Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Komputer Statistika

Program Studi S1 Pariwisata


Fakultas Ekonomi Universitas Garut

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TERHADAP ATRAKSI


WISATA DI OBJEK WISATA KETEP PASS
Rofa Rohmatul Aliyah1; Nisrina Nurjihan2; Wufron Wufron3

Universitas Garut
24024119007@fekon.uniga.ac.id1
24024118006@fekon.uniga.ac.id2
wufron@uniga.ac.id3

Abstrak

Daya tarik produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan


pedagang/penjual untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Di objek
wisata Ketep Pass ini dengan potensi alam yang mumpuni dan beberapa atraksi
yang dapat wisatawan lakukan, Ketep Pass menjadi sangat menarik untuk
dikunjungi. Keindahan alam yang asri dan masih terjaga kelestariannya, Ketep Pass
menjadi semakin menarik bagi wisatawan yang menlihatnya. Melalui penelitian ini
untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas di objek wisata Ketep Pass dengan
menggunakan aplikasi SPSS untuk mengolah data yang telah didapatkan.
Berdasarkan pembahasan pada penelitian atraksi wisata Ketep Pass, bahwa uji
validitas dan reliabilitas seluruh item pertanyaan dinyatakan reliable karena nilai
alpha cronbach’s (0,916) yang didapat lebih besar dari R table (0,468). Namun,
nilai dari uji validitas yang dilakukan data yang diperoleh tidak semua valid. Pada
uji validitas yang dilakukan 2 diantara 10 item pertanyaan menunjukkan hasil tidak
valid dengan nilai yang kurang dari R table (0,468) yaitu Q5 (0,187) dan Q10
(0,373).

Kata kunci: Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Atraksi Wisata dan Ketep Pass.

1. Pendahuluan

Ketep Pass adalah objek wisata alam di puncak bukit sawangan yang terletak di
pertengahan antara gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Secara administratif, tempat wisata
alam yang mengkhususkan pada kegunungapian ini berada di Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. Bukit Ketep Pass memiliki ketinggian sekitar 1.200 meter dpl dan luas area sekitar
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

8.000 meter persegi. Selain itu, terdapat banyak kegiatan kesenian dan kebudayaan di sekitar
Gunung Merapi ini, yang menyatu dalam kehidupan masyarakat. Ini sangat menarik untuk
dikunjungi karena di wilayah ini antara ritus desa dan kesenian, kegiatan muda-mudi, dan
kesuburan alam masih tetap dijaga oleh masyarakatnya. Obyek Wisata Ketep merupakan Obyek
Wisata alam yang dikembangkan dengan ciri khas wisata kegunungapian, sehingga sangat
menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Dengan keunikan yang dimiliki oleh Ketep Pass
ini dan potensi yang dimiliki menjadikan Ketep Pass sebagai salah satu wisata pilihan
wisatawan lokal setempat dan wisatawan dari berbagai daerah lainnya. Atraksi yang dimiliki
oleh objek wisata Ketep Pass ini pun beragam yaitu menikmati pemandangan gunung,
menikmati keindahan alam di gardu pandang, menikmati kuliner sambil melihat pemandangan
dan mengunjungi museum vulkanologi.

2. Kajian Teori

Daya tarik produk (Fandy Tjiptono, 1997) merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan pedagang/penjual untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Mason (1999),
menekankan pada karakteristik pada munculnya kategori produk yang akan mengakibatkan
evaluasi pelanggan potensial pada kategori. Jika karakteristik menjadi lebih menarik untuk
semua pelanggan, daya tarik pada kategori produk semakin bertambah untuk mereka,
meningkatkan kemungkinan bilamana pelanggan akan mengadopsi pembaharuan dan
melakukan pembelian.
Daya tarik produk dibentuk oleh delapan pernyataan seperti harga produk, kelebihan produk,
reputasi perusahaan, ketersediaan produk pendukung, aksesori dan jasa, baik buruknya review
mengenai produk, kompleksitas produk, keuntungan relative dan level standarisasi (Tjiptono,
1997). Jadi dapat dikatakan bahwa mutu produk menentukan keadaan dan keberadaan suatu
produk. Apabila mutu dari suatu produk itu jelek maka daya tarik suatu produk tersebut akan
rendah, hal ini dikarenakan daya tarik merupakan sesuatu yang amat penting bagi produk. Salah
satu contoh produk pemasaran adalah produk wisata merupakan sebuah paket yang tidak hanya
tentang keindahan atau eksotisme suatu tempat wisata, tapi dalam arti yang lebih luas. produk
wisata mencakup daya tarik, fasilitas dalam saat berwisata, dan juga akses menuju tempat
wisata tersebut (Ali, 2012). Daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu A. Yoeti (1985).

www.jurnal.uniga.ac.id 2
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

Menurut Basiya dan Rozak (2012), daya tarik tempat tujuan wisata merupakan motivasi
utama bagi pengunjung untuk melakukan kunjungan wisata. Menurutnya destinasi wisata
dikelompokkan menjadi empat daya tarik, yaitu :
a. Daya tarik wisata alam (natural attraction) yang meliputi pemandangan alam daratan,
pemandangan alam lautan, pantai, iklim atau cuaca.
b. Daya tarik wisata berupa arsitektur bangunan (building attraction) yang meliputi
bangunan dan arsitektur bersejarah, bangunan dan arsitektur modern, arkeologi.
c. Daya tarik wisata yang dikelola khusus (managed visitor attractions), yang meliputi
tempat peninggalan kawasan industi seperti yang ada di Inggris, Theme Park di
Amerika dan Darling Harbour di Australia.
d. Daya tarik wisata budaya (cultural attraction) yang meliputi teater, musium, tempat
bersejaah, adat-istiadat, tempat-tempat religius, peristiwa-peristiwa khusus seperti
festival dan drama bersejarah (pageants), dan heritage seperti warisan peninggalan
budaya.

Menurut Middleton (1995) daya tarik wisata sosial seperti gaya hidup penduduk di tempat
tujuan wisata. Bahwa total produk pariwisata adalah suatu paket atau kemasan yang meliputi
komponen barang berwujud dan tidak berwujud, yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan di
tempat tujuan wisata dan paket tersebut dipersepsikan oleh pengunjung sebagai suatu
pengalaman yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Elemen-elemen daya tarik tempat tujuan
wisata merupakan pilihan pengunjung dan yang mendorong bagi pengunjung untuk melakukan
kunjungan wisata. Daya tarik tempat tujuan wisata ini terdiri dari :

a. Daya tarik wisata alam yang meliputi pemandangan alam daratan, pemandangan alam
lautan, pantai, iklim, dan ciri kas geografis lainnya dari tempat tujuan wisata.
b. Daya tarik wisata berupa bangunan-bangunan yang meliputi bangunan-bangunan
dengan arsitektur modern, arsitektur bersejarah, monumen, promenades, taman dan
kebun, convention center, arkeologi, manage visitor attractions generally, lapangan
golf, took-toko khusus, dan themed retailareas.
c. Daya tarik wisata budaya yang meliputi history and folklore, religion and art, teater,
musik, tari-tarian (dance) dan entertainment lainnya, museum, an peristiwa-peristiwa
khusus seperti festival dan drama bersejarah (pageants).
d. Daya tarik wisata sosial seperti gaya hidup, bahasa penduduk di tempat tujuan wisata,
serta kegiatan sehari-hari.

Produk jasa dikatakan berkualitas atau tidak berkualitas tergantung pada persepsi individu
(konsumen) dalam menginterpretasikan jasa yang dibeli atau dikonsumsi. Hasil interpretasi

www.jurnal.uniga.ac.id 3
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

masing-masing individu (konsumen) bisa berbeda-beda walaupun jenis jasa yang dijual sama.
Konsumen akan mempersepsikan produk sebagai produk berkualitas tergantung pada sikap
individu konsumen, harapan dan pengalaman, serta manfaat yang diperoleh dari pembelian
(Swarbrooke dan Horner, 1999). Menurut Koskela (2002) kualitas adalah persepsi pelanggan
terhadap evaluasi atribut produk, kinerja atribut, dan upaya meningkatkan fasilitas-fasilitas yang
digunakan untuk mencapai pelanggan yang baik pada berbagai situasi. Sedangkan persepsi
didefinisikan sebagai proses di mana individu memilih, mengorganisir dan menginterpretasikan
stimuli (rangsangan) di dalam gambaran tentang dunia yang masuk akal dan berarti (Schiffman
dan Kanuk, 2000). Keputusan konsumen didasarkan pada persepsi bukan pada kualitas secara
realitas. Suatu produk tidak hanya memiliki mutu bila produk tersebut hanya menahan produk
bebasnya saja, namun mutu dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti daya tarik (attractiveness),
daya tahan (maintainability) dan mudah dalam penggunaan (ease of use) dan pada khususnya
suatu produk harus memuaskan keinginan dari konsumen Kotler (2000) yaitu dapat memenuhi
segala ekspektasi konsumen terhadap sebuah produk.

Basiya dan Rozak (2012) menyatakan bahwa daya tarik tempat wisata merupakan motivasi
utama bagi pengunjung untuk melakukan kunjungan wisata. Lebih lanjut Witt, Stephen F. and
Luiz Mountinho (1994) mengelompokkan destinasi wisata menjadi 5 daya tarik, yaitu :

a. Daya tarik wisata alam (natural attraction) yang meliputi pemandangan alam daratan,
pemandangan alam lautan, pantai, iklim atau cuaca.
b. Daya tarik wisata berupa arsitektur bangunan (building attraction) yang meliputi
bangunan dan arsitektur bersejarah, bangunan dan arsitektur modern, arkeologi.
c. Daya tarik wisata yang dikelola khusus (managed visitor attractions), yang meliputi
tempat peninggalan kawasan industi seperti yang ada di Inggris, Theme Park di
Amerika, Darling Harbour di Australia.
d. Daya tarik wisata budaya (cultural attraction) yang meliputi theater, museum, tempat
bersejaah, adat-istiadat, tempat-tempat religius, peristiwa-peristiwa khusus seperti
festival dan drama bersejarah (pageants), dan heritage seperti warisan peninggalan
budaya.
e. Daya tarik wisata sosial seperti gaya hidup penduduk di tempat tujuan wisata.

Menurut Middleton (1995) bahwa total produk pariwisata adalah suatu paket atau kemasan
yang meliputi komponen barang berwujud dan tidak berwujud, yang digunakan untuk kegiatan-
kegiatan di tempat tujuan wisata dan paket tersebut dipersepsikan oleh pengunjung sebagai
suatu pengalaman yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Elemen-elemen daya tarik tempat

www.jurnal.uniga.ac.id 4
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

tujuan wisata merupakan pilihan pengunjung dan yang mendorong bagi pengunjung untuk
melakukan kunjungan wisata.
Kemudian Sugiono (2004) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga
tercapainya kawasan wisata sangat tergantung pada atraksi (attraction), seperti tingkat
keunikan, nilai objek wisata, ketersedian lahan, dan kondisi fisik objek wisata mudah dicapai
(accessibility) seperti jarak dari jalan raya, kondisi jalan dan kendaraan menuju objek wisata.
Fasilitas (amenities) seperti fasilitas umum (warung makan, MCK), dan fasilitas pendukung
(tempat ibadah, listrik, dan tempat parkir).
Di objek wisata Ketep Pass ini dengan potensi alam yang mumpuni dan beberapa atraksi
yang dapat wisatawan lakukan, Ketep Pass menjadi sangat menarik untuk dikunjungi.
Keindahan alam yang asri dan masih terjaga kelestariannya, Ketep Pass menjadi semakin
menarik bagi wisatawan yang menlihatnya. Melalui penelitian ini untuk menguji tingkat
validitas dan reliabilitas di objek wisata Ketep Pass dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk
mengolah data yang telah didapatkan.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian dala jurnal ini menggunkan metode penelitian lapangan dimana
metode ini menggunakan metode kuesioner yaitu menyebarkan daftar penyataan kepada
wisatawan yang datang dan pernah datang ke destinasi Ketep Pass. Didalam penelitian,
peneliti melakukan Teknik yaitu pengumpulan data menggunakan kuesioner yang di
sebarkan dan di isi oleh wisatawan yang datang ke destinasi wisata Ketep Pass. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2016:90). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan
yang sedang berkunjung ke destinasi wisata Ketep Pass. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dan menggunakan teknik
sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/insedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data. Adapun kriteria
responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini agar dipandang cocok sebagai sumber data
adalah sebagai berikut:
1. Bersedia mengisi kuesioner yang diberikan
2. Minimal berusia 15 tahun

www.jurnal.uniga.ac.id 5
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

Sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang akan diteliti. Sampel tersebut
sebagai perwakilan harus mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
Dalam penelitian ini penulis menjadikan seluruh wisatawan Ketep Pass yang berjumlah 20
Orang sebagai sampel. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Jumlah sampel yang akan
diambil untuk mewakili populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 sampel.
Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014:206), yang dimaksud dengan analisis data adalah sebagai
berikut : “Analisis data adalah dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Analisis
data dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi, data akan menjadi mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Data
yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survei penelitian dari penelitian lapangan
dan penelitian kepustakaan, kemudian dilakukan analisa untuk menarik kesimpulan.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).
Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel tersebut. Suatu indikator dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut mampu mengungkapkan data yang bisa
dipercaya dan sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Arikunto, 2010).

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk menentukan reliable atau tidaknya seluruh item pertanyaan, sebelumnya


harus menghitung nilai R table terlebih dahulu dengan rumus : df = n – 2. Nilai n
diketahui jumlah responden sebanyak 20 orang dikurangi 2, hasilnya 18. Dimana hasil 18 yang
didapat dari perhitungan tersebut jika dilihat pada R table, nilai R yang didapat yaitu 0,468.
Pada table dibawah diketahui nilai dari alpha cronbach’s sebesar 0,916, karena nilai alpha
Cronbach (0,916) lebih besar dari R table (0,468), maka seluruh item pertanyaan reliable.

www.jurnal.uniga.ac.id 6
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

Table 1 Cronbach's Alpha

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.916 .916 10

Table 2 Nilai Corrected Item-Total Correlation

Item-Total Statistics
Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Q1 36.8500 19.082 .807 . .900
Q2 36.9000 18.937 .871 . .896
Q3 36.8000 18.695 .850 . .897
Q4 36.9500 21.734 .472 . .918
Q5 37.2000 22.589 .187 . .938
Q6 37.0000 19.158 .934 . .894
Q7 37.0000 19.158 .934 . .894
Q8 36.7500 18.934 .784 . .901
Q9 37.0500 19.103 .764 . .903
Q10 36.9500 22.682 .373 . .922

Jika nilai corrected item-total Correlation masing-masing item pertanyaan > R tabel,
maka item tersebut valid. Pada table keputusan uji validitas telah muncul nilai yang menyatakan
2 dari 10 item pertanyaan menunjukkan tidak valid karena kurang dari R table, item pertanyaan
yang kurang dari R table (0,468) yaitu Q5 (0,187) dan Q10 (0,373). Sedangkan, data valid

www.jurnal.uniga.ac.id 7
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

diperoleh dari item Q1 (0,807), Q2 (0,871), Q3 (0,850), Q4 (0,472), Q6 (0,934), Q7 (0,934), Q8


(0,784) dan Q9 (0,764) karena nilai yang didapat lebih dari nilai R table (0,468).

Table 3 Keputusan Validitas

Corrected Item-
Item R tabel Keputusan
Total Correlation
Q1 0.807 0,468 Valid
Q2 0.871 0,468 Valid
Q3 0.850 0,468 Valid
Q4 0.472 0,468 Valid
Q5 0.187 0,468 Tidak Valid
Q6 0.934 0,468 Valid
Q7 0.934 0,468 Valid
Q8 0.784 0,468 Valid
Q9 0.764 0,468 Valid
Q10 0.373 0,468 Tidak Valid

5. Simpulan dan Saran


Kesimpulan
Objek Wisata Ketep Pass memiliki potensi yang sangat bagus, dengan berbagai atraksi
wisata yaitu keindahan alam Gunung Merapi, Museum Vulkanologi serta memiliki beberapa
fasilitas untuk menunjang atraksi wisata yang diberikan, sehingga menjadikan daya tarik wisata
untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Objek Wisata Ketep Pass.
Berdasarkan pembahasan pada penelitian atraksi wisata Ketep Pass, bahwa uji validitas
dan reliabilitas seluruh item pertanyaan dinyatakan reliable karena nilai alpha cronbach’s
(0,916) yang didapat lebih besar dari R table (0,468). Namun, nilai dari uji validitas yang
dilakukan data yang diperoleh tidak semua valid. Pada uji validitas yang dilakukan 2 diantara 10
item pertanyaan menunjukkan hasil tidak valid dengan nilai yang kurang dari R table (0,468)
yaitu Q5 (0,187) dan Q10 (0,373).
Saran
Memperbaiki fasilitas yang ada di objek wisata Ketep Pass secara berkala, memperbaiki
sebagian akses jalan yang masih rusak agar memudahkan wisatawan untuk menuju objek wisata
Ketep Pass dan meningkatkan atau menambah atraksi wisata lain secara berkala agar wisatawan
yang datang ke objek wisata Ketep Pass tidak bosan serta menambah lahan untun rest area agar
wisatawan dapat beristirahat dengan nyaman saat mengunjungi Ketep Pass.

www.jurnal.uniga.ac.id 8
Jurnal Komputer Statistika Rofa Rohmatul Aliyah1, et. al.
Vol. ##; No. ##; Tahun 2022
Halaman 01-04

Daftar Pustaka

Gagih Pradini, P. (2022). KAJIAN KUALITAS PELAYANAN PRODUK PARIWISATA


TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN. Jurnal Ilmiah Indonesia, 2720-2731.

Nuraini, I. (2020). Pembinaan Kesenian Gunungan di Gondang Sari, Ketep Magelang, Jawa
Tengah. -, 49-58.

Setyawan, A. (2013). INTERAKSI SOSIAL ANTAR PEDAGANG DI DALAM OBYEK WISATA


KETEP PASS DESA KETEP KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

WIDJIANTO, T. (2019). PENGARUH DAYA TARIK WISATA, CITRA WISATA, PROMOSI,


DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI
WISATAWAN DI OBJEK WISATA KETEP PASS. Yogyakarta: UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA.

www.jurnal.uniga.ac.id 9

Anda mungkin juga menyukai