Program Studi Pasca Sarjana Geomatika, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh November,
Sukolilo, Surabaya, 60111. Indonesia
e-mail: dwapra@ymail.com
ABSTRAK
Kata kunci: Kemampuan lahan; Penggunaan lahan; DAS; Kuasa Pertambangan (KP).
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu kemampuan lahan perlu diketahui karena dapat menjadi acuan dalam suatu
pembangunan wilayah tertentu, agar keseimbangan dan kelestarian lingkungan tetap
terjaga dan mencegah degradasi lahan. Penilaian kemampuan lahan bermaksud
menetapkan perbaikan pengelolaan termasuk pemilihan bentuk penggunaan dan upaya
konservasi yang perlu diterapkan dalam mengembangkan suatu program konservasi
jangka panjang. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan
ISBN : 978-602-97491-7-5
1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
ISBN : 978-602-97491-7-5
2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
2. METODE
2.1. Tahap Persiapan
a. Studi Pustaka
Penulis mempelajari literatur-literatur/referensi yang berhubungan dengan topik
penelitian yang akan dilakukan sebagai dasar teori dalam penyusunan skripsi ini agar
tidak menyimpang dari pembahasan.
b. Menyiapkan Alat dan Bahan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
selama kegiatan penelitian dan mencari data penunjang penelitian (data pertambangan,
data erosi, dll).
2.2. Tahap Pengolahan Data
a. Pemindaian (scanning) Peta
Kegiatan ini melakukan pemindaian peta cetakan menggunakan perangkat keras
scanner agar dapat diolah menggunakan perangkat lunak, namun apabila memiliki peta
digital maka tidak perlu melakukan pemindaian peta.
ISBN : 978-602-97491-7-5
3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
b. Koreksi Geometrik
Koreksi Geometrik perlu dilakukan pada peta-peta input agar posisi peta sesuai
dengan letak geografis di permukaan bumi yang sebenarnya. Koreksi Geometrik
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.3 dengan berpedoman pada
peta yang sudah benar ketepatan geometriknya.
c. Pembuatan Peta Tematik
Berdasarkan kebutuhan analisis kemampuan lahan DAS Karang Mumus. Oleh
karena peta erosi merupakan hasil analisa Afif (2010), maka peta tematik yang perlu
dibuat adalah peta lereng, jenis tanah, drainase, dan peta ancaman banjir dengan
menggunakan program ArcGis 9.3.
d. Pengolahan Peta Kemampuan Lahan
Kemampuan Lahan adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat-sifat tanah
(sifat fisik dan kimia), topografi, drainase, dan kondisi lingkungan lain. Berdasarkan
karakteristik Lahan tersebut, dapat dilakukan klasifikasi kemampuan Lahan (Anonim,
2009).
Metode yang yang digunakan dalam pengamatan kemampuan lahan adalah metode
Matching (mencocokkan), pada setiap satuan lahan dapat dideskripsikan sifat-sifatnya
yang berkaitan faktor-faktor penghambat maupun potensi yang dikembangkan.
e. Pengolahan Penggunaan Lahan
Proses analisis penggunaan lahan dengan bahan citra Ikonos dilakukan dengan
langkah pertama adalah melakukan proses koreksi geometrik dengan peta administrasi
hingga nilai RMSe ≤ 1 pixel, kemudian melakukan proses croping area penelitian,
proses selanjutnya adalah melakukan proses digitasi penggunaan lahan sesuai dasar
intrepetasi citra hingga dihasilkan wilayah pemukiman, perdagangan, kawasan hutan,
pertambangan dan kawasan perkebunan.
f. Pengolahan Kesesuaian Penggunaan Lahan dengan Dasar Kemampuan Lahan
Proses analisis kesesuaian lahan berdasarkan penggunaan lahan dan kemampuan
yang ada pada wilayah Daerah Aliran Sungai Karang Mumus. Dimana data vektor
penggunaan lahan akan di overlay-kan dengan data vektor kemampuan lahan pada
wilayah Daerah Aliran Sungai Karang Mumus. Hasil yang diperoleh dari overlay
tersebut, merupakan pembentukan suatu areal dengan 3 (tiga) keterangan yaitu sesuai,
tidak sesuai dan sesuai dengan persyaratan tertentu.
ISBN : 978-602-97491-7-5
4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
ISBN : 978-602-97491-7-5
5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
ISBN : 978-602-97491-7-5
6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
daerah yang sesuai dengan kemampuan lahan yang ada memiliki luas yaitu 5.321,99 Ha
dan untuk wilayah sesuai bersyarat memiliki luasan 528,48 Ha.
3.5. Kecamatan Samarinda Ulu
Kawasan Kecamatan Samarinda Ulu yang termasuk dalam wilayah Daerah Aliran
Sungai (DAS) Karang Mumus memiliki luas 2.571,46 Ha, wilayah tersebut memiliki
daerah pemukiman penduduk yang tidak teratur pada bagian selatan dengan luas
1.120,55 Ha, sedangkan untuk pemukiman teratur berada pada bagian tengah wilayah
tersebut dengan luasan 84,13 Ha. Penggunaan lahan untuk wilayah perdagangan dan
jasa memiliki total luas sebesar 150,73 Ha yang tersebar dibagian selatan wilayah
tersebutn perdagangan dan jasa tersebut seperti Pasar Pagi, Mall Mesra, pusat-pusat
elektronik, dll. Pertanian lahankering pada wilayah ini,terdapat pada bagian tengah
wilayah dengan luas 7,01 Ha, sedangkan penggunaan lahan berupa Kuasa
Pertambangan (KP) batu bara memiliki luasan yang cukup luas, dimana kawasan
tersebut memiliki luas 748,97 Ha.
Pada wilayah Kecamatan Samarinda Ulu yang termasuk dalam wilayah Daerah
Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus terdapat penggunaan lahan yang sesuai dengan
kemampuan lahan dengan luas 502,61 Ha, penggunaan lahan yang sesuai tersebut
berupa hutan alam maupun hutan kota, selain itu terdapat danau pada areal tersebut.
Kesesuaian penggunaan lahan yang tidak sesuai memiliki luas 843,18 Ha, dimana
penggunaan lahannya berupa Kuasa Pertambangan (KP) batu bara, tanah kosong pada
kelas kemampuan III, IV, V dan VI, selain itu terdapat pemukiman tidak teratur pada
kelas kemampuan VI yang seharusnya areal ini digunakan sebagai wilayah konservasi
guna menjaga keseimbangan siklus air maupun mengurangi tingkat bahaya erosi tanah.
Wilayah tersebut mayoritas memiliki areal yang sesuai bersyarat sebesar 1.225,67 Ha
dengan penggunaan lahan berupa pemukiman tidak teratur, pemukiman teratur,
perdagangan dan jasa serta wilayah industri.
3.6. Kecamatan Samarinda Ilir
Kecamatan Ilir memiliki wilayah yang termasuk dalam kawasan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Karang Mumus dengan luas sebesar 450,13 Ha, terdapat beberapa
penggunaan lahan pada wilayah ini yaitu pemukiman tidak teratur seluas 125,35 Ha
yang tersebar dibagian barat wilayah tersebut, selain itu terdapat penggunaan lahan
sebagai areal perdagangan dan jasa dengan luas 2,2 Ha. Wilayah tersebut memiliki
penggunaan lahan berupa hutan kota dengan luas 0,21 Ha dibagian selatan \, sedangkan
mayoritas wilayah ini memiliki penggunaan lahan sebagai Kuasa Pertambangan (KP)
batu bara dengan luas sebesar 225,73 Ha, KP tersebut dikelola oleh 2 perusahaan yaitu
PT. Insani Bara Perkasa dengan luas KP sebesar 12,97 Ha dan CV. Limbuh dengan luas
212,76 Ha.
Mayoritas penggunaan lahan pada wilayah ini tidak sesuai dengan kemampuan
lahan yang ada, hal tersebut terjadi karena terdapat Kuasa Pertambangan (KP) batu bara
yang cukup luas mencapai 253,02 Ha atau lebih 50% dari luas wilayah Kecamatan
Samarinda Ilir yang termasuk dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang
Mumus, selain itu terdapat tanah kosong pada kelas kemampuan lahan IV, V, dan VI,
dimana kelas kemampuan lahan tersebut seharusnya digunakan sebagai areal konservasi
tanaman, air maupun suatu hewan tertentu untuk menjaga keseimbangan alam dalam
suatu ekositem. Daerah yang sesuai dengan kemampuan lahan pada areal ini seluas
114,42 Ha berada pada tengah wilayah tersebut, penggunaan lahan yang sesuai
dimaksud berupa hutan kota dengan luas 0,21 Ha pada kelas kemampuan lahan III,
selain itu pemukiman tidak teratur pada kelas kemampuan lahan III dengan luas
ISBN : 978-602-97491-7-5
7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
5. DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R., 2012. Analisis Tata Ruang Pembangunan. Penerbit Graha ilmu.
Yogyakarta.
Anonim. 1999. Kunci Taksonomi Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Republik
Indonesia. Bogor.
Anonim. 2001. Rehabilitas Hutan dan DAS. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.
Anonim. 2009. Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Wilayah dalam
Penataan Ruang. Asisten Deputi Urusan Pengawasan dan Evaluasi Lingkungan.
Deputi Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Jakarta.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Penerbit Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan
Pelaksana Pertanian di Indonesia. Penerbit Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Kertonegoro, B.D. dan Siradz, S. 2006. Kamus Istilah Ilmu Tanah. Penerbit Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Jakarta.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan
Tataguna Lahan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Munsell, 1975. Soil Color Charts. Macbeth a Division of Kollmorgen Corporation.
Baltimore, Maryland.
ISBN : 978-602-97491-7-5
8