Anda di halaman 1dari 48

MUATAN LOKAL KELAUTAN

Disusun oleh:
Rara Pritia Ayu Saputry, S.Pd.

SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TA 2023/2024


POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT

Capaian Pembelajaran (CP) :


1. Mampu memahami potensi dan pemanfaatan sumber daya hayati pesisir dan laut
2. Mampu memahami potensi dan pemanfaatan sumber daya non hayati pesisir dan laut
3. Mampu memahami potensi dan pemanfaatan jasa-jasa lingkungan di pesisir dan laut

Tujuan Pembelajaran :
3.1.1 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan sumberdaya ikan
3.1.2 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan ekosistem mangrove
3.1.3 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan ekosistem lamun
3.1.4 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan ekosistem terumbu karang
3.1.5 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan minyak dan gas bumi
3.1.6 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan pasir laut
3.1.7 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan energi kelautan
3.1.8 Siswa mampu menjelaskan tentang potensi dan pemanfaatan industri garam
3.1.9 Siswa mampu menjelaskan tentang pengembangan wisata bahari
3.1.10 Siswa mampu menjelaskan tentang pengembangan transportasi laut
3.1.11 Siswa mampu menjelaskan tentang pengembangan pelabuhan laut
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT

PASAL 33 AYAT (3) UUD 1945


TENTANG PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”

Sumber Daya Hayati Sumber Daya Non Hayati Jasa-jasa Kelautan


a. Sumber daya ikan a. Minyak dan gas bumi a. Wisata bahari
b. Ekosistem mangrove b. Pasir laut b. Transportasi laut
c. Ekosistem lamun c. Energi kelautan c. Pelabuhan laut
d. Ekosistem terumbu karang d. Industri garam
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT

Sumber Daya Hayati


Segala bentuk kekayaan alam yang dihasilkan oleh
makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan untuk
mendukung keberlangsungan hidup manusia.
Sumber Daya Non Hayati
Segala bentuk kekayaan alam yang bukan dihasilkan
oleh makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan untuk
mendukung keberlangsungan hidup manusia.
Jasa-jasa Kelautan
Jasa kelautan meliputi kawasan pesisir dan kelautan
sebagai tempat wisata bahari, transportasi laut, dan
pelabuhan laut.
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
PESISIR DAN LAUT
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Potensi lestari: Potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk
melakukan regenerasi, sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi jumlah
populasi ikan di laut.

Diketahui :
Angka potensi lestari = 6,4 juta ton/tahun

Ditanya :
Jumlah tangkapan ikan maksimal yang diperbolehkan dalam waktu setahun?

Berdasarkan aturan Internasional,


jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan dalam waktu setahun adalah:
= 80% dari angka potensi lestari
= 80% x 6,4 juta ton/tahun
= 5,12 juta ton/tahun
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Indonesia menempati urutan ke 6 negara produsen ikan terbesar di dunia.


Potensi perikanan yang ada di Indonesia antara lain:
1) Ikan pelagis besar 1,65 juta ton,
Cth: Ikan Tuna, Ikan Marlin, Ikan Barakuda, Ikan Cakalang
2) Ikan pelagis kecil 3,6 juta ton,
Cth: Ikan Kembung, Ikan Tongkol, Ikan Tenggiri, Ikan Selar, Ikan Layang, Ikan Teri
3) Ikan damersal 1,36 juta ton,
Cth: Ikan Sembilang, Ikan Cucut, Ikan Baronang, Ikan Bawal, Ikan Kapas-kapas, Ikan Layur
4) Ikan karang 145 ribu ton,
Cth: Ikan Lutjanus, Ikan Nuri-nuri, Ikan kakap putih, Ikan bendera
5) Udang 94,8 ribu ton
6) Lobster 4,8 ribu ton
7) Cumi-cumi 28,25 ribu ton
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Ikan Pelagis Besar Ikan Tuna

1,65 juta ton

Ikan Pelagis Kecil Ikan Kembung

3,6 juta ton


3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Ikan Damersal Ikan Baronang

1,36 juta ton

Ikan Karang Ikan Lutjanus

145 ribu ton


3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Udang Lobster

94,8 ribu ton 4,8 ribu ton

Cumi-cumi

28,25 ribu ton


STUDI KASUS

▰ Anda adalah owner salah satu rumah makan seafood. Hampir


setiap hari rumah makan seafood ramai oleh pengunjung. Ikan
kerapu saos padang adalah menu yang paling best seller. Pada
saat tertentu ikan kerapu mengalami kelangkaan dan harganya
mahal dipasaran. Sebagai owner anda sudah memprediksi dari
jauh-jauh hari. Agar tetap dapat memenuhi permintaan
pengunjung rumah makan seafood tanpa menaikkan harga jual
dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Upaya apa yang
dapat anda lakukan?
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA
Arti kata budidaya berdasarkan KBBI :
Usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil

PENGERTIAN BUDIDAYA
Suatu usaha yang dilakukan secara tersusun dan terencana untuk memelihara dan
mengembangbiakkan suatu tanaman atau hewan agar tetap terjaga kelestariannya guna untuk
memenuhi kebutuhan manusia
CONTOH BUDIDAYA
1. Budidaya tanaman pangan
2. Budidaya tanaman hias
3. Budidaya tanaman obat
4. Budidaya perikanan
5. Budidaya hewan ternak
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

MANFAAT BUDIDAYA
1. Dari segi ekonomi; Hasil produksi dari budidaya dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan
bagi petani atau peternak.
2. Dari segi konsumsi; Hasil produksi dari budidaya dapat dijadikan sebagai sumber bahan
pangan masyarakat.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dapat menciptakan lapangan kerja.
4. Mendapatkan pengetahuan tentang cara mengelola sumber daya hayati dengan lebih baik.
5. Sebagai objek penelitian dalam bidang pendidikan.

TUJUAN BUDIDAYA
1. Meningkatkan perlindungan tanaman dan hewan secara konsisten.
2. Untuk mengembangkan potensi tanaman dan hewan yang dibudidayakan.
3. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
4. Medapatkan profit atau keuntungan dari hasil panen budidaya.
5. Menyediakan kebutuhan bahan baku industri.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

AKUAKULTUR

TERKONTROL BERKELANJUTAN MENGUNTUNGKAN

1. Manajemen kualitas air MANAJEMEN PRODUKSI PROYEKSI PRODUKSI


2. Manajemen kualitas pakan
3. Penanganan hama dan
penyakit
1. Memiliki skema produksi 1. Biaya Produksi
(waktu pembenihan, umur 2. Peluang Market
panen, ukuran panen) 3. Harga Jual

2. Penentuan waktu produksi


(waktu panen)
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

RUANG LINGKUP BUDIDAYA PERAIRAN


BERDASARKAN SUMBER AIR
1. Fresh water culture Sumber Air Tawar
2. Marine culture Sumber Air Asin
3. Brackish water culture Sumber Air Payau
RUANG LINGKUP BUDIDAYA PERAIRAN
BERDASARKAN ZONASI DARAT DAN LAUT
1. In Land Aquaculture Di darat, sumber air tawar dan payau
2. Marine Aquaculture Di laut, sumber air asin
RUANG LINGKUP BUDIDAYA PERAIRAN
BERDASARKAN POSISI WADAH BUDIDAYA
1. Water-base Aquaculture Ditempatkan langsung di badan perairan tempat
ekosistem ikan hidup, sumber air langsung dari ekosistem tsb
2. Land-base Aquaculture Ditempatkan di daratan, sumber air dari perairan terdekat
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

APAKAH SEMUA JENIS IKAN


DAPAT DI BUDIDAYAKAN?

SYARAT-SYARAT IKAN BUDIDAYA:


1. Mampu beradaptasi dan berkembangbiak di lingkungan yang baru
2. Memiliki laju pertumbuhan yang cukup tinggi (cepat)
3. Mampu menyesuaikan diri dengan pakan buatan yang diberikan
4. Dapat dibudidayakan dalam kepadatan yang tinggi
5. Tahan terhadap infeksi penyakit
6. Memenuhi kebutuhan pasar dan selera konsumen
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Keramba Jaring Apung (KJA) adalah sarana


pemeliharaan biota perairan yang mengapung
diatas air.
Fungsi : Untuk pembibitan atau budidaya ikan
dan biota perairan.
Bahan :
• Bambu atau kayu,
• Pipa paralon (PVC)
• Styrofoam
• Fiber glass
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN KJA


Ikan Kerapu (Epinephelus sp) o Ikan kerapu memiliki nama latin Epinephelus sp
o Ikan kerapu hidup di ekosistem terumbu karang
o Budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba
jaring apung
o Harga jualnya sebagai ikan hidup untuk pasaran
ekspor sangat tinggi
o Menjadi peluang bisnis yang cukup potensial
dikembangkan di wilayah Indonesia terutama
Lampung, Kepulauan Riau, NTB, Bali, Sulawesi
Tenggara, Maluku dan Papua.
Menurut data yang telah dipublikasi oleh Food and Agriculture Organization (FAO), bahwa produksi ikan
kerapu mengalami kenaikan pada tahun 2009 hingga sampai saat ini, awalnya berada pada kisaran 8.791
ton, menjadi 18.864 ton.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN KJA


Ikan Kakap (Lutjanus sp)
o Jenis ikan kakap merah yang sering dibudidayakan
Lutjanus johni, Lutjanus argentimaculatus dan Lutjanus
sebae.
o Laju pertumbuhannya relatif cepat
o Toleran terhadap kekeruhan
o Budidaya ikan ini relatif gampang
o Tahan terhadap penyakit
o Bisa dipelihara dalam kepadatan yang tinggi

Kakap merah dapat hidup di perairan laut dan perairan payau dengan kandungan garam berkisar 10-35
ppt, serta suhu air 26-31ºC. Pengembangan budidaya kakap banyak ditemukan diperairan pantai yang
berada di wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN KJA


Kerang Hijau (Perna viridis) Kerang hijau dengan nama latin Perna viridis merupakan salah
satu jenis kerang yang memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi
yang sangat baik untuk dikonsumsi. Diperkirakan 100 gram daging
kerang hijau ini mengandung 95-100 kalori, dan kandungan
gizinya terdiri dari 40,8% air, 21,9% protein, 14,5% lemak, 18,5%
karbohidrat.
Kerang Dara (Anadara granulosa)

Selain kerang hijau, kerang dara dengan nama latin Anadara


granulosa memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat potensial
untuk dibudidayakan terutama di wilayah Riau, Kepulauan
Riau, Sumatera Utara, Jambi, Jakarta, Banten, NTB, Maluku
dan Papua.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN KJA


Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Dari manakah asalnya mutiara?
Mutiara yang sering kita digunakan sebagai perhiasan berasal
dari kerang mutiara dengan nama latin Pinctada maxima, ini
merupakan jenis kerang yang dapat menghasilkan mutiara.

Bagaimana mutiara dapat terbentuk?


Mutiara terbentuk karena masuknya benda asing ke dalam tubuh
kerang. Cth: Pasir.

Bagaimana prosesnya?
Jenis ini banyak ditemukan di Kerang mengeluarkan bahan mineral yang disebut “Nacre” untuk
perairan Indonesia bagian timur menghindari iritasi.
yakni: Maluku, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

Tambak adalah sarana pemeliharaan biota perairan yang


menggunakan pematang/pembatas untuk menahan air.
o Tambak adalah kolam ditepi laut yang diberi
pematang untuk budidaya ikan.
o Budidaya tambak memiliki potensi cukup besar
terutama pada lahan yang terletak pada ekosistem
mangrove.
o Komoditas potensial yang dapat dibudidayakan
adalah Udang Windu, Udang Vannamei dan Ikan
Bandeng.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN TAMBAK


Tambak Udang Windu

Udang merupakan komoditas ekspor andalan bagi


Indonesia dan memberikan kontribusi sekitar 65% total
ekspor hasil perikanan, bahkan Indonesia tercatat sebagai
negara produsen udang kedua terbesar di Asia setelah
China. Potensi perairan budidaya tambak udang nasional
mencapai 913.000 ha. Namun yang dimanfaatkan baru
sekitar 334.000 ha atau 38% saja, sehingga potensi dan
peluang pengembangan budidaya udang di Indonesia
masih besar.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN TAMBAK


Tambak Udang Vannamei
Awalnya, jenis udang yang dibudidayakan di Indonesia adalah
Udang Windu yang merupakan jenis asli Indonesia, tetapi
setelah mewabahnya penyakit udang akibat virus bernama White
Spot atau virus bintik putih yang mengakibatkan gagalnya usaha
budidaya Udang Windu, maka pada tahun 2000 dimulailah
budidaya Udang Vannamei sebagai komoditas alternatif karena
lebih tahan terhadap serangan penyakit dan lingkungan yang
kurang baik.

Daerah pengembangan budidaya udang windu dan udang vanamei adalah NAD,
Sumatera utara, Sumatera selatan, Lampung, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa
timur, Kalimantan barat, Kalimantan selatan, Sulawesi selatan dan NTB.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

PENYAKIT PADA HEWAN BUDIDAYA


Nama penyakit : White Spot Disease
Penyebab : White Spot Syndrom Virus
Akibat : 1. Udang tidak tumbuh dengan optimal menyebabkan gagal panen
2. Menyebabkan kematian massal populasi hewan
Gejala : - Munculnya bintik putih berdiameter 0,5 – 2,2 mm
- Tubuh hewan berwarna pucat dan lemah
- Hilangnya nafsu makan pada hewan
Pencegahan : Melakukan pengecekan secara rutin terhadap:
1. Kualitas Air
2. Tingkah laku hewan ketika diberikan pakan
3. Kondisi tubuh hewan
Penanganan : -Melakukan identifikasi sejak dini
-Panen lebih awal
-Sterilisasi lokasi dengan menggunakan klorin 30 ppm
-Pemberian antibiotik bernama Erytromicin yaitu
sejenis obat untuk melawan infeksi virus
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA PERIKANAN MENGGUNAKAN TAMBAK


Budidaya Bandeng
Bandeng tidak hanya dikonsumsi, tetapi bandeng juga
digunakan sebagai umpan penangkapan ikan tuna dan ikan
cakalang. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan
bandeng hidup untuk umpan dapat meningkatkan laju
tangkap 3-5 kali lebih besar dibandingkan dengan umpan
lain. Dengan meningkatnya permintaan bandeng hidup
sebagai umpan, secara langsung akan mendorong aktivitas
nelayan tambak serta pengusaha pembenih ikan.

Selain itu, usaha ini juga dapat meningkatkan pendapatan nelayan tambak serta
membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Daerah pengembangan
budidaya bandeng meliputi NAD, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Banten, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Rumput laut memiliki potensi pengembangan yang


menjanjikan bagi Indonesia karena:
• Dapat dibudidayakan dengan teknologi yang sangat
sederhana,
• Memiliki masa tanam relatif pendek (45 hari)
• Dapat dikembangkan secara massal,
• Kebutuhan modal kecil,
• Kebutuhan tenaga kerja dan permintaan pasar yang
besar.
Budidaya rumput laut telah berkembang pesat di perairan
Indonesia yakni: Kepulauan Riau, Lampung, DKI Jakarta,
Banten, Bali, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi.
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

MAANFAAT RUMPUT INDUSTRI MAKANAN


LAUT

INDUSTRI FARMASI

Gracillaria sp
Hasil olahan:
Agar-agar
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

MAANFAAT RUMPUT INDUSTRI MAKANAN


LAUT

INDUSTRI FARMASI

Eucheuma sp
Hasil olahan:
Tepung keraginan
3.1.1 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA
IKAN

MAANFAAT RUMPUT INDUSTRI MAKANAN


LAUT

INDUSTRI FARMASI

Halimeda sp
Hasil olahan:
Algin
3.1.2 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
MANGROVE

Food and Agricultural Organization (FAO) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki


proporsi 22% wilayah pertumbuhan mangrove terbesar di dunia.

Manfaat Ekosistem Mangrove:


1. Sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah
(spawning ground), tempat berkembang biak (nursery ground) berbagai
jenis ikan, udang, kerang dan biota laut lainnya.
2. Tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan reptil.
3. Menjaga kestabilan garis pantai dari erosi atau abrasi.
4. Melindungi daerah dari hempasan gelombang, angin kencang dan
bahaya tsunami.
5. Kayu mangrove memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan sebagai
komoditas ekspor negara.
6. Tempat untuk kegiatan ekonomi warga seperti tambak ikan dan tambak
udang.
7. Sebagai tempat wisata dan rumah makan seafood.
3.1.2 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
MANGROVE

Potensi yang dapat dikembangkan dari Mangrove:

1. Kayu-kayu mangrove bisa dibuat untuk chip (bahan baku


kertas).
2. Kayu-kayu mangrove sebagi bahan baku pembuat arang
untuk diekspor ke luar negeri.
3. Kayu-kayu mangrove dapat dijadikan kayu bakar dan bahan
bangunan.
4. Buah mangrove jenis Lindur (Bruquiera gymnorrhiza) dapat
diolah menjadi minuman sirup dan makanan tradisional
seperti dodol dan kolak.
5. Mangrove mengandung senyawa bernama saponin sebagai
deterjen alami dan racun ikan yg telah dikenal oleh
masyarakat tradisional.
3.1.3 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
LAMUN

Manfaat Ekosistem Lamun:


1. Sebagai stabilisator perairan dengan fungsi sistem
perakarannya yakni sebagai perangkap sedimen sehingga
perairan menjadi lebih jernih
2. Lamun menjadi produsen primer (penghasil makanan) bagi
biota laut
3. Padang lamun menjadi habitat dan tempat berlindung untuk
sejumlah biota laut
4. Lamun memegang fungsi utama dalam daur zat hara di
lingkungan laut
3.1.3 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
LAMUN

Potensi yang dapat dikembangkan :


1. Sebagai bioindikator terhadap pencemaran air seperti
pencemaran limbah.
2. Sebagai tempat wisata yang dapat menjadi sumber
perekonomian bagi masyarakat.
3. Sebagai tempat wisata bahari untuk melakukan kegiatan
snorkeling.
3.1.4 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
TERUMBU KARANG

Manfaat Ekosistem Terumbu Karang:


1. Sebagai tempat memijah, bertelur, mencari makan, dan
berlindung berbagai biota laut.
2. Sebagai pelindung pantai dari gelombang laut sehingga
terhindar dari abrasi.
3. Menjaga keseimbangan biota laut dan hubungan timbal
balik antara biota laut dengan faktor abiotik.
4. Dapat menghasilkan panorama yang indah dikedalaman
laut yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata bahari.
3.1.4 POTENSI DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM
TERUMBU KARANG

Potensi yang dapat dikembangkan:


1. Sebagai objek penelitian dalam pendidikan.
2. Sebagai bahan baku industri farmasi dan kedokteran.
3. Sebagai sumber benih alami bagi pengembangan budi
daya perikanan.
4. Spesies karang batu dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku industri dan juga dapat dijadikan perhiasan ataupun
aseksoris yang bernilai tinggi.

Anda mungkin juga menyukai