Anda di halaman 1dari 4

8/28/2014

PENDAHULUAN
 Evaluasilahan merupakan suatu proses menilai
BAB XV sumberdaya lahan untuk berbagai
penggunaannya.
TANAH DAN EVALUASI
 Kerangka dasar evaluasi lahan adalah
LAHAN membandingkan persyaratan yang diperlukan
OLEH: suatu penggunaan lahan tertentu (dalam hal ini
untuk penanaman padi), dengan sifat/kualitas
TIM PENGAJAR DDIT lahan yang bersangkutan.

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

 Istilah lahan menurut FAO (1976) merupakan  Karakteristik lahan merupakan sifat lahan
suatu lingkungan fisik yang meliputi iklim, yang dapat diukur atau diestimasi, yang
topografi, tanah, hidrologi, dan vegetasi yang terdiri atas:
pada batas-batas tertentu mempengaruhi  (a) karakteristik tunggal (misalnya curah
kemampuan penggunaan lahan. hujan, kedalaman tanah, lereng, dll), dan
 Keseluruhan lingkungan fisik tersebut  (b) karakteristik majemuk (misalnya
menentukan kualitas inheren dari suatu lahan permeabilitas tanah, drainase, kapasitas
tertentu untuk penggunaan tertentu. tanah menahan air, dan lain-lain).

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Evaluasi Kemampuan Lahan USDA Kemampuan Lahan pada Tingkat Kelas


 Salah satu sistem klasifikasi dalam  Dalam tingkat kelas, kemampuan lahan
mengevaluasi lahan yang banyak digunakan menunjukkan keragaman besarnya faktor
adalah sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan penghambat.
USDA (Klingebiel dan Montgomery, 1961).  Tanah dikelompokkan ke dalam kelas I sampai
 Sistem ini mengenal 3 kategori, yaitu kelas, VIII, dimana resiko kerusakan dan besarnya
subklas, dan unit. Penggolongan ke dalam faktor penghambat bertambah semakin tinggi
kelas, subklas, dan unit didasarkan kepada kelasnya.
kemampuan lahan tersebut untuk produksi  Tanah kelas I – IV merupakan lahan yang
pertanian secara umum tanpa menimbulkan sesuai untuk segala usaha pertanian,
kerusakan dalam jangka panjang.  Tanah kelas V – VIII tidak sesuai untuk
usaha pertanian dan diperlukan biaya yang
sangat tinggi untuk pengelolaannya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

1
8/28/2014

HUBUNGAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN VS INTENSITAS Kemampuan Lahan pada Tingkat Subklas
DAN MACAM PENGGUNAAN LAHAN
 Subklas adalah pembagian lebih lanjut dari
kelas berdasarkan atas jenis faktor
Intensitas dan Macam Penggunaan Meningkat
Kelas Kemampuan
Pengembalaan Pertanian
Lahan Cagar
Alam
Hutan
TB S N TB S IN SIN
penghambat yang sama.
I  Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan
II ke dalam 4 jenis, yaitu: bahaya erosi (e),
Hambatan
III
genangan air (w), penghambat terhadap
Meningkat,
Kemampuan dan
IV
perakaran tanaman (s), dan iklim (c).
Pilihan V
Penggunaan
Berkurang. VI

VII

VII
I

Keterangan : TB = Terbatas;
S = Sedang;
IN = Intensif
SIN = Sangat Intensif Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

 Jenis-jenis faktor penghambat ini ditulis di Kemampuan Lahan pada Tingkat Unit
belakang angka kelas, contohnya: IIIe, IIw,  Kemampuan lahan dalam tingkat unit
IVs, dan lain-lain. memberikan keterangan yang lebih spesifik
 Arti dari subklas dari masing-masing contoh dan detil kepada subklas. Tanah yang
menyatakan tanah kelas III disebabkan termasuk kedalam unit satuan kemampuan
faktor erosi (e), tanah kelas II disebabkan lahan mempunyai kemampuan dan memerlukan
oleh faktor air (w), dan kelas IV yang cara pengelolaan (contohnya: pemupukan) yg
disebabkan oelh terhambatnya perakaran sama untuk pertumbuhan tanaman.
tanaman (s).

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

 Lahan ini mempnyai sifat-sifat yang sama dalam


hal: (1) kemampuan memproduksi tanaman
pertanian dan rumput ternak, (2) memerlukan
tindakan konservasi dan pengelolaan yang sama,
(3) tanaman yang ditanam di lahan tersebut
dengan pengelolaan yang sama akan menghasilkan
hasil yang kurang lebih sama (produksi rata-rata
tidak akan berbeda > 25%).
 Dalam tingkat unit kemampuan lahan diberi simbol
dengan menambahkan angka-angka Arab di
belakang simbol subklas. Angka-angka ini
menunjukkan besarnya tingkat dari faktor
penghambat yang ditunjukkan dalam subklas.
Misalnya IIw-1, IIIe-3, IVs-3, dan sebagainya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

2
8/28/2014

Evaluasi Kesesuaian Lahan FAO  Dalam ordo sesuai (S) terdapat tiga kelas:
 Struktur sistem klasifikasi FAO adalah  S1 (sangat sesuai): lahan tanpa faktor
sebagai berikut: pembatas bagi kelangsungan produksi suatu
 Ordo: membagi lahan menjadi sesuai (S) dan penggunaan lahan tertentu.
tidak sesuai (N) untuk tanaman tertentu.  S2 (agak sesuai): lahan dengan faktor
Pada keadaan tertentu dapat dibuat ordo pembatas ringan yang menurunkan tingkat
sesuai bersyarat (conditionally suitable/SC). produksi, tetapi secara fisik maupun
 Kelas: menunjukkan tingkat kesesuaian lahan ekonomis masih sesuai untuk penggunaan
dalam ordo yang dilambangkan dengan angka tertentu.
 S3 (hampir sesuai): lahan dengan faktor
pembatas sedang yang mempengaruhi
tingkat produksi atau meningkatkan biaya
produksi dan secara ekonomis lahan ini
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt bersifat marginal.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

 Dalam ordo tidak sesuai (N) terdapat dua  Subklas: pembagian kelas berdasarkan jenis
kelas: faktor pembatas. Subklas disimbolkan dgn
 N1 (tidak sesuai saat ini): lahan dengan huruf kecil di belakang simbol klas.
pembatas yang berat yang belum dapat Contohnya: S2w, S2t, S2wt; dimana w =
diatasi dengan teknologi yang ada pada pembatas kelembaban tanah, dan t =
batas-batas biaya yang wajar, sehingga pembatas topografi.
membatasi kesesuaiannya pada penggunaan  Unit: pembagian sub-klas berdasarkan
tertentu. perbedaan satuan pengelolaan yang diperlukn.
 N2 (tidak sesuai selamanya): lahan dengan Unit dilambangkan dengan angka dlm kurung.
pembatas berat, sehingga tidak Contoh: S2w(1), S2w(2), dan lain-lain.
memungkinkan/menguntungkan untuk
penggunaan lahan tersebut.

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

 Di Indonesia sistem evaluasi lahan menurut


framework FAO telah dimodifikasikan oleh
Pusat Penelitian Tanah Bogor, misalnya
evaluasi lahan untuk transmigrasi dll (Tabel
15.2, 15.3, dan 15.4).

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt


Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

3
8/28/2014

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

SPT 1 SPT 1
SPT 4
Aquic Eutrudept,
Grid system halus, monmorilonitik, Grid system
Titik pengamatan isohipertermik

SPT 3 SPT 6

SPT 5

SPT 1

Typic Eutrudept,
halus, monmorilonitik, SPT 2
isohipertermik

Hasil korelasi dan atau overlay data Delineasi Satuan Peta Tanah Hasil
dasar (peta geologi / bahan induk dan Pengamatan Grid
bentuk wilayah

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt


Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Anda mungkin juga menyukai