Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA DANAU BULAT DI


KABUPATEN KATINGAN KALIMANTAN TENGAH

PROSPECTS OF TOURISM DEVELOPMENT IN ROUND LAKE Katingan


CENTRAL KALIMANTAN

Ise Afitah
Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat wisata bagi pengembangan ekonomi wilayah dan prospek
pengembangan wilayah. Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah diperolehnya informasi tentang potensi wisata
yang ada di Danau Bulat, sehingga dapat mendukung perkembangan kawasan tersebut serta adanya informasi tentang
manfaat ekonomi, permintaan ekowisata dan penilaian yang wajar terhadap keberadaan kawasan wisata oleh
masyarakat di Jahanjang sebagai dasar pengembangan wisata.
Pengunjung di objek wisata danau bulat sebagaian besar merupakan penduduk kota Kasongan. Kawasan wisata
Danu Bulat mempunyai nilai bagi masyarakat, sehingga cukup alasan untuk mempertahankan dan
mengembangkannya. Kegiatan wisata di objek wisata Danau Bulat berdampak positip terhadap perekonomian di
sekitar objek wisata Danau Bulat yang diperkirakan manfaat ekonominya pada tahun 2015 mencapai Rp242juta,
dimana yang masuk ke pengelola sebesar Rp99,6juta dan yang masuk ke pedagang makanan dan minuman sebesar
Rp142,4juta.
Wisata di Danau Bulat masih prospektif untuk dikembangkan dengan strategi pengembangan berupa perbaikan
manajemen organisasi lapangan, penyelamatan sarana dan prasarana dari kerusakan, memfungsikan sarana dan
prasarana yang telah ada, penyesuaian retribusi, meningkatkan pemasaran dan mendesain tata ruang kawasan
pemanfaatan dengan menitik beratkan pada daya tarik unggulan kawasan wisata.
Kata Kunci: Pengembangan Wisata
ABSTRACT

This study aims to determine the benefits of tourism for the economic development regions and prospects of
development of the region. The expected outcome of the research is to obtain information about the tourism potentials
in Round Lake, so it can support the development of the region as well as the lack of information about the economic
benefits, the demand for ecotourism and a reasonable assessment of the existence of the tourist areas by the public in
Jahanjang as the basis for the development of tourism.
Visitor Attraction in round lakes are mostly city dwellers Kasongan. Danu tourist area Bulat has value for society,
which is sufficient reason to maintain and develop it. Attraction tourist activity in Round Lake positive impact on the
economy of surrounding attractions Round Lake-expected economic benefits in 2015 reached Rp242juta, where the
entrance to the maintainer of Rp99,6juta and into the food and beverage vendors of Rp142,4juta.
Travel in Lake Bulat still prospective to be developed with the development strategy in the improvement of
organizational management field, rescue facilities and infrastructure from damage, functioning infrastructure is
already there, the adjustment levy, improve marketing and designing spatial utilization area by focusing on the
fascination featured tourist areas.
Keywords: Tourism; Development

PENDAHULUAN hutan yang berorientasi pada pemungutan


Hutan merupakan kekayaan alam yang hasil hutan berupa kayu dapat pula
tidak ternilai harganya bagi kehidupan dipadukan dengan pemungutan hasil hutan
manusia. Sebagai sumber kekayaan alam, non kayu seperti tumbuhan obat, buah-
hutan dimanfaatkan oleh manusia untuk buahan, getah, madu, rotan dan pemanfaatan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan
1
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

dari segi kepariwisataan yang dikenal METODOLOGI


sebagai ekowisata atau wisata alam. A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Di bidang kehutanan, pemerintah Penelitian ini dilaksanakan di desa
menggalakkan pembangunan dan Jahanjang Kecamatan Kamipang Kabupaten
pengelolaan kawasan hutan. Di antaranya Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.
adalah pengembangan kawasan konservasi, Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
baik berupa Taman Nasional maupun Hutan penelitian ini secara efektif dilaksanakan
Wisata Alam yang difungsikan sebagai selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan
kawasan wisata. Menurut Mackinnon (1993), September sampai bulan Nopember 2015.
pengembangan pariwisata di dalam dan B. Bahan dan Alat Penelitian
sekitar kawasan konservasi merupakan cara Penelitian ini menggunakan bahan-bahan
terbaik untuk mendatangkan keuntungan sebagai berikut: Data pengelolaan (tiket
ekonomi bagi kawasan terpencil melalui masuk, penyewaan fasilitas) kawasan wisata;
penyediaan kesempatan kerja, merangsang Data kependudukan daerah di sekitar
pertumbuhan pasar setempat, memperbaiki kawasan wisata; Data sarana dan prasarana
prasarana angkutan dan komunikasi. umum di wilayah regional kawasan wisata.
Secara umum tujuan penelitian adalah: Adapun peralatan yang digunakan dalam
untuk mengetahui manfaat wisata bagi penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengembangan ekonomi wilayah dan Kuisioner untuk pengolahan data primer;
prospek pengembangan wisata dari penelitian Kamera, untuk dokumentasi objek wisata.
ini diharapkan dapat memberikan informasi C. Prosedur Penelitian
mengenai potensi wisata yang ada di 1. Tahap Persiapan
kawasan Danau Bulat, sehingga dapat Penelitian ini menggunakan metode
mendukung perkembangan kawasan wisata penelitian survei menurut Singarimbun
tersebut serta adanya informasi tentang (1989), yaitu penelitian yang mengambil
manfaat ekonomi, permintaan ekowisata dan sampel dari satu populasi dan menggunakan
penilaian yang wajar terhadap keberadaan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang
kawasan wisata oleh masyarakat di pokok.
Jahanjang sebagai dasar pengembangan 2. Tahap Pengumpulan Data
wisata. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
data primer dikumpulkan dengan cara
pengukuran dan pengamatan langsung di

2
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

lapangan, sedangkan data sekunder 1. Potensi Alam yaitu potensi wisata


dikumpulkan dari laporan pengelola dan dengan objek berupa keadaan lingkungan
instansi terkait. Cara pengumpulannya secara sebagai tempat kegiatan wisata alam,
rinci adalah sebagai berikut: misalnya daerah aliran sungai, air terjun,
a. Data aktivitas perekonomian : Cara pegunungan, danau, gua dan lainnya.
pengumpulannya dilakukan dengan kuisioner 2. Potensi Biologi yaitu potensi ekowisata
dan wawancara dengan cara mendatangi yang objeknya berupa potensi
responden. keanekaragaman hayati baik flora
b. Data deskripsi lokasi objek wisata: Cara maupun fauna misalnya satwa liar,
pengumpulannya dilakukan dengan vegetasi hutan, kawasan plasma nutfah
pengamatan langsung di lapangan dan telaah dan lainnya.
dokumentasi yang tersedia (peta kawasan, 3. Potensi Budaya yaitu potensi wisata yang
laporan pengelola dan lain-lain). Untuk berasal dari masyarakat setempat akibat
dokumentasi objek wisata dengan adanya aktivitas dan atraksi budaya,
menggunakan kamera. misalnya upacara adat, perkampungan
c. Data pengelolaan objek wisata: meliputi dayak, lamin, kerajinan tangan dan
antara lain status kawasan, penanggung lainnya.
jawab pengelolaan, sistem pengelolaan, 4. Potensi Lainnya adalah objek potensi
perkembangan jumlah pengunjung dari tahun wisata di luar potensi alam biologi dan
ke tahun dan jumlah penerimaan dari budaya seperti camping ground,
retribusi. Pengumpulan data dilakukan persemaian, kolam dan lain-lain.
dengan telaah dokumentasi atau laporan dari D. Analisis Data
pengelola atau instansi terkait. 1. Analisis Manfaat Ekowisata terhadap
d. Data penunjang lainnya, antara lain Pengembangan Perekonomian Wilayah
meliputi data demografi, iklim, demografi Pengeluaran pengunjung dihitung
dan ekonomi regional yang dikumpulkan dari dengan persamaan yang mengacu pada
laporan resmi instansi atau badan pemerintah langkah-langkah yang dilakukan Bahruni
yang terkait. (1993) dalam Suwarya (1995) yaitu sebagai
Kemudian data primer dan data berikut:
sekunder dikelompokkan ke dalam 4 bagian a. Mengidentifikasi jenis pengeluaran
potensi wisata dengan kriteria menurut pengunjung
Linberg dan kawan-kawan (1995); serta b. Menghitung rata-rata belanja menurut
jenis pengeluaran dengan persamaan
Wind (2000) sebagai berikut:
sebagai berikut:

3
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

k=n ekonomi dan permintaan wisata maka


∑ Bk dilakukan analisis prospek pengembangan
k=1
RBi = wisata dengan metode analisis SWOT. Untuk
n mengetahui prospek pengembangan wisata,
Menghitung jumlah belanja pengunjung digunakan analisis deskriptif kuantitatif
per tahun untuk setiap jenis pengeluaran model SWOT yang disajikan pada Tabel 1
dengan persamaan sebagai berikut: Tbi = berikut:
Rbi x Q Tabel 1. Format Matrik SWOT
Strategi pengembangan Faktor internal
Menghitung jumlah belanja pengunjung Kekuatan Kelemahan
Faktor eksternal Peluang S - O W -O
Ancaman S - T W -T
untuk seluruh jenis pengeluaran dengan
persamaan sebagai berikut: Analisis SWOT adalah identifikasi
i=p berbagai faktor secara sistematis untuk
TB = ∑ TBi merumuskan suatu strategi. Analisis ini
i=1
Ket: Rbi : rata-rata belanja pengunjung didasarkan pada logika yang dapat
jenis pengeluaran i (Rp/orang)
Bk : belanja pengunjung k untuk memaksimalkan kekuatan (Strength) dan
jenis pengeluaran I (Rp) peluang (Opportunity), namun secara
TBi : total belanja pengunjung per
tahun untuk jenis pengeluaran i bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Rp/tahun)
Q : jumlah kunjungan per tahun
(Weakness) dan ancaman (Threat) (Rangkuti,
(kunjungan/tahun) 2001).
TB : total belanja pengunjung per
tahun untuk seluruh jenis
pengeluaran (Rp/tahun) HASIL DAN PEMBAHASAN
N : jumlah sampel/responden
P : jumlah jenis pengeluaran A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Pendapatan total per tahun dari pelaku Kasongan adalah ibukota
ekonomi dihitung dengan persamaan sebagai
berikut: Keterangan: Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan

i=k TP : total Tengah. Secara administratif, kota Kasongan


pendapatan per tahun terletak di kelurahan Kasongan Lama
TP = ∑ Pi Pi : pelaku
dan Kasongan Baru, kecamatan Katingan
ekonomi ke-i
i=1 k : jumlah Hilir Kabupaten Katingan secara geografis
pelaku ekonomi terletak pada 1014'4,9" - 3011'14,72" Lintang
2. Prospek Pengembangan Wisata Selatan dan 11203'9,59"-112041'47" Bujur
Berdasarkan data keadaan bio-fisik, Timur, dengan batas wilayahnya:
sarana dan prasarana, karakteristik - Sebelah Barat berbatasan dengan
pengunjung, persepsi pengunjung, manfaat Kabupaten Kotawaringin Timur

4
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

- Sebelah Timur berbatasan dengan pusat kota Kasongan ke Danau Bulat 74 km
Kabupaten Gunung Mas, Kota dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan
Palangkaraya serta Kabupaten Pulang 4 dengan waktu tempuh ± 1 Jam.
Pisau Sarana dan prasarana yang tersedia di
- Sebelah Utara berbatasan dengan kawasan ini, antara lain terdapat dua buah
Kabupaten Malawi Provinsi Kalimantan Guest House tempat para pengunjung yang
Barat mau beristirahat atau menginap. Sementara
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut bagi pengunjung yang ingin menikmati
Jawa pemandangan alam juga dapat menggunakan
Berikut potensi objek wisata Danau Bulat, perahu wisata, gasebo-gasebo serta titian
yakni antara lain: jembatan yang terbuat dari kayu ulin. Selain
a. Potensi wisata alam yang ditawarkan di fasilitas tersebut juga ada rute perjalanan
kawasan objek wisata Danau Bulat untuk melihat satwa yang ada di sekitar
kepada wisatawan yang berkunjung, hutan, seperti babi hutan, bekantan, monyet
yaitu menikmati keindahan dan berbagai jenis burung lainnya, di
pemandangan alam berupa hamparan sekeliling danau terdapat perahu dayung dan
danau yang indah yang masih asri, udara pancing. Di dalam kawasan terdapat jenis
yang sejuk dan jauh dari polusi dan tanaman Rotan Sega dan Rotan Irit.
kebisingan karena terletak diluar kota B. Analisis Manfaat Wisata Terhadap
Kasongan sehingga membuat Perekonomian Wilayah
ketenangan yang memberikan 1. Kegiatan wisata di kawasan Danau Bulat
kenyamanan tersendiri bagi pengunjung. secara ekonomi memberikan manfaat melalui
b. Potensi wisata budaya di kawasan objek kegiatan transaksi jual beli barang/jasa.
wisata Danau Bulat antara lain adanya Untuk menaksir berapa besar manfaat
hiburan seni dan budaya antara lain ekonomi tersebut digunakan dua pendekatan,
upacara adat penyambutan Potong yaitu pendekatan pelaku ekonomi dan
Pantan, Pencak Silat dan permainan pendekatan belanja pengunjung. Berdasarkan
Sepak Bola Api. pengamatan di lapangan dapat diinventarisir
Aksesibilitas kawasan ini cukup memadai, jumlah pelaku ekonomi yang terlibat dalam
tersedia jalan beraspal menuju lokasi serta kegiatan wisata, yaitu 13 responden seperti
didukung dengan sarana transportasi yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
melintasi kawasan tersebut sehingga secara
keseluruhan mudah untuk dijangkau. Dari

5
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

Tabel 2. Pendapatan Aktivitas Perekonomian berdasarkan pendekatan pelaku ekonomi,


di Kawasan Wisata Danau Bulat Berdasarkan
seperti disajikan pada Tabel 3.
Jenis Pendapatan Pedagang Makanan dan
Minuman Tabel 3. Taksiran Manfaat Ekonomi
Tahun 2015 Berdasarkan
Kode Pendapatan rata-rata per hari Pendapatan/ tahun Asal Desa Pendekatan Pelaku Ekonomi
Respo hari libur (Rp) hari besar (Rp) (Rp)
nden
Pelaku Ekonomi dan Jenis Pendapatan per Tahun (Rp) Persentase (%)
1 70.000 200.000 4.810.000 Jahanjang
Usaha
2 100.000 250.000 6.800.000 Jahanjang
3 45.000 200.000 3.235.000 Jahanjang Pengelola:
4 150.000 245.000 9.940.000 Baun Bango 1. Karcis masuk 3.600.000 1,49
5 200.000 375.000 13.350.000 Jahanjang 2. Guest House 42.000.000 17,35
6 50.000 150.000 3.450.000 Jahanjang 3. Jasa perahu wisata 21.600.000 8,92
7 250.000 375.000 16.500.000 Jahanjang 4. Jasa paket wisata 32.400.000 13,39
8 65.000 200.000 4.495.000 Baun Bango
9 550.000 700.000 36.050.000 Baun Bango
10 200.000 350.000 13.300.000 Jahanjang Sub jumlah 99.600.000 41,15
11 100.000 300.000 6.900.000 Jahanjang
12 150.000 380.000 10.210.000 Baun Bango Pedagang makanan dan 142.440.000 58,85
13 200.000 400.000 13.400.000 Baun Bango minuman
Jumlah 242.040.000 100
Juml 2.130.000 4.125.000 142.440.000
ah
Pendekatan kedua untuk menaksir
Hasil perhitungan taksiran manfaat manfaat ekonomi adalah dengan taksiran
ekonomi berdasarkan pendekatan pendapatan belanja pengunjung per kunjungan.
pelaku ekonomi menunjukkan, bahwa Berdasarkan identifikasi, pengeluaran
pendapatan terbesar diperoleh dari penjualan pengunjung terdiri dari pengeluaran karcis
makanan dan minuman sebesar masuk, transportasi, makan dan minum,
Rp142,44juta/tahun atau 58,85 % dari dokumentasi dan penyewaan alat wisata.
manfaat keseluruhan. Diikuti pen-dapatan Dari hasil perhitungan diperoleh besar
bagi pengelola berupa penyewaan fasilitas pengeluaran rata-rata pengunjung per
guest house sebesar Rp42juta/tahun atau kunjungan adalah sebesar Rp171.470,-
17,35 %, jasa paket wisata sebesar /kunjungan dengan jumlah pengeluaran
Rp32,4juta/tahun atau 13,39 %, jasa sebesar Rp704.454.000,-/tahun seperti dapat
penyewaan perahu sebesar Rp21,6juta/tahun dilihat pada Tabel 4.
atau 8,92 % dan paling kecil adalah
pendapatan dari pendapatan karcis masuk
sebesar 3,6juta/tahun atau sebesar 1,49 %
(seperti dapat dilihat pada Tabel 3). Dengan
demikian dari jumlah manfaat ekonomi
sebesar Rp242,04,- juta/tahun, hanya 41,15
% yang masuk
kepada pengelola Danau Bulat. Berikut
disampaikan taksiran manfaat ekonomi
6
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

Tabel 4. Taksiran Manfaat Ekonomi di terdapat selisih angka sebesar


Kawasan Wisata Danau Bulat pada
Rp462.414.000,-. Karena taksiran manfaat
Tahun 2015 Berdasarkan
Pendekatan Pengeluaran ekonomi berdasarkan pendekatan pendapatan
Pengunjung
pelaku ekonomi merupakan hasil dari
Jenis Rata-rata Jumlah per tahun Persen transaksi di lokasi wisata, maka selisih angka
pengeluaran (Rp/kunjungan) (Rp/tahun) tase
(%)
Karcis masuk 3.000 3.600.000 0,51
ini besar kemungkinan merupakan nilai
Transportasi 34.695 41.634.000 5,91
Makan & 46.175 554.100.000 78,6 belanja pengunjung di luar lokasi wisata.
minum 7.600 9.120.000 6
Dokumentasi 35.000 42.000.000 1,30 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Penginapan 45.000 54.000.000 5,96
Jasa/sewa alat 7,66 dari jumlah belanja pengunjung di objek
wisata
Jumlah 171.47 704.454.000 100
0
wisata Danau Bulat Desa Baon Bango
Kecamatan Kamipang hanya

Pada Tabel 4 juga dapat dilihat bahwa Rp242.040.000,- atau 25,57 % yang masuk

pengeluaran pengunjung untuk karcis hanya ke kawasan wisata Danau Bulat, sisanya

0,51 % dari pengeluaran seluruhnya, sisanya 74,43 % merupakan manfaat bagi daerah di

99,49 % merupakan pengeluaran untuk luar kawasan wisata Danau Bulat.

sektor lain. Hal ini menunjukkan bahwa C. Prospek Pengembangan Wisata

kegiatan wisata telah memberikan manfaat Danau Bulat merupakan satu di antara

ekonomi yang besar bagi sektor lainnya daerah tujuan wisata andalan bagi Kota

seperti perdagangan barang dan jasa, Kasongan di Propinsi Kalimantan Tengah.

transportasi dan akomodasi. Dalam upaya pengembangan di masa yang

Dilihat dari dua pendekatan di atas akan datang, diperlukan suatu strategi

menunjukkan, bahwa komponen makanan pengembangan yang dapat mengantisipasi

dan minuman mempunyai proporsi yang perkembangan perubahan lingkungan, baik

besar, yang mana komponen ini merupakan internal maupun eksternal.

bidang usaha yang sebagian besar pelakunya Faktor internal merupakan faktor yang

adalah masyarakat sekitar, yaitu berasal dari berasal dari dalam kawasan wisata Danau

desa-desa di Kecamatan Kamipang, data Bulat. Faktor strategis internal di Danau

lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Ini berarti Bulat dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:

bahwa kegiatan wisata telah menimbulkan


dampak positif bagi perekonomian
masyarakat sekitar. Bila dibandingkan
taksiran manfaat ekonomi berdasarkan dua
pendekatan di atas (Tabel 3 dan 4), maka

7
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

Tabel 5. Faktor Strategis Internal di Kawasan pengunjung besar Pengunjung potensial baik dari Kota
 Persaingan pasar Kasongan maupun daerah lain jumlahnya
Wisata Danau Bulat rendah masih besar.
 Pekerjaan peng- Persaingan pasar relatif rendah karena
Faktor Strategis Keterangan unjung kawasan wisata lain masih belum
A. Kekuatan:  Pendapatan bagi dikelola dan dikembangkan secara baik.
 Status kawasan Status kawasan di Danau Bulat secara pengelola Karyawan Swasta merupakan
hukum telah ditetapkan sesuai dengan fungsi  Peningkatan pengunjung tertinggi, diikuti
 Daya tarik Danau Bulat utamanya. pendapatan pedagang/wiraswasta dan pegawai
daerah
Danau Bulat memiliki daya tarik  Peningkatan pemerintahan.
pemandangan panorama alam, kontras visual manfaat ekonomi Meningkatkan pendapatan bagi pengelola
 Aksesibilitas, sarana dan air dan tumbuhan serta adanya fasilitas bagi masyarakat melalui harga karcis ataupun penyewaan
prasarana tempat penginapan, gazebo-gazebo, dan sekitar Danau fasilitas wisata.
adanya perahu. Bulat Meningkatkan pendapatan pemerintah
kota melalui harga karcis atau retribusi
Kawasan ini dilalui oleh jalan primer utama, pengunjung yang terjual.
menghubungkan antara Desa Jahanjang, Belanja pengunjung terbesar adalah untuk
Kasongan dan Palangka Raya yang tersedia makanan dan minuman, sehingga
dalam keadaan cukup baik, serta didukung menambah pendapatan bagi para
sarana trasportasi, baik kendaraan umum pedagang di Danau Bulat, yang sebagian
maupun kendaraan pribadi. Secara fisik besar berasal dari masyarakat sekitar
sebagian besar sarana dan prasarana telah Danau Bulat.
tersedia, hanya sebagian kecil saja belum B. Ancaman
dimanfaatkan secara optimal.  Tekanan Kemungkinan timbulnya limbah yang
B. Kelemahan: masyarakat merusak keindahan akibat pertambahan
 Organisasi pengelola Di Danau Bulat sarana dan prasarana penduduk yang relatif cepat di sekitar
dibangun dengan dana pemerintah kota. kawasan tersebut.
Pengelola wisata diangkat dan diberhentikan  Bahaya Kemungkinan timbulnya kebakaran pada
atas kesepakatan Pembina yaitu Dinas kebakaran/banjir musim kemarau yang panjang dan banjir
Pariwisata Kota Kasongan. Pengelola secara  Penurunan daya pada saat musim penghujan.
otonomi melaksanakan manajemen tarik wisata Apabila tidak dikelola dan dipelihara
pengelolaan Danau Bulat dalam batas-batas dengan baik semua objek yang ada, maka
teknis dan kebijakan umum menyangkut  Keamanan kawasan akan kehilangan daya tariknya .
pengembangan dan kerja sama dengan pihak Rawan perusakan sarana-sarana wisata.
lain harus mendapat persetujuan pihak
 Pengelolaan wisata pembina. Di lapangan tidak terlihat identitas
petugas lapangan yang menunjukkan instansi
 Pengelolaan tempatnya bernaung. Analisis SWOT dilakukan
informasi,pemasaran Sebagian fasilitas yang telah dibangun dalam
 Desain dan arah pe- keadaan kurang terpelihara. berdasarkan Tabel 5 dan 6 dengan menyusun
ngembangan produk wisata Promosi dan informasi tentang Danau Bulat
bagi pengunjung dan masyarakat masih faktor strategis eksternal dan internal ke
kurang.
Pengembangan produk wisata desainnya
belum mengarah ke pola produk wisata dalam matrik SWOT yang disajikan pada
tertentu.
Tabel 7 berikut ini:

Faktor eksternal merupakan faktor


yang berasal dari luar sebagai faktor
pendukung dalam pengembangan wisata
Danau Bulat. Faktor eksternal terdiri dari
peluang yang dapat dimanfaatkan serta
ancaman yang dapat menggagalkan usaha
pengembangan wisata, seperti disajikan pada
Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Faktor Strategis Eksternal di Danau
Bulat
Faktor Strategis Keterangan
A. Peluang
 Kebijakan Depdagri di tahun 2000 telah
pemerintah menerbitkan pedoman umum
 Potensi pengembangan ekowisata daerah.

8
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

Tabel 7. Matrik SWOT Pengembangan masyarakat. Strategi ini dapat dilakukan


Danau Bulat melalui publikasi, pertemuan resmi instansi
pemerintah dan non pemerintah, sehingga
Kekuatan (S) Kelemahan (W) keberadaan kawasan mendapat pengakuan
Strategi  Status kawasan  Organisasi pengelola
Pengembanga  Daya tarik Danau  Pengelolaan kawasan dan dukungan dalam pengembangannya.
n Bulat wisata
 Aksesibilitas,  Pengelolaan informasi b. Memfungsikan semua sarana dan
sarana dan dan pemasaran
prasarana  Desain dan arah prasarana secara optimal
pengembangan
produk wisata Prasarana wisata merupakan
Peluang Strategi S – O Strategi W – O
(O)
 Mensosialisasikan  Memperbaiki sumberdaya alam dan sumberdaya buatan
 Dukungan nilai kawasan manajemen organisasi
pemerintah wisata kepada  Penyelamatan sarana manusia yang mutlak dibutuhkan oleh
 Potensi seluruh stakeholder dan prasarana
pengunjung  Memfungsikan  Meningkatkan wisatawan dalam perjalanannya di daerah
besar semua fasilitas yang informasi dan
 Persaingan pasar tersedia secara pemasaran
rendah optimal tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
 Pekerjaan  Desain tata ruang
pengunjung kawasan dengan telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain
 Pendapatan bagi menitik beratkan
pengelola pada daya tarik sebagainya. Sarana wisata merupakan
 Peningkatan unggulan
pendapatan kelengkapan daerah tujuan wisata yang
daerah
 Peningkatan diperlukan untuk melayani kebutuhan
manfaat
ekonomi bagi
masyarakat wisatawan dalam menikmati perjalanan
Danau Bulat
Ancaman Strategi S – T Strategi W – T wisatanya, seperti adanya rumah makan,
(T)
 Mensosialisasikan  Peningkatan intensitas penginapan, alat transportai dan lain-lain.
 Tekanan status dan fungsi pengelolaan dan
masyarakat kawasan perbaikan kualitas
 Bahaya  Memanfaatkan lingkungan Strategi lain dalam pengembangan
kebakaran/ aksesibilitas, sarana  Meningkatkan kerja
banjir dan prasarana untuk sama antar instansi wisata di kawasan ini adalah memfungsikan
 Penurunan pencegahan dan pe- terkait
daya tarik nanggulangan semua sarana dan prasarana yang ada seperti
Danau kerusakan kawasan
Bulat halnya gasebo-gasebo, guest house, dan
perahu wisata sehingga tidak terkesan
ditelantarkan. Tempat bersantai dan tempat
Pada Tabel 7 di atas dapat dilihat
beberapa rumusan strategi yang dapat sampah perlu ditambah lagi karena terlihat
dilaksakan untuk pengembangan kawasan masih banyaknya sampah berserakan di
Danau Bulat dengan penjabaran sebagai
berikut: mana-mana.
1. Strategi S – O c. Mendesain tata ruang kawasan
a. Mensosialisasikan nilai penting kawasan Tata ruang kawasan merupakan dasar
Sosialisasi nilai penting ini dapat pengelolaan suatu kawasan konservasi.
dilihat baik dari aspek nilai ekonomi Melalui zonasi areal pemanfaatan untuk
kawasan maupun dampak ekonomi bagi wisata dan areal konservasi ditata

9
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

sedemikian rupa, sehingga kegiatan wisata pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas yang


dapat berjalan dengan baik tanpa merusak sudah ada. Oleh karenanya harus benar-benar
zona inti. Bagian yang tidak kalah penting diperhatikan dalam kegiatan
adalah ruang untuk penjualan makanan dan pemeliharaannya dengan melibatkan seluruh
minuman. Pemilihan lokasi ini diusahakan komponen masyarakat yang terlibat, baik
representatif, baik dari luasan maupun pihak pengelola, pengunjung dan masyarakat
posisinya sehingga mudah dijangkau oleh sekitar wisata guna bersama-sama menjaga
pengunjung. semua fasilitas serta sarana dan prasarana
2. Strategi W - O yang telah ada dengan sebaik-baiknya,
a. Memperbaiki manajemen organisasi sehingga sarana dan prasarana yang telah
Keberhasilan pembangunan dan dibangun dengan menelan biaya yang tidak
pengembangan kawasan wisata danau bulat sedikit bisa dijaga keutuhannya.
akan dapat terwujud bila semua unsur yang c. Peningkatan informasi dan pemasaran
terkait dapat menjalankan peran dan Upaya yang dilakukan untuk
fungsinya dan saling mendukung. Peran meningkatkan informasi dan pemasaran
pemerintah dalam kegiatan pembangunan bertujuan agar Danau Bulat dapat diketahui,
kawasan wisata selain menyediakan dikenal dan dikunjungi oleh seluruh
infrastruktur pendukung diharapkan dapat masyarakat Kota Kasongan dan dari daerah
menarik investor yang berminat untuk lain. Selain itu diharapkan agar dari kegiatan
mengembangkan usaha di sektor jasa pemasaran seluruh potensi Danau Bulat yang
pariwisata. Dalam upaya peningkatan ada dapat dikenal oleh pengunjung. Sasaran
kualitas pengelolaan yang umumnya ini dapat dilakukan dengan cara
berbenturan dengan aspek pendanaan, maka meningkatkan promosi yang sudah ada dan
proporsi pembagian dana retribusi perlu penyebaran informasi secara luas melalui
diprioritaskan untuk pembenahan/rehabilitasi media cetak seperti leaflet, brosur, papan
sarana dan prasarana guna mencegah reklame, radio maupun media social (layanan
kerusakan yang lebih parah.
internet), yang mana promosi ini pada
b. Penyelamatan sarana dan prasarana hakekatnya merupakan pelaksanaan upaya
Pembangunan fasilitas-fasilitas di pemasaran yang harus dilaksanakan secara
Danau Bulat merupakan hasil kerja sama selaras dan terpadu serta berkesinambungan,
antara pihak pengelola yaitu Pemerintah sehingga nantinya dapat menarik minat para
Kota Kasongan cq Dinas Pariwisata, yang pengunjung dari berbagai jenis pekerjaan
membantu dalam mengucurkan serta pengunjung untuk datang dan berwisata di

10
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

daerah Danau Bulat, yang akhirnya dapat kalangan masyarakat. Peran serta pasif dapat
menambah pendapatan bagi pengelola. dilakukan melalui upaya penyuluhan
maupun dialog dengan aparat pemerintah,
Kegiatan lain dapat dilakukan dengan
karena masyarakat cenderung sekedar
cara menambah dan memperbaiki fasilitas
melaksanakan perintah dan mendukung
denah dan penunjuk arah yang lebih
terpeliharanya konservasi sumberdaya alam,
informatif serta menambah atraksi ataupun
sehingga dengan adanya peran serta
pertunjukkan yang dapat menarik
masyarakat ini dapat timbul kesadaran untuk
pengunjung, dimana pengunjung terbanyak
tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang
di Danau Bulat merupakan karyawan swasta.
tidak mengganggu atau merusak lingkungan
Upaya lain yang dapat dilakukan berupa
alam sekitar objek wisata.
penyediaan tentang informasi ketersediaan
akomodasi makanan dan minuman yang b. Memanfaatkan akesibilitas, sarana dan
merupakan belanja terbesar pengunjung agar prasarana untuk pencegahan dan
pengunjung tidak mempunyai kecenderungan penaggulangan kerusakan kawasan
membeli makanan atau minuman di luar Pengamanan kawasan Danau Bulat
lokasi, sehingga dapat meningkatkan merupakan hal yang penting mengingat luas
proporsi belanja pengunjung dan menambah kawasan yang besar. Untuk pencegahan dan
pendapatan bagi pedagang di daerah Danau penanggulangan gangguan terhadap objek
Bulat. wisata dapat memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada seperti jalan, ruang
3. Strategi S - T
informasi dan menambah sarana seperti
a. Sosialisasi status dan fungsi kawasan
portal.
Sosialiasi status dan fungsi kawasan
4. Strategi W – T
kepada masyarakat sangat penting untuk
a. Meningkatkan intensitas pengelolaan dan
mendukung program pencegahan kerusakan
perbaikan kualitas lingkungan
kawasan dari kegiatan manusia. Peran serta
Untuk upaya penanggulangan
aktif dilaksanakan secara langsung, baik
kerusakan lingkungan atau ancaman
secara perseorangan maupun secara
kerusakan dari luar, dapat dilakukan
bersama-sama yang secara sadar ikut
pengelolaan yang lebih intensif sehingga
membantu program pemerintah dengan
anggapan sebagian masyarakat bahwa
inisiatif dan kreasi mau melibatkan diri
kawasan wisata yang tidak bertuan dapat
dalam kegiatan pengusahaan pariwisata alam
dieliminir. Kegiatan pemeliharan,
atau melalui pembinaan rasa ikut memiliki di
pembersihan kawasan dari sampah dan

11
Jurnal Daun, 2 (2) : 1-13 (2015)

pengaturan tata letak akan menimbulkan 2. Kawasan wisata Danau Bulat


anggapan bahwa kawasan dikelola dengan mempunyai nilai bagi masyarakat,
serius. Upaya lain melalui pembuatan sekat sehingga cukup alasan untuk
bakar yang dimaksudkan untuk mencegah mempertahankan dan
bahaya kebakaran terutama di musim mengembangkannya.
kemarau. Kemudian dapat dilakukan 3. Kegiatan wisata di Objek Wisata Danau
rehabilitasi terhadap kawasan yang terbuka, Bulat berdampak positip terhadap
seperti usulan beberapa responden, sehingga perekonomian di sekitar Objek Wisata
dengan upaya ini membuat masyarakat akan Danau Bulat yang diperkirakan manfaat
lebih menghormati lingkungannya. ekonominya pada tahun 2015 mencapai
b. Meningkatkan kerja sama antar instansi Rp242juta, dimana yang masuk ke
terkait pengelola sebesar Rp99,6juta dan yang
Upaya dalam mencegah dan masuk ke pedagang makanan dan
menanggulangi kerusakan hutan dapat minuman sebesar Rp142,4juta .
dilakukan secara bersama-sama antar intansi 4. Wisata di Danau Bulat masih prospektif
terkait. Instansi penanggung jawab kawasan untuk dikembangkan dengan strategi
dengan pengelola secara bersama-sama dapat pengembangan berupa perbaikan
melakukan patroli rutin untuk mencegah manajemen organisasi lapangan,
kebakaran hutan dan pengamanan kawasan penyelamatan sarana dan prasarana dari
dari kerusakan. Selain itu dapat pula kerusakan, memfungsikan sarana dan
dilakukan pemasangan rambu-rambu prasarana yang telah ada, penyesuaian
peringatan kepada pengunjung agar tidak retribusi, meningkatkan pemasaran dan
melakukan kegiatan yang dapat mendesain tata ruang kawasan
menyebabkan kerusakan. pemanfaatan dengan menitik beratkan
pada daya tarik unggulan kawasan
KESIMPULAN DAN SARAN
wisata.
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil peneitian dan
1. Fasilitas-fasilitas yang penting seperti
pembahasan dapat ditarik beberapa
tempat sampah, arena parkir serta jalan
kesimpulan sebagai berikut:
hendaknya lebih diprioritaskan.
1. Pengunjung di Objek Wisata Danau
2. Dalam jangka pendek perlu dilakukan
Bulat sebagian besar merupakan
penyelamatan sarana dan prasarana yang
penduduk Kota Kasongan.
telah ada dari kerusakan lebih lanjut.
12
Jurnal Daun, 2(2) : 1-13 (2015)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1996. Keputusan Dirjen


Perlindungan Hutan dan Pelestarian
Alam No. 129/Kpts/DJ-VI/1996
perihal Pola Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam, Kawasan Pelestarian
Alam, Taman Buru dan Hutan
Lindung, Jakarta.
Linberg, K and E.H. Donald.1995.
Ekoturism Petunjuk untuk Perencana
dan Pengelola. Terjemahan Yayasan
Alam Mitra Indonesia, Jakarta

Mackinnon, J. 1993. Pengelolaan Kawasan


yang Dilindungi di Daerah Tropis.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik


Membedah Kasus Bisnis. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 188
h.
Singarimbun, M. 1989. Metode dan Proses
Penelitian. Metode Penelitian Survei
(M. Singarimbun dan S. Effendi
(Editor)), LP3ES, Jakarta. 336 hal.

Suwarya, N. 1995. Permintaan dan Manfaat


Rekreasi Hutan di KPH Purwakarta.
Thesis Program Pasca Sarjana Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Wind, Y . 2000. The Potensial For Eco –


Tourism in Berau Forest Area. Report
Prepared For PT. Inhutani I and Berau
Forest Management Project, Jakarta.

http://berita.borneoclimate.info/2013/09/18/s
ekilas-tentang-desa-jahanjang-di-
kalimantan-tengah/ diakses tanggal
02 Oktober 2015, jam 08.15 wib.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kati
ngan diakses tanggal 02 Oktober 2015, jam
09.25 wib.

13

Anda mungkin juga menyukai