ABSTRACT
Recreation is an activity to give pleasure and to refresh the people mentality. Punti Kayu Recreational Park
(PKRP) is not only a natural recreation place in Palembang City but also popular for citizens. In spite of,
the number of visits to PKRP is decrease every years. The aim study is to obtain information that determine
visitors behavior factors at PKRP. The information can be used to improve the number of visits in the
future. Collecting and processing data used likerts scale method. Data was analyzed by multiple regression
model. The results show that the visitors behavior is influenced by promotion, product, price, and psychology
factors but education and income factors don’t influence visitor behavior. In those factors psychology is the
dominant factor.
Keywords: Ecotourism, Punti Kayu Recreation Park, visitor behavior
ABSTRAK
Rekreasi adalah suatu aktivitas untuk memberikan kesenangan dan sebagai sarana untuk mengembalikan
kesegaran pada sikap mental.Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan satu-satunya tempat
rekreasi bernuansa alam yang ada di kota Palembang dan primadona bagi masyarakat. Namun pada
kenyataannya jumlah kunjungan TWA mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung dalam kunjungan ke
TWA Punti Kayu. Untuk itu perlu diperoleh informasi mengenai perilaku pengunjung TWA Punti Kayu
untuk meningkatkan jumlah pengunjung di masa mendatang. Pengumpulan dan pengolahan data
menggunakan pengukuran Skala Likert kemudian dilakukan analisis dengan model regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor promosi, harga, produk, dan psikologis mempengaruhi perilaku
pengunjung dan faktor psikologis merupakan faktor yang paling dominan. Faktor pendidikan dan pendapatan
tidak mempengaruhi perilaku pengunjung.
Kata kunci: Ekowisata, perilaku pengunjung, Taman Wisata Alam Punti Kayu
Perkembangan kegiatan ekowisata di alam dan budaya, (b) keberadaan dan du-
Indonesia lebih mengarah pada kawasan- kungan masyarakat, (c) pendidikan dan
kawasan yang dilindungi (kawasan hutan pengalaman, (d) keberlanjutan, dan (e)
konservasi) karena obyek daya tarik wi- kemampuan manajemen pengelolaan
sata alamnya yang lebih tinggi. Salah satu ekowisata. Demikian pula yang diung-
lokasi tujuan kegiatan ekowisata yaitu ka- kapkan oleh Kotler dan Armstrong
wasan Taman Wisata Alam (TWA). Me- (1991), empat peubah yang umum dipa-
nurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 kai sebagai alat segmentasi pasar konsu-
tentang Konservasi Sumber Daya Alam men yaitu geografis, demografis, psiko-
dan Ekosistemnya, Taman Wisata Alam grafis, dan perilaku (behaviouristic).
adalah kawasan pelestarian alam dengan Konsumen atau pengunjung akan memi-
tujuan utama untuk kepentingan pariwi- liki motivasi yang berbeda untuk memilih
sata dan rekreasi alam. Pengembangan bentuk rekreasi apa yang diinginkan. Re-
usaha ekowisata dalam kawasan TWA, kreasi merupakan bentuk pemenuhan ke-
menuntut pengetahuan mengenai minat butuhan terakhir, yakni kebutuhan akan
pengunjung dan segmen pasar karena ke- aktualisasi diri dalam teori motivasi Mas-
beradaannya pada daerah konservasi low (Kotler, 1997). Adapun hirarki kebu-
yang dilindungi undang-undang. Menurut tuhan berdasarkan tingkat kepentingan-
Fandeli dan Mukhlison (2000), pada da- nya menurut Maslow terdiri dari kebutuh-
sarnya setiap usaha bisnis, termasuk juga an fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan
ekowisata harus memilih segmen pasar sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebu-
yang dijadikan sasaran bisnisnya. Pertim- tuhan aktualisasi diri.
bangan yang digunakan, yaitu : (a) obyek Untuk mengetahui perilaku pengun-
yang dijual, (b) cocok untuk segmen pa- jung dalam melakukan kegiatan rekreasi
sar, misalnya jika obyek sangat menarik alam (ekowisata) dapat didekati dengan
akan tetapi lokasi jauh dan memerlukan suatu pendekatan pemasaran (Assael,
biaya mahal, maka harus mengambil sa- 1987). Ada tiga faktor yang mempenga-
saran segmen pasar orang-orang kaya sa- ruhi pengambilan keputusan konsumen,
ja. Namun apabila menarik, letak dekat yaitu : (a) faktor individual konsumen
dan biaya berwisata murah, dapat memi- yang meliputi pendidikan dan penghasil-
lih segmen pasar kelas ekonomi bawah an konsumen serta psikologis, (b) penga-
sampai atas. ruh lingkungan, dan (c) strategi pema-
Menurut Douglas (1969) ada lima saran. Strategi pemasaran merupakan va-
faktor dasar yang mempengaruhi permin- riabel yang dapat dikontrol oleh pemasar
taan untuk rekreasi alam terbuka yaitu : dalam usaha memberi informasi dan
(a) orang (manusia) yang terdiri dari jum- mempengaruhi konsumen. Variabel ini
lah populasi suatu daerah, lokasi tempat meliputi produk, harga, distribusi, dan
tinggal (urban, sub-urban, ex-urban, re- promosi.
gional), umur, dan pendidikan, (b) uang Perilaku konsumen sangat menentu-
yang terdiri dari pendapatan dan keme- kan dalam proses pengambilan keputusan
wahan, (c) waktu yang terdiri dari pe- membeli, menghabiskan atau mengambil
kerjaan dan perpindahan (mobilitas), (d) sesuatu. Tahapnya dimulai dengan penge-
komunikasi yang terdiri dari media (sta- nalan masalah, diikuti dengan mencari in-
tus sosial, iklan, penerangan) dan pribadi formasi yang dilanjutkan dengan evaluasi
(keenakan), dan (e) permintaan yang ter- alternatif, berupa penyeleksian. Terakhir
diri dari prasarana dan aksesibilitas. adalah tahap pengambilan keputusan
Choy (1997) dalam Fandeli dan pembelian, yang tergantung dengan ting-
Mukhlison (2000) menjelaskan bahwa kat kepuasan yang didapat dari produk
ada lima aspek utama berkembangnya atau jasa tersebut. Hal ini sejalan dengan
ekowisata, yaitu: (a) adanya keaslian penilaian perilaku pengunjung dan ting-
424
Pengaruh Perilaku Pengunjung terhadap…(B. Tejo Premono; Adi Kunarso)
kat kepuasan pengunjung untuk melaku- (0-15%). Curah hujan bulanan berkisar
kan kunjungan ke suatu obyek wisata. antara 42-442 mm, dengan angka curah
Jumlah kunjungan dapat dijadikan sa- hujan tahunan sebesar 2.385 mm. Suhu
lah satu parameter untuk menilai perilaku rata-rata bulanan berkisar antara 26,0ºC-
pengunjung. Untuk mendapatkan infor- 27,0ºC dengan kelembaban udara tahun-
masi/gambaran mengenai perilaku pe- an sebesar 86 % (Balai Konservasi Sum-
ngunjung yang mempengaruhi tingkat berdaya Alam Sumatera Selatan, 2003).
kunjungan pada suatu kawasan TWA, Penelitian ini dilakukan antara bulan
maka dilakukan penelitian tentang perila- Agustus sampai dengan September 2007
ku pengunjung di TWA Punti Kayu. dan terbagi dalam dua tahapan. Tahap
TWA Punti Kayu memiliki potensi vege- pertama berlangsung pada bulan Agustus
tasi dan satwa liar sebagai obyek daya ta- 2007, meliputi penelitian awal untuk
rik wisata alam bagi pengunjung, sehing- menguji kuesioner terhadap beberapa res-
ga sangat potensial untuk dijadikan obyek ponden. Tahap kedua berlangsung pada
wisata alam. Namun demikian, jumlah bulan September 2007, meliputi kegiatan
kunjungan di TWA Punti Kayu dari ta- wawancara terhadap pengunjung TWA
hun ke tahun mengalami penurunan yang Punti Kayu dan pengumpulan data sekunder.
cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi tentang B. Pengumpulan Data
faktor-faktor yang mempengaruhi perila- Pengumpulan data meliputi data pri-
ku pengunjung dalam kunjungan ke mer dan data sekunder. Pengumpulan da-
TWA Punti Kayu. ta primer menggunakan teknik incenden-
Berdasarkan permasalahan di atas di- tal sampling (responden merupakan se-
dapatkan hipotesis, bahwa : (a) faktor seorang yang kebetulan dijumpai atau di-
pendidikan, pendapatan, psikologis, pro- temui saat itu), dengan jumlah responden
mosi, harga, dan produk berpengaruh ter- sebanyak 110 responden melalui wawan-
hadap jumlah kunjungan, (b) faktor harga cara dengan bantuan kuesioner. Data se-
dan produk merupakan faktor yang paling kunder diperoleh dari PT. Indosuma Put-
dominan mempengaruhi jumlah kunjung- ra Citra sebagai pengelola TWA Punti
an. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kayu, Balai Konservasi Sumber Daya
digunakan oleh pihak pengelola TWA se- Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, dan
bagai bahan pertimbangan dalam peren- instansi terkait lainnya. Data ini meliputi
canaan pengelolaan TWA Punti Kayu, karakteristik obyek rekreasi seperti letak,
sehingga dapat meningkatkan jumlah luas, keadaan biologis, potensi wisata, fa-
kunjungan dan memberikan kepuasan ba- silitas rekreasi. dan jumlah kunjungan se-
gi pengunjung. tiap tahun.
C. Analisis Data
II. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan pokok permasalahan dan
A. Lokasi dan Waktu Penelitian rumusan hipotesis, variabel penelitian di-
kelompokkan menjadi dua (Umar, 1999),
Penelitian ini dilakukan di TWA Pun- yaitu :
ti Kayu Palembang yang secara adminis-
tratif terletak di Kecamatan Sukarame, 1. Variabel terikat (dependent variable
Kota Palembang, Provinsi Sumatera Se- = Y), yaitu tingkat kepuasaan pe-
latan. Secara geografis lokasi penelitian ngunjung TWA Punti Kayu.
ini terletak antara 103º11’-103º40” BT 2. Variabel bebas (independent variable
dan 3º11’-3º12’ LS, dengan ketinggian = X), terdiri X1 (pendidikan), X2
antara 3-20 m dpl. Topografi lokasi pene- (pendapatan), X3 (promosi), X4 (har-
litian sebagian besar datar sampai landai ga), X 5 (produk), X 6 (psikologis).
425
Vol. V No. 5 : 423-433, 2008
426
Pengaruh Perilaku Pengunjung terhadap…(B. Tejo Premono; Adi Kunarso)
klasik, yaitu uji multikolinieritas, uji he- Jumlah pengunjung TWA Punti Ka-
terokedastisitas, dan uji autokorelasi. yu tergolong cukup besar dengan segmen
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pengunjung yang sangat beragam. Na-
mun demikian, jumlah kunjungan wisata-
A. Potensi dan Pengunjung TWA wan ke TWA Punti Kayu dalam lima ta-
Punti Kayu hun terakhir menunjukkan kecenderung-
an yang semakin menurun (Tabel 1). Pe-
Taman Wisata Alam (TWA) Punti
nurunan jumlah kunjungan ini dapat dise-
Kayu merupakan satu-satunya lokasi wi-
babkan oleh perubahan perilaku pengun-
sata alam di Kota Palembang, dan peng-
jung, dalam hal ini kepuasaan pengun-
usahaannya dilakukan oleh pihak ketiga,
jung terhadap TWA Punti Kayu, baik dari
yakni PT. Indosuma Putra Citra sesuai
segi sarana dan prasarana (produk), har-
dengan Keputusan Menteri Kehutanan
ga, promosi, dan psikologis pengunjung
dan Perkebunan No. 735/Kpts-II/1999
itu sendiri.
tanggal 22 September 1999. Pengelolaan
TWA ini di bawah Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera B. Karakteristik Responden
Selatan. 1. Karakteristik Responden Menurut
Pada awal pembentukan, TWA ini Jenis Kelamin
digunakan sebagai hutan percobaan jenis Komposisi pengunjung TWA Punti
Pinus merkusii Jungh. et de Vriese. TWA Kayu berdasarkan jenis kelamin memiliki
Punti Kayu memiliki potensi vegetasi dan proporsi yang hampir seimbang antara la-
satwa liar sebagai obyek daya tarik wi- ki-laki (54%) dan perempuan (46%)
sata alam bagi pengunjung. Dari segi ak- (Gambar 1). Berdasarkan hal ini, dapat
sesibilitas, TWA Punti Kayu memiliki diperoleh gambaran bahwa antara laki-la-
letak sangat strategis, karena dapat di- ki dan perempuan memiliki kecende-
jangkau dengan transportasi umum mau- rungan yang sama dalam kebutuhan re-
pun pribadi, sehingga memudahkan pe- kreasi.
ngunjung dari kalangan mana pun untuk
menjangkau lokasi.
Tabel (Table) 1. Jumlah kunjungan di TWA Punti Kayu tahun 2001-2005 (Number of visits in Punti Kayu
Recreational Park in year 2001-2005)
Jumlah pengunjung (Number of visitors)
No. Bulan 2001 2002 2003 2004 2005
(Number) (Month) Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa
(Person) (Person) (Person) (Person) (Person)
1. Januari 8.471 8.179 6.244 3.796 3.848
2. Pebruari 6.813 7.948 0 3.318 2.696
3. Maret 7.873 7.209 4.437 3.178 2.708
4. April 7.135 6.842 4.374 3.339 2.694
5. Mei 7.335 6.393 3.974 2.936 2.352
6. Juni 8.919 6.933 5.029 4.131 2.682
7. Juli 7.236 5.004 3.769 3.138 2.546
8. Agustus 9.414 6.552 4.639 5.346 4.043
9. September 7.203 6.426 3.495 3.978 0
10. Oktober 7.317 6.383 2.806 2.833 0
11. November 5.817 3.474 3.464 4.138 0
12. Desember 9.695 6.587 3.470 3.453 0
Total 93.228 77.930 45.701 43.584 23.569
Sumber (Sources): Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (South Sumatera
Natural Resources Conservation Institute), 2003.
427
Vol. V No. 5 : 423-433, 2008
Gambar (Figure) 1. Komposisi pengunjung berdasarkan jenis kelamin (Visitor composition based on sex)
428
Vol. V No. 5 : 423-433, 2008
dari F tabel = 2,482. Hubungan antar varia- bel bebas dan variabel terikat menunjukkan
4% 1%
22%
SMP (Junior High School)
SMA (Senior High School)
25% Diploma (Diploma)
S1 (Bachelor)
S2 (Master)
48%
Gambar (Figure) 2. Komposisi pengunjung berdasarkan pendidikan (Visitor composition based on education)
Gambar (Figure) 3. Komposisi pengunjung berdasarkan jenis pekerjaan (Visitor composition based on
occupation)
4%
12% 25% < Rp 500.000
> Rp 1.400.000
35%
Gambar (Figure) 4. Komposisi pengunjung berdasarkan pendapatan (Visitor composition based on income)
5%
57%
2
Vol. V No. 5 : 423-433, 2008
Gambar (Figure) 5. Komposisi pengunjung berdasarkan jumlah kunjungan (Visitor composition based on
quantity of visit)
5%
18%
Mobil pribadi (own car)
Motor (motorcycle)
Gambar (Figure) 6. Komposisi pengunjung berdasarkan transportasi yang digunakan (Visitor composition
based on transportation used)
Tabel (Table) 2. Tabulasi hasil analisis regresi (Tabulation of regression analyses result)
Koefisien
Variabel terikat Variabel bebas
regresi F Hitung F Tabel R2
(Dependent (Independents Tolerance VIF
(Regression (F Calc.) (F Table) Partial
variable) variable)
coefficient)
Perilaku X1 0,040 0,303ns 1,658 0,030 0,587 1,704
pengunjung X2 0,060 0,655ns 1,658 0,064 0,570 1,753
(Visitors X3 -0,098 -1,690* 1,658 -1,680 0,988 1,012
behavior) X4 -1,480 -1,944* 1,658 -0,188 0,958 1,044
X5 1,550 2,137* 1,658 0,206 0,950 1,052
X6 -2,360 -2,245* 1,658 -0,216 0,935 1,078
Keterangan (Remark) : ns = Tidak nyata (Non significant); * = Nyata (Significant)
R Squarred = 0,179 F Hitung = 3,749
Adjusted R square= 0,131 F Tabel = 2,482
Multiple R = 0,423a DW = 2,260
Constanta = 8,193 ά = 0,05
Hasil persamaan regresi berganda adalah :
Y = 8,193 + 0,040 X 1 + 0,060X 2 -1,690X 3 -1,944X 4 + 2,137X 5 -2,245X 6 .
hubungan yang cukup erat (42,3%). Ke- sosial dan budaya, waktu, tempat tinggal
enam faktor bebas yang mempengaruhi serta umur.
perilaku pengunjung TWA, yaitu faktor D. Pengaruh Faktor Promosi, Harga,
promosi, harga, produk, dan psikologis Produk, dan Psikologis Terhadap
memiliki pengaruh nyata terhadap perila- Perilaku Pengunjung
ku pengunjung, sedangkan faktor pendi-
1. Faktor Promosi
dikan dan pendapatan tidak berpengaruh
nyata terhadap perilaku pengunjung. Fak- Hasil pengolahan data menunjukkan t
tor promosi, harga, dan psikologis memi- hitung untuk faktor promosi = -1,690 le-
liki pengaruh negatif terhadap perilaku bih besar dari F tabel = 1,659, berarti fak-
pengunjung, sedangkan faktor produk tor promosi memiliki pengaruh signifikan
memiliki pengaruh positif. Selain faktor- terhadap perilaku pengunjung. Pengaruh
faktor dalam model tersebut, perilaku pe- faktor promosi memiliki pengaruh yang
ngunjung dipengaruhi juga oleh faktor negatif atau berlawanan, artinya penam-
bahan promosi TWA Punti Kayu tidak
430
Pengaruh Perilaku Pengunjung terhadap…(B. Tejo Premono; Adi Kunarso)
secara langsung akan mempengaruhi pe- laku pengunjung TWA Punti Kayu. Pe-
ngunjung. Adanya promosi terhadap ngaruh ini bersifat negatif atau berlawan-
TWA Punti Kayu dan atraksi wisata alam an. Faktor psikologis ini akan mempe-
yang ada di TWA Punti Kayu akan mem- ngaruhi perilaku pengunjung secara tidak
pengaruhi pengunjung, baik langsung langsung karena terkait dengan motivasi,
maupun tidak langsung. Promosi meng- persepsi, pengetahuan serta keyakinan
gunakan media cetak maupun elektronik dan pendirian yang dimilikinya. Faktor
dapat menjadi media yang efektif dalam psikologis menjadi faktor yang dominan
memberikan informasi kepada konsumen. yang mempengaruhi perilaku pengunjung
karena faktor psikologis menjadi pertim-
2. Faktor Harga
bangan akhir dalam pengambilan kepu-
Hasil pengolahan data didapatkan F tusan.
hitung faktor harga = -1,944 lebih besar
dari F tabel = 1,659, berarti faktor harga E. Upaya-Upaya Peningkatan Jumlah
memiliki pengaruh signifikan terhadap Pengunjung
perilaku pengunjung. Pengaruh faktor Hasil analisis regresi terhadap faktor-
harga ini bersifat negatif atau berlawan- faktor yang mempengaruhi perilaku pe-
an. Harga adalah sejumlah nilai yang di- ngunjung TWA Punti Kayu memperli-
tukar konsumen yang mengambil man- hatkan bahwa faktor promosi, harga, pro-
faat dari memiliki atau menggunakan se- duk, dan psikologis berpengaruh nyata
suatu produk atau jasa yang nilainya dite- terhadap jumlah kunjungan. Sementara
tapkan penjual untuk harga yang sama berdasarkan data yang diperoleh dari
terhadap semua pembeli (Umar, 1999). BKSDA Sumatera Selatan diketahui bah-
Harga tiket, biaya perjalanan, dan biaya wa jumlah kunjungan wisatawan ke
rekreasi akan mempengaruhi pengunjung TWA Punti Kayu dalam lima tahun ter-
dalam melakukan rekreasi. Hal ini karena akhir (2001-2005) menunjukkan kecen-
rekreasi bukan pilihan utama dalam pe- derungan yang semakin menurun. Untuk
menuhan kebutuhan. Harga yang harus mengantisipasi hal tersebut, beberapa
dikeluarkan dalam rekreasi akan menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk me-
pertimbangan utama, rekreasi dengan bia- ningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
ya yang murah akan menjadi pilihan utama. antara lain :
3. Faktor Produk 1. Pembenahan strategi pemasaran me-
Hasil pengolahan data F hitung faktor lalui upaya promosi, baik di media
produk = 2,137 lebih besar dari F tabel = cetak maupun media elektronik. Prog-
1,659, berarti faktor produk memiliki pe- ram Visit Musi 2008 yang dicanang-
ngaruh signifikan terhadap perilaku pe- kan Pemerintah Provinsi Sumatera
ngunjung. Pengaruh faktor produk ini Selatan sebagai tahun kunjungan wi-
bersifat positif atau searah. Produk adalah sata ke Sumatera Selatan, dapat di-
barang atau jasa yang ditawarkan ke pa- manfaatkan sebagai sarana promosi
sar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, pihak pengelola TWA Punti Kayu.
digunakan atau dikonsumsi yang dapat 2. Peningkatan kualitas produk, dalam
memenuhi suatu keinginan atau kebutuh- hal ini kawasan TWA Punti Kayu itu
an (Umar, 1999). Produk dari TWA Punti sendiri beserta obyek daya tarik wisa-
Kayu adalah potensi biologis dan atraksi ta di dalamnya. Hal ini dapat dilaku-
wisata alam. kan melalui : (a) penataan ulang ka-
4. Faktor Psikologis wasan, khususnya arena wisata, agar
Hasil pengolahan data F hitung faktor semakin menarik minat pengunjung,
psikologis = -2,245 lebih besar dari F ta- (b) penambahan obyek daya tarik wi-
bel = 1,659, berarti faktor psikologis me- sata, (c) penambahan jumlah dan va-
miliki pengaruh signifikan terhadap peri- riasi atraksi wisata, dan (d) perbaikan
431
Vol. V No. 5 : 423-433, 2008
433