1. Green Company wajib menerapakan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Menurut anda apa manfaat dari penerapan K3 bagi perusahaan tersebut? Serta bagaimana cara
menciptakan K3?
Jawab :
Konsep Green Company (Green Company Concept), menurut Sarwono dkk (2002)
merupakan sinergi dari penerapan 4 G yaitu Green Strategy, Green Process, Green Product
and Green Employee pada berbagai unit bisnisnya, sehingga menghasilkan kinerja LK3.
d. Manajemen Operasi
Dalam manajemen operasi yang terpenting adalah bagaimana melakukan pengendalian risiko
yang dilakukan dengan menyusun beberapa prosedur seperti prosedur pengadaan barang dan
jasa, prosedur kegiatan-kegiatan berbahaya, prosedur penggunaan material-material berbahaya
yang meliputi penyimpanan dan pengendalian akses, serta akses ke MSDS (Material Safety Data
Sheet), prosedur penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin, bahan serta APD, prosedur
inspeksi dan pengujian K3.
Kegiatan dalam manajemen operasi meliputi penanggulangan bencana, Perencanaan Keadaan
Darurat (Emergency Plan), Peralatan Darurat, Alat P3 K, Emergency Exit, Diklat Praktis.
3. Anda merupakan seorang manajer Usaha Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) yang menerapkan
Manajemen K3. Anda bertugas untuk membuat diagram alir fungsional tentang prosedur operasi
dan pemeliharaan traktor roda dua. Buatlah diagram tersebut secara jelas dan rinci agar mudah
dipahami oleh semua orang!
4. Anda merupakan pengurus K3 pada suatu perusahaan Alsintan. Anda diminta untuk
mensosialisasikan tata cara pencegahan kebakaran dan pelaksanaan evakuasi apabila terjadi
kebakaran. Jelaskan secara singkat apa yang akan anda sampaikan kepada seluruh karyawan
tersebut!
Untuk menyegah terjadinya kebakaran maka yang pertama menjadi perhatian adalah Sistem
Deteksi kebakaran dengan berbagai alatnya. Detektor/Alat Pengindera Kebakaran adalah alat
yang dapat mendeteksi adanya api yaitu panas, asap, nyala/sinar. Berdasarkan cara kerjanya
maka macam detektor yaitu Rate of rise heat detector, Fixed temperatur heat detector,Flame
detector, Ionization type smoke detector, Photo electric type smoke detector.
Indikator kebakaran merupakan alat berupa alarm dan lampu, yang ditempatkan di tempat yang
mudah dilihat karyawan, yang memberi tanda dengan berbunyi dan menyala bila di suatu tempat
telah terjadi kebakaran.
Alarm kebakaran merupakan alat bunyi yang berbeda dengan bel masuk atau istirahat, yang
ditempatkan di tempat yang mudah didengar karyawan, yang memberi tanda dengan berbunyi
berarti di suatu tempat terjadi kebakaran. Alarm kebakaran sekurang-kurangnya harus
mempunyai Sirine sebagai sumber tenaganya, Alat pengindera, Panel indikator, dan Alat bantu
lainnya.
Selain alat deteksi kebakaran juga perlu Alat Pemadam Kebakarannya. Alat pemadam
kebakaran ada bermacam-macam mulai dari, konvensional dan otomatik, dan berdasarkan
bahannya dapat dibagi menjadi 1) Bahan dasar air : air dan busa, 2)Bahan dasar bubuk/tepung
kering : pasir, dry powder, dan 3) Bahan dasar gas : CO2.