Anda di halaman 1dari 33

Kuliah KE-5

SUMBER DAYA PERIKANAN


DALAM PEMBANGUNAN

(DR. IR. INDRA, MP)


I. PENDAHULUAN

 Tiga faktor penyebab utama keterpurukan Indonesia :


 Pilihan kebijakan dan strategi pembangunan (Road
map) yg kurang tepat
 Cara-cara pelaksanaan pembangunan yang kurang
benar (Sentralistik, Top down)
 Buruknya budaya, akhlak, dan etos kerja

 Ask not what your country can do for you, Ask


what can you do for your country (John F.
Kennedy, Presiden USA, 1961, Tewas di Dallas
Texas 1963)
PEMULIHAN KRISIS EKONOMI DAN
PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif ,
termasuk revitalisasi dan restrukturisasi industri
perbankan
2. Manajemen utang luar dan dalam negeri
3. Strukturisasi sektor riil :
 Revitalisasi berbagai sumber pertumbuhan
(kegiatan) ekonomi yang sudah ada
 Pengembangan sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi baru
 Peningkatan proses nilai tambah dan daya saing.
Lanjutan…..

Sumber pertumbuhan baru : Resource-based


industries berbasis IPTEK dan manajemen
profesional
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian, perkebunan, hortikultura, dan
peternakan
4. Kehutanan
Lanjutan…..

ALASAN UTAMA KELAUTAN DAN PERIKANAN SEBAGAI


NEW SOURCES OF ECONOMIC GRORWT/PRIME MOVER
1. Supply capacity sangat besar, sementara permintaan
terus meningkat
2. Pada umumnya output dapat diekspor ($), input berasal
dari sumberdaya lokal (Rp)
3. Membangkit industri hulu dan hilir yang besar, sehingga
menyerap tenaga kerja banyak
4. Memiliki efisiensi usaha relatif tinggi
5. Renewable resources mendukung pembangunan
berkelanjutan
6. Umumnya berlangsung di daerah
7. Industri perikanan, bioteknologi, dan pariwisata bahari
bersifat dapat diperbaharui (renewable resources)
Lanjutan…..

PROSPEK PASAR KOMODITAS PERIKANAN


DAN KELAUTAN
Terus meningkat :
a. Jumlah Penduduk dunia
b. Kesadaran manusia akan gizi
ikan/seafood bagi kesehatan, kecerdasan
dan kekuatan
c. Semakin berkembangnya industri farmasi,
kosmetika dan makanan dan minuman
yang kebanyakan bahan dasarnya dari
biota perairan
II. POTENSI PEMBANGUNAN
PESISIR DAN LAUT INDONESIA

• Jumlah pulau 13.466 yg bernama : 1.667 Berpenduduk dan


11.799 Tidak Berpenduduk (> 10.000 pulau-pulau kecil)
• Luas laut (termasuk ZEEI) sebesar 5,8 juta km2
• Panjang garis pantai sekitar 95.181 km
• Luas Total Daratan : 1,9 Juta Km2
• Luas Total Laut : 5,8 Juta Km2
• Laut Teritorial : 0,8 Juta Km2
• Laut Nusantara : 2,3 Juta Km2
• ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif : 2,7 Juta Km2
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
Jalur Perdagangan Global (45% total
barang diperdagangkan melalui laut
Indonesia) (UNCTAD, 2010)
Arus Lintas Indonesia (ARLINDO)
Jantung Segitiga Karang (Coral Triangle)

• Terumbu Karang seluas lebih dari 60.000 km2


• Mangrove seluas lebih dari 2 juta Ha
Wilayah Pengelolaan Perikanan
Potensi Lahan Perikanan Budidaya

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya Disampaikan dalam RAPIM


KKP 7 November 2011
Potensi Ekonomi Sumberdaya Hayati Laut

Perikanan Karang : Rp. 22,5 trilyun/th (US$ 2,5 milyar/th)


Budidaya Rumput Laut: 120 trilyun/th (US$ 20 milyar)
Bioteknologi Kelautan: Rp. 450 trilyun/th (US$ 50 milyar)
Potensi Ekonomi Rumput Laut

Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii)


• Luas perairan potensial PPK: 1.560.000 km2
• Luas perairan yg bisa dimanfaatkan: 1.092.000 km2
• Luas perairan potensial untuk rumput laut: 10.920
km2 = 1.092.000 Ha (1.000.000 Ha)
• Produksi :1.000.000 ha x 20 ton kering/ha/th =
20.000.000 ton/th = 20 milyar kg/th
• Pendapatan : 20 milyar kg/th x Rp. 6000 = Rp. 120
trilyun/tahun.
Potensi Ekonomi Rumput Laut

RAW SEMI REFINED REFINED +/- 500


CHIP
MATERIAL CARRAGEENAN CARRAGEENAN END
PRODUCT

Rp. 200.000/Kg
FOOD GRADE
Rp. 6.000/Kg
Rp. 30.000/Kg Rp. 50.000/Kg Rp. 180.000/Kg
INDUSTRIAL GRADE 15
POTENSI PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN
(DI KAWASAN PESISIR DAN LAUTAN)
BERDASARKAN JENIS SUMBERDAYA ALAM

A. SUMBERDAYA DAPAT PULIH (RENEWABLE RESOURCES)


- Ikan dan biota lainnya - Terumbu karang
- Hutan Mangrove - Pulau-pulau kecil
- Dll.
B. SUMBERDAYA TAK DAPAT PULIH (NON-RENEWABLE
RESOURCES)
- Minyak dan gas bumi
- Bahan tambang dan mineral lainnya.
C. ENERGI KELAUTAN
- Gelombang - Pasang surut
- OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) - Angin
D. JASA-JASA LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL SERVICES)
- Media teransportasi dan komunikasi - Pengaturan iklim
- Keindahan alam - Penyerapan Limbah
POTENSI PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN
MENURUT SEKTOR KEGIATAN

1. Perikanan Budidaya (DKP)


2. Perikanan Tangkap (DKP)
3. Industri Pengolahan Produk Perikanan (DKP)
4. Industri Bioteknologi (DKP)
5. Pariwisata Bahari dan Pantai
6. Pertambangan dan Energi
7. Perhubungan Laut
8. Industri Kapal, Bangunan Laut dan Pantai
9. Hutan Pantai (mangrove) (DKP/Dephut)
10. Pulau-pulau Kecil (DKP)
11. Benda-benda Berharga (DKP)
PERIKANAN TANGKAP DI LAUT

 Potensi Lestari (MSY) = 6,4 Juta ton/th


 JTB (Jumlah tangkapan yang diperbolehkan)
= 5,12 juta ton/th (80% MSY)
 Total tangkapan sekarang = 4 juta ton (2001)
 Peluang =  1,12-2,4 juta ton/th
Kelompok Wilayah Pengelolaan Perikanan Perairan
Sumber Daya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Indonesia

Ikan Pelagis Besar


Potensi (103 ton/tahun) 27,67 66,08 55,00 193,60 104,12 106,51 175,26 50,86 386,26 1.165,36
Produksi (103 ton/tahun) 35,27 35,16 137,82 85,10 29,10 37,46 153,43 34,55 188,28 736,17
Pemanfaatan (%) >100 53,21 >100 43,96 27,95 35,17 87,54 67,93 48,74 63,17
Ikan Pelagis Kecil
Potensi (103 ton/tahun) 147,30 621,50 340,00 605,44 132,00 379,44 384,75 468,66 526,57 3.605,66
Produksi (103 ton/tahun) 132,70 205,53 507,53 333,35 146,47 119,43 62,45 12,31 264,56 1.784,33
Pemanfaatan (%) 90,15 33,07 >100 55,06 >100 31,48 16,23 2,63 50,21 49,49
Ikan Demersal
Potensi (103 ton/tahun) 82,40 334,80 375,20 87,20 9,32 83,84 54,86 202,34 135,13 1.365,09
Produksi (103 ton/tahun) 146,23 54,69 334,92 167,38 43,20 32,14 15,31 156,80 134,83 1.085,50
Pemanfaatan (%) >100 16,34 89,26 >100 >100 38,33 27,91 77,49 99,78 79,52
Ikan Karang Konsumsi
Potensi (103 ton/tahun) 5,00 21,57 9,50 34,10 32,10 12,50 14,50 3,10 12,88 145,25
Produksi (103 ton/tahun) 21,60 7,88 48,24 24,11 6,22 4,63 2,21 22,58 19,42 156,89
Pemanfaatan (%) >100 36,53 >100 70,70 19,38 37,04 15,24 >100 >100 >100
Udang Penaeid
Potensi (103 ton/tahun) 11,40 10,00 11,40 4,80 0,00 0,90 2,50 43,10 10,70 94,80
Produksi (103 ton/tahun) 49,46 70,51 52,86 36,91 0,00 1,11 2,18 36,67 10,24 259,94
Pemanfaatan (%) >100 >100 >100 >100 0,00 >100 87,20 85,08 95,70 >100
Lobster
Potensi (103 ton/tahun) 0,40 0,40 0,50 0,70 0,40 0,30 0,40 0,10 1,60 4,80
Produksi (103 ton/tahun) 0,87 1,24 0,93 0,65 0,01 0,02 0,04 0,16 0,16 4,08
Pemanfaatan (%) >100 >100 >100 92,86 2,50 6,67 10,00 >100 10,00 85,00
Cumi-cumi
Potensi (103 ton/tahun) 1,86 2,70 5,04 3,88 0,05 7,13 0,45 3,39 3,75 28,25
Produksi (103 ton/tahun) 3,15 4,89 12,11 7,95 3,48 2,85 1,49 0,30 6,29 42,51
Pemanfaatan (%) >100 >100 >100 >100 >100 39,97 >100 8,85 >100 >100

Potensi (103 ton/tahun) 276,03 1.057,05 796,64 929,72 277,99 590,62 632,72 771,55 1.076,89 6.409,21
Produksi (103 ton/tahun) 389,28 379,90 1.094,41 655,45 228,48 197,64 237,11 263,37 623,78 4.069,42
Pemanfaatan (%) >100 35,94 >100 70,50 82,19 33,46 37,47 34,14 57,92 63,49

Catatan: 1. Selat Malaka, 2. Laut Cina Selatan, 3. Laut Jawa, 4. Selat Makassar dan Laut Flores, 5. Laut Banda,
6. Laut Seram dan Teluk Tomini, 7. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, 8. Laut Arafura, 9. Samudera Hindia
ESTIMASI JUMLAH NELAYAN OPTIMAL SETIAP
KAWASAN PESISIR DAN LAUT INDONESIA

No. Coastal/Marine Areas FO Fe

1 Selat Malaka 99.579 224.766


2 Laut Cina Selatan 361.191 144.454
3 Laut Jawa 246.872 530.360
4 Selat Makasar dan laut 244.265 383.048
Flores
5 Laut Banda 66.902 55.772
6 Laut Seram-Tomini 171.843 135.255
7 Laut Sulawesi dan 173.910 142.828
Samudra Pasifik
8 laut Arafuru 152.669 63.345
9 Samudra Hindia 444.935 375.213
1.962.166 2.055.041

IO = The optimal Income of Fisherman (Rp/Family) n


FO = The optimal number of fisherman (TPR/IO) Fo =  MSYi x Hi
Fe = The exixting number of Fisherman I=1
MSYi = Potensi Lestari SDI i
Io
Hi = Harga SDI i
IKAN PELAGIS BESAR
A. IKAN TUNA BESAR
• Ikan Madidihang (Thunnus albacares)
• Albakora (T. alalunga)
• Tuna mata besar (T. obesus)
• Tuna sirip biru selatan (T. maccoyii)

B. IKAN TUNA KECIL


• Cakalang (Katsuwonus pelamis)
• Tongkol (Euthynnus affinis)
• Tongkol kecil (Auxis thazard)
• Abu-abu (Thunnus tonggol)

C. LAIN-LAIN
• Setuhuk
• Marlin
• Bonito
• dll
PENYEBARAN IKAN PELAGIS BESAR

• Madidihang dan Mata besar berada di seluruh


Indonesia.
• Albakora di sebelah barat Sumatera, selatan Bali,
sampai dengan Nusa Tenggara.
• Tuna sirip biru di sebelah selatan Jawa sampai
perairan Samudera India bagian selatan yang
berhawa dingin
• Ikan Cakalang terdapat di sebagian besar perairan
laut Indonesia
POTENSI EKONOMI USAHA TAMBAK UDANG

 Jika 500.000 ha dapat diusahakan, dengan produktifitas rata-rata


sebesar 2 ton/ha/th
 Maka produksi udang nasional = 1.000.000 ton/th
 Nilai ekspor udang nasional = 1.000.000 ton/th x US $ 10/kg
= US $ 10. Milyar/th.
Catatan :
1. Thailand, dengan garis pantai 2.600 km, produksi udang tambak =
340.000 ton/th
2. Total produksi udang tambak Indonesia = 120.000 ton (th 2000)
BUDIDAYA LAUT (MARICULTURE)
• Garis Pantai = 81.000 km
• Banyak perairan teluk dan pulau kecil relatif tenang dan bersih
(jernih)
• Memiliki hamparan terumbu karang (85.000 km2) terluas di dunia.
• Potensi luas budidaya laut = 2.002.680 ha (20% dari total potensi
lahan perairan laut berjarak 5 km dari garis pantai)
1) Kakap = 598.120 ha
2) Kerapu = 461.600 ha
3) Tiram & kerang darah = 591.800 ha
4) Teripang = 66.660 ha
5) Tiram mutiara & abalone = 62.040 ha
6) Rumput Laut = 222.460 ha
Jumlah = 2.002.680 ha

• Dari potensi areal budidaya laut itu, potensi produksinya  46,73


juta ton/th (Puslitbangkan, 1998)
• Sampai th 2000 Realisasi Produksinya = 0.5 juta ton (sangat
rendah!!!)
POTENSI PERIKANAN AIR TAWAR

1. Perairan Umum
• Danau,
Luas : 141.820 ha
• Waduk,
Produksi : 356.020 ton/th
• Sungai dan
Nilai : US $ 1milyar
• Rawa.
2. Kolam Air Tawar
• Saluran Irigasi : 3.755.904 ha
Produksi :
• Lahan Perairan : 375.800 ha 805.700 ton/th
3. Minapadi (sawah) Nilai :
• Saluran Irigasi : 1.760.827 ha US $ 5,19 milyar
Produksi :
• Luas Lahan : 880.500 ha
233.400 ton/th

Total Nilai Ekonomi : US $ 6,19 milyar/th.


BIOTEKNOLOGI KELAUTAN

a. Ekstraksi Natural Products (Bioactive substances) dari


biota laut untuk industri makanan & minuman, farmasi,
dan kosmetika.
b. Rekayasa genetika
c. Bioremediasi pencemaran lingkungan
 Nilai ekspor rumput laut Philipina = US$ 700 juta th 1998
(Terubus, Desember 1999). Indonesia pada tahun yang sama
hanya US$ 45 juta.
 60% raw materials rumput laut untuk industri rumput laut
Philipina diimpor dari Indonesia.
 Nilai ekspor USA untuk produk-produk biotek kelautan = US$ 4
milyar th 1996 (World Bank dan Sida, 1997)
 Nilai ekspor produk bioremediasi Inggris th 1996 =  US$ 2
milyar (ODA, 1997)
Tabel Perkiraan Umum Nilai Ekonomi Potensi
Sumberdaya perikanan

Potensi Perkiraan
Komoditi
Lestari ( 1000 ton) Nilai (US$ juta)

Perikanan Tangkap di Laut 5.006 15.101


Tangkap di Perairan Umum 356 1.068
Budidaya Laut (Marineculture) 46.700 46.700
Perikanan Budidaya Tambak 1.000 10.000
Perikanan Budidaya Air Tawar 1.039 5.195
Potensi Bioteknologi Kelautan *) - 4.000
Total + Bioteknologi - 82.064
III. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
3. Perubahan lingkungan strategis
1. FAKTOR INTERNAL :
1) Sebagian besar masih merupakan nelayan
tradisional dan struktur armada perikanan
didominasi skala kecil
2) Ketimpangan pemanfaatan stok ikan antar wilayah
maupun antar spesies
3) IUU (illegal, unregulated, and unreported) fishing
practices
4) Pengembangan perikanan budidaya belum optimal
5) Wabah penyakit, pencemaran, dan tata ruang yang
sering mengakibatkan kegagalan panen usaha
perikanan budidaya
6) Penguasaan dan penerapan teknologi pasca panen
(handling & processing) masih lemah
7) Prasarana dan sarana perikanan belum memadai
1. FAKTOR INTERNAL : …………. lanjutan

8) Penguasaan pasar domestik dan internasional


masih lemah
9) Belum optimalnya pemanfaatan benda berharga
10)Belum optimal pemanfaatan pulau-pulau kecil
11)Belum berkembangnya teknologi industri
bioteknologi
12)Terjadinya praktek penambangan pasir laut ilegal
13)Kerusakan ekosistem pesisir dan laut di beberapa
kawasan
14)Data dan sistem informasi belum memadai
15)Penguasaan dan penerapan IPTEK masih lemah
16)Tingkat pendidikan nelayan, pembudidaya ikan dan
masyarakat pesisir rendah
…………. lanjutan
2. FAKTOR EKSTERNAL :
1) Kebijakan moneter, fiskal dan investasi belum
kondusif
2) Tata ruang dan pengendalian pencemaran belum
kondusif
3) Masalah keamanan dan kepastian hukum dalam
berusaha (EUFORIA OTODA, penjarahan, dll)
4) Penegakan hukum (Law Enforcement) lemah
5) Kesadaran publik tentang arti penting dan nilai
strategis sumberdaya kelautan dan perikanan
masih rendah
6) Globalisasi acap kali menciptakan “unfair trade”,
bukan fair trade
3. PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
3.1. GLOBALISASI PERDAGANGAN DUNIA
 AFTA
 WTO
3.2. OTONOMI DAERAH
 UU No. 22/1999
 DESENTRALISASI KEWENANGAN
PENGELOLAAN WILAYAH LAUT
 KONFLIK TATA RUANG

Anda mungkin juga menyukai