Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI DINAS PERHUBUNGAN DALAM MENGATASI KEMACETAN DI KOTA

MANADO PROVINSI SULAWESI

ANDREW A WALEAN
MARKUS KAUNANG
MARTHEN L. KIMBAL

Abstrak: Kemacetan merupakan masalah lalu lintas yang dihadapi oleh negara berkembang seperti di
Indonesia dan hal ini juga terjadi di daerah padat. Kemacetan yang sudah sering terjadi di daerah pusat
perkotaan waktu terjadinya rutin terutama pada waktu-waktu seperti jam pergi kantor, jam pulang kantor,
akhir pekan dan hari libur. Banyak dampak yang terjadi oleh kemacetan yang bersifat negatif. Berdasarkan
latar belakang masalah maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis Strategi
Dinas Perhubungan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Manado.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
tiga kegiatan utama yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Strategi Dinas Perhubungan dalam mengatasi kemacetan di Kota
Manado, belum maksimal hal ini dapat dilihat dari penerapan one way traffic dan penataan parkir Strategi
Organisasi Dinas Perhubungan sudah menjalankan tugas masih ada kelemahan - kelemahan yaitu kurang
penindakan dan sanksi tegas bagi pelanggar lalulintas seperti parkir liar, pedagang liar yang berjualan
dilorong dan pinggiran jalan yang menghambat arus lalulintas mengakibatkan kemacetan. Dilihat dari
Strategi Program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik seperti program yang
laksanakan jalan satu arah (one way traffic) dan pemasangan rambu – rambu lalulintas, namun dalam hal
ini masih ada kelemahan – kelemahan antara lain di beberapa titik kemacetan belum ada peningkatan
rambu-rambu lalulintas atau sudah rusak sehingga menimbulkan kemacetan.

Kata kunci : Strategi, Kemacetan

Abstract: Congestion is a traffic problem faced by developing countries such as Indonesia and this also
occurs in congested areas. Congestion that has often occurred in urban areas when the routine occurs,
especially at times such as office hours, office hours, weekends and holidays. Many impacts that occur by
congestion that are negative. Based on the background of the problem, this study has the objective to find
out and analyze the Transportation Department's Strategy in overcoming traffic congestion in the city of
Manado. This research use desciptive qualitative approach. Data collection techniques were carried out with
three main activities, namely interviews, observation and documentation. The results showed that the
Transportation Department Strategy in overcoming traffic congestion in the city of Manado, is not yet
maximized. This can be seen from the Transportation Agency's Organizational Strategy. hallways and curbs
that block traffic flow cause traffic jams. Seen from the Program Strategy implemented by the government,
it has run well, such as programs that carry out one-way traffic and installation of traffic signs, but in this
case there are still weaknesses - among other things, at some points of the bottleneck there has been no
increase in traffic signs traffic signs or have been damaged, causing congestion.

Keywords: Strategy, Congestion

PENDAHULUAN yang terjadi oleh kemacetan yang bersifat


Kemacetan merupakan masalah lalu negatif.
lintas yang dihadapi oleh negara berkembang Ditinjau dari berbagai aspek,
seperti di Indonesia dan hal ini juga terjadi di kemacetan menimbulkan banyak kerugian
daerah padat. Kemacetan yang sudah sering baik dari segi materi, waktu dan tenaga.
terjadi di daerah pusat perkotaan waktu Seperti dari aspek ekonomi kemacetan
terjadinya rutin terutama pada waktu-waktu menghambat proses produksi dan distribusi
seperti jam pergi kantor, jam pulang kantor, sehingga laju perekonomian menjadi
akhir pekan dan hari libur. Banyak dampak terganggu. Dari aspek kesehatan pun

15
kemacetan menyumbangkan dampak negatif berkembang. Untuk menuju kota metropolitan
yaitu mempengaruhi kondisi fisik dan psikis pemerintah Kota Manado diharapkan mampu
para pengguna lalu lintas, terlebih lagi bagi dan tanggap dalam melaksanakan tindakan
mereka yang kemudian melakukan berbagai untuk mencegah terhadap permasalahan yang
aktivitas seperti bekerja, belajar dan lain biasa terjadi di kota metropolitan yaitu salah
sebagainya. satunya “kemacetan”. Tertib berlalu lintas
Terjadinya kemacetan adalah sebagai akan menciptakan rasa aman dan nyaman
akibat dari ketidakseimbangan jaringan lalu dalam melintasi sejumlah jalan yang ada di
lintas yang ada, yaitu adanya penumpukan Kota Manado. Arus lalu lintas yang identik
kendaraan yang menyebabkan kepadatan lalu dengan kemacetan, pelanggaran dan
lintas pada suatu jaringan jalan tertentu kecelakaan menjadi hal yang dianggap wajar
menjadi tinggi sehingga arus lalu lintas bagi masyarakat, terutama diwilayah
menjadi tersendat bahkan terhenti.Salah satu perkotaan.
upaya untuk menyeimbangkan jaringan lalu Untuk mengatur dan mengatasi
lintas supaya arus lalu lintas menjadi optimal permasalahan kemacetan maka Dinas
yaitu melalui penyebaran rute pada kawasan Perhubungan Kota Manado ditunjuk sebagai
tertentu. pelaksana kebijakan terhadap lalu lintas dan
Perkembangan Kota Manado dari angkutan jalan raya. Hal ini juga disebutkan
tahun ke tahun semakin memperlihatkan pada tugas yang dimiliki Dinas Perhubungan
perubahan terhadap pola hidup masyarakat hal Kota Manado yaitu melaksanakan
ini berpengaruh pada sektor kepemilikan Pengawasan dan Pengendalian Operasional
kendaraan di kota Manado yang makin terhadap Penggunaan Jalan untuk
meningkat dimana setiap pemilik kendaraan Kepentingan Lalu Lintas di Jalan dalam Kota
menginginkan kemudahan untuk menjalankan hal ini merupakan strategi untuk mengatasi
aktifitasnya. Tidak seimbangnya pertambahan permasalahan kemacetan di Kota Manado.
ruas jalan dengan peningkatan volume Strategi yang dilakukan oleh Dinas
kendaraan dan bertambahnya Pusat Perhubungan Kota Manado belum maksimal
perbelanjaan, minimarket, dan jenis karena masih terdapat beberapa titik rawan
bangunan lainnya yang didirikan tanpa lahan Kemacetan yang cukup parah seperti di Jalan
parkir yang representatif, bahkan ada yang Sam Ratulangi (Wanea Plaza), Pasar
sama sekali tidak memiliki lahan parkir. Karombasan,Jalan Martadinata (Paal 2), Jalan
Kondisi inilah yang membuat pemerintah kota Sam Ratulangi (Zero Point), di Jalan Wanea
harus berinisiatif untuk mengatur sistem Samrat (Lorong Pikat) yang ditutup warga di
transportasi yang lebih baik di kota Manado jadikan tempat berjualan, di Jalan Winangun
sehingga kota ini dapat berkembang menjadi perbatasan antara Pineleng dan Citraland
kota metropolis dan bebas dari kemacetan. bahkan di Wilayah Sario Malalayang,
Faktor yang menjadi sebab terjadinya kemacetan terjadi pada pagi hari pada Pukul
kemacetan seperti peningkatan volume yang 06.45 sampai 07.30 saat jam kerja/sekolah
tidak sesuai dengan kapasitas ruas jalan, maupun sore hari Pukul 17.00 sampai 18.00
kemudian ditambah lagi dengan prilaku saat jam pulang kerja. Adapun kendaraan
pengguna jalan raya yang tidak disiplin seperti umum maupun Kendaraan Pribadi yang parkir
menerobos tanda larangan dan tidak patuh liar seperti di sepanjang Jl. Piere Tendean
dalam berlalulintas. (Boulevard),Jl. Sam Ratulangi (Wanea –
Kota manado saat ini merupakan Plaza). Pelanggaran terjadi pada saat siang
sebagai kota yang mengarah kepada Kota hari pukul 12.00 sampai 01.00am yaitu pada
Metropolitan dengan berbagai akses saat jam istirahat makan siang.Dinas
pembangunan serta fasilitas yang semakin Perhubungan kota Manado sudah melakukan

16
upaya dalam mengatasi kemacetan yang objective). Strategi merupakan suatu cara
terjadi salah satunya dengan bekerja sama yang digunakan oleh pimpinan untuk
dengan pihak kepolisian satuan lalu lintas mencapai tujuan organisasi. Strategi
dalam penataan jalan. Namun dalam temuan merupakan landasan awal bagi sebuah
dijalan masih banyak titik-titik kemacetan organisasi dan elemen-elemen di dalamnya
yang rawan, saat ini Dinas perhubungan untuk menyusun langkah-langkah atau
kota Manado harus memiliki strategi yang tindakan-tindakan dengan memperhitungkan
tepat untuk mengatasi kemacetan di Kota faktor - faktor internal dan eksternal dalam
Manado.Masalah kemacetan ini rangka pencapaian tujuan yang telah
akansemakin bertambah jika tidak didukung ditentukan.
oleh aturan-aturan hukum berlalu lintas Strategi sebagai program untuk
yang tepat dan sumberdaya yang berkualitas menentukan dan mencapai tujuan organisasi
. Berdasarkan uraian latar belakang dari dan implementasi misinya. Artinya, bahwa
permasalahan yang disampaikan diatas maka para pemimpin memainkan peranan penting
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang aktif, sadar dan rasional dalam
ini dengan judul “Strategi Dinas merumuskan strategi organisasi. Strategi juga
Perhubungan Dalam Mengatasi Kemacetan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi
di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara”. terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Konsep Strategi Setiap organisasi pasti memiliki strategi,
meskipun strategi tersebut tidak pernah
Strategi merupakan salah satu yang
dirumuskan secara eksplisit, hal ini diterapkan
dibutuhkan oleh setiap manusia, organisasi,
bagi para pemimpin yang bersifat reaktif,
perusahaan, dan pemerintah untuk melakukan
yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan
tindakan secara terencana dan terarah dalam
diri terhadap lingkungan secara pasif
mencapai tujuannya. Strategi dibuat oleh
manakala dibutuhkan.
pengambil keputusan (administrasi negara)
untuk menentukan langkah yang tepat dalam Strategi memberikan kesatuan arah
penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. bagi semua anggota organisasi. Bila konsep
Strategi yang dibuat harus diimplementasikan strategi tidak jelas, maka keputusan yang
dalam penyelesaian masalah sehingga tolak diambil akan bersifat subyektif atau
ukur stategi akan dapat diukur dari berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan
implementasinya. keputusan yang lain. Strategi dapat diartikan
sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka
Sebuah tujuan tidak akan tercapai
panjang. Strategi adalah tindakan potensial
apabila tidak adanya suatu
yang membutuhkan keputusan manajemen
perencanaan/strategi yang sudah disusun
tingkat atas dan sumberdaya perusahaan
terlebih dahulu. Maka dari itu strategi adalah
dalam jumlah yang besar. Selain itu strategi
suatu penggunaan seni kecakapan dan sumber
mempengaruhi kemakmuran organisasai
daya suatu organisasi untuk mencapai
dalam jangka panjang dan berorientasi ke
sasarannya melalui hubungan yang efektif
masa depan. Suatu strategi yang baik akan
dengan lingkungan dalam kondisi yang paling
membantu organisasi dalam mengalokasikan
menguntungkan (Salusu, 1996:101).
sumber daya yang dimiliki dalam bentuk
Menurut Rivai dan Prawironegoro
unique berbasis kompetensi internal serta
(2015:9) strategi merupakan cara dan alat kemampuan mengantisipasi lingkungan.
yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir
Dapat disimpulkan bahwa strategi
(sasaran atau objective). Strategi harus
merupakan serangkain rencana dasar yang
mampu membuat semua bagian dari suatu
harus mampu membuat semua bagian
organisasi yang luas menjadi satu, terpadu
organisasi menjadi satu untuk mencapai suatu
untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau

17
tujuan bersama. Strategi membentuk sebuah memandang objek penelitian dan bagaimana
pola pengambilan keputusan dalam melaksanakan proses penelitian. Penelitian
mewujudkan visi organisasi. Keputusan yang kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan
diambil organisasi akan dijadikan pedoman untuk meneliti kondisi objek yang alamiah,
dalam mewujudkan kemajuan organisasi dimana peneliti adalah instrumen kunci.
dengan strategi yang dilakukan. Dalam kaitannya dengan penelitian
Pembentukan perencanaan dan juga kualitatif, oleh Moleong (2004:157)
strategi tidak terlepas dari beberapa tingkatan dijelaskan sumber data utama dalam
strategi, terdapat 4 tingkatan strategi seperti penelitian kualitatif adalah kata – kata dalam
enterprise strategy, corporate strategy, tindakan. Sementara itu data tambahan
business strategy dan juga functional strategy. lainnya seperti dokumen dan lain sebagainya.
Di dalam bukunya (Salusu, 1996: 102) Olehnya jenis data dapat dibagi dalam kata –
menjelaskan bahwa enterprise strategy sangat kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto
berkaitan dengan respon masyarakat. serta dokumen pendukung lainnya.
Masyarakat ialah suatu kelompok yang berada Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat
di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. dijelaskan bahwa penggunaan metode
Kelompok ini mempunyai tuntutan yang penelitian kualitatif dalam penelitian untuk
sangat bervariasi terhadap sebuah organisasi, menganalisa data – data yang diperoleh secara
suatu yang perlu diberi perhatian oleh para jelas dan terperinci mengenai Strategi Dinas
penyusun strategi itu sendiri. Sedangkakn Perhubungan dalam mengatasi kemacetan di
corporate strategy seringkali kaitannya Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.
dengan tujuan sebuah organisasi sehingga
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
sering disebut sebagai grand strategy meliputi
suatu bidang yang digeluti oleh suatu Penelitian ini dilakukan di Dinas
Perhubungan Kota Manado Provinsi Sulawesi
organisasi. Hal ini memerlukan keputusan
Utara dimulai dari observasi awal yang
strategi dan perencanaan strategi yang
peneliti lakukan dilokasi penelitian pada
selayaknya juga disiapkan oleh pihak internal
setiap organisasi. tanggal 29 Februari 2019, diikuti dengan
kegiatan pembimbingan, ujian seminar
Selanjutnya tingkatan business
proposal pada tanggal 26 April 2019, dan
strategy yang mana pada tingkat ini
melakukan wawancara kepada informan
menjabarkan bagaimana merebut pasaran
dalam hal ini Kepala Seksi Angkutan Dinas
ditengah masyarakat. Dan yang terakhir ialah
Perhubungan Kota Manado Provinsi Sulawesi
fungctional strategy yang merupakan strategi
Utara, Petugas Lapangan Dishub Kota
pendukung dan untuk menunjang suksesnya
Manado, Polisi Lalulintas (Polantas), dan
strategi lain.
masyarakat pengguna jalan sejak tanggal 23
Mei sampai dengan 2 Juni 2019, selanjutnya
METODE PENELITIAN
melakukan pengolahan data untuk hasil
Jenis Penelitian
penelitian pada bulan 2 Juni sampai dengan 15
Pendekatan yang digunakan dalam Juli 2019.
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
Informan Penelitian
kualitatif. Hal terpenting dalam sebuah
penelitian adalah memilih dan menetapkan Pemilihan informan pada penelitian
paradigma penelitian yang akan dijadikan ini adalah dengan menggunakan purposive
panduan selama proses penelitian. Melalui sampling. Menurut Herdiansyah (2016:106)
penetapan paradigma itulah, peneliti dapat purposive sampling merupakan teknik non-
memahami fenomena apa yang akan di teliti, probability sampling yang berdasarkan ciri-
baik yang berkaitan dengan asumsi bagaimana ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih

18
karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan mengeksplorasi informasi secara holistik
penelitian yang akan dilakukan, karena dan jelas dari informan, Satori dan
dengan cara pengambilan sampel ini, akan Komariah (2014:130).
dapat memperoleh informan yang tepat, yaitu Pedoman Wawancara (Peneliti bertatap
dapat menjawab permasalahan yang peneliti muka langsung dengan informan). Teknik
lakukan. Dengan pertimbangan kebutuhan pengumpulan data ini, digunakan melalui
data dan informasi, maka informan yang akan komunikasi langsung dengan informan
diwawancarai pada penelitian ini berjumlah yang dianggab mengetahui dan menguasai
14 informan dengan asumsi kesesuaian serta memahami informasi permasalahan
jumlah informan menyesuaikan dengan penelitian.
kebutuhan data yang dibutuhkan. Dengan
2. Observasi langsung ke lokasi penelitian
demikian yang menjadi informan dalam
dengan cara mengamati kondisi yang
penelitian ini yaitu:
berkaitan dengan objek penelitian.
1. Kepala Seksi Angkutan (1 orang)
3. Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis
2. Petugas Lapangan Dishub (3 orang)
atau tercetak untuk digunakan sebagai
3. Polisi Lalulintas (1 orang)
suatu catatan atau bukti. Hornby dalam
4. Masyarakat pengguna jalan (9 orang)
Satori dan Komariah (2014:146).
Fokus Penelitian
Teknik Analisis Data
Untuk dapat memahami secara lebih
Analisis data merupakan upaya
dalam suatu masalah yang dikaji pada
mencari dan menata secara sistematis catatan
penelitian kualitatif maka ditetapkan fokus
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi,
penelitian Penelitian ini berfokus pada
untuk meningkatkan pemahaman peneliti
permasalahan strategi Dinas Perhubungan
tentang temuan – temuan yang berdasarkan
dalam mengatasi kemacetan di Kota Manado
permaslahan yang diteliti. Analisis data
Provinsi Sulawesi Utara, pada aspek:
merupakan proses mengatur urutan data,
1. Penerapan One Way Traffic (jalan satu mengorganisasikan ke dalam suatu pola,
arah); kategori dan satuan urutan dasar.
2. Peningkatan Rambu-Rambu Lalulintas;
Analisis data yang akan digunakan
3. Penggebesan (kempes) kendaraan parkir
pada penelitian ini merujuk pada model
liar.
interaksi analisis data kualitatif menurut Miles
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data & Huberman (1994), (Sugiyono, 2008:246).
Dalam penelitian ini yang menjadi Kegiatan analisisnya dimulai dengan
instrumen penelitian yang utama adalah mengumpul data di lapangan, setelah itu
peneliti sendiri, kemudian dikembangkan melakukan reduksi data (Data Reduction),
instrumen pendukung yaitu pedoman menyajikan data (Data Display), dan akhirnya
wawancara. Pengumpulan data pada menarik kesimpulan dan verifikasi
penelitian ini dilakukan dengan tiga kegiatan (conclusion Drawing/verification).
utama yaitu wawancara, observasi dan Proses analisis dalam penelitian ini
dokumentasi, masing – masing diuraikan dilakukan dengan 4 tahap antara lain :
sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data
1. Wawancara adalah suatu teknik Data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data untuk mendapatkan wawancara dikumpulkan untuk
informasi yang digali dari sumber data selanjutnya dianalisis dan dipelajari oleh
langsung maupun percakapan atau tanya peneliti.
jawab. Wawancara dalam penelitian
2. Reduksi Data
kualitatif sifatnya mendalam karena ingin

19
Setelah data terkumpul, selanjutnya berkaitan dengan model rasional yang
dibuat reduksi data guna memilih data dikembangkan para pemikir perspektif
yang relevan dan nbermakna, modern dan strategi tidak mesti berupa suatu
memfokuskan data yang mengarah untuk perencanaan yang sistematis dan terperinci,
memecahkan masalah untuk menjawab dalam praktiknya tidak jarang pengelola
pertanyaan penelitian. Kemudian organisasi mengambil keputusan strategi
menyederhanakan dan menyusun secara secara bertahap atau selangkah demi
sistematis dan menjabarkan hal-hal selangkah, sejalan dengan perkembangan
penting tentang hasil temuan dan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya
maknanya. menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.
3. Penyajian Data dapat berupa bentuk Kota Manado merupakan salah satu
tulisan atau kata-kata. Tujuan sajian data Kota yang berkembang dengan pesat hal ini
adalah untuk menggabungkan informasi membuktikan bahwa semakin padatnya
sehingga dapat menggambarkan keadaan kendaraan yang ada di Kota Manado yang
yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti dapat memicu kemacetan di beberapa titik
tidak kesulitan dalam penguasaan macet yang cukup parah seperti di pusat
informasi baik secara keseluruhan atau perbelanjaan seperti contoh Manado Town
bagian-bagian tertentu dari hasil Square, Jumbo Swalayan, Transmart Bahu-
penelitian. Dengan demikian peneliti Mall, juga di tempat lainya seperti Rumah
tetap menguasai data dan tidak Makan yang ada dipinggiran jalan serta Pusat
tenggelam dalam kesimpulan informasi Perkantoran, dan tempat-tempat keramaian
yang dapat membosankan. Hal ini lainnya
dilakukan karena data yang terpencar- Kemacetan lalulintas sangat sulit
pencar dan kurang tersusun dengan baik dihilangkan karena dikota besar baik yang
dapat mempengaruhi peneliti dalam diluar maupun di kota Manado, namun
bertindak secara ceroboh dan mengambil kemacetan bisa dikurangi. Kemacetan
kesimpulan memihak dan tidak disebabkan oleh beberapa Indikator salah
mendasar. satunya volume kendaraan yang meningkat
4. Penarikan Kesimpulan tiap harinya, karena pemerintah belum bisa
Penarikan kesimpulan dilakukan selama membatasi kendaraan-kendaraan yang keluar
proses penelitian berlangsung seperti di Dealer Perusahaan Otomotif. Strategi
halnya proses reduksi data, setelah data Organisasi melalui Visi Misi dan Tujuan
terkumpul cukup memadai maka Dinas Perhubungan Kota Manado menjadikan
selanjutnya diambil kesimpulan terdepan dalam mendukung percepatan
sementara, dan setelah data benar-benar pembangunan untuk mewujudkan Manado
lengkap maka diambil kesimpulan akhir. sebagai Model Eko Kota Wisata. Dalam hal
ini pemerintah Kota Manado sudah
bekerjasama dengan Dinas Perhubungan
HASIL DAN PEMBAHASAN melaksanakan Program One Way Traffic atau
1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi). jalan satu arah ini merupakan staregi
Organisasi disusun dan organisasi agar terhindar dari kemacetan yang
diimplementasikan untuk mencapai berbagai bisa terjadi karena jalan persimpangan
tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus memicu adanya kemacetan, namun hasil
mempertahankan dan memperluas aktivitas penelitian ini menunjukan bahwa Strategi
organisasi pada bidang-bidang baru dalam Organisasi Dinas Perhubungan Kota Manado
rangka merespons lingkungan. Strategi belum cukup maksimal memainkan perannya
organisasi merupakan suatu tindakan hal yang dalam mengatasi kemacetan di Kota Manado

20
dilihat dari kurangnya tindakan tegas dari dalam organisasi. Organisasi telah mampu
Petugas Dinas Perhubungan dalam mengubah kebijakan menjadi perbuatan
menertibkan dan mendisiplinkan pengendara dan perilaku manusianya. Kegiatan orang-
lalulintas seperti contoh pelanggar yang orang yang ada di dalam organisasi
memakir liar dipusat perbelanjaan di depan merefleksikan pemahaman dan
Manado Town Square hal tersebut terjadi implementasi nilai-nilai yang dianutnya.
ketika tidak ada petugas namun sudah di Namun dalam penelitian ini didapati
pasang pamvlet dilarang parkir namun itu bahwa strategi organisasi Dinas Perhubungan
tetap dilanggar mengakibatkan kemacetan. Kota Manado terkait mengatasi permasalahan
Juga para pedagang liar yang berjualan di lalu lintas belum cukup maksimal dalam
lorong bahkan dipinggir jalan belum adanya menggerakan petugas-petugas lapangan
penindakan tegas dari Pemerintah dan Dinas Dishub dalam menindaki atau mendisiplinkan
Perhubungan dalam mengatur tertib lalulintas. pelanggar lalulintas .
Aspek-aspek penting organisasi 2. Program Strategy (Strategi Program)
dalam strategi organisasi antara lain:
Setiap organisasi membutuhkan
a) Visi dan misi organisasi, yang menjelaskan strategi program dan perencanaan.
tentang apa yang hendak dicapai organisasi Perencanaan merupakan aktivitas awal dari
dalam jangka panjang dan peran apa yang organisasi untuk memilih sasaran dan
harus diemban oleh organisasi sehingga menetapkan tujuan serta Strategi untuk
akan mampu mencapai cita-cita masa mencapainya. Perencanaan merupakan sebuah
depannya. Visi dan misi didasari oleh proses yang dimulai dari penetapan tujuan
pandangan dan keyakinan yang bersumber organisasi, menentukan strategi untuk
dari nilai yang dianut organisasi. mencapai tujuan tersebut secara menyeluruh,
b) Strategi, yang menjelaskan tentang cara serta merumuskan sistem secara menyeluruh,
yang diambil organisasi dalam mencapai terintegrasi dan mengkoordinasi seluruh
cita-cita masa depannya (visi). Dalam aktivitas organisasi pada pencapaian tujuan
organisasi yang berbasis nilai, kesadaran organisasi. Dengan demikian strategi
strategis yang berorientasi pada human organisasi dalam perencanaan merupakan
focus (berfokus pada manusia) harus sesuatu yang penting dan perlu dipersiapkan
diprioritaskan. Di dalam organisasi secara matang bagi organisasi yang
berbasis nilai, faktor manusia menjadi berkelanjutan. Dalam menyusun perencanaan
faktor kunci atau faktor inti dalam program kerja, harus memperhatikan secara
penggerakan organisasi dan pencapaian menyeluruh maka akan mendapatkan tujuan
tujuan. yang jelas untuk menggerakan roda organisasi
c) Organization Policy, yang menjelaskan dan memutuskan program kerja yang strategis
kebijakan-kebijakan yang diambil kedepan.
organisasi sebagai bagian dari pelaksanaan Program kerja yang strategis, yakni
strategi. Organisasi memutuskan, program yang menjawab kebutuhan
memberikan dukungan dan memberikan organisasi secara internal, maupun tantangan
prioritas-prioritas yang harus diuta organisasi kedepan secara eksternal. Program
d) makan dalam rangka berjalannya strategi. kerja harus mampu membuat daur hidup
Kebijakan dilahirkan dengan panduan nilai organisasi mengalami keberlanjutan dan
dan semangat untuk mengembangkan keberlangsungan.Perencanaan program kerja
nilai. yang strategis dapat mengarahkan organisasi
pada keberlangsungan daur hidup yang lebih
e) Organization Culture, yang
lama. Strategis berarti program tersebut dapat
menggambarkan kebiasaan, pola perilaku,
dilaksanakan dan sesuai dengan kebutuhan
dan dinamika orang-orang yang ada di
21
organisasi. Sebagai pelaku organisasi, banyak kelemahan – kelemahan yang di
pengetahuan akan perencanaan program kerja ungkapakan oleh beberapa informan tentang
yang strategis harus benar-benar dipahami, kinerja petugas Dinas Perhubungan Kota
sehingga ada kesatuan dalam melanjutkan Manado belum maksimal dikarenakan masih
roda organisasi. Organisasi yang berpikir banyak tempat-tempat yang cukup parah
strategis kedepan, merupakan organisasi yang kemacetan seperti contoh di Sario Malalayang
kreatif, cepat mengalami perubahan dan tidak ketika jam pulang kantor arus menjadi padat
tenggelam dalam perubahan. karena volume kendaraan yang tinggi, petugas
Strategi Program yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan menurut informan ada
Dinas Perhubungan Kota Manado adalah yang tidak berjaga saat situasi macet. Selain
meningkatkan keselamatan dan keamanan itu Dinas Perhubungan Kota Manado harus
transportasi. Hasil penelitian ini menujukan bekerja sama dengan Satuan Polisi Lalulintas
strategi program dalam mengatasi kemacetan agar penerapan Strategi Program bisa
di Kota Manado sudah dengan standard terlaksana sesuai dengan misi dan tujuan
operasional prosedur (SOP) yang di tetapkan, dalam menentukan sasaran organisasi terkait
dalam standar operasional prosedur tersebut mengatasi masalah kemacetan di Kota
Dinas Perhungan Kota Manado melaksanakan Manado.
rapat-rapat untuk membahas program- 3. Resource Support Strategy (Strategi
program yang akan dilaksanankan program Pendukung Sumber Daya)
jangka pendek maupun jangka panjang, Hasil penelitian ini menunjukkan
Setelah program diputuskan maka hasil ditinjau dari strategi pendukung sumber daya
program itu akan di realisasikan. bahwa sebagai pengemban misi jelas
Namun dalam penelitian ini masih organisasi dalam hal ini Dinas Perhubungan
ada kencenderungan atau masalah dalam Kota Manado memiliki visi dan misi atau
strategi program terkait mengatasi tujuan. Oleh karenanya, untuk mencapai
permasalahan kemacetan, yaitu peningkatan tujuan tersebut diperlukan sumber daya yang
penggunaan kendaraan pribadi di kota mumpuni dan berkualitas. Sehingga mampu
Manado di karenakan antara lain: menjalankan visi dan misi yang sudah
a. Meningkatnya aktivitas ekonomi di ditetapkan , dalam hal Dinas perhubungan
wilayah perkotaan. kota Manado sudah menyediakan sumber
daya manusia seperti petugas di lapangan,
b. Meningkatnya daya beli kendaraan.
namun dalam hasil penelitian dilapangan
c. Meningkatnya harga tanah dipusat kota
Informan berpendapat bahwa kualitas
mengakibatkan tersebar lokasi
sumberdaya pendukung atau petugas belum
pemukiman yang jauh dari pusat kota maksimal dalam bekerja karena ada beberapa
sehingga tidak tercakup oleh layanan
titik kemacetan yang tidak ada petugas dalam
angkutan umum.
mengatur jalannya lalu lintas dan juga hanya
d. Kurangnya rasa nyaman ketika di tiap – tiap saat jam tertentu petugas ada
menggunakan angkutan umum dan dalam mengatur lalulintas.
perjalanan yang lama saat menggunakan
Peranan pimpinan juga sangat penting
angkutan umum.
sebagai puncak pembuat keputusan,
Dalam penelitian ini menujukan kebijakan, perencanaan, karena seorang
bahwa aparatur dan petugas Dinas pemimpin haruslah bisa secara kuat
Perhubungan Kota Manado sudah terlibat menetukan arah tujuan, memberikan petunjuk
dalam proses pelaksanaan strategi program atau arahan, menilai kinerja anggotanya. Hasil
terkait mengatasi masalah kemacetan di kota penelitian dilapangan juga menunjukan bahwa
Manado. Namun dalam penelitian ini terdapat kualitas pemimpin dalam hal ini pejabat

22
struktural Dinas Perhubungan Kota Manado kapasitas jalan melalui perluasan dan
sudah menjalankan tugas pokok sesuai dangan penambahan jalan yang ada di Kota
Standar Operasional Prosedur, namun masih Manado.
ada kelemahan – kelemahan menurut hasil b) Pembuatan jalan alternatif untuk
penelitian masih kurangnya korordinasi antara menghindari meningkatnya kendaraan
pimpinan dan bawahan dalam mengatur terutama pusat – pusat kegiatan sosial
lalulintas. dan ekonomi maka perlu dilalukan
Dalam mengatasi permasalahan pembangunan jalan – jalan baru sebagai
kemacetan di Kota Manado maka Dinas jalan alternatif di Kota manado.
Perhubungan harus meningkatkan kualitas c) Peningkatan kualitas jalan, kualitas jalan
sumberdaya manusia dan kordinasi yang baik menjadi sebab timbul kemacetan.
antara pimpinan dan bawahan sehingga
d) Mengembalikan fungsi jalan, yaitu
mampu mengatasi dan mengatur arus
menertibkan pemakaian ruas jalan yang
kepadatan lalulintas di Kota manado.
disebabkan oleh penjual-penjual yang
4. Institutional Strategy (Strategi berjualan di ruas jalan dan juga bengkel –
Kelembagaan) bengkel otomotif sehingga dampak ini
Kelembagaan telah menjadi strategi menimbulkan kemacetan.
penting dalam pembangunan, namun e) Pengendalian Persimpangan, yang
demikian, pengembangan kelembagaan dimaksud untuk mencegah kendaraan
belum pernah mencapai hasil yang optimal, yang berhenti atau parkir.
yang disebabkan oleh berbagai faktor,
f) Peningkatan Rambu-rambu Lalulintas di
terutama karena pemahaman dan strategi yang
beberapa titik persimpangan jalan di
kurang tepat. Kelembagaan-kelembagaan
Kota Manado sangat kurang dan juga
yang dibangun terbatas hanya untuk
traffic light yang tidak berfungsi seperti
memperkuat ikatan-ikatan horizontal, namun
di pertigaan pasar karombasan sehingga
lemah dalam ikatan vertikal. Kelembagaan
berdampak pada kemacetan.
dibentuk lebih untuk tujuan memudahkan
tugas kontrol bagi pelaksana program, bukan g) Penyediaan lahan parkir, faktor ini sangat
menentukan arus kepadatan karena
untuk peningkatan social capital masyarakat
sering terjadi parkiran liar yang
secara mendasar. Tidak mengherankan jika
sebuah kelembagaan akan bubar sesaat setelah berdampak pada kemacetan.
ditinggalkan oleh pelaksananya. Hasil penelitian menunjukan strategi
kelembagaan dalam menentukan sasaran –
Hasil penelitian ditinjau dari Strategi
saranan kebijakan menurut sebagain informan
Kelembagaan yang dilalukan organisasi atau
Dinas Perhubungan sudah baik melalui masih banyak hambatan – hambatan
dikarenakan terbatasnya sumberdaya aparatur
bentuk-bentuk controling. Setiap kegiatan
yang melaksanakan controling terkait
yang di lakukan terkait mengatasi kemacetan
mengatasi permasalahan kemacetan oleh
selalu di control atau di awasi oleh pimpinan
melalui sidak di lapangan. Dinas Perhubungan di Kota Manado dengan
hal itu proses kebijakan dalam strategi
Hasil penelitian ini juga menunjukan
kelembagaan harus dilaksanaan secara
Strategi kelembagaan dalam menerapkan
Optimal.
kebijakan – kebijakan terhadap
pengembangan jaringan prasarana
transportasi di Kota Manado antara lain:
a) Peningkatan Kapasitas Jalan, dengan KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatnya jumlah kendaraan di Kota Kesimpulan
Manado Maka perlu adanya peningkatan
23
Berdasarkan hasil penelitian dan kepadatan atau jalur tertentu, dan juga
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa membatasi volume kendaraan.
Strategi Dinas Perhubungan dalam mengatasi Perlu adanya peningkatan rambu-
kemacetan di Kota Manado, belum maksimal rambu lalulintas dan traffic light atau lampu
hal ini dapat dilihat dari Strategi Organisasi lalulintas karena di beberapa titik tidak
Dinas Perhubungan sudah menjalankan tugas berfungsi lagi yang mengakibatkan hambatan
masih ada kelemahan - kelemahan yaitu arus lalulintas.Perlu adanya peningkatan
kurang penindakan dan sanksi tegas bagi sumberdaya manusia, seperti kinerja Petugas
pelanggar lalulintas seperti parkir liar, dilapangan karena belum secara optimal
pedagang liar yang berjualan dilorong dan dalam mengatur arus lalulintas.Perlunya
pinggiran jalan yang menghambat arus memberikan kesadaran dan pemahaman
lalulintas mengakibatkan kemacetan. Dilihat kepada masyarakat dan pengguna jalan
dari Strategi Program yang dilaksanakan oleh tentang kedisplinan dan tertib berlalulintas
pemerintah sudah berjalan dengan baik seperti melalui sosialisasi oleh Dinas Perhubungan
program yang laksanakan jalan satu arah (one yang bekerjasam dengan Satuan Polisi
way traffic) dan pemasangan rambu – rambu Lalulintas Kota Manado.
lalulintas, namun dalam hal ini masih ada
kelemahan – kelemahan antara lain di DAFTAR PUSTAKA
beberapa titik kemacetan belum ada Azhar, A., 2009. Aanalisis Dampak Sosial
peningkatan rambu-rambu lalulintas atau Ekonomi Pengguna Jalan Akibat
sudah rusak sehingga menimbulkan Kemacetan Lalulintas (Studi Kasus
kemacetan. Ditinjau dari Strategi Pendukung Area Universitas Brawijaya Malang).
Sumberdaya perlu adanya peningkatan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas
kualitas kerja bagi petugas dilapangan karena Ekonomi dan Bisnis Universitas
dibeberapa titik kemacetan masih kurangnya Brawijaya. Malang.
petugas sehingga kesulitan mengatur arus
Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks, 1988,
lalulintas yang padat di Kata Manado.
Teknik Jalan Raya, Erlangga, Jakarta,
Ditinjau dari Strategi Kelembagaan dalam
Jilid I
menentukan arah kebijakan – kebijakan
masih banyak hambatan-hambatan dalam Collis, David J dan Cynthia A. Montgomery.
melaksanakan controling dan pengawasan 1998. Corporate Strategy. The
belum secara optimal dilakukan oleh Dinas McGraw-Hill Companies. Singapore
Perhubungan dalam upaya mengatasi Duta, Aji Harnasuta. 2012. ”Valuasi Ekonomi
kemacetan lalulintas di Kota Manado. Dampak Kemacetan Lalu Lintas di
Saran Kota Semarang”. Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan. Universitas
Berdasarkan kesimpulan yang sudah
Diponegoro.
diuraikan maka peneliti mengajukan saran
antara lain: Effendy, Onong Uchjana (2007), Ilmu
Komunikasi (Teori dan Praktek),
Perlu penegakan dan Sanksi keras
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
berupa denda yang bernilai besar bagi para
pelanggar lalulintas seperti parkir liar, Kamaluddin, R., 2003. Ekonomi Transportasi
penerobosan tanda larangan, dan pedagang : Karakteristik, Teori, dan Kebijakan,
liar yang berjualan di titik kemacetan dilorong Ghalia Indonesia, Jakarta.
maupun ditepi jalan yang menhabat arus Looy, Bart Van, et al 1998. Service
lalulintas.Perlu adanya pembatasan kendaraan Management an Integrated Approach.
pribadi dan bus untuk melewati jalur Pearson Education Limited: London

24
Losa C. Calvin. 2017. Efektivitas Kerja Dinas Sambuaga R. R. 2016. Manajemen
Perhubungan Kota Manado Dalam Penanggulangan Kemacetan
Mengatasi Kemacetan. Tesis. Program Transportasi Publik di Dinas
Pascasarjana Universitas Samratulangi Perhubungan Kota Manado. Tesis.
Manado. Program Pascasarjana Universitas Sam
Miles, M. B. and Huberman, A. M. 1994. Ratulangi.
Analisis Data Kualitatif (Qualitative Santoso, I., 1997. Manajemen Lalulintas
Data Analisys), Terjemahan Tjejep Perkotaan. Bandung: Insitut Teknologi
Rohendi Rohidi, UI Press Jakarta. Bandung
Miro, F. 2002. Perencanaan Transportasi, Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen
Erlangga. Jakarta. Stratejik. PT. Bumi Aksara. Jakarta
MKJI, 1997, Manual Kapasitas Jalan Sirojuzilam dan Mahalli, K., 2010. Regional :
Indonesia (MKJI). Departemen Pembangunan, Perencanaan, dan
Pekerjaan Umum. Jakarta Ekonomi, Medan : USU Press.
Moleong, L. J. 2004. Metode Penelitian Sukanto, Reksohadiprodjo dan Karseno.
Kualitatif. Bandung: Remaja 2001. Ekonomi Perkotaan. Edisi
Rosdakarya. Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Mondy, R. Wayne dan Judy Bandy Mondy. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
2014. Human Resources Management. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Person Education: United States of Bandung Jakarta.
America. Sirojuzilam, 2006. Teori Lokasi, Medan, USU
Munawar, 2005. Pemodelan Visual dengan Press.
UML. Graha Ilmu: Yogyakarta Soesilowati, Etty. 2008. Kebijakan Publik :
Nasution, 1996. Manajemen Transportasi. Teori dan Aplikasi. Uness Press. 2008
Ghalia Indonesia, Jakarta. Susilo, B. H., 1998. Sistem dan Rekayasa
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Transportasi.Penerbit Gunadarma,
yang Kreatif dan Analisis Kasus Jakarta.
Integrated Marketing Communication. Tamin. O. Z., 1997. Perencanaan dan
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Pemodelan Transportasi. ITB,
Rendy, D., 2009. Analisis Dampak Bandung.
Kemacetan Lalu Lintas Terhadap Triguna Hara Eka. 2015. Koordinasi
Sosial Ekonomi Pengguna Jalan mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di
dengan Contingent Valuation Method Kota Pekan Baru.
(CVM) (Studi Kasus:Kota Bogor, Jawa
Barat). Skripsi, Bogor:FE IPB.
Rivai, Abdul dan Prawironegoro, Darsono.
2015. Manajemen Strategis. Mitra
Wacana Media: Jakarta
Simbolon, M. M., .2003. Ekonomi
Transportasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan
Stratejik: untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit. Grasindo.
Jakarta

25

Anda mungkin juga menyukai