Kota Bandung pada saat ini merupakan salah satu Kota covid-19, terdapat potensi-potensi baru dalam menyeleng-
tujuan yang diminati wisatawan untuk di kunjungi, ini dikare- garakan kegiatan pariwisata karena pada saat ini pemerintah
nakan atraksi yang dimiliki Kota Bandung sangat lah be- telah membuat berbagai regulasi baru akibat dari adanya
ragam, wisatawan dapat memilih jenis atraksi wisata apa yang covid-19, dikarenakan adanya berbagai peraturan baru yang
diminati, dimulai dari atraksi buatan seperti di farmhouse, telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga memunculkan po-
great asia afrika lalu juga ada destinasi budaya seperti di saung tensi-potensi baru untuk mengembangkan Taman Hutan
angklung udjo, hingga wisata alam yang berada di dago yaitu Raya.
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Selain banyaknya jenis
atrasi wisata yang beragam, Kota Bandung juga mudah di Destinasi Wisata
tempuh oleh wisatawan yang berada di luar kota, ini dikare- Pitana (2009), destinasi adalah tempat yang dikunjungi
nakan kota Bandung sudah didukung dengan akses trans- dengan waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang
portasi yang baik seperti akses jalan tol yang sudah men- dibandingkan dengan tempat lain yang dilalui selama
dukung, lalu transportasi masal seperti kereta api sudah terse- perjalanan (misalnya daerah transit). Menurut Penggolongan
dia, bahkan Bandung memiliki Bandara International untuk destinasi menurut Kusudianto dalam Pitana & Diarta (2009)
akses udaranya sehingga mudah digapai oleh wisatawan adalah seperti berikut:
manca negara
1. Destinasi sumber daya alam seperti iklim, pantai, hutan
Pada saat masa pandemi Covid-19 salah satu tujuan favorit 2. Destinasi sumber daya budaya seperti tempat bersejarah,
wisatawan saat ini adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djunda, museum, teater, dan masyarakat lokal
ini dikarenakan destinasi ini merupakan destinasi alam yang 3. Fasilitas rekreasi seperti taman hiburan.
memiliki ruang terbuka hijau, sirkulasi udara yang baik dam- 4. Event seperti Pesta Kesenian Bali, Pesta Danau Toba,
pak dari rimbunnya hutan dan juga memiliki wilayah yang pasar malam dan sebagainya.
luas hingga dapat meminimalisir kerumunan orang. Lalu des-
tinasi wisata ini juga memiliki berbagai atraksi wisata seperti Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tentang
gua, air terjun, penangkaran rusa, tebing keraton, lalu yang Kepariwisataan bahwa unsur produk wisata atau destinasi
terbaru adalah hutan menyala. Dengan adanya dampak dari setidaknya ada 3 yaitu Attractions atau daya tarik wisata,
Amenities dan Accessibilities atau biasa disebut 3A.
Strength Weakness
1. Memiliki potensi sumber daya hayati berupa 1. Moda transportasi masal langsung kedalam
kekayaan flora, fauna dan atraksi wisata area kawasan Tahura Djuanda belum memadai
Outbound Dan Petualangan, Tempat Bersejarah, sehingga Kemacetan sering terjadi menuju
wisata Curug Omas, Wisata Tebing Keraton, lalu wilayah Tahura
wisata buatan hutan menyala 2. Fasilitas pendukung aktivitas wisata Tahura
2. Kondisi jalan Menuju Lokasi Bagus, terdapat Djuanda belum optimal.
papan penunjuk, lokasi yang strategis 3. Masih terbatasnya sumber daya manusia bidang
3. Terdapat Area Bermain Anak, lahan parkir, ruang kepariwisataan.
terbuka di Kawasan Tahura Djuanda.
Opportunity Threat
1. Masyarakat sekitar mendukung dan berperan 1. Terdapat berbagai jenis objek wisata beragam (alam,
dalam menjalankan kegiatan pariwisata yang buatan, budaya) sebagai pesaing di wilayah kota
berada di area sekitar wilayah tahura Bandung.
2. Pemerintah berperan mengelola langsung Tahura 2. Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Rawan
3. Kawasan Tahura Djuanda tidak tercemar oleh Bencana Longsor.
polusi udara dan air serta memiliki ruang terbuka 3. Ancaman Covid-19 tinggi
hijau yang baik. 4. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia
4. Masyarakat dan wisatawan sudah mengikuti
adaptasi ebiasaan baru
Strategi kelemahan-ancaman adalah strategi defensive untuk Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti me-
meminimalkan kelemahan guna menghindari ancaman. nyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut:
Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah:
1. Faktor kekuatan terdiri dari adanya berbagai jenis atraksi
1. Memperhatikan program-program pengembangan objek wisata dalam satu kawasan taman hutan raya menjadi
wisata Tahura Djuanda dengan inovasi yang baru se- keunggulan tersendiri dari mulai atraksi wisata tempat
hingga siap menghadapi pesaing antar objek wisata. Salah bersejarah hingga berbagai jenis wisata alam (Curug
satu strategi yang dilakukan adalah penataan pem- Omas, Penangkaran Rusa, tebing keraton) tersedia di ka-
bangunan fasilitas makanan dan minuman dan mengem- wasan taman hutan raya, serta fasilitas jalan umum sudah
bangkan jenis atraksi baru di taman hutan raya. teraspal dengan baik.
2. Meningkatkan kualitas SDM objek wisata Tahura 2. Faktor kelemahan terdiri dari aksesibilitas jalan yang ru-
Djuanda agar memiliki pengetahuan berkaitan dengan ke- sak menuju atraksi wisata penangkaran rusa, fasilitas pen-
rusakan lingkungan alam dan keramah tamahan sehingga dukung berkaitan dengan protokol kesehatan masih
SDM yang mumpuni dapat mencegah terjadinya kerusa- perlu ditingkatkan kembali demi mencegah persebaran
kan lingkungan yang sudah dan yang akan berlangsung virus covid-19, dan SDM yang dimiliki oleh tahura masih
dan memberikan kualitas pelayanan kepada wisatawan perlu ditingkatkan kembali dalam kesadaran dalam pari-
lebih baik. Serta pengelola dapat mengikutsertakan wisata.
masyarakat dan wisatawan setempat dalam pelatihan 3. Faktor peluang terdiri dari objek wisata Tahura Djuanda
mengenai kelestarian lingkungan. kegiatan operasionalnya dikelola langsung oleh