BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai pembuka dari penulisan tugas akhir, bab ini berisi tentang hal-hal
yang berkaitan langsung dengan penelitian ini meliputi: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup studi, manfaat penelitian, metodologi
yang digunakan, kerangka pemikiran dalam studi ini serta sistematika
pembahasan. Masing-masing bagian tersebut akan diuraikan berikut ini.
ruang dan lingkungan di sekitar situ. Selain itu pemerintah daerah juga
menyediakan fasilitas-fasilitas sosial dan ekonomi sebagai penunjang
kepariwisataan khususnya jalan. Hal lain yang dilakukan pemerintah daerah
adalah mempromosikan Situ Bagendit lengkap dengan jadual kegiatan yang
diselenggarakan, seperti pesta rakyat dan festival-festival (Bappeda Kab. Garut,
2001).
Untuk mengembangkan obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit, baik
pemerintah daerah maupun pihak pengelola harus melihat pengunjung yang
merupakan salah satu komponen pariwisata yang utama. Bagaimanapun
menariknya suatu daya tarik wisata, tanpa adanya pengunjung pariwisata sulit
berkembang. Sehingga untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke suatu
lokasi wisata perlu disediakan berbagai kemudahan dan pelayanan yang memadai
baik dari aspek daya tarik wisata, fasilitas wisata dan aksesibilitas yang memadai
serta promosi dan informasi yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.
Selain itu juga perlu dilakukan kajian ketidak seimbangan terhadap komponen
pengembangan pariwisata yang dilihat melalui kajian persepsi dan preferensi.
Berdasarkan hal-hat tersebut di atas, maka dilakukanlah penelitian dengan
judul Identifikasi Persepsi dan Preferensi Pengunjung tentang Obyek dan
Daya Tarik Wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar persepsi dan preferensi
pengunjung dalam memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit,
sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat dijadikan acuan pengembangan obyek
wisata Situ Bagendit kedepan yang sesuai dengan harapan pengunjung agar dapat
memberikan kepuasan dalam berwisata.
1.3.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan preferensi pengunjung tentang
obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut. Hasil tersebut dapat
dijadikan acuan dalam upaya peningkatan obyek wisata Situ Bagendit.
1.3.2 Sasaran
Berdsarkan tujuan penelitian di atas, maka sasaran yang hendak dicapai
adalah:
1. Identifikasi persepsi dan prerefensi pengunjung tentang obyek dan
daya tarik wisata Situ Bagendit.
2. Menganalisis kesenjangan (Gap) antara persepsi dan preferensi
pengunjung tentang obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit.
Tabel I.2
Variabel Penelitian
2. Survei Primer
Cara pengambilan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner
kepada responden dalam hal ini adalah pengunjung, serta melakukan
observasi langsung ke lapangan. Observasi lapangan dilakukan untuk
melihat kondisi eksisting obyek wisata Situ Bagendit Kab. Garut yang
dijadikan sebagai obyek studi penelitian. Penyebaran kuesioner kepada
pengujung dilakukan untuk mengetahui penilaian pengunjung terhadap
obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit yang meliputi daya tarik,
fasilitas, aksesibilitas serta promosi dan informasi dengan sampel 97
responden.
Selengkapnya mengenai kebutuhan data pada survei sekunder dan
primer disajikan pada tabel I.3 berikut.
Tabel I.3
Kebutuhan Data Pada Survei Sekunder dan Primer
Survey
Data Sumber
Sekunder Primer
Kondisi umum obyek wisata Situ Artikel, data kepariwisataan
Bagendit √ √ Kab. Garut, serta observasi
langsung di lapangan
Jumlah dan jenis wisata di Kab. Garut Statistik kebudayaan dan
√ √
pariwisata, 2006-2008
Jumlah kunjungan ke obyek wisata Situ Statistik kebudayaan dan
√
Bagendit 2006-2008 pariwisata, 2006-2008
Karakteristik pengunjung yang ada di
√ Kuesioner
obyek wisata Situ Bagendit
Pola kunjungan yang dilakukan
√ Kuesioner
penngunjung ke obyek wisata
Persepsi pengunjung tentang obyek
√ Kuesioner
wisata Situ Bagendit
Preferensi pengunjung tentang obyek
√ Kuesioner
wisata Situ Baggendit
Sumber: Hasil olahan
populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel. Hal
tersebut menunjukkan bahwa semua anggota populasi menjadi anggota dari
kerangka sampel (Sugiarto, 2003).
Dalam menentukan ukuran jumlah sampel dilakukan dengan mengacu pada
pendapat Slovin (Umar, 2005) sesuai dengan rumus:
n= N
1 + N (e) 2
n = 3.466
1 + (3.466 x 0,01)
= 97,19 sampel ≈ 97 Orang.
Performance Analysis terdiri dari dua komponen yaitu, analisis kuadran dan
analisis kesenjangan (gap). Dengan analisis kuadran dapat diketahui respon
pengunjung terhadap atribut yang diplotkan berdasarkan tingkat persepsi dan
preferensi dari atribut-atribut tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan (gap)
digunakan untuk melihat kesenjangan antara kinerja atribut dengan harapan
pengunjung terhadap atribut tersebut.
penilaian persepsi dan preferensi pengunjung terhadap atribut-atribut
tersebut menggunakan skala 5 tingkat (Likert). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel I.4
Bobot Persepsi dan Preferensi setiap atribut
Xi = ∑ Xi
n
Yi = ∑Yi
n
Dengan:
Xi = Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut ke-i
Yi = Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan atribut ke-i
n = Jumlah reponden
Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata tingkat persepsi dan
preferensi untuk keseluruhan atribut dengan rumus:
11
Xi = ∑ Xi
n
Yi = ∑Yi
n
Dimana:
Xi = Nilai rata-rata kinerja/persepsi atribut
Yi = Nilai rata-rata kepentingan/preferensi atribut
n = Jumlah atribut
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi
menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada gambar berikut ini:
X Persepsi
Gambar 1.2
Diagram Kartesius
12
Keterangan:
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting
oleh responden tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai
seperti yang di harapkan (kenyataan yang diperoleh masih sangat rendah).
Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan dengan
cara pengelola obyek wisata Situ Bagendit tetap berkonsentrasi pada
kuadran ini.
2. Kuadran II (Pertahankan)
Merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting
oleh responden dan faktor-faktor yang dianggap oleh responden sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Atribut-atribut yang termasuk dalam
kuadran ini harus tetap dipertahankan, karena variabel ini yang menjadikan
atribut tersebut memiliki keunggulan di mata responden.
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dinggap kurang
penting oleh responden dan pada kenyataannya biasa saja atau tidak terlalu
istimewa. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat
dipertimbangkan untuk dihilangkan karena pengaruhnya terhadap manfaat
yang dirasakan oleh responden amat kecil.
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang
penting oleh responden, tetapi pada kenyataanya diterima atau dirasakan
terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini
dapat dipertimbangkan untuk dikurangi, sehingga pegelola obyek wisata
Situ Bagendit dapat menghemat biaya.
Analisis kesenjangan/gap menunjukan selisih nilai bobot antara persepsi
dan referensi dari masing-masing atribut berdasarkan penilaian responden,
sedangkan analisis kuadran lebih memperlihatkan penilaian responden secara
keseluruhan yaitu empat aspek yang menjadi fokus penelitian dalam satu wilayah.
13
B. Analisis Deskriptif
Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Garut ini merupakan penelitian
dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode deskriptif dilakukan
untuk meneliti sekelompok manusia, suatu obyek, atau suatu kondisi pada masa
sekarang. Analisis ini digunakan untuk memberikan deskripsi, gambaran,
mengenai fakta-fakta atas fenomena yang sedang diamati dalam suatu studi.
Dalam studi ini hal-hal yang dideskriptifkan yaitu kondisi eksisting obyek
dan daya tarik wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut, teori mengenai persepsi dan
preferensi pengunjung, serta karakteristik pengunjung obyek wisata Situ Bagendit.
Kajian mengenai kondisi eksisting obyek dan daya tarik wisata Situ Bagendit,
persepsi dan preferensi pengunjung tentang obyek dan daya tarik wisata Situ
Bagendit Kabupaten Garut dideskripsikan berdasarkan data statistik
kepariwisataan, wawancara dengan pengelola dan pengunjung, serta pengamatan
langsung di lapangan.
14
Persepsi Preferensi
Gambar 1.3
Kerangka Pemikiran
15
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup studi, metodologi yang
digunakan, kerangka pemikiran dalam studi ini serta sistematika
pembahasan
BAB V : KESIMPULAN
Bab ini merupakan akhir dari keseluruhan pembahasan yang telah
dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini berisi tentang
kesimpulan, rekomendasi, kelemahan studi dan usulan studi lanjutan.