Anda di halaman 1dari 2

Kemampuan lahan merupakan potensi lahan untuk memanfaatkan berbagai sitem pertanian secara

umum tanpa menjelaskan jenis tanamannya maupun tindakan pengelolaannya. Hal ini bertujuan untuk
mengkelompokkan lahan yang dapat diusahan bagi pertanian sesuai dengan kemungkinan dan
keterbatasannya agar dapat berproduksi secara berkesinambungan. Kemampuan lahan merupakan
lingkungan fisik yang meliputi iklim, permukaan, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor- faktor ini
mempengaruhi potensi dan efisiensi lahan untuk mendukung jenis penggunaan lahan sampai batas
tertentu (Dwiyanti & Jati, 2019).

Menurut Duwila, kemampuan lahan adalah perncerminan kapasitas fisik lingkungan yang tercermin
dalam topografi, tanah, hidrologi, iklim serta dinamikannya terutama erosi, banjir, dan lain-lain. Selain
itu, kapasitas lahan sesuai regulasi Menteri Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2009 tentang pedoman
penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah meliputi karakteristik tanah,
topografi, drainase, dan kondisi lingkungan lain untuk mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu
lahan (Duwila et al., 2019).

Sedangkan menurut Wirosoedarmo, kemampuan lahan merupakan mutu dari suatu lahan yang dinilai
secara menyeluruh (Wirosoedarmo et al., 2014). Berdasarkan ketiga pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa kemampuan lahan meruapakan potensi suatu lahan yang dapat dinilai secara
menyeluruh dengn melihat aspek lingkungan fisiknya seperti iklim, hidrologi, karakteristik tanah,
topografi, dainase dan kondisi lingkungan lain agar penilain tersebut dapat mendukung kegiatan dan
penggunaan suatu lahan.

Kemampuan lahan dapat dianalisis berdasarkan beberapa parameter penting yang sebelumnya harus
kita ketahui terebih dahulu, seperti ketinggian,lereng, morfologi, geologi, air tanah, air tanah dalam
( geohidrologi ), hidrologi dan klimatologi, penggunaan lahan, dan data bencana alam. Setelah kita
mengetahui parameter penting yang digunakan, maka kita dapat menganalisis kemampuan menjadi 8
jenis,SKL ( Satuan Kemampuan Lahan ), yaitu SKL Morfologi, SKL Kemudahan Dikerjakan, SKL Kestabilan
Lereng, SKL Kestabilan Pondasi, SKL Ketersediaan Air, SKL Untuk Drainase, SKL Terhadap Erosi dan SKL
Pembunagan Limbah. Analisis ini bertujuan untuk memilah bentuk bentang alam/ morfologi pada
wilayah atau Kawasan perencanaan yang mampu untuk dikembangan sesuai dengan fungsinya (Teknik &
Aspek, 2007).

Referensi

Duwila, R., Tarore, R. C., & Takumansang, E. D. (2019). Analisis Kemampuan Lahan Di Pulau Sulabesi
Kabupaten Kepulauan Sula. Spasial, 6(3), 703–713.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/26014
Dwiyanti, I. A. I., & Jati, I. ketut. (2019). Evaluasi Kemampuan Lahan Desa Sihiong, Sinar Sabungan Dan
Lumban Lobu Kabupaten Toba Samosir. Tjyybjb.Ac.Cn, 27(2), 58–66.
Teknik, P., & Aspek, A. (2007). Modul terapan. 20.
Wirosoedarmo, R., Bambang, J., Widiatmono, R., & Widyoseno, Y. (2014). Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Berdasarkan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan. Jurnal AGRITECH,
34(4), 463–472. https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9442

Anda mungkin juga menyukai