Anda di halaman 1dari 13

Karakteristik Air

Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain. Karakteristik tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Air pada kisaran suhu yang sesuia bagi kehidupan dan berwujud cair.
air dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai danau dan
badan air yang lain berupa cairan
2. Air sebagai penyimpan panas yang baik
sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas maupun dingin dalam seketika karena
perubahan suhu pada air akan berlangsung secara lambat.
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan (evaporasi).
Penguapan (evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan
energi panas dalam jumlah yang besar.
4. Air merupakan pelarut yang baik
Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia. Sifat ini memungkinkan air digunakan sebagai pencci yang baik
dan pengencer bahan pencemar(polutan) yang masuk dalam badan air.

5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi,


suatu cairan dikatakan memiliki tegangan permukaan tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut
tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan
secara baik. Tegangan permukaan yang tinggi juga memungkinkan terjadinya system kapiler, yaitu
kemampuamn untuk bergerak dalam pipa kapiler (pipa dengan lubang yang kecil). Dengan adanya
system kapiler dan sifat sebagai pelarut yang baik, air dapat membawa nutrien dari dalam tanah ke
jaringan tumbuhan (akar, batang, daun). Adanya tegangan permukaan juga memungkinkan beberapa
organisme insekta dapat merayap di permukaan air.
6. Air merupakan senyawa yang merenggang ketika membeku.
Air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas (massa/volume) yang lebih rendah daripada air.
Siklus hidrologi ?
Beberapa parameter hidrologi suatu badan air yang perlu
diketahui :
1) Kecepatan arus, suatu badan air sangat berpengaruh
terhadap kemampuan badan air tersebut untuk mengangkut
bahan pencemar. Kecepatan arus dinyatakan dalam m/detik.
2) Debit, dinyatakan sebagai volume yang mengalir pada selang
waktu tertentu, biasanya dalam satuan m3/detik
3) Tinggi Permukaan air dan
4) Erosi dan srdimentasi
Kriteria Mutu Air

S umber air yang baik harus memenuhi kriteria kualitas air yang
meliputi :
1. Sifat kimia air- as terlarut, pH, kadar mineral, bahan-bahan
beracun.
2. Sifat fisika air-- seperti suspensi bahan padat, suhu,
3. Sifat biologi air- Mikroorganisme dalam air

Kriteria kualitas air tersebut harus diperhatikan dalam penilaian


sumber air.
Dalam hal ini bagaimana seharusnya ekosistem dalam perairan
tersebut dapat terjaga baik, hal ini perlu diperhatikan khususnya untuk
pembuangan limbah agar tidak terjadi pencemaran lingkungan karena
efeknya akan kembali dari lingkungan ke manusia/ organisme lainnya.
1. Suhu air

1. Perubahan suhu air dapat mempengaruhi nafsu makan ikan selain


itu juga akan berpengaruh terhadap tidak langsung pada tubuh
fitoplankton, sehingga akan mengganggu proses fotosintesa.
Kisaran suhu yang diperlukan untuk perikanan sekitar 25- 30 oC
2. Sering dijumpai didaerah industri dimana air pendingin mesin yang
digunakan oleh beberapa jenis industri dibuang begitu saja ke
lingkungan perairan, akibatnya :
Air menjadi panas sewaktu dilewatkan kemesin sehingga
perairan tersebut menjadi panas (thermal pollution)
3. Penambahan suhu menyebabkan naiknya BOD karena
banyak organisme yang mati terurai menjadi organik
sehingga diikuti penurunan oksigen karena adanya proses
kecepatan oksidasi bahan organik tersebut
2. Kecerahan / Turbiditas

merupakan gambaran jumlah suspensi bahan padat yang terdapat dalam


air. Kecerahan menentukan daya penetrasi cahaya terhadp air.
• Adanya suspensi bahan padat didalam air menyebabkan kecerahan
berkurang atau air menjadi keruh dan dapat menyebabkan air
berwarna, hal ini akan menyebabkan penetrasi cahaya berkurang
sehingga akan berpengaruh terhadap proses fotosintesa sebagai
penghasil oksigen diperairan yang dilakukan oleh fitoplankton.
• Kosentrasi partikel tersuspensi makin menjauhi lokasi pambuangan
limbah kosentrasinya semakin kecil karena terjadi pengendapan.
Kecepatan pengendapan tergantung dari ukura partikel dan turbulensi
air (pengadukan)
• Partikel yang berukuran besar yang terbuang pada tempat air yang
tergenang akan cepat mengendap tetapi bla partikel tersebut dibuang
ditempat air mengalir akibatnya sebagian terbawa arus ke hilir.
Pengaruh Panambahan Partikel
Tersuspensi di Perairan
1. Bila partikelnya ringan dan berukuran kecil partikelnya akan
sukar mengendap, air akan menjadi keruh, akibatnya
pertumbuhan ganggang dan tumbuha lain terganggu
sehingga species faunanya jarang
2. Bila partikelnya berat, berukuran besar partikel akan cepat
mengendap,akibatnya :
- endapan dapat mengubah keadaan dasar sungai -
tumbuh-tumbuhan yang berakar akan terganggu
pertumbuhannya
- Organisme bentik yang mati diganti oleh organisme
yang dapat beradaptasi dalam subtrat berlumpur,
biasanya organisme ini dapat digunakan sebagai
idikator biologis pencemaran.
3. Kadar Oksigen
Pengaruh pegurangan oksigen dalam lingkungan perairan terkena
limbah bisa disebabkan oleh beberapa faktor, contoh :
• Karena adanya oksidasi bahan organik melalui penguraian
bakteriologi
• karena adanya proses reduksi
• pancegahan reoksigenasi dari udara karena permukaan airnya
diselaputi oleh lapisan minyak.

Pada lingkungan yang kekurangan oksigen susunan fauna mengalami


perubahan, species fauna yang sensitif terhadap kondisi tersebut akan
lenyap diganti oleh hewan-hewan yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungan tersebut,misalnya larva dan tubifex jenis ini sebagai idikator
pencemaran.
penurunan kadar oksigen dapat diimbangi
dengan :
1. Penambahan oksigen dari hasil fotosintesa.
2. Pencampuran udara dan angin yang tertiup dipermukaan air
3. Aliran air
4. Air yang jatuh
Konsentrasi oksigen yang baik untuk kualitas air adalah > 5 ppm
(Piper et al., 1982).
Akan tetapi apabila oksigen terlalu banyak maka akan jarang ikan
mati, akan tetapi pada keadaan maksimal dapat mematikan ikan
karena terjadi emboli gas dalam pembuluh-pembuluh darah yang
dapat menutupi pembulu-pembulu didaun insang ikan.
4. Kadar CO2

1. Ditinjau dari segi biologis, karbon dioksida termasuk salah satu gas
yang terpenting, karena gas ini sebagai bahan dasar pembentukan
proses fotosintesa tumbuhan berklorofil.

2. Karbon dioksida yang ada didalam air jika dalam keadaan normal
berada dalam keseimbangan. Jika kandungan karbon diokida
melampaui batas dapat meracuni ikan dan organisme lainnya.

3. Keracunan karbon dioksida terjadi karena daya serap


haemoglobine terhadap oksigen terganggu, karena haemoglobine
telah jenuh dengan karon dioksida (metaglobine) organisme akan
mati lemas karena sesak nafas. Kandungan CO2 sebesar 12 ppm
telah menyebabkan stress bagi ikan. Pada kadar 30 ppm beberapa
jenis ikan mati.
Sumber-sumber karbon dioksida
terlarut dalam air adalah :

1. Udara
2. Kandungan gas CO2 didalam udara yang terabsorbsi langsung
kedalam air.
3. Penguraian bahan organik
4. Pemupukan bahan organik dalam perairan alami, mengalami
penguraian dan salah satu hasilnya adalah karbon dioksida.
5. Terbawa aliran air
6. Aliran air yang melewati daerah dimana proses penguraian
bahan organik berlangsung, mengandung gas CO2 bebas.
7. Respirasi
8. Berasal dari hasil respirasi semua organisme perairan.
5. Derajat Keasaman (pH)
1.Derajat keasaman mempunyai pengaruh besar terhadap organisme sehingga
seringkali digunakan sebagai indikator suatu perairan dalam keadaan baik atau
buruk , akan tetapi baik buruknya suatu perairan tergantung pula faktor lainnya.
2.Pada umumnya batas toleransi ikan terhada perairan berkisar antara pH 4 dan pH
11, sedangkan perairan ideal adalah perairan yang mempunyai pH antara 6,5
sampai 9.
3.Air yang bersifat asam dapat mempengaruhi terhadap kehidupan ikan antara lain :
- Dapat mengurangi nafsu makan
- menurunkan laju pertumbuhan
- meracuni ikan
- menurunkan produktivitas perairan
- meningkatkan kadar bahan toksis terutama logam- logam berat, kecuali amonia
yang lebih berbahaya pada pH tinggi.

Ikan pada stadium awal (telur, larva) lebih sensitif terhadap air masam demikian pula
pada proses reproduksi., tetapi untuk ikan dewasa masih hidup pada pH 4,5 .Untuk
jenis ikan tertentu yang masih toleran terhadap perairan dengan pH kurang dari 4.
6. NH3 (Amonia)
 
• Bila gas amonia dilarutkan ke dalam air,sebagian gas tersebut akan bereaksi
dengan air menghasilkan ion amonium, dan sebagian lagi akan berada dalam
NH3 .

• Metode analisa kimia tidak dapat membedakan kedua bentuk amonia


tersebut, sehingga kedua bentuk amonia tersebut disebut sebagai “total
amonia”.

• Daya racun amonia sangat ditentukan oleh keadaan pH, sebagai contoh bila
pH berubah dari 8 menjadi 9 maka jumlah amonia akan meningkat sampai
sepuluh kali lipat.

• Amonia dapat dihilangkan dari air dengan beberapa cara, diantaranya dengan
cara biofilter. Dalam hal ini proses pembersihan amonia dilakukan dengan
penanaman bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter.

Anda mungkin juga menyukai