan
sebagai tempat berenang dan berkembang biaknya serangga, binatang
pengerat, dan binatang pengganggu lainnya.
• Jalur lalulintas pejalan kaki dan jalur kendaraan harus dipisahkan.
– Jalur pejalan kaki : lebar, tidak licin, mengakomodasi penyandang cacat, memiliki
rambu atau marka yang jelas, bebas penghalang dan memiliki rel pemandu
– Jalur kendaraan : cukup lebar, konstruksi kuat, tidak berlubang, drainase baik,
memiliki pembatas kecepatan (polisi tidur),marka jalan jelas, memiliki tanda
petunjuk tinggi atau lebar maksimum, memungkinkan titik perlintasan dan
parkir, menyediakan penyebrangan bagi pejalan kaki.
• Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990
mendefenisikan :
– Polutan : limbah padat dibuang ke tanah,limbah cair dibuang ke tanah atau
saluran air, dibuang ke atmosfir, bising dalam komunitas masyarakat
– Limbah terkendali : limbah rumah tangga, limbah industri, limbah usaha komersial
– Limbah khusus : limbah terkendali yang berbahaya sehingga membutuhkan
prosedur pembuangan khusus.
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai