Anda di halaman 1dari 57

WAWASAN KEMARITIMAN

Dr. Febrianti Lestari, M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MARITIM RAJA lALI HAJI
TANJUNGPINANG
2023
INDONESIA SEBAGAI SEBUAH NEGARA
KEPULAUAN / NEGARA MARITIM

 Geo-fisik : Indonesia yang diapit pertemuan dua Samudera


besar, yaitu Samudera Hindia – Samudera Pasifik dan diantara
dua benua yaitu Australia dan Asia serta terletak di garis
katulistiwa memiliki kekhasan dalam berbagai aspek.

 Geo-politik dan Geo-strategis. Secara geo-politik dan geo-


strategis letak Indonesia yang strategis ini memiliki nilai
“politik” yang tinggi dari aspek ekonomi regional dan
internasional (perdagangan dan transportasi laut) dan
pertahanan keamanan kawasan maupun internasional.

 Geo-kultural : Secara geo-kultural Indonesia sebagai Negara


kepulauan memiliki beberapa kekhasan kultural dari sisi
pengelolaan sumberdaya, etnis dan teknologi kelautan.
INDONESIA SEBAGAI SEBUAH NEGARA
KEPULAUAN / NEGARA MARITIM

 Geo-ekonomi. Secara ekonomi, laut Indonesia memiliki


potensi sumberdaya ekonomi yang bersifat dapat
diperbaharui (Perikanan), tidak dapat diperbaharui
(Pertambangan) dan jasa-jasa lingkungan (Pariwisata bahari
dan industry kelautan serta perdagangan antar Negara
maupun antar pulau).

 Geo-Idiologis. Orientasi kebijakan pembangunan kelautan


Indonesia memiliki dasar idiologi pembangunan berbasis laut
dan tidak terpisah dengan daratan.
Industri dan Jasa Sumberdaya
Maritim

Potensi Sumberdaya Perikanan


dan Kelautan

Sumberdaya Migas dan Mineral

Pariwisata Bahari
 MARINE TOURISM
 Queensland (2100 km coastline) ~ US $ 2.5 b/y

 MINING AND ENERGY

 TRANSPORTATION
 Payment for foreign shipping lines ~ US $ 14
billion/year

 MARITIME INDUSTRY: ship-yard, offshore


engineering and structures, fishing gears, sea
communication, and deep sea water.
1. Industri dan Jasa Maritim
Indonesia secara geografis merupakan sebuah
negara kepulauan. Kekuatan inilah yang
merupakan potensi besar untuk memajukan
perekonomian Indonesia.

Data FAO di 2012, Indonesia pada saat ini


menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam
produksi perikanan di bawah China dan India.
Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70
persen potensi minyak karena terdapat kurang
lebih 40 cekungan minyak yang berada di
perairan Indonesia. Dari angka ini hanya sekitar
10 persen yang saat ini telah dieksplor dan
dimanfaatkan.
1. Industri dan Jasa Maritim
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia
belum merasakan peran signifikan dari potensi
maritim yang dimiliki yang ditandai dengan belum
dikelolanya potensi maritim Indonesia secara
maksimal.

Beragamnya potensi maritim Indonesia, antara lain:


industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep
ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral
laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim,
sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
2. Sector Transportasi Laut
Global Trade Routes
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
3. The Offshore Oil and Gas
SUMBERDAYA MIGAS DAN MINERAL
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM
4. PENGEMBANGAN
EKONOMI DARI SERKTOR
SUMBERDAYA PERIKANAN
DAN KELAUTAN

POTENSI PERIKANAN TANGKAP


POTENSI PERIKANAN BUDAYA
POTENSI PENGOLAHAN HASIL
POTENSI BIOTEKNOLOGI
POTENSI PERIKANAN TANGKAP
LAUT
- LUAS : 5,8 JUTA KM2
- POTENSI LESTARI (MSY) : 6,4 JUTA TON/TAHUN
- JTB (JUMLAH TANGKAPAN YANG DIPERBOLEHKAN)
= 80 % X MSY = 5,12 JUTA TON/TAHUN

PERAIRAN PEDALAMAN
-LUAS = 5,4 JUTA HA
- POTENSI : 4,95 JUTA TON/TAHUN
- POTENSI (DGN PEMACUAN STOK) : 6,4 JUTA TON/TAHUN
- PRDUKSI SAAT INI : 0,31 JUTA TON/TAHUN
POTENSI EKONOMI
PERIKANAN TANGKAP
POSISI INDONESIA DI ANTARA NEGARA YG BERJAYA
DI INDUSTRI TANGKAP DUNIA

10. NORWEGIA 8. RUSIA


2,7 JUTA TON 3,2 JUTA TON

5. JEPANG
1. CHINA
3. USA 4,4 JUTA TON
16,8 JUTA TON
4,9 JUTA TON

7. INDIA 9. THAILAND
3,8 JUTA TON
2,9 JUTA TON
2. PERU
8,8 JUTA TON 4. INDONESIA
4,5 JUTA TON
6. CHILI
4,3 JUTA TON
Potensi, Produksi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Masing-Masing
Wilayah Pengelolaan Perikanan di Perairan Laut Indonesia
Wilayah Pengelolaan Perikanan Perairan
Kelom pok Sum ber Daya
Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Ikan Pelagis Besar

• Potensi (103 ton/tahun) 27.67 66.08 55 193.6 104.12 50.86 106.51 175.26 366.26 1,165.36

• Produksi (103 ton/tahun) 36.27 35.16 137.82 85.1 29.1 34.56 37.46 153.43 188.28 736.17

• Pemanf aatan (%) OE UE OE UE UE UE UE FE UE UE

Ikan Pelagis Kecil

• Potensi (103 ton/tahun) 147.3 21.5 340 605.44 132 468.66 379.44 384.75 526.57 3,605.66

• Produksi (103 ton/tahun) 132.7 205.53 507.53 333.35 146.47 12.31 119.43 62.45 26.56 1,764.33

• Pemanf aatan (%) FE UE OE UE OE UE UE UE UE UE

Ikan Dem ersal

• Potensi (103 ton/tahun) 82.4 364.8 375.2 87.2 9.32 202.34 88.84 54.86 135.13 1365.09

• Produksi (103 ton/tahun) 146.29 54.69 334.92 167.38 43.2 156.6 32.14 15.31 134.83 1,085.50

• Pemanf aatan (%) OE UE FE OE OE UE UE UE OE UE

Ikan Karang Konsum si

• Potensi (103 ton/tahun) 5 21.57 9.5 34.1 32.1 3.1 12.5 14.5 12.88 145.25

• Produksi (103 ton/tahun) 21.6 7.88 48.24 24.11 6.22 22.58 4.63 2.21 19.42 156.89

• Pemanf aatan (%) OE UE OE UE UE OE UE UE OE OE


Catatan :
1. Selat Malaka, 2. Laut Cina Selatan, 3. Laut Jawa, 4. Selat Makassar dan Laut Flores, 5. Laut Banda, 6. Laut Arafura ,
7. Laut Seram dan Teluk Tomini, 8. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, 9. Samudera Hindia
> 100 = OE , 80 – 100 = FE, < 80 = UE
* Alokasi hanya diberikan pada perairan yang potensi wilayah perairannya masih under explited (UE)
Potensi, Produksi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Masing-Masing
Wilayah Pengelolaan Perikanan di Perairan Laut Indonesia
Wilayah Pengelolaan Perikanan
Perairan
Kelompok Sumber Daya
Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Udang Penaeid

• Potensi (103 ton/tahun) 11,4 10 11,4 4,8 0 43,1 0,9 2,5 10,7 94,8

• Produksi (103 ton/tahun) 49,46 70,51 52,8 36,91 0 36,67 1,11 2,18 10,24 259,94

• Pemanfaatan (%) OE OE OE OE UE FE OE FE OE OE

Lobster

• Potensi (103 ton/tahun) 0,4 0,4 0,5 0,7 0,4 0,1 0,3 0,4 1,6 4,8

• Produksi (103 ton/tahun) 0,87 1,24 0,93 0,65 0,01 0,16 0,02 0,04 0,16 4,08

• Pemanfaatan (%) OE OE OE FE UE OE UE UE UE FE

Cumi-Cumi

• Potensi (103 ton/tahun) 1,86 2,7 5,04 3,88 0,05 3,39 7,13 0,45 3,75 28,25

• Produksi (103 ton/tahun) 3,15 4,89 12,11 7,95 3,48 0,3 2,86 1,49 6,29 42,51

• Pemanfaatan (%) OE OE OE OE OE UE UE OE OE OE

Total

• Potensi (103 ton/tahun) 276,06 1.057,05 794,64 929,72 277,99 771,55 590,52 632,72 623,78 6.409,21

• Produksi (103 ton/tahun) 389,28 379,9 1.094,41 655,45 228,48 263,37 197,54 287,11 287,11 4.068,42

• Pemanfaatan (%) OE UE OE UE FE UE UE UE UE UE

Catatan :
1. Selat Malaka, 2. Laut Cina Selatan, 3. Laut Jawa, 4. Selat Makassar dan Laut Flores, 5. Laut Banda, 6. Laut Arafura ,
7. Laut Seram dan Teluk Tomini, 8. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, 9. Samudera Hindia
> 100 = OE , 80 – 100 = FE, < 80 = UE
* Alokasi hanya diberikan pada perairan yang potensi wilayah perairannya masih under explited (UE)
NEGARA PRODUSEN TUNA DUNIA
PELUANG EKONOMI PULAU-PUPAU KECIL

HASIL LAUT
YANG CUKUP
MENJANJIKAN
UNTUK
MENUNJANG
PENGEMBANGAN
PEREKONOMIAN
PULAU-PULAU
KECIL DIMASA
YANG AKAN
DATANG
POTENSI EKONOMI
PERIKANAN BUDIDAYA
NEGARA YG BERJAYA DI INDUSTRI BUDIDAYA (2019)

7. NORWEGIA 8. RUSIA
0,554 JUTA TON 3,2 JUTA TON

4. JEPANG
1. CHINA
10. USA 0,825 JUTA TON
27,784 JUTA TON
0,497 JUTA TON

2. INDIA 9. VIETNAM
2,192 JUTA TON 0,519 JUTA TON
5.BANGLADESH 6. THAILAND
0,787 JUTA TON 0,645 JUTA TON

3. INDONESIA
8. CILE
0,814 JUTA TON
0,546 JUTA TON

TOTAL 10 NEGARA 35,248 JUTA TON,


NEGARA LAINNYA 4,551 JUTA TON
TOTAL DUNIA 35,779 JUTA TON
NEGARA TUJUAN EKSPORT UDANG INDONESIA

RUSIA
CANADA UNI EROPA
JEPANG
USA

TIMUR TENGAH HONGKONG


PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PERIKANAN BUDIDAYA

JENIS PRODUKSI LUAS LAHAN PRODUKTIVITAS**(to


BUDIDAYA (TON)* (HA or UNIT)* n/ha or ton/unit)
TAMBAK 559.612 370.823 1,5019
KOLAM 288.182 88.783 3,2459
MINA PADI 85.831 151.414 0,5669
BUDIDAYA 420.919 196.198 2,1454
LAUT
KARAMBA 53.695 930.000 0,0577
KJA 62.371 76.320 0,8172

DIHITUNG BERDASAR DATA KKP, 2019


BUDIDAYA LAUT (MARICULTURE)

• Garis Pantai = 81.000 km


• Banyak perairan teluk dan pulau kecil relatif tenang dan bersih
(jernih)
• Memiliki hamparan terumbu karang (85.000 km2) terluas di dunia.
• Potensi komoditas budidaya laut :
 Kakap
 Kerapu
 Tiram dan Kerang darah
 Teripang
 Tiram Mutiara dan Abalone
 Rumput Laut
 Kuda laut

• Dari potensi areal budidaya laut itu, potensi produksinya  47 juta


ton/th (Puslitbangkan, 1998)
• Sampai th 2018 Realisasi Produksinya = 0.7 juta ton (sangat
rendah!!!)
BIOTEKNOLOGI KELAUTAN

a. Ekstraksi Natural Products (Bioactive substances) dari


biota laut untuk industri makanan & minuman, farmasi,
dan kosmetika.
b. Rekayasa genetika
c. Bioremediasi pencemaran lingkungan
 Nilai ekspor rumput laut Philipina = US$ 700 juta th 2018
(Terubus, Desember 2019). Indonesia pada tahun yang sama
hanya US$ 45 juta.
 60% raw materials rumput laut untuk industri rumput laut
Philipina diimpor dari Indonesia.
 Nilai ekspor USA untuk produk-produk biotek kelautan = US$ 4
milyar th 2016 (World Bank dan Sida, 2017)
 Nilai ekspor produk bioremediasi Inggris th 2016 =  US$ 2
milyar (ODA, 2017)
PERKIRAAN UMUM NILAI EKONOMI POTENSI
SUMBERDAYA PERIKANAN

Potensi Perkiraan
Komoditi
Lestari ( 1000 ton) Nilai (US$ juta)
Perikanan Tangkap di Laut 5.006 15.101
Tangkap di Perairan Umum 356 1.068
Budidaya Laut (Marineculture) 46.700 46.700
Perikanan Budidaya Tambak 1.000 10.000
Perikanan Budidaya Air Tawar 1.039 5.195
Potensi Bioteknologi Kelautan *) - 4.000
Total + Bioteknologi - 82.064
ECONOMIC POTENTIAL OF SHRIMP BRACKISHWATER POND

• If 500.000 ha can be developed, with the productivity on


average of 2 tons/ha/year
• Then, shrimp production = 1,000,000 tons/year
• Price = US$ 5/kg
Total export values = US $ 5 billion/year.

Notes :
1. Thailand, with coast-line of 2.600 km, shrimp production =
340.000 ton/year
2. Total production of shrimp production in Indonesia = 200.000
ton (2018)
Indonesia memiliki potensi sumberdaya rumput
laut yang sangat besar.

• Produktivitas = 128 Ton Berat Basah/Ha/Thn


= 16 Ton Berat Kering/Ha/Thn
• Potensi
Produksi = 1,110,900 Ha x 16 Ton Berat Kering/Ha/Thn
= 17,774,400 Ton/Thn
• Potensi
Pendapatan = 17,774,400 Ton/Thn x Rp, 4,500,000 /Ton
= Rp 80 trilyun /thn = US$ 9, 5 milyar/thn

Catatan:
Potensi budidaya rumput laut terdapat di semua
propinsi Indonesia
Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut

• Teknologi terapan
KLASIFIKASI TEKNOLOGI • Teknologi madya
• Teknologi tinggi
RUMPUT LAUT • Teknologi formulasi
T
AGAROFIT E T
Gracilaria, Gelidium K E AGAR
AGAR T AGAR,
E
N R KERTAS K M KARAGINAN,
O A N A ALGINAT
KARAGINOFIT L P O D
Eucheuma,
, Hypnea O A L Y INDUSTRIAL
ATC O A
G N
G GRADE,
I
ALGINOFIT I FOOD GRADE
Turbinaria, Sargassum Petani
Petani, ATA UKM Pupuk organik
Pengolah
pengolah
masyarakat
/
Dairy products :
coklat , keju , milk Refined T
shake, puding , ice T F E T
Karaginan,
cream, permen , sosis , E O K I
boble tea dll K R agar, N N
N M Agarosa, media O G
Farmasi : tablet,
salep , suspensi , pasta
O U bakteri L G
L L O I
gigi , O A G
Industri : cat, tekstil , G S I
perekat , karet , film dll I I
Kosmetik : INDUSTRI
pelembab , shampo , INDUSTRI
wet look, lotion END PRODUCTS

Ilustrasi keberadaan teknologi dalam industri rumput laut


Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (PRPPSE – DKP)
Sumber Bioetanol dan Biodiesel Masa Depan
Dari Alga Laut (Botryococcus braunii )
BEBERAPA CONTOH PRODUK INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
HASIL PERAIRAN

1. Pembuatan obat tidur dan obat penenang dari kuda


laut.
2. Pembuatan garam yang 99% murni untuk cairan
infus.
3. Tempurung kura-kuru untuk obat luka dan tetanus.
4. Hati ikan buntal untuk obat tetrodotoxin, guna
memperbaiki saraf otak yang rusak.
5. Chitosan dari kulit kepiting dan udang untuk obat
anti kolesterol.
6. Chitin dari kulit kepiting dan udang dibuat serat
untuk campuran material pembuat kaos/pakaian
yang berkualitas lebih halus, lebih dingin, serta tidak
rusak bila disetrika.
7. Kerang ditumbuk untuk obat maag.
8. Telur ayam dari ayam yang diberi pakan rumput
laut (ocean bio-eggs), lebih sehat serta lebih
bernutrisi.
9. Ular laut diambil serbuknya untuk meningkatkan
daya ingat.
10. Bakteri laut untuk campuran deterjen.
11. Vitamin Omega-3 dari ikan untuk meningkatkan
kecerdasan dan menghindari berbagai penyakit
yang berhubungan dengan cholesterol.
12. Riset tentang rumput laut untuk obat hepatitis,
obat penyakit HIV/AIDS, dan obat penyakit
diabetes.
Tempo, 30 Desember 2003
Combining OTEC
plants with
Aquaculture gives
the potential of
farming “cold
water” species in
tropical areas.

Cold deep water of


less than 5 Deg C
is found at 1000 m
depth.
5. SEKTOR PARIWISATA BAHARI
Ekosistem pesisir dan laut (seperti pantai berpasir, goa,
laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput
laut, dan terumbu karang) yang paling indah dan relatif
masih ’perawan’ (pristine, unspoiled) (Mann, 1992).
Diantara sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan
tarbaik di dunia, enam berada di tanah air yakni Raja Ampat,
Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa, dan
Pulau Weh (WTO, 2000).
Kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat ideal bagi
seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari yang meliputi: (1) sun bathing
at the beach or pool; (2) ocean or freshwater swimming; (3) beachside
and freshwater sports such as water scooter, sausage boat, water
tricycle, wind surfing, surfboarding, paddle board, parasailing,
kayacking, catamarans, etc; (4) pleasure boating; (5) ocean yachting;
(6) cruising; (7) fishing; (8) diving, snorkeling, glass boat viewing and
underwater photography; (9) marine parks; (10) canoeing;
and (11) coastal parks, wild life reserves, rain forest, gardens and trails,
fishing villages.
Kepulauan Padaido, Biak, Papua
Kepulauan Derawan,
Kalimantan Timur

Kepulauan Selayar,
Takabonerate,
Sulawesi selatan

DEDYKURNIAWANUMRAH@GMAIL.COM

Anda mungkin juga menyukai