lahan yang sesuai bagi usaha pertanian, sedangkan lahan kelas V sampai
2010).
penggunaan dan upaya konservasi yang perlu diterapkan dalam mengembangkan suatu
pengelolaan khas yang diperlukan untuk memperoleh nasabah lebih baik antara manfaat dan masukan
yang diperlukan, baik berdasarkan pengalaman maupun berdasarkan
merupakan sarana menaksir produktivitas usahatani yang dijalankan secara khas (Murray,
potensi dan penghambat dalam penggunaan secara lestari (Arsyad, 2010). Sedangkan
kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk suatu penggunaan
tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini atau setelah diadakan
perbaikan. Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan tersebut ditinjau dari sifat-sifat lingkungannyayang terdiri
atas iklim, tanah, topografi, hidrologi dan atau drainase sesuai untuk suatu usaha
besarnya faktor pembatas atau kendala (penghambat). Dalam klasifikasi ini, tanah
dengan VIII). Tanah dalam kelas I tidak memiliki pembatas utama bagi
pertumbuhan tanaman, sedangkan tanah yang termasuk dalam kelas VIII memiliki pembatas yang
sangat berat sehingga tidak memungkinkan untuk pertanian atau
produksi tanaman secara komersial. Dengan demikian, semakin tinggi kelasnya
(semakin besar angka kelas) semakin rendah kualitas lahannya (Rayes, 2007).
berdasarkan faktor pembatas yang ada dalam sistem USDA (The United States
faktor atau sifat tanah dan lahan yang berpengaruh terhadap erosi, disebut sebagai
faktor pembatas utama. Dalam sistem yang dikembangkan USDA, digunakan tiga
sifat yang menyatakan kualitas tanah, yaitu kedalaman efektif, tekstur, dan
permeabilitas tanah, serta dua sifat yang menyatakan kualitas lahan, yaitu
kemiringan dan tingkat erosi yang telah terjadi. Pada sistem yang digunakan di