a) Inventaris :
c) Penilian Kemampuan
Penggunaan Lahan (KPL)
3) Prinsip Evaluasi kesesuaian lahan parameter yang digunakan adalah dengan diklasifikasikan
dari kelas I hingga kelas VIII. Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turut dari
kelas I sampai kelas VIII.
- Kelas I – IV : Ditetapkan atas kesesuaiannya untuk budidaya tanaman tanpa teras. Sesuai
untuk budidaya tanaman pertanian pada teras, dan mempunyai pembatas fisik yang meningkat
untuk tanaman pertanian tanpa teras.
- kelas V : Tidak sesuai untuk budidaya tanaman pertanian tanpa teras. Sesuai untuk
budidaya tanaman pertanian dengan teras, agroforestry, padang rumput atau hutan
- kelas VI : Hanya sesuai untuk budidaya tanaman pertanian dimana kedalaman tanah,
kedalaman regolit dan lereng memungkinkan tanaman pertanian atau agroforestry pola kayu-
tanaman semusim pada teras bangku
- kelas VII : Tidak sesuai untuk tanaman pertanian atau agroforestry pola kayu-tanaman
semusim. Sesuai untuk agroforestry pola kayu-rumput, padang rumput atau hutan
- kelas VIII : Memiliki faktor pembatas yang berat. Tidak sesuai untuk segala bentuk
tanaman pertanian, padang rumput atau hutan produksi. Hanya sesuai untuk kasawan perlindung
DAS (Hutan Lindung)
4) Arahan Penggunaan Lahan berupa pola Hkm (Hutan Kemasyarakatan) bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumberdaya hutan secara
optimal, adil, dan berkelanjutan