Anda di halaman 1dari 36

POTENSI KELAUTAN DAN

PERIKANAN KALIMANTAN BARAT


SEJARAH TERBENTUKNYA KKP
1. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
jumlah pulau ± 17.508 dan garis pantai sepanjang
81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan
sumberdaya alam laut yang besar dan belum
dimanfaatkan secara optimal.
2. selama beberapa dasawarsa, orientasi
pembangunan negara ini lebih mangarah ke darat,
mengakibatkan sumberdaya daratan terkuras.
Oleh karena itu wajar jika sumberdaya laut dan
perikanan tumbuh ke depan
 dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta
meningkatnya kesadaran manusia terhadap arti penting
produk perikanan dan kelautan bagi kesehatan dan
kecerdasan manusia, sangat diyakini masih dapat
meningkatkan produk perikanan dan kelautan di masa
datang.
 kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya
memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki
potensi bagi pengembangan berbagai aktivitas
pembangunan yang bersifat ekstrasi seperti industri,
pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.
Visi pembangunan kelautan dan
perikanan
 Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan yang lestari dan bertanggung jawab
bagi kesatuan dan kesejahteraan anak bangsa
Misi pembangunan sektor kelautan
dan perikanan
 Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya.
 Peningkatan peran sektar kelautan dan perikanan sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi.
 Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas
lingkungan perairan tawar, pesisir, pulau-pulau kecil dan
lautan.
 Peningkatan kecerdasan dan kesehatan bangsa melalui
peningkatan konsumsi ikan.
 Peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan
peningkatan budaya bahari bangsa Indonesia
Roadmap pembangunan kelautan dan
perikanan 2015-2019
1. penguatan peran masyarakat (dunia usaha dan
masyarakat) dan negara dalam peningkatan nilai tambah
produk kelautan dan perikanan
2. penguatan sumber daya, logistik, transportasi laut, dan
teknologi terhadap semua subsistem kelautan dan
perikanan
3. penguatan regulasi, koordinasi, dan eksekusi
pembangunan kelautan dan perikanan untuk menunjang
daya saing pelaku usaha perikanan dan kelautan
Indonesia menghadapi pasar bebas.
PRODUKSI KELAUTAN DAN PERIKANAN KALBAR
TAHUN 2010 – 2013.
No Indikator
2010 2011 2012 2013
1. Perikanan tangkap (ribu ton) 86.255 94.063 101.991 112.995

2. Perikanan budidaya jaring 2.213 - 2.866 -


apung (Ribu Ton)

3. Perikanan budidaya keramba 7.390 - 6.253 -


(ribu ton)
4. Perikanan budidaya kolam 4.509 - 8.013 -
(Ribu Ton)

5 Perikanan budidaya Tambak 12.889 - 19.805 -

6 Perikanan Budidaya sawah (Ribu 2 - - -


ton)
7 Perikanan budidaya laut (Ribu ton) 197 147
Budidaya Keramba 
 Jenis dan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
Keramba Tahun 2010 : Ikan Mas : 221 ton Ikan
Nila : 207 ton Ikan Gurami : 26 ton Ikan Lele :
166 ton Ikan Patin : 41 ton Ikan Jelawat : 1.017
ton Ikan Toman : 5.328 ton Ikan Betutu : 41 ton
Ikan Bawal : 85 ton Lainnya : 258 ton
Budidaya Sawah 
 Jenisdan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
Sawah Tahun 2010: Ikan Bawal : 2 ton
Budidaya Jaring Apung 
 Jenis dan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
Jaring Apung Tahun 2010 : Ikan Mas : 350 ton
Ikan Nila : 449 ton Ikan Gurami : 17 ton Ikan Lele
: 109 ton Ikan Sidat : 1 ton Ikan Patin : 12 ton Ikan
Jelawat : 102 ton Ikan Toman : 1.124 ton Ikan
Betutu : 13 ton Ikan Bawal : 31 ton Lainnya : 5 ton
Perikanan Tangkap 
 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2012 : JENIS
IKAN : - Ikan Cakalang dan ikan tongkol : 10.921
ton, - Udang : 12.725 ton, - Ikan Tuna : 494 ton, -
Perikanan Laut Lainnya : 77.851 ton
POTENSI WILAYAH
PESISIR & LAUT
PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
POTENSI & PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
MENURUT JENIS IKAN DI LAUT CINA SELATAN
Kelompok Potensi Produksi Tingkat
Sumberdaya (103 ton/tahun) (103 Pemanfaatan
ton/tahun) (%)

Ikan Pelagis Besar 66.08 35.16 53.21

Ikan Pelagis Kecil 621.50 205.53 33.07

Ikan Demersal 334.80 54.69 16.34

Ikan Karang 21.57 7.88 36.53


Konsumsi
Udang Penaeid 10.00 70.51 >100

Lobster 0.40 1.24 >100

Cumi-cumi 2.70 4.89 >100

Total 1.057.05 379.90 35.94

Sumber : Dahuri (2003)


1. BUDIDAYA LAUT

Perkiraan potensi alam:


- Kab. Sambas : 75.894 ha
- Kota Singkawang : 250 ha
Singkawang Bengkayang - Kab. Pontianak : 40.704 ha
- Kab. Ketapang : 7.620 ha
- Kab. Bengkayan : 6.000 ha
Mempawah
TOTAL : 130.468 ha
Pontianak

Komoditi :

- Rumput Laut (Eucheuma cottoni /


Sargassum sp),
- Kakap Putih (Lutjanus lutjanus)
Ketapang
- Kerapu (Ephinephelus sp),
KETERANGAN : - Baronang
Budidaya Laut (KJA) - Teripang/Mentimun laut.
2. BUDIDAYA PAYAU

Perkiraan potensi alam :


Kab. Sambas : 15.708 ha
Kab. Pontianak : 44.520 ha
Kab. Ketapang : 13.550 ha
Kota Singkawang : 175 ha
Kab. Bengkayang : 347 ha
74.300 ha

Komoditi :

.
- Udang Windu (P. monodon)
- Udang Vaname (L. vanamei)
- Kepiting (Scylla serrata)
- Kakap (Lutjanus lutjanus),
- Bandeng
KETERANGAN : - Udang lainnya.
Budidaya Air Payau
(kolam, dll)
3. BUDIDAYA AIR TAWAR

Perkiran Potensi alanm bagi


pengembangan Budidaya air tawar
dengan jenis usaha sbb:
- Kolam = 248.167 ha
- Keramba = 2.004.763 ha

Jenis ikan :
- Udang galah,
- Tengadak,
- Gurame (O. gourame)
- Jelawat (L. hoevenii),
- Betutu (O. marmorata)
KETERANGAN : - Toman (O. micropeltes).
Budidaya Air Tawar
(kolam, dll)
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA


PERIKANAN TANGKAP

 Penyusunan Data dan Informasi Perikanan Tangkap


(statistik Perikanan Tangkap)
 Revitalisasi Perikanan Tangkap :
- Pengadaan Armada dan alat tangkap di Kec. Telok
Batang, Telok Melano , Pulau Maya Karimata.
- Pengembangan produk pengolahan hasil perikanan

seperti packaging dan diversifikasi pengolahan hasil


perikanan (ale-ale, ikan teri)
 Pemberdayaan dan Pengembangan Prasarana
Peningkatan/ rehab TPI/PPI di Sentra Produksi di Kec.
Telok Batang, Telok Melano, Pulau Maya Karimata dan
Sukadana.
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
PERIKANAN BUDIDAYA

 Penyusunan Data & Informasi Perikanan Budidaya


 Revitalisasi Perikanan Budidaya
- Pengembangan Tambak Rakyat ( Kec. P. Maya,
Kuala Satong)
- Pengembangan Budidaya Laut, Rumput Laut di Kep.
Karimata
- Pengembangan Budidaya Air Tawar berupa Pengemb.
Klam di Kec. Sukadana, Keramba di Kec. Teluk Melano
- Pengembangan Pembenihan (UPR) di Kec. Sukadana

 Pengembangan Prasarana Perikanan Budidaya


- Pengembangan BBI Sukadana
- Rehabilitasi Saluran Tambak Rakyat di P. Maya
Karimata
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
REHABILITASI TERUMBU KARANG, EKOSISTEM,
AMNGROVE, ESTUARIA
 Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove di Pesisir dan Kep.
Karimata

PERLINDUNGAN EKOSISTEM LAUT


 Perlindungan Spawning Ground dan Nursery Ground
Perikanan Kembung di Perairan P. Maya Karimata

PENDAYAGUNAAN PULAU – PULAU KECIL


 Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas PPI, Dermaga,
TPI, Air Bersih di Pulau – Pulau Kecil
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEMASARAN DAN PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
 Pengemabangan sistem Rantai Dingin
- Bantuan Cool Box.
- Pembinaan Penanganan Hasil Perikanan
(Kapal s/d Cold Storage)
 Pelatihan/ Magang Penganekaragaman dan
Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan
bagi Petani/ Nelayan di Kec. Pulau Maya Karimata
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEGIATAN KELAUTAN DAN PERIKA NAN TAHUN 2007


 Bantuan Benur Udang 300.000 ekor di Kec. Matan Hilir Selatan
 Penguatan Modal Budidaya Rp. 600.000.000,- di Muara Kayong
 Bantuan Benur Udang 400.000 ekor di Kec. Matan Hilir Utara
 Bentuan Benih Ikan Air Tawar 20.000 ekor, Pakan 2 Ton di Kec.
Sekadau, Penguatan Modal Rp. 150.000.000,-
 bantuan Benur 500.000 ekor di Kec. P. Maya Karimata
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KEGIATAN KELAUTAN DAN PERIKA NAN TAHUN 2008

Optimalisasi Pendayagunaan Potensi Pulau – Pulau Kecil


 Identifikasi Pengembangan Prasarana di P. Karimata
 Pengembangan Prasarana di PPK P. Karimata
- Pembangunan Dermaga Tambat Labuh

Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Perikanan Tangkap


 Rehabilitasi PPI Tanjung Satai, Dusun Kecil

Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Perikanan Budidaya


 Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau
- Propekan Budidaua Udang di Tambak (penguatan Modal Budidaya Udang Windu
di Dusun Besar
SUMBER PEMBIAYAAN

 Dana Dekonsentrasi (Revitalisasi Perikanan Tangkap,


Budidaya, P2HP, KP3K, Pengawasan
 Dana Alokasi Umum (DAU) Tingkat I
 Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kelautan dan Perikanan
terutama untuk Prasarana Perikanan
 Dana Alokasi Umum (DAU) Tingkat II
ISU DAN PERMASALAHAN
PERIKANAN TANGKAP KALBAR
 Perairan Kalimantan Barat merupakan salah satu perairan
yang rawan pencurian ikan di Indonesia. Nelayan asing
asal Vietnam dan Thailand, kerap memanfaatkan cuaca
ekstrim untuk mencuri ikan ketika nelayan Indonesia tidak
melaut.
 Terdapat lima titik jalur laut Cina Selatan dekat
Kalimantan Barat yang kerap dijadikan lokasi pencurian
ikan (illegal fishing). Wilayah tersebut meliputi Pulau
Serasan, Tambelan, Ranai, Tarempa, dan Kepulauan
Pejantan. Daerah tersebut, berbatasan langsung dengan
laut lepas dan memiliki potensi ikan sangat banyak.
ISU DAN PERMASALAHAN
PERIKANAN BUDIDAYA KALBAR
 Kalimantan Barat sebuah provinsi yang terletak di
bagian barat pulau Kalimantan. Sama halnya
dengan provinsi Kalimantan lainnya, provinsi ini
pun memiliki potensi pengembangan perikanan
budidaya utamanya air tawar disamping potensi
perikanan budidaya laut dan potensi perikanan
budidaya air payaunya.
 Peluang dan potensi budidaya ikan air tawar di Pontianak
maupun Kalimantan Barat Masih sangat terbuka lebar. Saat ini
terdapat 403 petani budidaya ikan kolam dan 499 keramba yang
ada di kota Pontianak, jumlah itu dinilai belum bisa memenuhi
kebutuhan ikan masyakat Kota Pontianak.
 Sungai kapuas yang menjadi ikon provinsi Kalimantan barat
disamping tugu khatulistiwa menyimpan potensi pengembangan
budidaya perairan tawar.
 Sepanjang sungai kapuas saat ini telah berkembangan banyak
kelompok pembudidaya yang membudidayakan ikan mas dan
ikan nila menggunakan media karamba jaring apung dan karamba
jaring tancap. Komoditas yang sering dan dapat dikembangkan
disini adalah ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan gurame, ikan
lele, jelawat dan toman.
 Peluang untuk pengembangan budidaya karamba jaring apung
dan jaring tancap masih terbuka lebar.
 keadaan lahan di provinsi yang banyak rawa dan bergambut
merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat perikanan
disana, utamanya untuk pengembangan perikanan budidaya
dalam bentuk kolam.
 Komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan pada
budidaya kolam antara adalah ikan mas, nila, jelawat, lele,
toman betutu, patin , gurame dan udang yang galah. semua
komoditas ini sangat mudah ditemukan diperairan
Kalimantan barat karena memang kondisi lahan dan
perairannya yang sangat mendukung untuk kelangsungan
hidupnya.
 Selain memiliki potensi pengembangan perikanan budidaya air
tawar, Kalimantan barat juga punya potensi pengembangan pada
budidaya air payau dan budidaya laut.
 Potensi budidaya laut memang tidak sebanyak daerah yang
memiliki potensi budidaya air tawar, yaitu kabupaten pontianak,
kabupaten bengkayang, kabupaten sambas, kabupaten kubu raya,
kabupaten kayong utara, dan kota singkawang.
 Jenis komoditas yang diunggulkan untuk dibudidayakan di laut
adalah kerapu, kakap, lobster dan rumput laut jenis cottonii. Pada
budidaya air payau terdapat pada kabupaten pontianak,
kabupaten bengkayang, kabupaten sambas, kabupaten ketapang
dan kota singkawang.
 Komoditas yang diunggulkan untuk dapat dibudidayakan di
tambak pada provinsi ini, yaitu Udang windu, udang vaname,
bandeng, kepiting dan rumput laut jenis gracilaria.
 Potensi pengembangan budidaya pada provinsi Kalimantan
barat masih sangat terbuka. Dari lahan yang berpotensi
untuk dikembangkan menjadi lahan perikanan budidaya
hanya sedikit sekali yang sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat di sana untuk berbudidaya ikan.
 Hanya sekitar 1 (satu) persen saja lahan atau sebesar 2005
ha yang sudah termanfaatkan dari total 158.793 ha lahan
yang memiliki potensi usaha perikanan budidaya di
provinsi kalimantan barat.
 Sebagian besar budidaya di Kota Pontianak adalah lele dan
nila. Kebutuhan benih per tahunnya mencapai 483.600
ekor. Hampir semua atau sebagian besar benih didatangkan
dari luar daerah.
ISU DAN PERMASALAHAN
PERIKANAN PENGOLAHAN KALBAR
 Hasil budidaya ikan di Kota Pontianak tidak hanya
dijual segar. Tetapi diolah menjadi berbagai produk,
seperti nuget dan kerupuk. Ada 17 kelompok usaha
kecil menengah yang sekarang melakukannya.

 Ketersediaan bahan baku yang tidak bisa


diperkirakan. Bahan baku tersebut dipengaruhi oleh
cuaca, sumberdaya ikan dan impor bahan baku ikan
 Penerapanjaminan mutu di unit pengolahan ikan masih
belum optimal, khususnya di UPI skala UMKM

 Sarana dan prasarana pengolahan masih terbatas,


khususnya di UPI skala UMKM

 Kegiatan yang ideal untuk melakukan perhitungan


volume produk olahan hasil perikanan adalah dengan
melakukan sensus ke 33 provinsi dan ke seluruh
kabupaten yang memiliki potensi perikanan, namun
terkendala dengan sumberdaya yang ada.
 Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (2011)
beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan
di Indonesia, dan Provinsi Kalimantan Barat khususnya,
antara lain karena:
(1) kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan
manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan;
(2) rendahnya suplai ikan, khususnya ke daerah-daerah
pedalaman akibat kurang lancarnya distribusi pemasaran
ikan;
(3) belum berkembangnya teknologi pengolahan/pengawetan
ikan sebagai bentuk keanekaragaman dalam memenuhi
tuntutan selera konsumen; dan
(4) sarana pemasaran dan distribusi masih terbatas baik dari
segi kualitas maupun kuantitas
TUGAS 2
 Buat makalah mengenai pengembangan pembangunan
kelautan dan perikanan pada masing-masing kabupaten
dan kota pontianak terkait:
1. Analisis situasi
2. Permasalahan masing-masing daerah dan justifikasi
dalam menentukan permasalahan prioritas yang akan
ditangani
3. Target dan luaran yang akan dihasilkan
4. Solusi yang ditawarkan (Metode Pendekatan yang
ditawarkan, rencana yang akan dilaksanakan)

Anda mungkin juga menyukai