Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DALAM MENUNJANG KEGIATAN

WISATA DI KAMPUNG JAWA TONDANO

Rifka Awalia Putri¹, Suryadi Supardjo², & Amanda Sembel³

¹Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi
² & ³ Staf Pengajar Prodi S1 Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi

Abstrak

Kampung Jawa Tondano adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tondano Utara,
Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki budaya tersendiri diantara suku Minahasa.
Budaya tersebut hasil asimilasi antara suku Minahasa dan Jawa yang dipertahankan hingga kini sejak
kedatangan Kiay Modjo dan rombongan yang diasingkan oleh kolonial Belanda. Peninggalan budaya dan
makam Kiay Modjo adalah daya tarik para wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung di
kampung Jawa sebagai tujuan wisata.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi eksisting infrastruktur pariwisata dan strategi
pengembangan infrastruktur di Kampung Jawa Tondano. Metode yang digunakan untuk mengetahui
kondisi eksisting menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menganalisa berdasarkan masalah-
masalah atau fenomena yang bersifat aktual. Sedangkan pengembangan infrastruktur pariwisata
menggunakan analisis SWOT berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal kondisi aktual.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa kondisi infrastruktur pariwisata di Kampung Jawa masih
diperlukan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan terutama sarana/prasarana jalan, lampu
penerangan, air bersih, tempat sampah/sanitasi, pusat informasi dan petunjuk jalan. Sedangkan strategi
yang menjadi prioritas utama dalam pengembangan pariwisata adalah strategi mempertahankan peran
secara selektif (selective maintenance strategy) dengan kegiatan dan program utama yang dilakukan
adalah melakukan konsilidasi pada kondisi internal dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan
untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Kata Kunci : Infrastruktur Pariwisata, Kampung Jawa Tondano, Kiay Modjo.

PENDAHULUAN pendapatan karena nilai budaya yang masih


Pembangunan infrastruktur merupakan dipertahankan oleh masyarakatnya. Dari potensi
salah satu aspek penting dan vital untuk wisata yang sangat besar pada masyarakat di
mempercepat proses pembangunan nasional. Kampung Jawa Tondano, maka sudah
Infrastruktur juga memegang peranan penting selayaknya hal itu dimanfaatkan bagi
sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan kemakmuran masyarakat Kampung Jawa
ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan khususnya dan masyarakat Tondano pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat umumnya.
dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti Berdasarkan pertimbangan tujuan
transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan penataan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini Kabupaten Minahasa adalah untuk kepentingan
menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi sosial dan budaya yaitu tempat pelestarian dan
selanjutnya. pengembangan adat istiadat atau budaya.
Kampung Jawa merupakan suatu desa Sedangkan pertimbangan tujuan penataan dalam
yang terletak di Kecamatan Tondano Utara, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara Kampung Jawa Tondano yaitu isu-isu strategis
yang memiliki potensi pariwisata yang yang terjadi, meliputi isu mengenai sumber daya
diunggulkan sebagai aset daerah Minahasa manusia, kualitas sarana prasarana,
umumnya dan Kampung Jawa khususnya. pengembangan ekonomi lokal, dan
Potensi wisata tersebut dapat dijadikan produk pengembangan kepariwistaan.
unggulan pemerintah sebagai primadona Potensi tidak akan memiliki arti apa-apa

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 10


tanpa diolah dan dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat
Kampung Jawa Tondano. Permasalahan yang
muncul yaitu kurang maksimalnya infrastrutur
dalam mendukung kegiatan wisata di Kampung
Jawa sehingga peluang untuk meningkatkan
pendapatan ekonomi bagi masyarakat dari sektor
pariwisata tidak secara maksimal dimanfaatkan.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah
memperhatikan kondisi infrasruktur yang kurang
memadai sehingga dapat menunjang kegiatan
wisata di Kampung Jawa Tondano.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
infrastruktur pariwisata merupakan komponen
penting di sebuah daerah kawasan wisata.
Sebagai penunjang kegiatan berwisata, sehingga
penulis mengambil judul penelitian yaitu
Strategi Pengembangan Infrastruktur Dalam
Menunjang Kegiatan Wisata di Kampung Jawa
Tondano. Sehingga diharapkan dapat menjadi
rekomendasi bagi para pelaku pengembang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pariwisata. Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk Induk Pembangunan Kepariwisataan
menganalisis kondisi eksisting infrastruktur Nasional Tahun 2010-2025.
pariwisata di Kampung Jawa Tondano dan Dalam pengembangan kepariwisataan harus
menganalisis strategi pengembangan mempertimbangkan harus mempertimbangkan
infrastruktur di Kampung Jawa Tondano. hal-hal sebagai berikut:
Prasarana meliputi:
TINJAUAN PUSTAKA 1. Jaringan listrik dan lampu penerangan
Infrastruktur 2. Jaringan air bersih
Secara umum, definisi infrastruktur dapat 3. Jaringan telekomunikasi
dijelaskan sebagai suatu sistem fasilitas fisik 4. Sistem pembuangan air limbah
yang mendukung kehidupan, keberlangsungan
dan pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu Fasilitas umum meliputi:
masyarakat atau komunitas. Infrastruktur yang 1. Fasilitas keamanan, seperti pemadam
dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada kebakaran, fasilitas tanggap bencana di
ketersediaan sarana prasarana penunjang. Dalam destinasi yang rawan bencana
konteks infrastruktur di Indonesia, infrastruktur 2. Fasilitas keuangan dan perbankan, seperti
di Indonesia lebih dikenal dengan prasarana anjungan tunai mandiri dan tempat
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana penukaran uang
memiliki sifat mobile seperti mobil, kereta dan 3. Fasilitas bisnis, seperti kios kelontong dan
lain sebagainya. Sedangkan prasarana memiliki toko obat 24 jam, warung internet, telepon
sifat tidak mobile dan merupakan elemen umu, sarana penitipan dan penyimpanan
pendukung kegiatan perkotaan seperti jalan, barang
lahan parkir dan jembatan. 4. Fasilitas kesehatan, berupa poloklinik 24 jam
dan fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan
5. Fasilitas sanitasi dan kebersihan, seperti
toilet umum, jasa binatu, dan tempat sampah
6. Fasilitas khusus bagi penderita cacat fisik,

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 11


anak-anak dan lanjut usia sampai lingkungan 6 sudah beraspal. Salah
7. Fasilitas rekreasi, seperti fasilitas satu faktor permasalahan dalam
peristirahatan, fasilitas bermain anak-anak, pengembangan kawasan yaitu kondisi jalan
fasilitas olahraga, dan fasilitas pejalan kaki menuju objek wisata yang kurang baik,
8. Fasilitas lahan parkir dengan adanya perbaikan jalan bisa
9. Fasilitas ibadah. mempermudah wisatawan dalam berkunjung.

Fasilitas pariwisata meliputi:


1. Fasilitas akomodasi
2. Fasilitas rumah makan
3. Fasilitas informasi dan pelayanan pariwisata,
fasilitas pelayanan keimigrasian, pusat
informasi pariwisata
4. Polisi pariwisata dan satuan tugas wisata
5. Toko cendramata Gambar 1. Kondisi jalan sekitar objek
6. Petunjuk arah/papan informasi wisata kurang lebar dan rusak.
pariwisata/rambu lalu lintas wisata b. Transportasi Umum
7. Bentuk bentang alam. Ketersediaan transportasi umum tak kalah
pentingnya dalam pengembangan pariwisata.
METODE
Ojek dan bendi merupakan alat transportasi
Metode analisis data yang digunakan dalam
umum di kawasan Kampung Jawa Tondano.
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dimana
Jika wisatawan ingin berkeliling dan melihat-
penyajian data yang dilakukan adalah
lihat maupun berpergian ke suatu tempat di
menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan
kawasan Kampung Jawa Tondano. Hasil
keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-
kuesioner menunjukan bahwa banyak yang
fakta yang ada kemudian menganalisis
menyatakan cukup terpenuhi dengan
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
transportasi umum di kawasan Kampung
dengan menggunakan bentuk bantu analisis
Jawa Tondano.
berupa tabel, grafik maupun diagram.
Analisis SWOT digunakan untuk
mengetahui strategi dalam mengembangkan
infrastruktur dalam menunjang kegiatan wisata
di Kampung Jawa Tondano. Gambar 2. Terdapat transportasi umum
berupa ojek dan bendi.

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Toilet Umum


Infrastruktur pariwisata yang tersedia di Pada kawasan objek wisata memiliki 2 toilet
Kampung Jawa Tondano dapat dikatakan cukup. umum yaitu berada di lokasi objek wisata.
Namun, sangat perlu untuk ditingkatkan dan Berdasarkan hasil survei lapangan kondisi
dikembangkan agar dapat melayani para bangunan dan kebersihan toilet umum di
wisatawan secara maksimal serta meningkatkan kawasan Kampung Jawa Tondano cukup
minat/daya tarik berwisata. Adapun infrastruktur baik.
yang tersedia di Kampung Jawa Tondano
sebagai berikut:
a. Jalan
Ketersediaan jalan sudah mampu mendukung
arus pergerakan penduduk serta kendaraan
dimana kondisi jalan yang ada sebagian besar
sudah beraspal, hanya saja kondisi jalan
menuju objek wisata mengalami sedikit
kerusakan. Kondisi jalan di lingkungan 1

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 12


Gambar 3. Kondisi toilet umum di kawasan Gambar 5. Kondisi sumur sebagai sumber
objek wisata. air bersih.
d. Listrik dan Lampu Penerangan
Listrik atau penerangan di kawasan f. Jaringan Telepon
Kampung Jawa Tondano di sediakan oleh Jaringan telepon juga merupakan hal yang
pemerintah (PLN). Pelayanan listrik bias penting bagi para wisatawan untuk dapat
dinikmati selama 1 × 24 jam. Ketersediaan berkomunikasi dengan keluarga, kerabat,
lampu jalan untuk penerangan pada malam sahabat ataupun teman-teman maupun
hari sudah cukup terpenuhi. Kurang berurusan dengan pekerjaan mereka. Dari
tersedianya lampu penerangan jalan menuju hasil kuesioner menunjukkan bahwa kualitas
objek wisata sehingga menimbulkan jaringan telepon di kawasan Kampung Jawa
keresahan untuk wisatawan yang ingin Tondano tergolong bagus.
berkunjung pada malam hari.
g. Akses Internet
Ketersediaan akses internet sama pentingnya
dengan jaringan telepon. Hal ini merupakan
kebutuhan penting bagi wisatawan agar dapat
berhubungan dengan orang lain yang berada
di luar kawasan Kampung Jawa Tondano dan
mencari informasi dalam berbagai hal
apapun. Sebagian besar responden
menyatakan akses internet di kawasan
Gambar 4. Belum adanya lampu penerangan Kampung Jawa Tondano lumayan cepat.
jalan di sekitar objek wisata.
Analisis Kebutuhan Infrastruktur Pariwisata
di Kampung Jawa Tondano
e. Air Bersih Dalam sebuah destinasi wisata atau kawasan
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat wisata perlu adanya kelengkapan ketersediaan
penting dalam kehidupan manusia. Sehingga infrastruktur pariwisata guna untuk menunjang
ketersediaan air bersih sangat diperlukan oleh wisata tersebut maupun untuk melayani
wisatawan. Berdasarkan hasil survey dan kebutuhan wisatawan dalam melakukan
hasil kuesioner menunjukan bahwa perjalanan atau kegiatan berwisata.
ketersediaan air bersih di kawasan Kampung Berdasarkan temuan lapangan terdapat 3
Jawa Tondano cukup memadai. Sumber air komponen dasar pembentuk pariwisata dan
bersih di Kampung Jawa Tondano berasal tujuan wisata yaitu daya tarik, aksesibilitas dan
dari sumur bor, dan sumur. amenitas yaitu sebagai berikut.
1. Daya Tarik
Yang menjadi daya tarik di kawasan
Kampung Jawa Tondano yaitu berasal dari
wisata budaya yang memanfaatkan cagar
budaya makam Kyai Modjo sebagai destinasi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 13


utama pariwisata di Kampung Jawa Tondano. Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun
2010-2025 dan standar kelayakan daerah tujuan
wisata. Analisa ini akan diperoleh faktor-faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan/ancaman yang dimiliki oleh objek
wisata Kampung Jawa dalam pengembangan
infrastruktur wisatanya. Hasil analisa ini akan
digunakan untuk menentukan strategi yang harus
diambil oleh stakeholder dalam rangka
mengembangkan infrastruktur kawasan wisata
budaya Kampung Jawa Tondano.
Gambar 6. Cagar Budaya Makam Kyai
Modjo. Tabel 4.10. Faktor-Faktor Internal dan
2. Aksesibilitas Eksternal Pengembangan Infrastruktur
Aksesibilitas menuju Kampung Jawa Penunjang Wisata di Kampung Jawa
Tondano dapat menggunakan kendaraan Tondano
beroda enam, roda empat dan roda dua, untuk Kekuatan (S) Peluang (O)
wisatawan lokal dapat ditempuh dari kota
Manado, Tomohon, dan Bitung. Sedangkan
wisatawan domestik bisa langsung dari
Bandara Sam Ratulangi via Manado atau
Pelabuhan Bitung lewat Airmadidi.
3. Amenitas
Amenitas yaitu belum adanya sarana
akomodasi untuk menginap dan ada beberapa
warung makan di kawasan Kampung Jawa
Tondano.

Gambar 7. Salah satu warung makan di


kawasan Kampung Jawa Tondano.

Analisis Strategi Pengembangan


Infrastruktur Pariwisata Kampung Jawa
Tondano
Analisa mengenai faktor – faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi pengembangan
infrastruktur penunjang wisata budaya di
Kampung Jawa tondano didasarkan pada kondisi
eksisting infrastruktur yang ada di Kampung
Jawa Tondano dan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2011 tentang Rencana Induk

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 14


1) Lokasi makam 1) Aksesibilitas yang 1) Tidak memiliki 1) Kabupaten
dapat diakses mudah bagi fasilitas pusat Minahasa memiliki
langsung dari wisatawan informasi beberapa objek
bandara mancanegara pariwisata bagi wisata sebagai
Internasional dengan adanya wisatawan yang tujuan wisata
Sam Ratulangi penerbangan berkunjung. termasuk wisata
melalui jalur
langsung dari 2) Tidak memiliki budaya (makam
darat; YaituSingapura dan jaringan air pahlawan nasional
lewat jalan
Philipina ke bersih dari DR. Sam
Sawangan, Manado dan PDAM. Ratulangi).
lewat jalan
sebaliknya. 3) Kurangnya 2) Kurangnya
Kembes dan
2) Sebagai pusat fasilitas toilet perhatian dan
lewat jalan rayakawasan pariwisata umum di prioritas pemangku
Manado- strategis seperti N kawasan obyek kebijakan terhadap
Tomohon. tertuang dalam e wisata, baik kegiatan
2) Aksesibilitas Rencana Tata g dari segi pemeliharaan
yang mudah Ruang Wilayah a kuantitas prasarana
dijangkau dari (RTRW) t maupun (perbaikan jalan)
P pusat kota
Kabupaten i kualitas dan sarana (lampu
o Kabupaten Minahasa 2011- f (kebersihan). penerangan menuju
s Minahasa 2031 tentang 4) Tidak memiliki dan lokasi objek
i dengan kawasan strategis tempat wisata).
t kendaraan di Kampung Jawa pembuangan 3) Kurangnya
i pribadi maupun Tondano. sampah di partisipasi
f angkutan umum3) Terjadi persaingan sekitar lokasi masyarakat dalam
(bendi dan
antara operator objek wisata. menjaga
ojek). baik pemanfaatan infrastruktur yang
3) Jaringan teknologi terkini telah tersedia.
layanan maupun harga 4) Minimnya tempat
telekomunikasi jual/tarif layanan penginapan di
dan listrik yangtelekomunikasi. Kabupaten
memadai. 4) Wisata budaya Minahasa bagi
4) Terpeliharanya merupakan salah wisatawan.
seni dan budaya satu unggulan Sumber : Hasil Analisis, 2018
serta bangunan pariwisata di
mesjid khasIndonesia Dari hasil analisis faktor-faktor internal dan
arsitektur Jawa (http://travel.komp eksternal terkait dengan strategi pengembangan
dari as.com/ read / 2017 pariwisata di Kampung Jawa, maka langkah
peninggalan /07/11/ 190300027 strategi disajikan pada tabel berikut :
Kiay Modjo. /potensi. budaya.
penyumbang. Tabel 4.11. Matriks SWOT Strategi
terbesar. sektor. Pengembangan Infrastruktur Penunjang
pariwisata). Wisata di Kampung Jawa
Kelemahan (W) Ancaman (T)
Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Internal
Faktor
Eksternal

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 15


1. Mengusulkan 1. Membuat/ kualitas untuk 4. Merencanakan
ke Pemda meningkatkan menunjang dan membuat
untuk layanan pelestarian sistim
mengadakan informasi seni dan pembuangan
moda pariwisata yang budaya yang sampah untuk
tranpsortasi mudah dan cepat dimiliki. menciptakan rasa
darat (mobil) diakses 5. Menambah nyaman serta
dari bandara wisatawan jaringan listrik meningkatkan
menuju melalui media dan menata peran
Kabupaten cetak dan on-line sistim serta/keterlibatan
Minahasa. serta penerangan masyarakat
2. Melakukan meningkatkan yang lebih terhadap kegiatan
kerjasama kualitas menarik pemerliharaan
P dengan Pemda prasarana dan disekitar objek dan perawatan
e untuk sarana maupun prasarana dan
l meningkatkan transportasi sepanjang sarana wisata
u mutu dan menuju lokasi jalan menuju
a menambah objek wisata. lokasi dari
n sarana layanan 2. Menjalin pintu masuk
g angkutan kerjasama keluruahan
(O) umum dengan Pemda Kampung
terutama dan pihak swasta Jawa.
menuju lokasi agar
objek wisata pengembangan
Makam Kiay infrastruktur
Modjo. lebih terarah,
3. Membuat dan terpadu, efektif
meningkatkan yang memenuhi
kualitas secara standar
berkelanjutan kelayakan
sistim promosi infrastruktur
pariwisata pariwisata
berbasis terutama masalah
informasi penyediaan air
teknologi. bersih,
4. Mendirikan transportasi dan
sarana pusat penerangan jalan.
atraksi 3. Meningkatkan
pertunjukan kualitas
seni / budaya kebersihan dan
dan tempat menambah
penyediaan sarana toilet
cendramata umum untuk
untuk kenyamanan
wisatawan wisatawan guna
serta menjaga keasrian
menambah dan kesehatan
sarana baik lingkungan di
kuantitas lokasi objek
maupun wisata.

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 16


1. Membuat 1. Meningkatkan dilakukan untuk mengetahui apakah faktor
iklan dan stan layanan internal atau eksternal yang paling berpengaruh
pariwisata informasi melalui terhadap strategi pengembangan infrastruktur
tentang objek promosi secara pariwisata di Kampung Jawa Tondano.
A wisata budaya berkala tentang Tabel berikut merupakan penilaian
n Makam Kiay potensi wisata terhadap faktor-faktor strategis pada faktor
c Modjo di yang ada di Internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS)
a Bandara Sam Kampung Jawa pengembangan infrastruktur pariwisata
m Ratulangi dan pada media Kampung Jawa Tondano.
a pelabuhan cetak atau
n Bitung. gambar baik Tabel 4.12. Faktor – Faktor Strategis Internal
(T) 2. Mengusulkan lokal, nasional, (IFAS) Pengembangan Infrastruktur Penunjang
ke pemerintah maupun Wisata di Kampung Jawa
daerah untuk mancanegara.
membuat 2. Pemerintah
Perda tentang daerah bersama
pekerjaan dengan pihak
perbaikan swasta
sarana dan membangun
prasarana fasilitas jaringan
secara air bersih yang
berkelanjutan berkualitas dan
3. Melibatkan berkelanjutan di
peran serta lokasi obyek
masyarakat wisata.
terhadap 3. Meningkatkan
pelestarian peran masyarakat
prasarana dan dalam menjaga
sarana wisata dan melestrarikan
melalui fasilitas umum
program sadar yang berada di
wisata. lokasi objek
4. Meningkatkan wisata. Tabel 4.13. Faktor – Faktor Strategis Internal
kualitas dalam 4. Memberikan (IFAS) Pengembangan Infrastruktur Penunjang
kegiatan peluang bagi Wisata di Kampung Jawa
pembangunan swasta melalui
/ penyediaan regulasi Pemda
infrastruktur untuk membangun/
penunjang mengembangkan
wisata. fasilitas
penginapan/hotel
yang memenuhi
standar perhotelan.

Untuk menentukan langkah strategis mana yang


digunakan dalam pengembangan infrastruktur
wisata di kampung Jawa Tondano, maka
dilakukan analisis lebih lanjut terhadap langkah
– langkah strategis yang telah dideskripsikan
seperti pada analisa SWOT di atas. Analisa ini

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 17


Berdasarkan pembobotaan setiap faktor strategis
di atas pada evaluasi faktor internal dan
Tabel 4.14. Faktor – Faktor Strategis Eksternal eksternal dapat dianalisa sebagai berikut :
(EFAS) Pengembangan Infrastruktur Penunjang 1. Hasil penjumlahan antara kekuatan dan
Wisata di Kampung Jawa kelemahan yang terjadi pada fakt
or internal (IFAS) = 2,3 - 3,1 = - 0,8. Nilai
negatif ini menunjukkan kecenderungn pada
faktor kelemahan yang ada.
2. Hasil penjumlahan antara peluang dan
ancaman yang terjadi pada faktor eksternal
(EFAS) = 2,9 - 2,2 = 0,7. Hasil ini
menunjukkan nilai positif yang menunjukkan
kecenderungn pada faktor peluang yang ada.
3. Jadi posisi akhir total skor pembobotan
antara IFAS dan EFAS, terletak pada
kuadran II, seperti gambar dibawah:

Tabel 4.15. Faktor – Faktor Strategis Internal


(EFAS) Pengembangan Infrastruktur Penunjang
Wisata di Kampung Jawa

Gambar 8. Kuadran analisis SWOT

Berdasarkan analisa kuadran dan matriks


SWOT, posisi pengembangan infrastruktur

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 18


pariwisata Kampung Jawa Tondano berada pada wisata, rehabilitasi wisata budaya.
kuadran II, sehingga strategi yang menjadi 2. Menata kembali sistim instalasi air bersih
prioritas utama adalah strategi W – O. Sesuai beserta ketersediannya, rehabilitasi dan
dengan hasil analisis yang dilakukan maka menambah sarana toilet umum yang
dirumuskan prioritas utama strategi dilengkapi dengan petugas kebersihan.
pengembangan infrastruktur pariwisata 3. Merencanakan program kegiatan
Kampung Jawa Tondano adalah : pengadaan penyediaan jaringan air bersih,
a. Membuat/meningkatkan layanan informasi transportasi, dan penerangan jalan.
pariwisata yang mudah dan cepat diakses 4. Merawat / memperbaiki prasarana dan
wisatawan melalui media cetak dan on-line sarana wisata secara berkala dibawah
serta meningkatkan kualitas prasarana dan program dan kegiatan kelurahan.
sarana transportasi menuju lokasi objek B. Strategi Jangka Panjang
wisata. Program dan kegiatan dalam upaya
b. Menjalin kerjasama dengan Pemda dan pihak konsilidasi pengembangan infrastruktur
swasta agar pengembangan infrastruktur pariwisata di kampung jawa meliputi:
lebih terarah, terpadu, efektif yang memenuhi 1. Bentuk Kelembagaan yang menangani
standar kelayakan infrastruktur pariwisata masalah permodalan, kesenian dan
terutama masalah penyediaan air bersih, sosialisasi pembangunan yang
transportasi dan penerangan jalan. berwawasan lingkungan.
c. Meningkatkan kualitas kebersihan dan 2. Jalin kerjasama dengan pihak investor
menambah sarana toilet umum untuk mengingat minimnya dana pembangunan
kenyamanan wisatawan guna menjaga infrastruktur pariwisata yang disediakan
keasrian dan kesehatan lingkungan di lokasi oleh Pemerintah Daerah.
objek wisata. 3. Tingkatkan manajemen & pengelolaan
d. Merencanakan dan membuat sistim obyek wisata.
pembuangan sampah di lokasi objek wisata 4. Sosialisasikan pembangunan
untuk menciptakan rasa nyaman wisatawan berkelanjutan yang berwawasan
serta meningkatkan peran serta/keterlibatan lingkungan (Oleh Pemda dan Lembaga
masyarakat terhadap kegiatan pemeliharaan Pendidikan).
dan perawatan prasarana dan sarana wisata.
Rumusan di atas diperlukan langkah strategis KESIMPULAN
untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang
di Kampung Jawa Tondano. Adapun langkah ‘Strategi Pengembangan Infrastruktur dalam
strategis yang dapat dilakukan adalah Menunjang Kegiatan Wisata di Kampung Jawa
mempertahankan peran secara selektif (selective Tondano’ maka dapat ditarik kesimpulan
maintenance strategy) sesuai dengan analisis sebagai berikut:
IFAS dan EFAS seperti digambarkan pada 1. Kondisi infrastruktur pariwisata di kawasan
grafik kuadran analisis SWOT. Kegiatan yang Kampung Jawa Tondano belum sepenuhnya
dilakukan adalah melakukan konsilidasi pada memadai. Belum adanya tempat sampah,
kondisi internal dengan cara memperbaiki jalan menuju objek wisata mengalami sedikit
kelemahan-kelemahan untuk memanfaatkan kerusakan dan sempit, belum adanya pusat
peluang yang ada. Bentuk kegiatan konsilidasi informasi wisata, air bersih berasal dari
yang dapat dilakukan dalam mengembangkan sumur, belum adanya papan petunjuk arah,
infrastruktur di Kampung Jawa adalah sebagai listrik 24 jam, belum adanya lampu
berikut: penerangan jalan menuju objek wisata,
A. Strategi Jangka Pendek transportasi umum di sekitar objek yaitu ojek
Program dan kegiatan dalam upaya dan bendi, dan memiliki 2 toilet umum.
konsilidasi pengembangan infrastruktur Sehingga ini diharapkan dapat diperhatikan
pariwisata di kampung jawa meliputi : dalam pengembangan infrastruktur di
1. Rehabilitasi dan melengkapi infrastruktur kawasan Kampung Jawa Tondano.

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 19


2. Berdasarkan analisa kuadran dan matriks obyek wisata.
SWOT, posisi pengembangan infrastruktur 4. Sosialisasikan pembangunan
pariwisata Kampung Jawa Tondano berada berkelanjutan yang berwawasan
pada kuadran II, sehingga strategi yang lingkungan (Oleh Pemda dan Lembaga
menjadi prioritas utama adalah strategi W – Pendidikan).
O dengan mempertahankan peran secara DAFTAR PUSTAKA
selektif (selective maintenance strategy) A, Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.
sesuai dengan analisis IFAS dan EFAS Bandung: Angkasa.
seperti digambarkan pada grafik kuadran Freddy Rangkuti. 2001. Analisis SWOT.
analisis SWOT. Kegiatan yang dilakukan Jakarta: Gramedia.
adalah melakukan konsilidasi pada kondisi Grigg, N. 1998. Infrastructure Engineering and
internal dengan cara memperbaiki Management. John Wiley & Sons.
kelemahan-kelemahan untuk memanfaatkan Lothar A. Kreck dalam A, Yoeti, Oka. 1996.
peluang yang ada. Bentuk kegiatan Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung:
konsilidasi yang dapat dilakukan dalam Angkasa.
mengembangkan infrastruktur di Kampung Moleong, L, J. 2008. Metodologi Penelitian
Jawa adalah sebagai berikut: Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
A. Strategi Jangka Pendek Rosdakarya.
Program dan kegiatan dalam upaya Nazir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian.
konsilidasi pengembangan infrastruktur Jakarta: Ghalia Indonesia.
pariwisata di kampung jawa meliputi :
1. Rehabilitasi dan melengkapi
infrastruktur wisata, rehabilitasi wisata
budaya.
2. Menata kembali sistim instalasi air
bersih beserta ketersediannya,
rehabilitasi dan menambah sarana
toilet umum yang dilengkapi dengan
petugas kebersihan.
3. Merencanakan program kegiatan
pengadaan penyediaan jaringan air
bersih, transportasi, dan penerangan
jalan.
4. Merawat / memperbaiki prasarana dan
sarana wisata secara berkala dibawah
program dan kegiatan kelurahan.
B. Strategi Jangka Panjang
Program dan kegiatan dalam upaya
konsilidasi pengembangan infrastruktur
pariwisata di kampung jawa meliputi:
1. Bentuk Kelembagaan yang menangani
masalah permodalan, kesenian dan
sosialisasi pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
2. Jalin kerjasama dengan pihak investor
mengingat minimnya dana
pembangunan infrastruktur pariwisata
yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah.
3. Tingkatkan manajemen & pengelolaan

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 20

Anda mungkin juga menyukai