Abstract
Natural disasters will bring harm to human life, and one of the efforts to minimize that is with disaster
mitigation. Determination of landslide hazard zones in settlement areas is part of mitigation efforts in
the sustainable use of land resources. The purpose of this study is to map the landslide hazard zone in
the settlement area in Tanah Datar District. For the determination of landslide hazard zone, an
overlay method is used by scoring technique using geographic information system (GIS). The analysis
shows that Tanah Datar District has 35,6 percent of high landslide hazard areas, and about 38
percent of settlement areas are in high landslide hazard zones.
tanah longsor baik dari frekuansi maupuan Berdasarkan latar belakang diatas tujuan
luasan yang terkena dampak pada periode penelitian ini untuk menentukan kawasan
2000-2017. Salah satu bentuk mitigasi yang rawan longsor di Kabupaten Tanah Datar.
dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak Selain itu, penelitian ini juga akan menentukan
risiko banjir dengan cara menentukan zona tingkat kerawanan permukiman dan pola ruang
rawan longsor di Kabupaten Tanah Datar. dalam RTRW Kabupaten Tanah Datar.
KabupatenTanah Datar berdasarkan
karakteristik fisik memiliki wilayah yang 2. METODE PENELITIAN
sangat rawan untuk terjadi bencana tanah 2.1. Lokasi dan waktu penelitian
longsor, antara lain: a) secara morfologi Penelitian ini dilaksanakan pada
kawasan tersebut sekitar 55 persen merupakan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera
kawasan relatif datar (<27%); b) sekitar 70% Barat. Secara geografis lokasi penelitian
kawasan Kabupaten Limapuluh Kota kawasan terletak pada bujur 100018’BT – 100050’BT
hutan primer beralih fungsi menjadi kawasan dan lintang 0018’LS-0040’LS. Penelitian ini
hutan sekunder; c) peningkatan intensitas dilakukan dalam waktu enam bulan, yakni
curah hujan pada kawasan uppar DAS; dan d) pada bulan Juni – Oktober 2017.
semakin berkembangnya kawasan terbangun.
2.2. Jenis dan sumber data Penelitian dan catatan resmi yang berasal dari berbagai
Jenis data yang digunakan dalam instansi terkait. Tabel 1disajikan matrik jenis
penelitian ini dikategorikan atas dua jenis, dan sumber data.
yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer dihasilkan dari pengukuran dan 2.3. Teknik analisis data pelitian
pengumpulan dari lapangan, sedakan data
sekunder diperoleh dari dokumen, informasi,
272
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
Dimana
LF : Geomorfologi Dimana :
TRL : Tingkat rawan longsor
P : Curah hujan
ST : Jenis tanah
G : Geologi
LU : Penggunaan lahan
S : Lereng
273
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
Tegalan 3
Sumber : MAFF-Japan (Zain 2002) dan Hermon 2017
Gbr 2. Peta lereng (a) dan peta curah hujan (b) Kab. Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar berdasarkan geologi Kabupaten Tanah Tanah. Selain itu,
geologi sebagian besar terbentuk oleh batuan patahan Semangko membentuk perubahan dan
gunung api. Gunung Merapi pada bagian barat perombakan wilayah tersebut. Secara
memiliki peran penting dalam pembentukan geomorfologi proses denudasional sebagian
274
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
Gbr 3. Peta geologi (a) dan peta geomorfologi (b) Kab. Tanah Datar
Gbr 4. Peta jenis tanah (a) dan peta penggunaan lahan (b) Kab. Tanah Datar
Gambar 4 disajikan peta jenis tanah hutan. Namun peningkatan jumlah manusia
dan penggunaan lahan Kabupaten Tanah akan mendesak perluasan kawasan terbangun.
Datar. Berdasarkan jenis tanah sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan bahwa di
merupakan tanah andosol, dimana tanah Kabupaten Tanah Datar terdapat sekitar 35,6
andosor adalah tanah muda. Selain itu, jenis persen wilayah dengan tingkat kerawanan
tanah andosol memiliki karakteristik yang longsor tinggi, sebesar 54,4 persen tingkat
dodominasi oleh kandungan liat dan pasir kerawanan sedang, dan sisanya sekitar 10
vulkanik, sehingga sangat mudah terjadi persen merupakan zona rawan rendah. Hal ini
longsoran. Selanjutnya, berdasarkan dapat berarti bahwa Kabupaten Tanah Datar
penggunaan lahan Kabupaten Tanah Datar sebegian besar merupakan wilayah rawan
masih didominasi oleh penggunaan kawasan bencana longsor. Zonasi kawasan rawan
275
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
276
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
278
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau