Oleh
Dr. Zulhamsyah Imran
Staf Pengajar Pada MSP FPIK-IPB dan Peneliti PKSPL IPB
Dr. Arif Satria
Dekan FEMA IPB
1
OUTLINE
1 JASTIFIKASI PEMBANGUNAN MARITIM: PENGEMBANGAN SEKTOR
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2
JASTIFIKASI PEMBANGUNAN MARITIM:
PENGEMBANGAN SEKTOR KELAUTAN
DAN PERIKANAN
3
Reorientasi Arah Pembangunan Setiap Era
ERA ORDE LAMA
Indonesia negara kepulauan pasca Deklarasi Djuanda 1957; PP Nomor 45/1959
tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Maritim Belanda; Kementerian
Perindustrian Maritim (1965): Orientasi Maritim (industri perkapalan dan pelayaran)
4
Negara Kepulauan Terbesar di Dunia
28%
• Jumlah pulau 17.504, terdaftar di PBB 13.466 pulau INDONESIA NEGARA BAHARI DAN
• Garis pantai terpanjang keempat di dunia (95.181 km)
KEPULAUAN
TERBESAR DI DUNIA
Sumber: data dan informasi geospasial, 2013
5
Potensi Lestari Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
6
Produksi Komoditas Utama Budidaya 2009-2014
NILAI EKONOMI
NO SEKTOR EKONOMI Kementerian
(MILYAR USD/TH)
9
JUMLAH TANGKAPAN
JUMLAH TANGKAPAN INDONESIA
TUNA INDONESIA
DI WILAYAH
DI WILAYAH RFMO
REGIONAL
ORGANIZATION (RFMO)
FISHERIES MANAGEMENT
Jenis Ikan
RFMO JUMLAH TANGKAPAN Yellow Fin
Big Eye Tuna Skipjack
Tuna
Total 25.963 162.363 104.452
IOTC Indonesia 278 13.741 435
Persentase (%) 1,1 8,5 0,4
Total 59.126 1.292.160 325.300
WCPFC Indonesia 2.028 48.431 11.987
Persentase (%) 3,4 3,8 3,7
Sumber : WCPFC (2012), IOTC (2012)
10
Nilai Total Potensi Ekonomi Sektor Perikanan Dan Kelautan
11
Potensi Ekonomi Sumber Daya Perikanan dan Kelautan
2013
No. Indikator Kinerja Utama % 2014
Target Realisasi *
1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan
(%/thn) 7,00 6,90 99 6,97
2. Produksi Kelautan dan Perikanan (juta ton) 17,49 19,42 111 20,72
Perikanan tangkap 5,862 6,12 100 6,20
Perikanan budidaya 11,63 13,30 117 14,52
Garam rakyat 0,545 1,16 191 2.5
3. Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan 110 104,84 95 102,72
4. Tingkat Konsumsi Ikan Dalam Negeri (kg/kapita/thn) 35,14 35,62 101 37,89
7. • Luas Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang dikelola 3,6 juta ha 3,647 juta ha 101 7.8
secara berkelanjutan (juta ha)
• Jumlah penambahan kawasan konservasi perairan (ha) 500 ribu ha 689 ribu ha 138 875 ribu ha
8. Jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau terluar yang
dikelola (pulau) 60 62 103 30
13
PROYEKSI PERTUMBUHAN
DAN PERMINTAAN SEKTOR
PERIKANAN DAN KELAUTAN
14
Kontribusi PDB Perikanan thd PDB Nasional 2010-2014
• PDB Perikanan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dgn kontribusi
2,34% pada 2014, cenderung mengalami peningkatan dalam periode 2010-2014
• Laju pertumbuhan PDB tahun 2014:
Perikanan : 6,45% (2013); 7,66% (2014)
Pertanian : 3,27% (2013); 3,71% (2014)
Nasional : 5,82% (2013); 5,02% (2014)
• Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, nilai PDB Perikanan naik sebesar 17,28%,
yakni dari Rp. 210 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp. 247 triliun pada tahun 2014
• Sumber kontribusi: perikanan, industry pengolahan, ekstraksi garam, konstruksi bangunan
perikanan dan kelautan, perdagangan besar dan eceran, jasa wisata tirta
15
Perkembangan Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar)
• Ekspor hasil perikanan telah mengarah pada produk bernilai tambah ditandai dengan
meningkatnya harga rata-rata produk
• Nilai ekspor hasil perikanan tahun 2014 meningkat sebesar 19% dibanding dengan tahun
2013, dengan nilai ekspor tertinggi terjadi pada komoditas udang
• Terdapat surplus neraca perdagangan sebesar USD 3,08 miliar pada tahun 2014
• Impor dikendalikan dengan baik, impor tahun 2014 turun 33,5% dibandingkan tahun 2013
• Nilai ekspor tahun 2014 belum dapat memenuhi target antara lain disebabkan (a) Terjadi
beberapa kasus penolakan ekspor, (b) Semakin ketatnya persyaratan ekspor (SHTI), (c)
Embargo Rusia, serta (d) Kualitas pencatatan data ekspor (daerah perbatasan & harga)
16
Peningkatan Produksi Perikanan
25.00 25.00
19.56
20.00 20.00
15.50
15.00 13.65 15.00
Perikanan Budidaya (rumput laut)
Juta ton
Juta ton
11.66 Perikanan Budidaya (Ikan/Udang)
10.00 10.00
Perikanan Tangkap
Total Produksi
5.00 5.00
0.00 0.00
2 010 2011 2012 2013
URAIAN ton
Pasokan tahun 2013 1.961.308,49
• Sisa produksi tahun 2012 641.700,95
• Produksi tahun 2013 1.319.607,54
- Petambak PUGAR 1.041.472,55
- Petambak NON PUGAR 122.134,99
- PT. Garam 156.000,00
Kebutuhan Garam Konsumsi 1.440.000,00
Surplus 521.308,49
• Sejak tahun 2012 telah terjadi swasembada garam konsumsi
• Berdasarkan rilis dari BMKG, masa produksi tahun 2013 hanya 1,5 bulan,
sehingga dilakukan revisi target dari 1,8 juta ton menjadi 0,545 juta ton
• Tahun 2013 terdapat surplus produksi garam konsumsi sebesar 0,52 juta ton
• Walau belum ada data yang dirilis resmi, produksi garam tahun 2015 akan
meningkat mengingat musim kemarau yang panjang
18
ARAHAN KEBIJAKAN
NASIONAL PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
19
Pentahapan RPJP 2015-2019
RPJM VI
RPJM III (2020 – 2024)
RPJM II (2015 – 2019) Mewujudkan
(2010 – 2014) masyarakat
RPJM I Memantapkan
Indonesia yang mandiri,
(2004 – 2009) Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh maju, adil dan makmur
penataan kembali melalui percepatan
Menata kembali NKRI, dengan menekankan
NKRI, meningkatkan pembangunan di segala
membangun Indonesia pembangunan
kualitas SDM, bidang dengan struktur
yang aman dan damai, keunggulan kompetitif
membangun perekonomian yang
yang adil dan perekonomian yang
kemampuan iptek, kokoh berlandaskan
demokratis dengan berbasis SDA yang
memperkuat daya keunggulan kompetitif.
tingkat kesejahteraan tersedia, SDM yang
saing
yang lebih baik. berkualitas, serta
perekonomian
kemampuan iptek
20
Arah Pembangunan Maritim Kabinet Kerja 2015-2019
Pancasila 1 Juni
Trisakti Nawa Cita
1945
Arah Pembangunan
Kelautan dan
Perikanan
Orientasi paradigma
pembangunan (paradigm
shift) ke arah
pembangunan berbasis
kelautan dan kepulauan
Modernisasi
22
Arah Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-2019
Potensi Lingkungan Strategis Tantangan & Masalah
23
Key Performance Indikator Pembangunan Sektor Kelautan & Perikanan
24
PELUANG, HAMBATAN DAN POTENSI
RESIKO INVESTASI SEKTOR
KELAUTAN DAN PERIKANAN
25
Peluang Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan
• Indikator peluang investasi sector kelautan dan perikanan dapat dinilai dari nilai ICOR
• Kisaran nilai ICOR 3,31-4,02
• Semakin rendah nilai ICOR, semakin efisien dan semakin tinggi peluang investasinya
• Skala prioritas: pariwisata bahari, perikanan, jasa kelautan lainnya, industry maritime,
angkutan laut, pertambangan, bangungan laut
26
Beberapa Jenis Peluang Investasi Sektor Perikanan
• Obat-obatan
Bioteknologi • Bioebergi
Perikanan • Komestika
• Tulang dan gigi artifisial
27
Beberapa Contoh Nilai Investasi Sektor Perikanan
Perikanan Tangkap
No Jenis Kegiatan Investasi (Rp. 000) Keuntungan (Rp. 000) BCR PP (/ Tahun)
Perahu motor tempel + 1 Alat Tangkap
1 32.800- 39.000 44.599 (Selama 10 bulan) 1.15 0.80
(1GT)
2 Kapal Motor + 1 Alat tangkap (5 GT) 150.000 -193.000 55.883 (Selama 10 bulan) 1.18 3.45
3 Kapal Motor + 1 Alat tangkap (10 GT) 196.000 - 250.000 271.778 (Selama 10 Th ) 1.05 26.49 % (IRR)
4 Kapal Motor + 1 Alat tangkap (30 GT) 1.010.000 - 1.578.441 29. 450 - 36.306 (/th) 72 Trip (2 th)
5 Alat Tangkap
Pukat Udang (5 GT) 4,100 846 1.10 0.34
Pengumpul Kerang (5GT) 4,400 2,895 1.78 0.16
Payang (5-10 GT) 24,000 15,881 1.78 0.16
Jaring Insang Hanyut (5 GT) 24,100 19,748 2.00 0.14
Jaring Insang Lingkar 23,800 5,168 1.15 0.25
Handline 8,400 8,375 1.89 0.15
Bubu 9,200 5,816 1.74 0.16
Pukat Pantai 7,500 10,216 1.04 0.30
Diolah dari berbagai sumber
28
Beberapa Contoh Nilai Investasi Sektor Perikanan
Perikanan Budidaya
No Jenis Kegiatan Investasi (Rp. 000) Keuntungan (Rp. 000) BCR PP (/ Tahun)
1 Tambak Udang (/ha) 31.500 - 33012 12.402 (/musim) 1.37 3.94
2 Rumput Laut (/unit) 4.840 - 14.761 10.661 - 29.803 (musim) 1.39 3.78
3 KJA Kerapu (/unit) 25.000 - 50.000 19.550 - 31.971 (musim) 1.71 3.65
4 Budidaya Karang Hias 72,136 58.431 (4 th)
5 Budidaya Kepiting Lunak 30.000 - 35.920 6.080 -21.000 (1 th) 1.61
6 Budidaya Tiram Mutiara 12.280.000 - 20.000.000 9.563.635 - 10.842.685 (4 th) 1.91
29
Beberapa Contoh Nilai Investasi Sektor Perikanan
No Jenis Kegiatan Investasi (Rp. 000) Keuntungan (Rp. 000) BCR PP (/ Tahun)
1 Usaha Pemindangan Ikan 212.020 - 2.500.000 67.296.149 (/Bln) 1.07
2 Usaha Pengasinan Ikan (Industri) 1.500.000 - 3.000.000 920.620.000 (thn) 1.12 3.60
30
Hambatan dalam Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan
• Hama dan penyakit, negara mitra dagang seperti Uni Eropa, China, Rusia,
Canada, Korea, Vietnam dan Norwegia, semakin memperketat persyaratan
jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil perikanan (health, quality and
safety assurance)
33
Potensi Resiko Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan
• Usaha pegaraman masih tradisional, minimnya infrastruktur, dan tata niaga garam yang
belum mendukung
• Struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi oleh kapal berukuran kecil,
belum optimalnya integrasi sistem produksi di hulu dan hilir, serta masih terbatasnya
penyediaan sarana dan prasarana secara memadai.
• Lemahnya daya saing dan produktivitas adalah kualitas SDM dan kelembagaannya
• Masih adanya keterbatasan dukungan permodalan usaha dari pihak perbankan dan
lembaga keuangan lainnya kepada para nelayan/pembudidaya. Nelayan/pembudidaya ikan
masih mengalami kesulitan mengakses permodalan atau kredit akibat terkendala oleh
pemenuhan persyaratan prosedural perbankan
• Bencana alam dan perubahan iklim dapat berdampak serius terhadap kegiatan
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, seperti kenaikan muka air laut (sea
level rise) yang dapat menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan sebagian
wilayah/lahan budidaya di wilayah pesisir, intrusi air laut ke daratan, peningkatan dan
perubahan intensitas cuaca ekstrim (seperti badai, siklon, banjir) yang berpengaruh
terhadap kegiatan penangkapan dan budidaya ikan, serta kerusakan sarana dan
prasarana.
34
Potensi Resiko Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan
35
REKOMENDASI SHIFTING STRATEGIES
PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR
KELAUTAN DAN PERIKANAN
36
Rekomendasi shifting strategies pengembangan investasi sektor
kelautan dan perikanan
• Perubahan visi pembangunan yang komprehensif antara pembangunan laut dan darat
harus diikuti komitment yang kuat untuk pengembangan perekonomian yang
kuat, mandiri, adil dan makmur Menuju poros maritime dunia;
• Pemerintah memberikan komitmen dan keberpihakan yang konsisten pada
pembangunan ekonomi berbasis maritim serta manfaatkannya untuk kesejahteraan
masyarakat Indonesia yang tersebar dari wilayah nusantara.
• Penataan aspek hukum dan peraturan yang menjamin kepentingan pelaksanaan UUD
1945 khususnya pasal 33 diarahkan kepada penataan undang-undang dan peraturan
yang harmonis dalam memajukan maritim Indonesia.
• Peningkatan kesadaran dan kerjasama antar pemangku kepentingan kelautan nasional
termasuk didalam penataan kelembagaan negara dibidang kelautan dan menata
kelembagaan di daerah sesuai dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014
• Mempersiapkan rencana zonasi wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil sesuai
dengan amanah UU Nomor 26 Tahun 2007, UU Nomor 27 Tahun 2007 dan UU Nomor
23 Tahun 2014 untuk akserasi pemanfaatan dan pengelolaan wilayah dan sumberdaya
wilayah pesisir dan laut
37
Rekomendasi shifting strategies pengembangan investasi sektor
kelautan dan perikanan
• Peningkatan investasi di bidang kelautan dan maritim melalui kebijakan fiskal dan
moneter yang progresive berbasiskan kepentingan nasional sehingga investasi dapat
berkembang dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi unggulan yang dapat
meningkatkan kemakmuran;
• Pengembangan investasi kelautan dan perikanan harus berorientasi kepada
pengembangan matapencaharian masyarakat pesisir dan usaha kecil dan menengah
berbasis pada pendekatan ekosistem;
• Mengembangkan konektivitas antar pulau melalui prasarana dan sarana
perhubungan, telekomunikasi, dan energi untuk memudahkan masyarakat berinteraksi
dan berkomunikasi dalam mengembangkan potensi maritim yang mendorong
aktivitas sektor ekonomi unggulan, khususnya pariwisata bahari dan masyarakat
pulau;
• Penyusunan grand design pembangunan bidang kelautan yang terdiri dari
perikanan, pariwisata bahari, industri maritim, pertambangan dan energi, transportasi
laut, bangunan kelautan dan jasa kelautan yang berpihak pada pengembangan
sumberdaya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
38
TERIMAKASIH
zulhamsyah.imran@gmail.com
The author has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate. 39