Anda di halaman 1dari 6

Presentasi Kelompok 2

Mata Kuliah Pengelolaan Pesisir Terpadu

DOSEN PENGAMPU:
Budhi Ardani, S.Pi.,M.Si

Disusun oleh:
Ira Wistalia Purba (CDA 118 054)
Ayu Andira (CDA 118 005)
Yusril (CDA 118 038 )

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PERIKANAN
PRODI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN 
2021
1. Isu-isu tentang pengelolaan atau
pemanfaatan wilayah pesisir
• Negara Indonesia masih tertinggal dibidang teknologi sehingga kekayaan sumberdaya laut
yang melimpah belum termanfaatkan secara optimal dan hanya dipandang sebelah mata.
• Kurannya pengawasan, pengamanan,dan koordinasi dari lembaga yang berwewenang dalam
mengamankan wilayah laut Indonesia.
• Pulau-pulau terluar yang strategis, terdapat didaerah terpencil,miskin bahkan tidak
berpenduduk yang jauh dari perhatian pemerintah.
• Kurangnya kegiatan pemanfaatan sumberdaya kelautan
• Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan pesisir
• Kekeruhan air
• Ekosistem wilayah pesisir yang belum terjaga dengan baik
• Pencemaran akibat zat beracun dan pemupukan
1. Isu-isu tentang pengelolaan atau
pemanfaatan wilayah pesisir
Masalah yang terjadi dalam pemanfaatan dan pengelolaan laut wilayah pesisir yaitu dengan
terabaikannya potensi laut yang lemah akan pengamanan, lemahnya pengawasan, dan lemahnya
koordinasi dari negara itu sendiri juga kurangnya perhatian dan pengawasan pada pulau pulau
terpencil yang ada di daerah perbatasan negara kita, akan lebih baik jika pulau yang ada
diperbatasan lebih diperhatikan agar mencegah timbul nya masalah dikemudian hari.

Dalam ebook ini menjelaskan ketidakjelasan dan ambiguitas dinyatakan pada pengertian batas
zona pesisir. Beberapa penulis memberi pandangan bahwa garis batas harus ditentukan oleh isu-
isu yang menyebabkan penciptaan program (pengelolaan zona pesisir). Batas-batas zona pesisir
sering didefinisikan secara sewenang-wenang atau berbeda secara luas diantara negara-negara.
Sering kali dikatakan bahwa zona pesisir harus mencakup luas daratan dari daerah aliran sungai
ke laut, yang secara teoritis akan masuk akal karena ini adalah zona dimana interaksi biofisik
terkuat. Namun untuk tujuan perencanaan definisi ini sering kali tidak cukup praktis, karena
definisi tersebut akan digunakan untuk area besar yang berada di seluruh negara. Maka dari itu
perlu pengembangan definisi yang dapat diterima secara umum untuk istilah zona pesisir untuk
mencakup semua karakteristik dan situasi
2. Perbedaan dan Kesamaan Isu

 Persamaan dari kedua ebook tersebut adalah pembahasan yang terdapat


didalamnya yakni tentang isu isu yang ada diwilayah pesisir dan bagaiamana
kondisi wilayah pesisir,dan perlingdungan terhadapa wilayah pesisir, serta
perbedaannya adalah pada e-book 1 dijelaskan tentang isu isu yang terdapat pada
wilayah pesisir Indonesia dan gambaran tentang pengelolaan wilayah pesisir
Indonesia, ekosistem , dan prinsip pengelolaannya

 Dari kedua ebook tersebut terdapat kesamaan, yaitu masalah yang disebabkan
oleh pemanfaatan wilayah pesisir yaitu dengan terabaikannya potensi laut yang
lemah akan pengamanan, lemahnya pengawasan, dan lemahnya koordinasi dari
negara itu sendiri dan ketidakjelasan zona wilayah pesisir. Dalam ebook yang
pertama lebih focus kepada masalah di wilayah pesisir Indonesia, sedangkan pada
ebook yang kedua membahas masalah wilayah pesisir yang mencakup seluruh
negara.
3. Apakah isu tersebut terjadi di wilayah pesisir
Kalimantan Tengah?
Isu-isu yang ada di dalam kedua ebook tersebut juga terjadi di wilayah pesisir kalimantan tengah
seperti: pencemaran, kerusakan pantai, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan pesisir,
masih banyak keluarga miskin yang berdomisili di wilayah pesisir,penggunaan teknologi yang masih
rendah dibidang perikanan, rendahnya pengamatan dan pengawasan terhadap pulau-pulau kecil dan
pencurian ikan.
Dari isu yang telah dibahas, wilayah pesisir juga pernah terjadi di wilayah Kalimantan Tengah, yaitu
kurangnya pengawasan dan keamanan dalam pemanfaatan dan pengelolaan laut wilayah pesisir tentu
terjadi juga di kawasan perairan Kalimantan tengah seperti contohnya kapal penangkap ikan yang
tertangkap di daerah perairan Kumai , pangkalan Bun, Kotawaringin barat yang kapal ikan nya berasal dari
Makassar namun tertangkap di perairan Kalimantan tengah dengan menggunakan alat troll atau pukat
untuk alat tangkapnya yang mana alat ini sangat dilarang untuk digunakan dalam penangkapan. Kapal
tersebut masih berada di PPI Kumai masih menunggu persidangan yang sampai sekarang belum ada
kejelasan masalah ini tentu ini bukan hanya masalah kecil namun masalah besar jika tidak ditindaklanjuti
oleh pemerintah Indonesia sehingga mereka tidak berbuat lagi agar memberi efek jera kepada nelayan
nya. Untuk sekarang ikan hasil tangkapan tersebut masih berada di kapal dengan keadaan membusuk
dikarenakan sudah lebih sebulan dari awal ditangkapnya hal ini sangat merugikan negara dengan
terbuangnya puluhan ton ikan yang mati membusuk tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Dan untuk
pulau2 terpencil seperti yang kita tahu di Kalteng untuk pulau kecil hampir tidak ada sehingga
pengawasan nya cukup baik karena tidak banyak yang diawasi oleh pemerintah daerah KalTeng sehingga
isu ini belum ada untuk wilayah Kalimantan Tengah. 3. Apakah isu tersebut terjadi di wilayah pesisir
Kalimantan Tengah? Terima Kasih
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai