Bab 3
Arahan Kebijakan Dan
Rencana Strategis
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan
berlandaskan pada berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan
pembangunan. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman,
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota perlu memahami arahan kebijakan
tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan pembangunan
Bidang Cipta Karya.
3-1
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
c. Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan
kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta
dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk
proyek-proyek yang bersifat komersial.
d. Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan
RPJMN, yaitu :
3-2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat
penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi,
tenggang rasa, dan harmonis.
Di samping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas
nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim
kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon
modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan
Indonesia siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan mampu
memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing bangsa,
pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan untuk:
3-3
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan
pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Adanya gangguan keamanan dalam berbagai bentuk
kejahatan dan potensi konflik horisontal akan meresahkan dan berakibat pada
pudarnya rasa aman masyarakat. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman
bagi masyarakat merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di
berbagai bidang.
Pembangunan yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di
berbagai wilayah Indonesia akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan, mengurangi gangguan keamanan, serta menghapuskan potensi
konflik sosial untuk tercapainya Indonesia yang maju, mandiri dan adil.
Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan nasional
dan, sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Sumber daya alam yang lestari
akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan.
Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, sumber daya alam
dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan
pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Pembangunan kelautan pada masa yang akan datang diarahkan pada pola
pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut
berbasiskan ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia dan
kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pertahanan
keamanan, dan teknologi.
3-4
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3-5
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi
3-6
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Gambar 3.1
Pentahapan pembangunan RPJPN 2005 – 2025
Dari tahapan tersebut di atas, maka pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019)
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
3-7
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,
dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan
agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.
3-8
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-
2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama terutama dalam Infrastruktur
Bidang Cipta Karya adalah untuk Aksess Air Minum Layak baseline 2014 adalah 70% dan
sasaran 2019 100% dan untuk Sanitasi Layak baseline 2014 adalah 60,5% dan sasaran
2019 100%
3-9
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
atas kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas dan
SDM IPTEK yang sama.
b. Meningkatkan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan sehingga dapat
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia di masa mendatang,
Kementerian Pekerjaan Umum, khususnya Ditjen Cipta Karya, berperan penting dalam
pelaksanaan MP3KI, terutama terkait dengan pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat (PNPMPerkotaan/ P2KP, PPIP, Pamsimas, Sanimas dsb) serta Program Pro
Rakyat.
3 - 10
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
UU No. 39 Tahun 2009 menjelaskan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan
dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas
tertentu. KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan
geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri,
3 - 11
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya
saing internasional. Di samping zona ekonomi, KEK juga dilengkapi zona fasilitas
pendukung dan perumahan bagi pekerja. Ditjen Cipta Karya dalam hal ini diharapkan
dapat mendukung infrastruktur permukiman pada kawasan tersebut sehingga
menunjang kegiatan ekonomi di KEK. Sasaran pengembangan KEK adalah:
2. Meningkatnya jumlah KEK dari 8 kawasan, menjadi 11 kawasan pada tahun 2019
4. Meningkatkan daya saing dan kualitas tenaga kerja bidang industri pengolahan, jasa,
dan pariwisata
3 - 12
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3. Percepatan penyediaan sarana dan prasarana energi dan air bersih penunjang
kawasan
6. Penyediaan tenaga kerja profesional dari luar kek; (vii) penyiapan detail rtr kek
9. Penyiapan regulasi terkait pelayanan terpadu satu pintu dan penggunaan sistem
pelayanan informasi dan perijinan investasi secara elektronik (spipise); dan
penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan industri baru.
3 - 13
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 14
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Perumahan berasal dari kata rumah, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya serta aset bagi pemiliknya. Terdapat beberapa macam jenis rumah yang
meliputi rumah komersial, rumah swadaya, rumah umum, rumah khusus dan rumah
Negara.
3 - 15
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Adapun maksud dari lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian adalah bagian
dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
Permukiman itu sendiri adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasaranan, sarana, utilitas umum serta
mempuyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kulaitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan serta peran masyarakat.
1. Ketentuan Umum;
3. Pembinaan;
5. Penyelenggaraan Perumahan;
9. Permukiman Kumuh;
14. Larangan;
3 - 16
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Air merupakan salah satu sumber kehidupan mutlak untuk mahkluk hidup. Ketersediaan
dan kebutuhan harus seimbang untuk menjamin keberlanjutan sumber daya air.
Kelebihan air terutama di musim hujan di suatu tempat bisa menjadi masalah seperti
banjir atau longsor. Namun kekurangan air terutama pada musim kemarau juga
menimbulkan masalah, yaitu timbulnya bencana kekeringan. Keberadaaan,
ketersediaan, kebutuhan dan penggunaan sumber daya air tergantung dari banyak
aspek yang saling mempengaruhi saling memberikan dampak baik yang positif maupun
negatif. Sejarah terbitnya Undang-Undang Sumber Daya Air ini merupakan suatu
proses yang cukup panjang. Ada yang pro maupun ada yang kontra untuk diterbitkan.
Isu-isu timbul selama proses penerbitannya, antara lain privatisasi, ekspor air,
peningkatan fungsi ekonomi dan berkurangnya fungsi sosial yang akan menimbulkan
kerugian bagi masyarakat. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa air merupakan
kepentingan semua pihak (water is everyone's business).
3 - 17
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Hak guna pakai air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan
dan pertanian rakyat yang berada di dalam sistem irigasi dijamin oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah. Hak guna pakai air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
bagi perseorangan dan pertanian rakyat tersebut termasuk hak untuk mengalirkan air
dari atau ke tanahnya melalui tanah orang lain yang berbatasan dengan tanahnya.
Pemerintah atau pemerintah daerah menjamin alokasi air untuk memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari bagi perseorangan dan pertanian rakyat tersebut dengan tetap
memperhatikan kondisi ketersediaan air yang ada dalam wilayah sungai yang
bersangkutan dengan tetap menjaga terpeliharanya ketertiban dan ketentraman.
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber daya Air harus sesuai
dengan prinsip hukum pengelolaan sumber daya alam yang menyebutkan bahwa
pengelolaan sumber daya alam harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip:
2. Subsidiary principle,
3. Equity principle,
Pengaturan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota didasarkan pada
keberadaan wilayah sungai yang bersangkutan, yaitu:
a. Wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan/atau wilayah sungai
strategis nasional menjadi kewenangan Pemerintah.
c. Wilayah sungai yang secara utuh berada pada satu wilayah kabupaten/kota menjadi
kewenangan pemerintah kabupaten/kota;
3 - 18
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai dengan tetap
dalam kerangka konservasi dan pengendalian daya rusak air.
Definisi sampah, sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008,
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Yang termasuk jenis sampah adalah sampah rumah tangga (tidak termasuk tinja),
sampah sejenis sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya serta sampah
spesifik. Yang terakhir ini adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat
bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat
diolah; dan sampah yang timbul secara tidak periodik.
Dalam undang-undang pengelolaan sampah ini juga disebutkan larangan bagi setiap
orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengimpor sampah, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan
beracun, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan
3 - 19
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
K. AMANAT INTERNASIONAL
1. Agenda Habitat
Tujuan dari Agenda Habitat yang sepenuhnya sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip
Piagam PBB dan hukum internasional. Sedangkan pentingnya kekhasan nasional dan
regional serta berbagai sejarah, budaya dan latar belakang agama harus diingat, itu
adalah tugas dari semua negara untuk mempromosikan dan melindungi semua hak
asasi manusia dan kebebasan dasar, termasuk hak untuk pembangunan.
3 - 20
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
terhadap daya dukung ekosistem, dan pelestarian peluang untuk masa depan generasi.
Produksi, konsumsi dan transportasi harus dikelola dengan cara yang dapat melindungi
dan melestarikan stok sumber daya. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peran
penting dalam membentuk pemukiman manusia yang berkelanjutan dan
mempertahankan ekosistem mereka. Keberlanjutan pemukiman manusia memerlukan
distribusi geografis yang seimbang atau distribusi lainnya yang sesuai dengan kondisi
nasional, mendorong pembangunan ekonomi dan sosial, kesehatan manusia dan
pendidikan, dan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan secara
berkelanjutan komponen-komponennya, dan pemeliharaan keanekaragaman budaya
serta udara, air, hutan, vegetasi dan kualitas tanah pada standar cukup untuk menopang
kehidupan manusia dan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Kualitas hidup semua orang tergantung, antara lain ekonomi, sosial, lingkungan dan
budaya faktor, pada kondisi fisik dan karakteristik spasial desa dan kota. Tata letak kota
dan estetika, pola penggunaan lahan, populasi dan kepadatan bangunan, transportasi
dan kemudahan akses untuk semua untuk kebutuhan dasar, pelayanan dan fasilitas
publik memiliki pengaruh penting pada kualitas hidup dari pemukiman. Hal ini sangat
penting bagi orang-orang yang rentan dan kurang beruntung, banyak dari mereka
menghadapi hambatan dalam akses ke tempat penampungan dan berpartisipasi dalam
membentuk masa depan permukiman mereka. Kebutuhan bagi masyarakat dan aspirasi
mereka untuk lingkungan yang mereka tinggali dan permukiman harus terpadu dengan
proses desain, manajemen dan pemeliharaan pemukiman manusia. Tujuan upaya ini
termasuk melindungi kesehatan masyarakat, menyediakan keselamatan dan keamanan,
pendidikan dan integrasi sosial, mempromosikan kesetaraan dan menghormati
keragaman budaya dan identitas, peningkatan aksesibilitas bagi penyandang cacat, dan
pelestarian bersejarah, bangunan spiritual, agama dan budaya yang signifikan dan
kabupaten, menghormati lanskap lokal dan memperlakukan lingkungan lokal dengan
hormat dan perawatan. Itu pelestarian warisan alam dan sejarah pemukiman manusia,
termasuk situs, monumen dan bangunan, terutama yang dilindungi di bawah Konvensi
UNESCO di Situs Warisan Dunia, harus dibantu, termasuk melalui kerja sama
internasional. Hal ini juga sangat penting bahwa spasial diversifikasi dan campuran
penggunaan perumahan dan jasa akan dipromosikan di tingkat lokal dalam rangka
memenuhi keragaman kebutuhan dan harapan.
Semua orang memiliki hak dan juga harus menerima tanggung jawab mereka untuk
menghormati dan melindungi hak-hak orang lain termasuk generasi mendatang dan
untuk berkontribusi secara aktif untuk kebaikan bersama. Manusia dengan pemukiman
berkelanjutan adalah mereka yang, antara lain, menghasilkan rasa kewarganegaraan
dan identitas, kerjasama dan dialog untuk kebaikan bersama, dan semangat
voluntarisme dan keterlibatan masyarakat, di mana semua orang didorong dan memiliki
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan
pengembangan. Pemerintah di semua tingkatan, termasuk otoritas lokal, memiliki
tanggung jawab untuk menjamin akses untuk pendidikan dan untuk melindungi
kesehatan penduduk mereka, keselamatan dan kesejahteraan umum. Hal ini
memerlukan, penetapan kebijakan, hukum dan peraturan untuk kegiatan publik dan
swasta, mendorong kegiatan swasta yang bertanggung jawab di segala bidang,
3 - 21
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Solidaritas dengan mereka yang termasuk kelompok yang kurang beruntung dan
rentan, termasuk orang-orang yang tinggal dalam kemiskinan, serta toleransi, non-
diskriminasi dan kerja sama di antara semua orang, keluarga dan masyarakat adalah
dasar bagi kohesi sosial. Solidaritas, kerjasama dan bantuan harus ditingkatkan oleh
masyarakat internasional serta oleh Negara dan semua faktor yang relevan lainnya
dalam menanggapi tantangan pembangunan pemukiman. Masyarakat internasional
dan Pemerintah di semua tingkat yang berkaitan untuk mempromosikan kebijakan dan
instrumen suara dan efektif, sehingga memperkuat kerjasama antar pemerintah dan
lembaga swadaya masyarakat, serta memobilisasi sumberdaya tambahan untuk
memenuhi tantangan ini.
3 - 22
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kesehatan manusia dan kualitas hidup berada di tengah upaya untuk mengembangkan
emukiman manusia yang berkelanjutan. Oleh karena itu harus dilakukan sosialisasi
untuk mencapai tujuan universal dan sama akses ke pendidikan berkualitas, standar
tertinggi kesehatan fisik, mental dan lingkungan, dan akses yang sama dari semua untuk
perawatan kesehatan primer, membuat upaya khusus untuk memperbaiki
ketidaksetaraan yang berkaitan kondisi sosial dan ekonomi, termasuk perumahan, tanpa
membedakan ras, asal negara, jenis kelamin, usia, atau cacat, menghormati dan
mempromosikan budaya umum dan khusus.
2. Rio+20
KTT Rio+20, yang merupakan konferensi PBB terbesar yang pernah diselenggarakan
dengan jumlah peserta sebanyak 29.373 orang yang terdiri dari para pemimpin
Pemerintah, bisnis dan organisasi kemasyarakatan, pejabat PBB, akademisi, wartawan
dan masyarakat umum (Delegasi sekitar 12.000 orang, LSM dan Kelompok Utama
10.047 orang dan Media 3.989 orang).
KTT Rio+20 menyepakati Dokumen The Future We Want yang menjadi arahan bagi
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di tingkat global, regional, dan
nasional. Dokumen memuat kesepahaman pandangan terhadap masa depan yang
diharapkan oleh dunia (common vision) dan penguatan komitmen untuk menuju
pembangunan berkelanjutan (renewing political commitment). Dokumen ini
memperkuat penerapan Rio Declaration 1992 dan Johannesburg Plan of
Implementation 2002.
Dalam dokumen The Future We Want, terdapat 3 (tiga) isu utama bagi pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan, yaitu:
Bagi Indonesia, dokumen ini akan menjadi rujukan dalam pelaksanaan rencana
pembangunan nasional secara konkrit, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2014-2019, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(2005-2025). Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup, instansi Pemerintah terkait dan
seluruh pemangku kepentingan akan menyusun langkah tindak lanjut yang lebih konkrit
untuk pelaksanaan kebijakan di lingkup masing-masing.
3 - 23
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Rio+20 ini menghasilkan lebih dari US$ 513 Milyar yang dialokasikan dalam komitmen
untuk pembangunan berkelanjutan, termasuk di bidang energi, transportasi, ekonomi
hijau, pengurangan bencana, kekeringan, air, hutan dan pertanian. Selain itu terbangun
sebanyak 719 komitmen sukarela untuk pembangunan berkelanjutan oleh pemerintah,
dunia usaha, kelompok masyarakat sipil, universitas dan lain-lain.
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola
ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan
ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan
dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
A. RTRW NASIONAL
4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia
3 - 24
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi kebijakan dan strategi
pengembangan struktur ruang dan pola ruang. Kebijakan pengembangan struktur
ruang meliputi:
3 - 25
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
d. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan
lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
e. Meningkatkan jaringan transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi, serta
mewujudkan sistem jaringan pipa minyak dan gas bumi nasional yang optimal.
3 - 26
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sistem perkotaan nasional terdiri atas PKN, PKW, dan PKL. PKN dan PKW tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini. PKL ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi berdasarkan usulan pemerintah kabupaten/kota, setelah
dikonsultasikan dengan Menteri. PKN, PKW, dan PKL dapat berupa:
a. Kawasan megapolitan;
b. Kawasan metropolitan;
c. Kawasan perkotaan besar;
d. Kawasan perkotaan sedang; atau
e. Kawasan perkotaan kecil.
Tabel 3.1
Sistem Perkotaan Nasional Provinsi Jawa Barat
Provinsi PKN PKW PKL
Daerah Khusus Kawasan Perkotaan - -
Ibukota Jakarta - Jabodetabek
Jawa Barat - Banten
Jawa Barat Kawasan Perkotaan Sukabumi -
Bandung Raya
Cirebon Cikampek -
Cikopo
Palabuhan ratu
Indramayu
Kadipaten
Tasikmalaya
Pangandaran
Sumber : PP No 26 Tahun 2008 Tentang RTRW Nasional
3 - 27
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sistem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud merupakan sistem sumber
daya air pada setiap wilayah sungai dan cekungan air tanah.
1. Kawasan Lindung
Tabel 3.2
Kawasan Lindung Nasional Provinsi Jawa Barat
Provinsi Kawasan Lindung Nasional Lokasi
Jawa Barat Suaka Margasatwa Cikepuh Kabupaten Sukabumi
Suaka Margasatwa Gunung Sawal Kabupaten Ciamis
Cagar Alam Gunung Tangkuban Kabupaten Bandung Barat
Perahu
Cagar Alam Leuweung Sancang Kabupaten Garut
Cagar Alam Gunung Tilu Kabupaten Bandung
Cagar Alam Gunung Papandayan Kabupaten Garut
Cagar Alam Gunung Burangrang Kabupaten Subang dan
Purwakarta
Cagar Alam Kawah Kamojang Kabupaten Bandung
3 - 28
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 29
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 30
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional ditetapkan sebagai
kawasan andalan. Nilai strategis nasional meliputi kemampuan kawasan untuk
memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah di sekitarnya serta
mendorong pemerataan perkembangan wilayah.
Tabel 3.3
Kawasan Andalan Provinsi Jawa Barat
Provinsi Kawasan Andalan Sektor Unggulan
Jawa Barat Kawasan Bogor-Puncak- pertanian, pariwisata, industri
Cianjur dan perikanan
(Bopunjur dan Sekitarnya)
Kawasan Sukabumi dan perikanan, pertanian,
Sekitarnya pariwisata dan perkebunan
Kawasan Purwakarta, Subang, pertanian, industri, pariwisata
Karawang (Purwasuka) dan perikanan
Kawasan Cekungan Bandung industri, pertanian, pariwisata
dan perkebunan
Kawasan Cirebon-Indramayu- pertanian, industri, perikanan
Majalengka-Kuningan dan pertambangan
(Ciayumaja
Kuning) dan Sekitarnya
Kawasan Priangan Timur- pertanian, industri,
Pangandaran perkebunan, pariwisata dan
perikanan
Sumber : PP No 26 Tahun 2008 Tentang RTRW Nasional
2. Pertumbuhan ekonomi
Tabel 3.4
Kawasan Strategis Nasional Provinsi Jawa Barat
Provinsi Kawasan Strategis Nasional Lokasi
Jawa Barat Kawasan Perkotaan Cekungan Kota Bandung, Kabupaten Bandung,
Bandung Kota Cimahi dan Kabupaten
Sumedang
3 - 31
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPIJM
Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1. Ekonomi
2. Lingkungan Hidup
3. Sosial Budaya
3 - 32
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam,
Bintan, dan Karimun.
C. RTRW PULAU
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari
RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau untuk penyusunan
RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:
a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup
arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan
pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan
RTH.
c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk
bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air
limbah, persampahan, drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll.
a. Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi;
b. Perpres No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan;
c. Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera;
d. Perpres No. 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali.
3 - 33
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
D. RTRW PROVINSI
RTRWP merupakan matra spasial dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) yang berfungsi sebagai penyelaras kebijakan penataan ruang nasional, Daerah,
dan Kabupaten/Kota serta sebagai acuan bagi instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah
dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi dan menyusun program pembangunan
yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Daerah.
a. Penyusunan dan peninjauan kembali rencana tata ruang yang dilakukan melalui
pendekatan partisipatif;
3 - 34
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 35
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 36
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 37
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Strategi pemantapan peran kawasan perkotaan di Daerah sesuai fungsi yang telah
ditetapkan meliputi :
3 - 38
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
g. Meningkatkan peran PKL perdesaan sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal
yang menghubungkan desa sentra produksi dengan PKL perkotaan
3 - 39
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 40
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 41
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Tabel 3.5
Sistem Perkotaan Provinsi
PKL
NO KAB./KOTA PKN PKNp PKW PKWp PKL PERDESAAN
PERKOTAAN
1 Kota Bekasi Bodebek
2 Kab Bekasi
3 Kota Bogor
4 Kab Bogor
5 Kota Depok
6 Kota Sukabumi
Sukabumi
7 Kab Palabuhanratu Palabuhanratu Cibadak Jampang kulon
Sukabumi Sagaranten
Jampang tengah
8 Kab Cianjur Cianjur Sukanagara
Sindangbarang
3 - 42
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
PKL
NO KAB./KOTA PKN PKNp PKW PKWp PKL PERDESAAN
PERKOTAAN
9 Kab Cikopo- Purwakarta Wanayasa
Purwakarta Cikampek Plered
10 Kab Karawang Rengasdengklok
Karawang Cilamaya
11 Kota Kawasan
Bandung Perkotaan
12 Kab Bandung
Bandung Raya
13 Kab
Bandung
Barat
14 Kota Cimahi
15 Kab Sumedang Wado
Sumedang Tomo
Conggeang
16 Kab Subang Pamanukan Ciasem
Subang Pagaden
Jalan Jagak Kalijati
Pusakanagara
17 Kab Indramayu Jatibarang Karangampel
Indramayu Kandanghaur
Patrol
Gantar
18 Kota Cirebon
Cirebon
19 Kab Cirebon
20 Kab Kadipaten Majalengka Kertajati
Majalengka Jatiwangi
Rajagaluh
Cikijing
Talaga
21 Kab Kuningan Cilimus
Kuningan Ciawigebang
Luragung
Kadugede
22 Kab Garut Rancabuaya Garut Cikajang
Pameungpeuk Bungbulang
23 Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya
24 Kab Singaparna Karangnunggal
Tasikmalaya
25 Kab Ciamis Pangandaran Pangandaran Ciamis Kawali
Banjarsari Cijeungjing
Parigi Cikoneng
Rancah
Panjalu
Pamarican
Cijulang
26 Kota Banjar Banjar
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
3 - 43
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Tabel 3.6
Sistem Perkotaan PKN (Kawasan Perkotaan BODEBEK)
PKN Kota Hirarkhi I Kota Hirarkhi II Kota Hirarkhi III
Kawasan Kota Bekasi
Perkotaan Cikarang Tarumajaya
Bodebek Tambun
Setu
Kota Bogor
Cibinong Cileungsi
Jonggol
Parung
Semplak
Rumpin
Parungpanjang
Leuwiliang
Jasinga
Cigudeg
Kota Depok Cimanggis
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
Tabel 3.7
Sistem Perkotaan (Kawasan Perkotaan Bandung Raya)
PKN Kota Hirarkhi I Kota Hirarkhi II Kota Hirarkhi III
Kawasan Kota Bandung
Perkotaan Kabupaten Bandung Soreang Ciwidey
Bandung Raya Banjaran
Majalaya
Ciparay
Cicalengka
Rancaekek
Cilengkrang
Kabupaten Bandung Padalarang Cililin
Barat Ngamprah
Cisarua
Lembang
Kota Cimahi
Kabupaten Tanjungsari
Sumedang
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
Tabel 3.8
Sistem Perkotaan (PKN Cirebon)
PKN Kota Hirarkhi I Kota Hirarkhi II Kota Hirarkhi III
Cirebon Kota Cirebon
Kabupaten Cirebon Sumber Arjawinangun
Palimanan
Lemahabang
Ciledug
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
3 - 44
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• WS Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum;
• WS Cimanuk-Cisanggarung;
• WS Citanduy;
• WS Ciwulan-Cilaki; dan
• WS Cisadea-Cibareno.
3 - 45
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 46
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
1. Sempadan pantai;
2. Sempadan sungai;
4. Kawasan mangrove;
1. Taman nasional;
3 - 47
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
h. Taman buru;
j. Terumbu karang;
k. Kawasan koridor bagi satwa atau biota laut yang dilindungi; dan
Tabel 3.9
Kawasan Lindung Provinsi Jawa Barat
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya
1.1 Kawasan Hutan Hutan Lindung Hutan Tereletak di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH):
berfungsi Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Kawasan
lindung Bandung Utara, Kawasan Bandung Selatan, Garut,
Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Majalengka,
Indramayu dan Kuningan.
1.2 Kawasan Non Hutan Tersebar di Jawa Barat
resapan air
2. Kawasan Perlindungan Setempat
2.1 Sempadan pantai Non Hutan Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Sukabumi, Kab.
Cianjur, Kab. Subang, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya,
Kab. Ciamis, Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kota
Cirebon
2.2 Sempadan Non Hutan Terletak di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS)
sungai
2.3 Kawasan sekitar Non Hutan • Waduk Ir. H. Juanda-Jatiluhur, terletak di
waduk dan Kabupaten Purwakarta;
danau/situ • Waduk Cirata, terletak di Kabupaten
Purwakarta – Cianjur - Bandung Barat;
• Waduk Cileunca, Waduk Cipanunjang, dan Situ
Sipatahunan, terletak di Kabupaten Bandung;
• Waduk Saguling, Situ Ciburuy, dan Situ
Lembang, terletak di Kabupaten Bandung
Barat;
• Situ Gede, Waduk Pongkor, Situ Kemang,
Waduk Lido, Waduk Cikaret, terletak di
Kabupaten Bogor;
• Waduk Darma, Waduk Wulukut, Waduk Dadap
Berendung, terletak di Kabupaten Kuningan;
• Waduk Sedong dan Situ Patok, terletak di
3 - 48
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
Kabupaten Cirebon;
• Waduk Cipancuh dan Situ Bolang, terletak di
Kabupaten Indramayu;
• Waduk Sindang Pano, Waduk Sangyang, Situ
Anggrarahan, Situ Rancabeureum, terletak di
Kabupaten Majalengka;
• Waduk Jatigede, terletak di Kabupaten
Sumedang;
• Waduk Cibeureum, terletak di Kabupaten
Bekasi;
• Situ Kamojing, terletak di Kabupaten Karawang;
• Situ Bagendit, terletak di Kabupaten Garut;
• Situ Gede, terletak di Kabupaten Tasikmalaya;
• Situ Bojongsari, terletak di Kota Depok.
2.4 Kawasan sekitar Non Hutan Tersebar di Jawa Barat
mata air
2.5 Ruang Terbuka Hutan dan Tersebar di Jawa Barat
Hijau Kota Non Hutan
3. Kawasan Suaka Alam
3.1 Kawasan Hutan Hutan • Cagar Alam Arca Domas, Cagar Alam Yan
Cagar Alam Konservasi Lapa, dan Cagar Alam Dungus Iwul, terletak di
Kabupaten Bogor;
• Cagar Alam Talaga Warna, terletak di
Kabupaten Bogor – Cianjur;
• Cagar Alam Takokak, Cagar Alam Cadas
Malang, dan Cagar Alam Bojong Larang
Jayanti, terletak di Kabupaten Cianjur;
• Cagar Alam Gunung Simpang, terletak di
Kabupaten Bandung - Cianjur;
• Cagar Alam Telaga Patengan, Cagar Alam
Gunung Malabar, Cagar Alam Cigenteng
Cipanji I/II, Cagar Alam Yung Hun, dan Cagar
Alam Gunung Tilu, terletak di Kabupaten
Bandung;
• Cagar Alam Papandayan (perluasan) dan
Cagar Alam Kawah Kamajong, terletak di
Kabupaten Bandung - Garut;
• Cagar Alam Gunung Tangkubanparahu,
terletak di Kabupaten Bandung - Subang;
• Cagar Alam Talaga Bodas dan Leuweung
Sancang, terletak di Kabupaten Garut;
• Cagar Alam Sukawayana, Cagar Alam
Cibanteng, Cagar Alam Tangkuban Parahu
(Palabuhanratu), terletak di Kabupaten
Sukabumi;
• Cagar Alam Burangrang, terletak di Kabupaten
Purwakarta;
• Cagar Alam Gunung Jagat, terletak di
3 - 49
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
Kabupaten Sumedang;
• Cagar Alam Pananjung Pangandaran dan
Cagar Alam Panjalu/Koorders, terletak di
Kabupaten Ciamis.
3.2. Kawasan Hutan Hutan ▪ Suaka Margasatwa Cikepuh terletak di
suaka Konservasi Kabupaten Sukabumi
margasatwa ▪ Suaka Margasatwa Gunung Sawal terletak di
Kabupaten Ciamis
▪ Suaka Margasatwa Sindangkerta, terletak di
Kabupaten Tasikmalaya
3.3 Kawasan suaka Hutan Hutan ▪ Suaka Alam Laut Leuweung Sancang, terletak di
alam laut dan Konservasi Kabupaten Garut
perairan lainnya ▪ Suaka Alam Laut Pangandaran, terletak di
Kabupaten Ciamis
3.4 Kawasan pantai Hutan Hutan ▪ Muara Gembong, terletak di Kabupaten Bekasi
berhutan bakau/ Konservasi ▪ Muara Bobos dan Blanakan, terletak di
payau Kabupaten Subang
▪ Tanjung Sedari, terletak di Kabupaten. Karawang
▪ Eretan, terletak di pantai Kabupaten Indramayu
dan Kabupaten Cirebon
4. Kawasan Pelestarian Alam
4.1. Taman Nasional Hutan Hutan ▪ Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di
Konservasi Kabupaten Sukabumi, Bogor
▪ Taman Nasional Gunung Halimun terletak di
Kabupaten Sukabumi dan Bogor
▪ Taman Nasional Gunung Ciremai, terletak di
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka
4.2. Taman Hutan Hutan Hutan ▪ Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda terletak
Raya Konservasi Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung
Barat, Kota Bandung
▪ Taman Hutan Raya Pancoran Mas terletak di
Kota Depok
▪ Taman Hutan Raya Gunung Palasari dan Gunung
Kunci di Kabupaten Sumedang
4.3. Taman Wisata Hutan Hutan ▪ Taman Wisata Alam Gunung Salak Endah,
Alam Konservasi Taman Wisata Alam Talaga Warna dan Taman
Wisata Alam Gunung Pancar, terletak di
Kabupaten Bogor;
▪ Taman Wisata Alam Sukawayana, terletak di
Kabupaten Sukabumi;
▪ Taman Wisata Alam Jember, terletak di
Kabupaten Cianjur;
▪ Taman Wisata Alam Telaga Patengan dan
Taman Wisata Alam Cimanggu, terletak di
Kabupaten Bandung;
▪ Taman Wisata Alam Curug Dago, terletak di
Kota Bandung;
3 - 50
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
▪ Taman Wisata Gunung Tangkubanparahu,
terletak di Kabupaten Bandung Barat - Subang;
▪ Taman Wisata Alam Curug Santri, terletak di
Kabupaten Karawang;
▪ Taman Wisata Alam Kawah Kamojang terletak di
Kabupaten Bandung - Garut;
▪ Taman Wisata Alam Papandayan, Taman Wisata
Alam Gunung Guntur dan Taman Wisata Alam
Talaga Bodas, terletak di Kabupaten Garut;
▪ Taman Wisata Alam Gunung Tampomas,
terletak di Kabupaten Sumedang;
▪ Taman Wisata Alam Linggarjati, terletak di
Kabupaten Kuningan;
▪ Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran,
terletak di Kabupaten Ciamis;
▪ Taman Wisata Alam lainnya, tersebar di
Kabupaten/Kota.
5. Kawasan Cagar Non Hutan ▪ Istana Bogor, Batu Tulis, dan Gedung Negara
Budaya dan Ilmu BKPP Wilayah I terletak di Kota Bogor;
Pengetahuan ▪ Istana Cipanas, Megalitikum Gunung Padang,
dan Kawasan Makam Rd. Aria di Cikundul,
terletak di Kabupaten Cianjur;
▪ Kawasan Gedung Sate, terletak di Kota Bandung;
▪ Candi Bojong Menje dan Kawasan Makam Syech
Mahmud di Kabupaten Bandung
▪ Observatorium Bosscha dan Kampung Budaya
Gua Pawon, terletak di Kabupaten Bandung
Barat;
▪ Makam Sunan Gunungjati, terletak di Kabupaten
Cirebon;
▪ Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton
Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Gedung
Negara BKPP Wilayah III terletak di Kota Cirebon;
▪ Museum Linggarjati, terletak di Kabupaten
Kuningan;
▪ Kampung Naga dan Kawasan Makam Syech
Sunan Rohmat Pamijahan, terletak di Kabupaten
Tasikmalaya;
▪ Gunung Kunci, Komplek Museum Prabu Geusan
Ulun, Komplek Makam Dayeuh Luhur, terletak di
Kabupaten Sumedang;
▪ Candi Cangkuang, Kampung Dukuh, Kawasan
Makam Syech Muhidin, dan Gedung Negara
BKPP Wilayah IV, terletak di Kabupaten Garut;
▪ Batu Tulis Ciaruteun, Kampung Budaya
Sindangbarang, Kampung Adat Lemah Duhur,
dan Gua Gudawang, terletak di Kabupaten
Bogor;
3 - 51
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
▪ Ciung Wanara Karang Kamulyan, Situ Lengkong
Panjalu, dan Kampung Kuta, terletak di
Kabupaten Ciamis;
▪ Pulau Biawak, terletak di Kabupaten Indramayu;
▪ Kampung Ciptagelar, terletak di Kabupaten
Sukabumi;
▪ Kawasan Makam Syech Tb. Ahmad Bakri, dan
Gedung Negara BKPP Wilayah II, terletak di
Kabupaten Purwakarta;
▪ Kawasan Situs Candi Jiwa dan Makam Syech
Quro, terletak di Kabupaten Karawang; dan
▪ Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
lainnya, tersebar di Kabupaten/Kota.
6. Kawasan Rawan Bencana Alam
6.1 Kawasan Rawan Non Hutan Kab. Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab.
Tanah Longsor Bandung, Kab. Garut, Kab. Purwakarta, Kab.
Sumedang, Kab.Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab.
Majalengka, Kab. Kuningan & Kab. Cirebon
6.2 Kawasan Non Hutan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu,
Gelombang Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, dan
Pasang Kabupaten Bekasi
6.3 Kawasan Rawan Non Hutan Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten
Banjir Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Bekasi
7. Kawasan Lindung Geologi
7.1 Kawasan Non Hutan 1. Kawasan Cagar Alam Geologi, meliputi :
Konservasi • Kawasan Geologi Pasir Pawon dan Gua
Lingkungan Pawon, terletak di Kabupaten Bandung
Geologi Barat;
• Kawasan Geologi Ciletuh, terletak di
Kabupaten Sukabumi;
• Kawasan Geologi Rancah, terletak di
Kabupaten Ciamis; dan
• Kawasan Geologi Pasirgintung, terletak di
Kabupaten Tasikmalaya.
2. Kawasan Kars, tersebar di Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten
Ciamis.
7.2 Kawasan Rawan Non Hutan 1. Kawasan rawan bencana gunung api, meliputi :
Bencana Geologi • Kawasan Gunung Salak, terletak di Kabupaten
Bogor dan Kabupaten Sukabumi;
3 - 52
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
• Kawasan Gunung Gede-Pangrango, terletak
di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Sukabumi;
• Kawasan Gunung Patuha, Kawasan Gunung
Wayang Windu, dan Kawasan Gunung
Talagabodas, terletak di Kabupaten Bandung;
• Kawasan Gunung Ciremai, terletak di
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon
dan Kabupaten Majalengka;
• Kawasan Gunung Guntur, terletak di
Kabupaten Garut;
• Kawasan Gunung Tangkubanparahu, terletak
di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten
Subang;
• Kawasan Gunung Papandayan, terletak di
Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung;
dan
• Kawasan Gunung Galunggung, terletak di
Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten
Garut.
2. Kawasan rawan gempa bumi tektonik, tersebar di
daerah rawan gempa bumi Bogor-Puncak-
Cianjur, daerah rawan gempa bumi Sukabumi-
Padalarang-Bandung, daerah rawan gempa
bumi Purwakarta-Subang-Majalengka, dan
daerah rawan gempa bumi Garut-Tasikmalaya-
Ciamis;
3. Kawasan rawan gerakan tanah, tersebar di
Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten
Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kabupaten Sumedang,
Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan
Kabupaten Ciamis;
4. Kawasan yang terletak di zona sesar aktif,
tersebar di Sesar Cimandiri (Palabuhanratu-
Padalarang), Sesar Lembang (Bandung Barat),
dan Sesar Baribis (Kuningan-Majalengka);
5. Kawasan rawan tsunami, tersebar di Kabupaten
Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten
Sukabumi; dan
6. Kawasan rawan abrasi, tersebar di pantai
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi,
3 - 53
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.
7.3 Kawasan yang Non Hutan 1. Kawasan imbuhan air tanah, tersebar di Jawa
memberikan Barat
perlindungan 2. Kawasan sempadan mata air, tersebar di Jawa
terhadap air Barat.
tanah
8. Kawasan Taman Hutan Hutan Taman Buru Gunung Masigit terletak di Kabupaten
Buru Konservasi Bandung, Garut, dan Sumedang
9. Kawasan Non Hutan ▪ Muara Gembong, terletak di Kabupaten Bekasi;
perlindungan ▪ Kebun Raya Bogor, terletak di Kota Bogor;
plasma nutfah ▪ Taman Safari Indonesia, Taman Buah Mekarsari,
dan Gunung Salak Endah, terletak di Kabupaten
Bogor;
▪ Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas,
dan Ciogong, terletak di Kabupaten Cianjur;
▪ Pantai Pangumbahan dan Perairan Sukawayana,
terletak di Kabupaten Sukabumi;
▪ Jatiluhur/Sanggabuana, terletak di Kabupaten
Purwakarta;
▪ Kawah Putih dan Gunung Patuha, terletak di
Kabupaten Bandung;
▪ Kebun Binatang Bandung, terletak di Kota
Bandung;
▪ Cimapang/Rancabuaya, terletak di Kabupaten
Garut;
▪ Gunung Cakrabuana, Sirah Cimunjul dan
Gunung Galunggung terletak di Kabupaten
Tasikmalaya;
▪ Majingklak, Karang Kamulyan, Panjalu dan
Cukang Taneuh, terletak di Kabupaten Ciamis;
▪ Gunung Ageung, terletak di Kabupaten
Majalengka;
▪ Muara Cimanuk dan Pulau Biawak, terletak di
Kabupaten Indramayu; dan
▪ Kebun Raya Kuningan, terletak di Kabupaten
Kuningan.
10. Terumbu Karang Non Hutan ▪ Pantai Cilamaya, terletak di Kabupaten
Karawang;
▪ Pantai Bobos, terletak di Kabupaten Subang;
▪ Pantai Majakerta dan Pulau Biawak, terletak di
Kabupaten Indramayu;
▪ Pantai Karang Hawu, Cisolok, Citepus, Surade,
Ciracap, dan Ciwaru, terletak di Kabupaten
Sukabumi;
▪ Pantai Santolo, Cilauteureun sampai Cagar Alam
Sancang, Cikelet, terletak di Kabupaten Garut;
▪ Pantai Cipatujah sampai Karangtawulan, terletak
3 - 54
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Klasifikasi
Fungsi Jenis/Tipe Lokasi (Kode)
Fisik
di Kabupaten Tasikmalaya; dan
▪ Pantai Krapyak, Pantai Timur dan Barat Cagar
Alam Pananjung, Pantai Karang Jaladri, terletak
di Kabupaten Ciamis.
11. Koridor satwa dan Non Hutan ▪ Tempat bertelur penyu hijau, terdapat di Ciracap
biota laut yang dan Ujung Genteng, terletak di Kabupaten
dilindungi Sukabumi, serta Pantai Keusik Luhur, terletak di
Kabupaten Ciamis;
▪ Tempat bertelur penyu, terdapat di Pantai
Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
12. Kawasan yang Non Hutan Tersebar di luar kawasan hutan negara, yang
sesuai untuk memiliki skor > 175, dihasilkan dari analisis hutan
Hutan Lindung lindung kriteria SK Mentan No.
837/KPTS/Um/11/1980.
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
Tabel 3.10
Kawasan Andalan Provinsi Jawa Barat
No Kawasan Andalan Sektor Unggulan
1 Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur ▪ Pertanian
(Bopunjur dan Sekitarnya) ▪ Pariwisata
▪ Industri
▪ Perikanan
2 Kawasan Sukabumi dan Sekitarnya ▪ Perikanan
▪ Pertanian
▪ Pariwisata
▪ Perkebunan
3 Kawasan Purwakarta, Subang, Karawang ▪ Pertanian
(Purwasuka) ▪ Industri
▪ Pariwisata
▪ Perikanan
4 Kawasan Cekungan Bandung ▪ Industri
▪ Pertanian
▪ Pariwisata
▪ Perkebunan
5 Kawasan Cirebon-Indramayu- ▪ Pertanian
Majalengka-Kuningan) ▪ Industri
▪ Perikanan
▪ Pertambangan
6 Kawasan Priangan Timur-Pangandaran ▪ Pertanian
▪ Industri
▪ Perkebunan
3 - 55
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
1. WP Bodebekpunjur
2. WP Purwasuka
3. WP Ciayumajakuning
6. WP KK Cekungan Bandung
Tabel 3.11
Arahan Pengembangan WP Provinsi Jawa Barat
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
WP Mengendalikan Melengkapi fasilitas Kota Bogor, Kota Depok Pariwisata,
Bodebekpunjur perkembangan pendukung PKNp dan dan Kota Bekasi industri
fisik wilayah PKL diarahkan sebagai kota manufaktur,
Mengembangkan terdepan ibukota perikanan,
infrastruktur strategis Negara yang perdagangan,
Mengembangkan merupakan bagian dari jasa,
perdagangan jasa, pengembangan KSN pertambangan,
industri non polutan dan Jabodetabekpunjur agribisnis dan
industri kreatif, untuk mendorong agrowisata
pariwisata pengembangan PKN
Investasi padat modal kawasan perkotaan
yg efisien lahan, air Jabodetabek, menjadi
baku, energi, teknologi simpul pelayanan dan
tinggi, non-polutif jasa perkotaan, serta
Pengendalian mengembangkan sektor
pemanfaatan lahan di perdagangan, jasa dan
kaw. konservasi, industri padat tenaga
pelibatan swasta & kerja;
masyarakat dalam Kabupaten Bogor dan
kegiatan ekonomi, Bekasi diarahkan
peningkatan SDM lokal menjadi kawasan
3 - 56
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
Peningkatan produksi penyangga dalam
dan distribusi pangan sistem PKN kawasan
(padi, jagung, kedelai perkotaan Jabodetabek,
dan protein hewani) serta untuk
mengembangkan sektor
industri ramah
lingkungan dan hemat
penggunaan air tanah,
serta kegiatan
pertambangan mineral
logam dan non logam
untuk mendukung
pembangunan di
Bodebekpunjur;
Kawasan Puncak di
Kabupaten Bogor -
Cianjur diarahkan pada
kegiatan rehabilitasi dan
revitalisasi kawasan
lindung di KSN
Jabodetabekpunjur.
WP Purwasuka Mendorong Melengkapi fasilitas PKW Cikampek-Cikopo Pertanian,
pengembangan pendukung PKW dan diarahkan untuk perkebunan,
kawasan dengan PKL memenuhi fungsinya kehutanan,
tetap Mengembangkan sebagai PKW dengan peternakan,
mengendalikan infrastruktur strategis melengkapi sarana dan perikanan,
sawah di Pantura Mengembangkan prasarana minimal yang bisnis kelautan,
pertanian tanaman terintegrasi dengan industri
pangan, agroindustri, wilayah pengaruhnya; pengolahan,
industri manufaktur non Kabupaten Purwakarta pariwisata, dan
polutif dan non diarahkan pada pertambangan.
ekstraktif, industri kreatif kegiatan industri non-
dan multimedia, bisnis polutif dan non-
kelautan yang berdaya ekstraktif atau tidak
saing tinggi dan mengganggu irigasi dan
berorientasi ekspor cadangan air, industri
kreatif, pariwisata dan
agroindustri, serta
kegiatan pertambangan
mineral logam dan non
logam;
Kabupaten Subang
diarahkan menjadi
simpul pendukung
pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan
3 - 57
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
Bandung Raya,
diarahkan pada
kegiatan pertanian
lahan basah
berkelanjutan, industri
non-polutif dan non-
ekstraktif atau tidak
mengganggu irigasi dan
cadangan air dan tidak
mengakibatkan alih
fungsi lahan sawah,
bisnis kelautan, serta
kegiatan pertambangan
mineral non-logam.
Kabupaten Karawang
diarahkan menjadi
simpul pendukung
pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan
Bodedek, untuk
kegiatan pertanian
lahan basah
berkelanjutan, bisnis
kelautan, industri non-
polutif dan non-
ekstraktif atau tidak
mengganggu irigasi dan
cadangan air, serta
agroindustri.
WP Mendorong Melengkapi fasilitas Kota Cirebon diarahkan Agribisnis,
Ciayumajakuning pengembangan pendukung PKN, PKW sebagai kota inti dari agroindustri,
wilayah gerbang dan PKL PKN dengan sarana dan perikanan,
timur Jawa Barat Mengembangkan prasarana minimal PKN pertambangan,
infrastruktur strategis yang terintegrasi periwisata
Pola ruang PKN dalam dengan wilayah
bentuk ring (Ring 1: Jasa pengaruhnya, serta
perdagangan dan menjadi simpul utama
transportasi, Ring 2: pelayanan jasa dan
Industri berbasis lokal, perdagangan, dan
Ring 3: Penyedia bahan industri di Daerah
baku) bagian timur, serta
Mengembangkan wisata untuk kegiatan wisata
budaya, religi dan alam budaya dan religi;
Mendorong agribisnis Kabupaten Cirebon
yang didukung sektor diarahkan sebagai
industri, perikanan laut bagian dari PKN
3 - 58
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
dan darat, pertanian dengan sarana dan
tanaman pangan, prasarana minimal yang
kehutanan, perkebunan terintegrasi, dan
& peternakan di mengarahkan kegiatan
kawasan pinggiran utama pada sektor
Mendorong industri, bisnis kelautan
pengembangan hutan dan pertanian, serta
mangrove, rumput laut kegiatan pertambangan
dan perikanan tambak mineral;
Pengendalian perikanan Kabupaten Indramayu
tangkap di kawasan diarahkan menjadi PKW
pesisir dengan sarana dan
prasarana minimal yang
terintegrasi, serta
diarahkan kegiatan
utama pada pertanian
lahan basah
berkelanjutan, bisnis
perikanan dan kelautan,
industri, pertambangan
terutama minyak dan
gas;
Kabupaten Majalengka
diarahkan menjadi
lokasi Bandar udara
Internasional Jawa Barat
dan Aerocity di Kertajati,
daerah konservasi
utama Taman Nasional
Gunung Ciremai, serta
untuk kegiatan
agrobisnis dan industri
bahan bangunan, serta
kegiatan pertambangan
mineral, serta
pengembangan sarana
dan prasarana yang
terintegrasi di PKW
Kadipaten;
Kabupaten Kuningan
diarahkan sebagai PKL,
dengan sarana dan
prasarana pendukung
minimal, serta diarahkan
untuk menampung
kegiatan sektor
3 - 59
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
pertanian, wisata alam,
agroindustri, dan
daerah konservasi
utama Taman Nasional
Gunung Ciremai
termasuk perlindungan
sumberdaya air; dan
Kabupaten Sumedang Pertanian,
diarahkan sebagai PKL, perkebunan,
dengan sarana dan perikanan
prasarana minimal, serta tangkap,
untuk kegiatan utama pariwisata,
agrobisnis dan industri, industri
serta kegiatan pengolahan,
pertambangan mineral pertambangan
WP Priatim - Mendorong Melengkapi fasilitas Kota Tasikmalaya mineral
Pangandaran perkembangan pendukung PKW dan diarahkan sebagai
PKW Tasikmalaya PKL bagian dari PKW
dan PKNp Mengembangkan dengan sarana dan
Pangandaran, infrastruktur strategis prasarana minimal PKW
serta Mengembangkan yang terintegrasi, serta
pengembangan pariwisata Pangandaran pusat pengembangan
secara terbatas dsk industri kerajinan,
kawasan Daerah Mengembangkan sektor perdagangan dan jasa;
bagian Selatan. dan komoditas Kabupaten Tasikmalaya
unggulan dengan diarahkan untuk
meningkatkan akses kegiatan sektor
sentra-sentra produksi pertanian dan
agroindustri, perikanan
dan industri pengolahan
perikanan, pusat
pengembangan industri
kerajinan, wisata alam,
dan kegiatan
pertambangan mineral
logam dan non logam ;
Kabupaten Garut
diarahkan untuk
kegiatan pertanian dan
industri pengolahan
pertanian, perikanan
dan industri pengolahan
perikanan, wisata alam
dan minat khusus, serta
kegiatan pertambangan
3 - 60
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
mineral logam dan non
logam;
Rancabuaya di
Kabupaten Garut
diarahkan sebagai
PKWp dengan sarana
dan prasarana minimal
yang terintegrasi, serta
kegiatan wisata minat
khusus;
Kabupaten Ciamis
diarahkan untuk
kegiatan sektor
pertanian, industri
pengolahan hasil
pertanian, wisata pantai,
perikanan dan industri
pengolahan perikanan,
serta kegiatan
pertambangan mineral
non logam;
Pangandaran di
Kabupaten Ciamis
diarahkan sebagai PKW
dan PKNp dengan
sarana dan prasarana
minimal yang
terintegrasi serta
diarahkan sebagai
daerah tujuan wisata
nasional dan
internasional;
Kota Banjar diarahkan
sebagai PKWp dengan
sarana dan prasarana
minimal yang
terintegrasi, serta
kegiatan sektor
perdagangan, jasa, dan
sebagai pintu gerbang
Daerah berbatasan
dengan Provinsi Jawa
Tengah.
WP Sukabumi Mendorong Melengkapi fasilitas Kota Sukabumi Pertanian,
dsk perkembangan pendukung PKW dan diarahkan untuk perkebunan,
koridor PKL pengembangan peternakan,
3 - 61
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
Sukabumi-Cianjur Mengembangkan agribisnis, perikanan
dan PKNp infrastruktur strategis pengembangan pusat tangkap,
Palabuhanratu, Mengembangkan pengolahan hasil pariwisata,
serta membatasi agribisnis, industri non- peternakan, wisata agro, industri
perkembangan di polutif dan tidak industri non-polutif dan pengolahan,
bagian selatan mengganggu resapan tidak mengganggu bisnis kelautan,
Kabupaten air, wisata pantai dan resapan air, serta dan
Sukabumi dan agro, dan wisata minat perdagangan dan jasa pertambangan
Kabupaten khusus. yang mendukung fungsi mineral.
Cianjur. Pengembangan bisnis PKW Sukabumi;
kelautan yang Kabupaten Sukabumi
berwawasan lingkungan diarahkan untuk
dengan memanfaatkan pengembangan
modal investasi untuk agribisnis,
menghasilkan daya pengembangan
saing global kawasan pengembalaan
umum ternak
ruminansia, wisata
pantai, wisata agro,
wisata minat khusus,
industri non-polutif dan
tidak mengganggu
resapan air,
perdagangan dan jasa
yang mendukung fungsi
PKW Palabuhanratu dan
simpul layanan wilayah
sekitarnya,
pengembangan wilayah
pesisir selatan melalui
pengembangan wisata
pantai dan wisata minat
khusus serta perikanan
tangkap, serta
pertambangan mineral
logam dan non logam;
Palabuhanratu di
Kabupaten Sukabumi
diarahkan pula sebagai
PKNp, dengan sarana
dan prasarana minimal
yang terintegrasi, serta
diarahkan untuk
kegiatan bisnis kelautan
skala nasional dan
internasional; dan
3 - 62
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
Kabupaten Cianjur
diarahkan untuk
pengembangan
agribisnis tanaman
pangan,
pengembangan
kawasan pengembalaan
umum ternak
ruminansia, wisata agro,
wisata alam, industri
kreatif, pengembangan
wilayah pesisir untuk
perikanan tangkap,
wisata minat khusus,
serta kegiatan
pertambangan mineral
logam dan non logam.
WP KK Cekungan Mengendalikan Melengkapi fasilitas Kota Bandung Pertanian
Bandung pembangunan pendukung PKN, PKW diarahkan sebagai kota hortikultura,
dengan dan PKL inti dari PKN dengan industri non-
mengoptimalkan Mengendalikan kegiatan utama polutif, industri
fungsi pengembangan perdagangan dan jasa, kreatif,
pemerintahan di kegiatan di kawasan industri kreatif dan perdagangan
tingkat pusat dan perkotaan teknologi tinggi, dan jasa,
daerah pariwisata, dan pariwisata,
transportasi; perkebunan
Kabupaten Bandung dengan
diarahkan sebagai meningkatkan
bagian dari PKN, manajemen
Mengembangkan dengan kegiatan utama pembangunan
kawasan pinggiran PKN industri non-polutif, yang
dengan tetap menjaga wisata alam, pertanian berkarakter
fungsi lindung kawasan dan perkebunan; lintas
Mengembangkan Kabupaten Bandung Kabupaten/Kota
pembangunan dan Barat diarahkan sebagai yang secara
hunian vertikal bagian dari PKN kolektif berbagi
dengan kegiatan utama peran
industri non-polutif, membangun
pertanian, industri dan percepatan
kreatif, dan teknologi perwujudan
tinggi;
Kota Cimahi diarahkan PKN
sebagai kota inti dari Metropolitan
PKN dengan kegiatan Bandung Raya
utama perdagangan
dan jasa, industri kreatif
3 - 63
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
dan teknologi tinggi;
dan
Kabupaten Sumedang
diarahkan sebagai PKL,
dilengkapi sarana dan
prasarana pendukung
minimal, serta pusat
pendidikan tinggi di
kawasan Jatinangor,
agrobisnis dan industri.
Sumber : Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
3 - 64
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3. KSP Bogor-Puncak-Cianjur;
4. KSP Jonggol;
9. KSP pertanian berlahan basah dan beririgasi teknis Pantura Jawa Barat;
22. KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Bumi Gunung Salak-Pongkor;
3 - 65
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Tabel 3.12
Arahan Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi
No Penanganan KSP Kriteria Isu Penanganan
1 Pertahanan KSP Pulau Kawasan pulau terluar • Penanganan kegiatan
dan Keamanan Manuk yang memiliki fungsi pengamanan dan konservasi
pertahanan keamanan pulau
2 Lingkungan KSP Bandung Kawasan yang potensial • Rehabilitasi dan revitalisasi
hidup Utara menimbulkan masalah fungsi konservasi kawasan
yang bersifat lintas • Pembatasan dan
kabupaten/kota, bersifat pengendalian pembangunan
fisik lingkungan dan
kebencanaan
3 Lingkungan KSP Hulu Kawasan yang potensial • Rehabilitasi dan revitalisasi
hidup Sungai Citarum menimbulkan masalah fungsi konservasi kawasan
yang bersifat lintas
kabupaten/kota, bersifat
fisik lingkungan dan
kebencanaan
4 Lingkungan KSP Bogor- Kawasan yang potensial • Rehabilitasi dan revitalisasi
Hidup Puncak-Cianjur menimbulkan masalah kawasan
yang bersifat lintas • Pembatasan dan
kabupaten/kota, bersifat pengendalian pembangunan
fisik lingkungan dan
kebencanaan
5 Lingkungan KSP Pesisir Kawasan daratan • Pengendalian pemanfaatan
Hidup Pantura (kecamatan) sepanjang SDA yang melebihi daya
pesisir pantai serta dukung lingkungan
perairan pantai • Rehabilitasi/revitalisasi
sepanjang 12 mil laut dari kawasan hutan Mangrove
pasang tertinggi • Pengembangan/ peningkatan
kegiatan ekonomi pesisir
• Peningkatan kualitas
pemukiman nelayan
6 Ekonomi KSP Kawasan yang • Mengembangkan kegiatan
Pangandaran diprioritaskan menjadi wisata pesisir dan minat
dan sekitarnya pengembangannya khusus
untuk mengurangi • Menjaga kelestarian
ketimpangan lingkungan pantai
perekonomian Jawa • Meningkatkan aksesibilitas
Barat dan sarana penunjang wisata
7 Ekonomi KSP Sukabumi Kawasan yang • Mengembangkan kawasan
bagian selatan diprioritaskan menjadi agromarine bisnis dan wisata
dsk pengembangan untuk minat khusus
mengurangi
3 - 66
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 67
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 68
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 69
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
“Terwujudnya Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang baik dan Pemantapan pembangunan Perdesaan,
berlandasakan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan.”
Pengertian dari perumusan dan penjelasan terhadap visi dimaksud, adalah sebagai
berikut :
3 - 70
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Tujuan dari setiap Misi yang akan dijalankan akan memberikan arah bagi pelaksanaan
setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan terkait aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum maupun aspek daya saing daerah. Tujuan dari
masing-masing misi sesaui urutannya adalah sebagai berikut :
3 - 71
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• Jaringan prasarana utama wilayah yang mengaitkan secara fungsional dan spasial
antar kota-kota yang akan dikembangkan.
Secara konseptual struktur tata ruang Kabupaten Bandung merupakan pola polisentrik
(polisentrik Urban Region), dengan dua pusat utama. Sistem kota yang akan
dikembangkan di Kabupaten Bandung dilakukan berdasarkan pertimbangan :
1. Hirarki sistem kota yang dianalisis berdasarkan Indeks Sentralitas dan tingkat
aksesilbilitas dari setiap kecamatan di Kabupaten Bandung.
3 - 72
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3. Berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa dan produksi yang didukung oleh tingkat
ketersediaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman yang memadai serta
memberikan manfaat : meningkatkan ketersediaan untuk pengembangan
wilayahnya, meningkatkan perkembangan lintas sektor, terutama sektor ekonomi,
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Daya dukung lahan terkait dengan sebaran kawasan lindung dan kawasan rawan
bencana di sekitar pusat-pusat pemukiman yang ada.
6. Memiliiki akses yang berorientasi pada skala pelayanan regional dan lokal.
Tabel 3.13
Sistem Kota di Kabupaten Bandung
Hirarki I Hirarki IIa Hirarki IIb: Hirarki III Hirarki III0 Hirarki IV
Kota Soreang- • Ciwidey- • Rancabali.
Bandung Katapang Pasirjambu
Banjaran • Pangalengan, • Cimaung,
• Cangkuang, • Arjasari,
• Pameungpeuk.
Majalaya • Ciparay • Kertasari,
• Pacet,
• Ibun,
• Solokanjeruk.
• Paseh.
Baleendah • Dayeuhkolot
• Bojongsoang
Cileunyi- • Jatinangor
Rancaekek • Cimanggung
Cicalengka • Nagreg,
• Cikancung
• Cimenyan,
• Cilengkrang,
• Margahayu,
• Margaasih,
Sumber : Hasil Analisis, 2006
3 - 73
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sistem kota-kota tersebut, didukung oleh jaringan jalan yang membentuk pola ring-
radial. Pola ring akan menghubungkan pusat-pusat kota hirarki II a dan II b, yaitu : dari
timur melalui Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Banjaran dan Soreang. Peningkatan akses
wilayah selatan bagian barat; Soreang-Ciwidey dan Banjaran-Pangalengan dan untuk
melayani pergerakan dan peningkatan akses wilayah selatan, selatan-timur, serta
Cileunyi-Cicalengka di bagian timur memanfaatkan jaringan jalan yang telah
berkembang saat ini.
Berdasarkan penentuan sistem kota di atas, homogenitas kawasan, serta interaksi antar
wilayah, maka sistem kota disusun dalam satuan wilayah pengembangan. Wilayah
Pengembangan (WP) di Kabupaten Bandung meliputi:
3 - 74
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
7. Non WP (yang merupakan bagian dari PKN Kota Bandung) meliputi Kecamatan
Margahayu, Margaasih, Cilengkrang dan Cimenyan,
Untuk mewujudkan struktur ruang dan arah pengembangan di tiap kota maupun tiap
wilayah pengembangan maka perlu adanya fungsi pengembangan yang harus
ditetapkan agar ada ketegasan dalam kebijaksanaan pengembangan di masa
mendatang. Penetapan fungsi didasarkan pada pertimbangan :
Berdasarkan penentuan sistem kota di atas, homogenitas kawasan, serta interaksi antar
wilayah, maka sistem kota disusun dalam satuan wilayah pengembangan. Wilayah
Pengembangan (WP) di Kabupaten Bandung meliputi :
3 - 75
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
7. Non WP (yang merupakan bagian dari PKN Kota Bandung) meliputi Kecamatan
Margahayu, Margaasih, Cilengkrang dan Cimenyan,
Untuk mewujudkan struktur ruang dan arah pengembangan di tiap kota maupun tiap
wilayah pengembangan maka perlu adanya fungsi pengembangan yang harus
ditetapkan agar ada ketegasan dalam kebijaksanaan pengembangan di masa
mendatang. Penetapan fungsi didasarkan pada pertimbangan :
Tabel 3.14
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bandung
Wilayah Pusat Fungsi Utama
No Fasilitas Pelayanan Minimal
Pengembangan Pertumbuhan Kawasan
1. WP Soreang – Soreang ▪ Pemerintahan ▪ Sarana Pemerintahan
Kutawaringin - ▪ Jasa ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU,
Katapang Perdagangan PT/Akademi
▪ Permukiman ▪ Kesehatan : RSD,
▪ Pertanian pengembangan program
▪ Pariwisata pelayanan kesehatan prefentif,
▪ Industri non promotif, kuratif, dan
polutif (Kec. rehabilitatif.
Katapang) ▪ Terminal Type B
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar,
perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel
2. WP Banjaran Banjaran ▪ Industri ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU,
▪ Jasa dan PT/Akademi
Perdagangan ▪ Kesehatan : Peningkatan sarana
▪ Permukiman dan fasilitas DTP Banjaran dan
▪ Pertanian Pangalengan pengembangan
▪ Pariwisata program pelayanan kesehatan
▪ Konservasi prefentif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
▪ Terminal Type B
3 - 76
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 77
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 78
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sistem angkutan massal yang diusulkan untuk berupa monorail, double decker,
busline, LRT dan peningkatan jalur kereta api. Untuk jangka menengah, yang
dilakukan adalah penyediaan busline dan monorail serta peningkatan beberapa
jalur kereta api dan pembuatan jalur LRT. Peningkatan jalur kereta api yang
diusulkan untuk jangka menengah adalah jalan rel tunggal Rancaekek-Jatinangor
(4,5 km) dan jalan rel kedua Kiaracondong-Cicalengka (16,5 km). Peningkatan jalur
kereta api ini juga disertai upaya pendukung seperti perbaikan stasiun sepanjang
jalur Padalarang-Cicalengka, perbaikan persinyalan sepanjang Gedebage-
Cicalengka, penambahan sarana KRD baru beserta perbaikan dipo/bengkelnya,
serta perbaikan persilangan antara KA dan jalan. Pembuatan jalur LRT yang
diusulkan adalah jalur Stasiun-Batununggal-Cicaheum (9,2 km), Batununggal-
Soreang (24,2 km), Alun-alun-Dayeuhkolot (8,4 km), Stasiun-Bandara Husein-
Cipedes (6,8 km) dan Stasiun-Dago (3,2 km). Pembuatan jalur LRT juga disertai
upaya pendukung seperti penyediaan sarana LRT, dipo, kantor, pengendalian dan
komunikasi.
3 - 79
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Sedangkan dalam transportasi kereta api, permasalahan yang ada antara lain:
o Kondisi jaringan jalan kereta api: mengikuti jalur jalan arteri yaitu
menghubungkan kota-kota pusat kegiatan ekonomi primer.
o Jaringan jalan kereta api yang beroperasi merupakan jalur lintas Pulau Jawa
Utara-Tengah koridor Padalarang – Bandung – Cicalengka
• Koridor Rancaekek
Sehingga pembangunan jaringan jalan kereta api dan stasiun diarahkan pada:
3 - 80
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Gambar 3.2
Peta Struktur Ruang Kabupaten Bandung
3 - 81
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Gambar 3.3
Peta Struktur Ruang Kabupaten Bandung
3 - 82
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Pembangunan rencana sistem drainase saat ini antara lain belum memadainya
jaringan drainase baik dalam jumlah maupun kapasitas. Sistem drainase eksisting baru
mencakup sebagian kecil dari daerah pelayanan dan sebagian besar berada di daerah
pusat-pusat kegiatan saja. Dapat dikatakan banyak terdapat fungsi saluran drainase
yang masih digunakan bersama-sama dengan sistem penyaluran air limbah baik
domestik maupun industri (sistem tercampur) sehingga terjadi penurunan kapasitas
aliran pada saat musim hujan.
3 - 83
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• Perbaikan dan normalisasi pada saluran-saluran drainase yang sudah ada untuk
meningkatkan kapasitas saluran
• Penataan bangunan sepanjang tepi bantaran sungai agar kapasitas alur sungai
tidak terjadi penyempitan khususnya didaerah padat seperti Margahayu,
Dayeuhkolot, Cimahi, Banjaran, Bojongsoang, dan Majalaya.
3 - 84
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 85
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• Cileunyi
• Ciwidey, Pasirjambu
Secara umum kebijakan dalam sistem penyediaan air bersih meliputi (Laporan
Penunjang Penataan Ruang Metropolitan Bandung) :
3 - 86
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Selain pembangunan beberapa embung dan suplesi waduk di atas, pemanfaatan air
permukaan untuk menambah sumber air baku baru perlu dilakukan dengan
menggunakan sumber air permukaan antara lain dari Sungai Cisangkuy dan Sungai
Citarik. Lebih lengkap pemanfaatan air permukaan digambarkan pada peta di bawah.
Pemanfaatan air dari S. Cisangkuy dapat diperoleh melalui sudetan antar wilayah sungai
dari Cibatarua ke S. Cisangkyu termasuk B. Santosa (volume 16, juta m3) untuk
memperoleh tambahan 1 m3/det. Pemanfaatan air tersebut harus diikuti dengan
peningkatan kapasitas pipa-pipa yang ada dan instalasi pengolahan air dari S.
Cisangkuy ke Bandung. Pemanfaatan S. Citarum dilakukan dengan pembangunan
intake sungai, pekerjaan instalasi pengolahan air dan transmisi di Citarum Hulu.
Perlu dilakukan pula identifikasi, perlindungan dan penggunaan mata air secara optimal
sebagai sumber air bersih dengan kualitas dan kuantitas yang signifikan bagi
pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama untuk wilayah pedesaan. Untuk itu perlu
dilakukan konservasi daerah resapan dan bantaran sungai. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara pelaksanaan arboretum di daerah hulu Sungai Citarum, yaitu Gunung
Wayang, dan perencanaan serta penataan kembali daerah bantaran sungai dan DAS.
Selain itu ditingkatkan pengaturan pemanfaatan lahan di daerah resapan, hulu,
bantaran sungai, terutama Sungai Cikapundung dan Citarik, untuk meningkatkan
potensinya sebagai sumber air baku dan mempertahankan kualitas air sungai.
Konservasi air tanah perlu dilakukan untuk membatasi penggunaan air tanah terutama
sekali oleh pihak industri. Namun yang tak kalah pentingnya adalah pendataan kembali
penggunaan air tanah.
Sementara peningkatan sistem air bersih itu sendiri meliputi peningkatan jaringan
distribusi air bersih PDAM di Bandung Timur. Pembangunan sistem penyediaan air
bersih pedesaan dengan menggunakan terminal air dan hidran umum, terutama untuk
desa-desa di Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan Rancaekek, Kecamatan
Cicalengka, Kecamatan Ciparay dan Kecamatan Ibun.
Untuk mengurangi pengambilan air tanah dilakukan penyediaan air olahan untuk
standar industri (Klasifikasi D) untuk daerah inustri Batujajar dari Waduk Saguling,
daerah industri Majalaya dari Citarum Hulu dan daerah industri Rancaekek-Cicalengka
dari Citarik Hulu dengan debit secara keseluruhan dapat mencapai 3,6 m3/det.
3 - 87
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan
dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pola spasial pemanfaatan ruang kawasan lindung tersebar
terutama di bagian utara dan selatan Kabupaten Bandung.
Kawasan ini pada dasarnya merupakan kawasan yang berdasarkan analisis daya dukung
mempunyai keterbatasan untuk dikembangkan karena adanya faktor-faktor limitasi
yang menjadi kriteria (lereng, jenis tanah, curah hujan, ketinggian; serta zona bahaya
gunung api, zona kerentanan gerakan tanah, dan zona konservasi air potensial sangat
tinggi). Kawasan lindung di Kabupaten Bandung meliputi :
Pengembangan kawasan ini diarahkan pada fungsi perlindungan wilayah atau yang
memiliki keterkaitan kuat dengan fungsi hidrologis. Kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya di Kabupaten Bandung terdiri dari :
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung
dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kawasan hutan lindung
sebagai hutan dengan tutupan vegetasi. Kawasan hutan diharapkan dapat
menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan.
3 - 88
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
b. Sempadan Sungai
3 - 89
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• 100 meter kiri – kanan sungai besar dan 50 meter di kiri – kanan anak sungai
yang berada di luar permukiman,
• 50 kiri – kanan sungai besar dan 25 meter kiri kanan anak sungai bila berada
di area permukiman.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata
air. Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk
melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air
dan kondisi fisik dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.
Berdasarkan kriteria pada Tabel 3.3, kawasan suaka alam yang terdapat di
Kabupaten Bandung adalah Cagar Alam 10.467,29 Ha. Cagar Alam terletak di
3 - 90
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana alam. Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam
dilakukan untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang
disebabkan oleh alam. Kriteria kawasan lindung untuk bencana seperti gerakan
tanah dan banjir dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Berdasarkan kriteria seperti pada Tabel 5.3, kawasan rawan bencana longsor secara
umum menyebar di bagian utara dan selatan Kabupaten Bandung, yaitu terdapat di
Kecamatan Rancabali, Pasirjambu, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Nagreg.
Kawasan bencana banjir terletak di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah,
Pameungpeuk, Solokanjeruk, Majalaya, Cicalengka.
Kawasan ini pada dasarnya merupakan kawasan yang berdasarkan analisis daya dukung
mempunyai keterbatasan untuk dikembangkan karena adanya faktor-faktor limitasi
yang menjadi kriteria (lereng, jenis tanah, curah hujan, ketinggian; serta zona bahaya
gunung api, zona kerentanan gerakan tanah, dan zona konservasi air potensial sangat
tinggi). Kawasan lindung di Kabupaten Bandung meliputi :
Pengembangan kawasan ini diarahkan pada fungsi perlindungan wilayah atau yang
memiliki keterkaitan kuat dengan fungsi hidrologis. Kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya di Kabupaten Bandung terdiri dari :
3 - 91
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung
dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kawasan hutan lindung
sebagai hutan dengan tutupan vegetasi. Kawasan hutan diharapkan dapat
menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan.
3 - 92
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
b. Sempadan Sungai
• 100 meter kiri – kanan sungai besar dan 50 meter di kiri – kanan anak sungai
yang berada di luar permukiman,
• 50 kiri – kanan sungai besar dan 25 meter kiri kanan anak sungai bila berada
di area permukiman.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata
air. Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk
melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air
dan kondisi fisik dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.
3 - 93
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Berdasarkan kriteria pada Tabel 3.3, kawasan suaka alam yang terdapat di
Kabupaten Bandung adalah Cagar Alam 10.467,29 Ha. Cagar Alam terletak di
Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu, dan Rancabali. Sedangkan Taman Wisata
Alam terletak di Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu, dan Rancabali.
Kawasan rawan bencana longsor secara umum menyebar di bagian utara dan selatan
Kabupaten Bandung, yaitu terdapat di Kecamatan Rancabali, Pasirjambu, Pangalengan,
Kertasari, Cicalengka, Nagreg. Kawasan bencana banjir terletak di Kecamatan
Bojongsoang, Baleendah, Pameungpeuk, Solokanjeruk, Majalaya, Cicalengka.
Kawasan ini pada dasarnya merupakan kawasan yang berdasarkan analisis daya dukung
mempunyai keterbatasan untuk dikembangkan karena adanya faktor-faktor limitasi
yang menjadi kriteria (lereng, jenis tanah, curah hujan, ketinggian; serta zona bahaya
gunung api, zona kerentanan gerakan tanah, dan zona konservasi air potensial sangat
tinggi). Kawasan lindung di Kabupaten Bandung meliputi :
Pengembangan kawasan ini diarahkan pada fungsi perlindungan wilayah atau yang
memiliki keterkaitan kuat dengan fungsi hidrologis. Kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya di Kabupaten Bandung terdiri dari :
3 - 94
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung
dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kawasan hutan lindung
sebagai hutan dengan tutupan vegetasi. Kawasan hutan diharapkan dapat
menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan.
3 - 95
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
f. Sempadan Sungai
• 100 meter kiri – kanan sungai besar dan 50 meter di kiri – kanan anak sungai
yang berada di luar permukiman,
• 50 kiri – kanan sungai besar dan 25 meter kiri kanan anak sungai bila berada
di area permukiman.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata
air. Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk
melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air
dan kondisi fisik dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.
3 - 96
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Berdasarkan kriteria pada Tabel 3.3, kawasan suaka alam yang terdapat di
Kabupaten Bandung adalah Cagar Alam 10.467,29 Ha. Cagar Alam terletak di
Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu, dan Rancabali. Sedangkan Taman Wisata
Alam terletak di Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu, dan Rancabali.
Kawasan rawan bencana longsor secara umum menyebar di bagian utara dan
selatan Kabupaten Bandung, yaitu terdapat di Kecamatan Rancabali, Pasirjambu,
Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Nagreg. Kawasan bencana banjir terletak di
Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Pameungpeuk, Solokanjeruk, Majalaya,
Cicalengka.
3 - 97
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan Kota Baru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ± 3.500
ha yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan
industri, pengembangan waduk/danau buatan dan kawasan rekreasi.
Kawasan ini pada dasarnya merupakan kawasan yang berdasarkan analisis daya dukung
mempunyai keterbatasan untuk dikembangkan karena adanya faktor-faktor limitasi
yang menjadi kriteria (lereng, jenis tanah, curah hujan, ketinggian; serta zona bahaya
gunung api, zona kerentanan gerakan tanah, dan zona konservasi air potensial sangat
tinggi). Kawasan lindung di Kabupaten Bandung meliputi :
Pengembangan kawasan ini diarahkan pada fungsi perlindungan wilayah atau yang
memiliki keterkaitan kuat dengan fungsi hidrologis. Kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya di Kabupaten Bandung terdiri dari :
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung
dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kawasan hutan lindung
sebagai hutan dengan tutupan vegetasi. Kawasan hutan diharapkan dapat
menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan.
3 - 98
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
j. Sempadan Sungai
3 - 99
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
• 100 meter kiri – kanan sungai besar dan 50 meter di kiri – kanan anak sungai
yang berada di luar permukiman,
• 50 kiri – kanan sungai besar dan 25 meter kiri kanan anak sungai bila berada
di area permukiman.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata
air. Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk
melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air
dan kondisi fisik dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.
Berdasarkan kriteria pada Tabel 3.3, kawasan suaka alam yang terdapat di
Kabupaten Bandung adalah Cagar Alam 10.467,29 Ha. Cagar Alam terletak di
Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu, dan Rancabali. Sedangkan Taman Wisata
Alam terletak di Pangalengan, Cimaung, Pasirjambu, dan Rancabali.
3 - 100
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Kawasan rawan bencana longsor secara umum menyebar di bagian utara dan
selatan Kabupaten Bandung, yaitu terdapat di Kecamatan Rancabali, Pasirjambu,
Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Nagreg. Kawasan bencana banjir terletak di
Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Pameungpeuk, Solokanjeruk, Majalaya,
Cicalengka.
Kawasan Kota Baru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ± 3.500
ha yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan
industri, pengembangan waduk/danau buatan dan kawasan rekreasi.
3 - 101
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
centre) dengan luas ± 130 ha dan kawasan pendukung dengan luas ± 610 ha
terletak di Kecamatan Kutawaringin.
“Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan,
Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.
Untuk mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang diinginkan, maka arah
3 - 102
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
12. Membentuk sistem organisasi dan tata kerja yang efektif dan efisien
3 - 103
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
19. Mengelola sumber daya alam dan lingkungan yang serasi, seimbang menuju
pembangunan berkelanjutan dan mitigasi bencana
24. Menguatkan kelembagaan pengelola sumber daya alam dan lingkugan hidup,
terutama pengelola sumber daya air dan kawasan lindung
25. Menguatkan sistem penegakan hukum dan pemerintahan yang baik secara adil
dan konsistensi
26. Menguatkan sistem penegakan hukum dan pemerintahan yang baik (terkait
pengelolaan lingkungan hidup) secara adil dan konsistensi
27. Meningkatkan daya dukung lingkungan serta pengendalian tingkat kerusakan dan
pencemaran lingkungan
28. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan hidup;
36. Meningkatkan pemanfaatan energi: panas bumi, mikrohidro, biogas, surya, dan
3 - 104
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
43. Penerapan Teknologi tepat guna untuk pengolahan sampah dan limbah
47. Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini; Mencanangkan wajar dikdas 12
Tahun
53. Memperkenalkan bahasa dan budaya Sunda serta kearifan lokal sejak Sekolah
Dasar
55. Meningkatkan penanaman toleransi dan sikap saling menghargai antar umat
beragama sejak di Sekolah Dasar
56. Meningkatkan rasa cinta terhadap seni dan budaya tradisional Sunda semenjak
3 - 105
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
usia sekolah
58. Memperkenalkan bahasa dan budaya Sunda dan budaya religius serta kearifan
lokal sejak Sekolah Dasar
59. Peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa
60. Membuat Rintisan Islamik Center sebagai salah pusat pengembangan budaya
religius islami
63. Meningkatkan kualitas guru sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
66. Meningkatkan penyuluhan tentang gizi dan program imunisasi kepada bayi yang
baru lahir; Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan pelayanan kesehatan
hingga menjangkau desa-desa
3 - 106
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
76. Meningkatkan sistem jaringan drainase secara bertahap pada daerah rawan
banjirdan mengurangi daerah genangan air pada kawasan perkotaan dan
pemukiman
83. Menetapkan AMDAL bagi kawasan yang akan dikembangkan menjadi UMKM,
industri kreatif serta pusat perdagangan
84. Meningkatkan kondisi iklim investasi yang menarik dan memudahkan bagi
investor baik dalam maupun luar negeri
87. Mendorong masyarakat untuk terlibat pada sektor pertanian dan industri
pengolahan hasil pertanian yang ramah lingkungan
90. Mewujudkan program 'one village one product' dalam rangka mendukung
kegiatan promosi hasil pertanian, perkebunan, peternakan, Perikanan dan hasil
industri pengolahan
3 - 107
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
98. Meningkatkan investasi usaha pariwisata dan Meningkatkan jumlah dan lama
kunjungan wisata
99. Meningkatkan jumlah dan keragaman daerah tujuan wisata dan merintis regulasi
pariwisata
100. Mendorong terciptanya hubungan yang baik dan saling percaya antara
pemerintah dan masyarakat terhadap investor, serta antara investor terhadap
pemerintah dan masyarakat
101. Menerapkan sistem insentif bagi para investor yang hendak berinvestasi di
Kabupaten Bandung
102. Memeratakan informasi dan kemudahan akses mencari investor dan mencari
sektor yang potensial berkembang serta membutuhkan investasi
3 - 108
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
a. Fungsi hunian, merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal yang berupa tempat tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah
tinggal susun, dan rumah tinggal sementara;
b. Fungsi usaha, merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, industri, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal,
dan bangunan gedung tempat penyimpanan
c. Fungsi sosial dan budaya, merupakan bangunan gedung dengan fungsi
utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial budaya yang terdiri dari bangunan
gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, dan bangunan
gedung pelayanan umum
d. Fungsi keagamaan, merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama
sebagai tempat melakukan ibadah yang meliputi bangunan mesjid termasuk
moshola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan
bangunan kelenteng
e. Fungsi khusus, merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama yang
mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional, atau tingkat risiko bahaya
tinggi dan/atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat
sekitar.
3 - 109
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Rencana sistem pelayanan air minum Kabupaten Bandung terdiri dari 2 (dua) zona,
diantaranya:
Akan dilayani IPA Desa Sukamaju dengan kapasitas 200 liter/detik yang
memanfaatkan air baku Situ Cileunca, Panunjang,
2. Zona/kawasan Ciaparay
Sumber air baku berasal dari Sungai Citarum Hulu menggunakan intake bending.
Kemudian dialirkan menuju bak pengumpul dan 2 (dua) bak pelepas tekan. Ada rencana
untuk membangun prasedimentasi sebelum dialirkan ke bak pelepas tekan. Setelah itu
dilanjutkan ke 2 (dua) IPA. IPA pertama memiliki kapasitas 200l/det yang akan melayani
daerah cabang Ciparay dan Majalaya. Sementara bangunan IPA kedua masih dalam
rencana IKK, digunakan untuk melayani daerah pelayanan Dayeuhkolot dengan
kapasitas 50l/det
Rencana pengembangan air minum Kabupaten Bandung sampai dengan tahun 2015
adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan IPA dengan kapasitas 1 x 350 l/det dengan sumber air baku berasal
dari Intake PLTA Cikalong sebesar 350 l/det guna memenuhi kebutuhan hingga
tahun 2015
3 - 110
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
b. Sedimentasi unit ini direncanakan untuk menunjang fungsi dari unit sebelumnya
(flokulator) yaitu menghilangkan/mengendapkan flok-flok yang terjadi dari unit
flokulator
c. Filtrasi, unit ini direncanakan untuk menghilangkan beberapa flok yang masih
lolos dari unit sedimentasi
d. Klorinasi, unit ini direncanakan untuk menghilangkan bakteri dan organisme lain
yang membahayakan kesehatan
Pelayanan air minum Kabupatn Bandung sampai dengan tahun 2011 mencapai 73,43%.
Palayanan air minum ini mengalami kebocoran teknis pada sistem distribusi sebesar
38,12. Untuk menurunkan tingkat kebocoran tersebut dilakukan strategi-strategi sebagai
berikut:
Visi di atas merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai di masa depan bahwa
kebersihan lingkungan terwujud bukan saja atas kekuatan Pemerintah semata, tetapi
juga diperlukan adanya partisipasi warga di seluruh Kabupaten. Visi ini secara bertahap
diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara sinergis antar pemangku
kepentingan yang secara langsung maupun tidak dalam pengelolaan persampahan.
Misi yang dikembangkan oleh Dinas Kebersihan dalam tugasnya mengelola kebersihan
Kota Kabupaten Bandung adalah :
3 - 111
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
1. Perkuatan Lembaga Formal Pengelola Sampah, agar menjadi lembaga yang handal
dalam menjalankan kewenangannya dan mampu bermitra dengan kelompok
informal dan atau masyarakat lainnya yang ingin berperan aktif dalam pengelolaan
sampah di Kabupaten Bandung
3 - 112
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
h. Sampah anorganik dari TPS Kelurahan akan dibawa ke TPS Kecamatan, untuk
ditangani lebih lanjut, yaitu dengan pengembangan kegiatan pengepulan dan
daur ulang plastik di tahun-tahun mendatang. Di TPST Kecamatan ini pula
sampah residu dikumpulkan untuk diangkut ke TPA Kota.
i. Di TPA residu sampah, dalam jangka pendek yaitu hingga tahun 2015, akan
ditimbun. Selanjutnya dalam jangka panjang akan dikembangkan pengolahan
residu sampah menjadi pellet bahan bakar, sebagai penerapan konsep Waste
to Energy.
3 - 113
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 114
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
3 - 115
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
No Kebijakan Strategi
1.1 Peningkatan kualitas beragam 1. Menangani permukiman illegal
permukiman yang ada, sesuai daya 2. Menangani permukiman rawan bencana
dukung dan arahan tata ruang yang 3. Membatasi danmengendalikan secara ketat
berkelanjutan oleh seluruh golongan permukiman di daerah konservasi(bandung utara)
masyarakat 4. Meningkatkan kualiats kawasan permukiman padat
dan atau kumuh dan RTLH
5. Menata dan mengendalikan kawasan permukiman
yang berfungsi sebagai industri rumah tangga
6. Menjaga kualitas lingkungan permukiman yang
telah sesuai dengan tata ruang
7. Memelihara (mempreservasi) dan meningkatkan
kualitas permukiman khas yang merupakan
kawasan cagar budaya.
1.2 Pembangunan beragam permukiman 1. Mengarahkan dan mengembangkan kawasan
baru yang tertata, terarah, dan permukiman baru sesuai arahan tata ruang
terkendali sesuai daya dukung dan 2. Menyediakan berbagai tipe dan jenis rumah yang
arahan tata ruang yang terjangkau oleh sesuai dengan kebutuhan dari berbagai golongan
seluruh golongan masyarakat masyarakat
1.3 Penyediaan dan pengendalian lahan Menyediakan dan mengendalikan lahan
untuk permukiman untukmendukung untuk permukiman sesuai daya dukung
pembangunan permukiman yang arahan tata ruang
sesuai daya dukung dan arahan tata
ruang serta terjangkau oleh seluruh
golongan masyarakat
2 Peningkatan cakupan dan kualitas A. Jalan
pelayanan infrastruktur permukiman • Meningkatkan aksesibilitas kawasan ke sistem kota
perkotaan yang berkualiats dan • Meningkatkan aksesibilitas di dalam kawasan
berkelanjutan bagi beragam B. Drainase dan Penanganan Banjir
permukiman di Kabupaten Bandung • Menangani Banjir DAS Citarum (mikro)
• Mengurangi banjir/ genangan di kawasan
permukiman
C. Air Minum
• Meningkatkan supply air baku terutama pada
musim kering
• Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air
minum
D. Sanitasi/ Air Limbah
• Meningkatkan pemanfaatan, operasi dan
pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi yang
telah dibangun
No Kebijakan Strategi
3 - 116
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
No Kebijakan Strategi
• Mengembangkan sanitasi berbasis
masyarakat
E. Sampah
• Mempercepat pola kerjasama regional dalam
penanganan sampah
• Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan
• Meningkatkan pengelolaan persampahan melalui
program 3 R di kawasan permukiman (skala RW)
• Meningkatkan peran swasta dalam pengelolaan
sampah
3 - 117
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Berdasarkan dokumen rencana yang ada di Kabupaten Bandung maka dapat disusun
matriks strategi pembangunan pada skala kabupaten yang meliputi
3 - 118
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Tabel 3.15
Matriks Strategi Pembangunan Kabupaten Bandung
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
RTRW Terwujudnya Bandung yang 1. Meningkatkan profesionalisme Strategi pengembangan tata ruang makro wilayah adalah :
Maju, Mandiri dan Berdaya birokrasi 1. Peningkatan hubungan eksternal dengan Kota Bandung sebagai
Saing melalui Tata Kelola 2. Meningkatkan kualitas SDM pusat dari Metropolitan Bandung. Diharapkan peningkatan
Pemerintahan yang baik dan (pendidikan dan kesehatan) hubungan eksternal ini dapat mendukung peran Kabupaten
Pemantapan pembangunan yang berlandaskan iman dan Bandung sebagai Hinterland dan menjadi kawasan produksi utama
Perdesaan, berlandasakan takwa serta melestarikan bagi Kota Bandung;
Religius, Kultural dan budaya sunda 2. Peningkatan hubungan eksternal dengan pusat-pusat
Berwawasan Lingkungan 3. Memantapkan pembangunan pertumbuhan di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
perdesaan Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten
4. Meningkatkan keamanan dan Sumedang;
ketertiban wilayah 3. Pusat pertumbuhan sebagaimana pada butir 2 dimanfaatkan
5. Meningkatkan ketersediaan sebagai pusat pemasaran komoditas maupun pusat koleksi baik
infrastruktur dan keterpaduan secara langsung maupun tidak langsung dan diharapkan dengan
tata ruang wilayah peningkatan hubungan eksternal tersebut dapat mendukung peran
6. Meningkatkan ekonomi Kabupaten Bandung sebagai pusat pertumbuhan bagi wilayah-
kerakyatan yang berdaya saing wilayah tersebut.
7. Memulihkan keseimbangan
lingkungan dan menerapkan Strategi pengembangan tata ruang mikro wilayah adalah :
pembangunan berkelanjutan 1. Penetapan dan pemantapan peran dan fungsi kota-kota secara
hirarkis dalam kerangka sistem wilayah pengembangan ekonomi
dan sistem pembangunan perkotaan.
2. Mengembangkan sistem pusat-pusat permukiman sebagai satu
kesatuan pengembangan sehingga terbentuk fungsi dan hirarki
pusat permukiman;
3. Tujuan kebijakan sebagaimana dimaksud angka 1 adalah
3 - 119
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pertumbuhan antar
wilayah melalui perluasan perkembangan yang serasi, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya;
4. Peningkatan penyediaan jaringan transportasi wilayah yang
menghubungkan antar simpul-simpul secara hirarkis untuk
memperlancar koleksi dan distribusi barang dan jasa;
5. Memperkuat keterkaitan antar kawasan perdesaan dan
kawasan perkotaan;
6. Pengembangan budidaya pada kawasan berfungsi lindung
harus dilaksanakan dengan tetap mempertahankan fungsi
lindungnya;
7. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan yang memiliki
daya dukung lingkungan rendah, dan pemulihan kawasan lindung
terutama pada kawasan rawan bencana dan berfungsi lindung;
8. Secara geografis Kabupaten Bandung mempunyai potensi
yang sangat besar terkait dengan fungsi dan peran Kota Bandung
sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sehingga perlu ditunjang
oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai baik dari segi
kuantitas maupun kualitas;
9. Banyaknya kawasan rawan bencana maupun kawasan lindung
memerlukan pertimbangan dalam menentukan kawasan yang layak
dibangun baik untuk kegiatan perkotaan maupun permukiman,
sehingga fungsi-fungsi lindung tetap terjaga;
10. Pengaturan pola penggunaan lahan pada wilayah yang
berkembang pesat akibat desakan dari pengembangan kawasan
terbangun dari daerah sekitarnya.
3 - 120
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
Strategi untuk melaksanakan Kebijakan Pembangunan/pengembangan
infrastruktur sistem kota-kota
1. Pengembangan pusat WP Soreang – Kutawaringin – Katapang
sebagai pusat pemerintahan melalui peningkatan aksesibilitas dan
atau interkoneksi dengan wilayah lain serta penyediaan sarana dan
prasarana pendukung yang memadai.
2. Pengembangan WP Banjaran, WP Majalaya, WP Cileunyi-Rancaekek
dan WP Cicalengka melalui penyediaan/pembangunan sarana dan
prasarana pendukung sebagai sistem kota-kota dengan hirarki II b.
3. Pengembangan WP Margaasih – Margahayu serta WP Cilengkrang
- Cimenyan yang lebih dititikberatkan kepada pembangunan
dan pengembangan bidang pendidikan dasar serta fasilitas
pelayanan kesehatan
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem kota –
kota
1. Pengembangan WP Soreang – Kutawaringin – Katapang
dengan pusat Kota Soreang sebagai pusat pemerintahan
serta jasa dan perdagangan serta membatasi pengembangan
industri dan tetap mempertahankan kawasan sebagai sentra
kegiatan pertanian.
2. Pengembangan WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah
sebagai kawasan permukiman, kawasan pertanian dan kawasan
industri.
3. Pengembangan WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran
sebagai kawasan industri, permukiman serta kawasan agropolitan.
4. Pengembangan WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya
sebagai kawasan industri melalui pengendalian kegiatan industri
3 - 121
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
tekstil, jasa/perdagangan serta kawasan permukiman dan pertanian.
5. Pengembangan WP Cicalengka dengan pusat Kota Cicalengka
sebagai kawasan permukiman, perdagangan/jasa serta kawasan
industri dan pertanian.
6. Pengembangan WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat kota
Cileunyi sebagai kawasan permukiman, perdagangan dan jasa,
kawasan industri.
7. Pengembangan WP Margahayu - Margaasih melalui pengendalian
kawasan permukiman perkotaan.
8. Pengembangan WP Cimenyan-Cilengkrang dengan tetap
mempertahankan fungsi lindung pada kawasan Bandung Utara.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan kawasan strategis
yaitu melalui pengembangan Kawasan Strategis dengan menitikberatkan
kepada pengembangan potensi ekonomi, pemberdayaan potensi
masyarakat lokal dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian
lingkungan, serta penerapan sistem insentif dan disinsentif.
Strategi untuk melaksanakan Kebijakan Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Jaringan Jalan
yaitu melalui pengembangan sistem jaringan jalan sesuai hirarki dan
fungsinya yang diarahkan untuk memecahkan kemacetan lalulintas dan
pengembangan wilayah secara lebih terpadu.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengebangan sistem angkutan
umum massal
1. Pengembangan insentif bagi sistem angkutan masal berupa
penyediaan infrastruktur dan insentif lainnya.
2. Pengembangan sistem angkutan masal Kereta Api atau
Monorel melalui kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Propinsi
3 - 122
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
serta BUMN terkait dan atau investor.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sarana
transportasi
1. Pengembangan sistem angkutan umum berdasarkan hirarki
wilayah yang ekonomis, aman dan nyaman.
2. Pengembangan sistem terminal terpadu dengan fasilitas
perdagangan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan sumber daya air
1. Pengembangan sistem irigasi yang terpadu dengan rencana
pengembangan budidaya pertanian
2. Pengembangan sebagaimana yang dimaksud huruf a meliputi
intensifikasi lahan basah, pencetakan sawah baru dan kegiatan
pertanian lainnya.
3. Pengembangan air baku untuk keperluan industri dengan
pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan termasuk
pembatasan pemanfaatan air bawah tanah.
4. Pengembangan sumber daya air secara terpadu dan
menyeluruh dengan pendekatan sub DAS.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem drainase
melalui penataan dan pengembangan sistem drainase dengan
memperhatikan karakteristik wilayah perkotaan secara terpadu dan
menyeluruh dengan infrastruktur lain.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan peningkatan kualitas sistem air
bersih dan pelayanan air bersih meliputi pengembangan sistem
pelayanan jaringan air bersih secara lebih terpadu dengan melibatkan
berbagai stakeholder melalui
3 - 123
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
1. Identifikasi sumber-sumber air berupa mata air, air permukaan dan
air tanah.
2. Perbaikan manajemen.
3. Pengembangan sumber-sumber air baku
baru.
4. Kemitraan pemerintah, masyarakat serta
swasta.
5. Peningkatan infrastruktur.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan fasilitas
pengelolaan sampah
melalui pengembangan sistem pelayanan persampahan dengan
pendekatan pengurangan, pemanfaatan kembali, daur ulang dan
pemulihan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan peningkatan kualitas sistem
sanitasi permukiman
melalui pengembangan sistem sanitasi lingkungan yang berbasis
komunal.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem air
limbah dan B3 yaitu melalui pengembangan sistem pengolahan air
limbah dan B3 melalui:
1. Pengembangan sistem IPAL terpadu/kolektif pada zone-zone
industri.
2. Mengarahkan zone-zone industri untuk menjadi kawasan
industri dengan fasilitas pengelolaan lingkungan yang terpadu.
3. Mengarahkan pembangunan industri ke dalam zone industri yang
sudah ada.
4. Mengatur secara ketat terhadap industri-industri polutif.
3 - 124
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
5. (5) Pengambilan air tanah dalam dikendalikan secara ketat
melalui kajian daya dukung air.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem
pengolahan limbah tinja
1. Mengembangkan sistem pengolahan limbah tinja dengan
menggunakan sistem penyaluran limbah on site.
2. Membangun kesadaran masyarakat untuk memperhatikan dan
berpartisipasi dalam hal sanitasi lingkungan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan dan pemantapan
kawasan lindung yaitu dengan mempertahankan kawasan lindung
melalui upaya rehabilitasi lahan serta meningkatkan kualitas kawasan
lindung melalui perbaikan sistem, aturan, prosedur, kriteria dan standar
teknis.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian, pemulihan,
pelestarian, dan rehabilitasi Kawasan Lindung yaitu melalui pengendalian
secara ketat terhadap kegiatan budidaya yang berpotensi merusak atau
mengganggu kawasan lindung serta pembatasan atau pengalihan
kegiatan-kegiatan budidaya pada kawasan rawan bencana.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan kawasan
budidaya
meliputi
1. Pengembangan kegiatan-kegiatan budidaya yang berfungsi lindung
melalui pengembangan tanaman-tanaman yang berfungsi
konservasi.
2. Pengembangan kegiatan pertanian dan peternakan dengan cara
intensifikasi berdasarkan kesesuaian lahannya.
3. Mendorong pengembangan kawasan siap bangun untuk
3 - 125
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
mewujudkan perumahan atau permukiman yang lebih tertata yang
didukung dengan penyediaan infrastruktur yang terpadu.
4. Melakukan pembatasan terhadap pembangunan perumahan skala
kecil melalui penerapan sistem disinsentif.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pembangunan perumahan dan
permukiman dilaksanakan secara efisien dengan memperhatikan
kelayakan teknis, sosial, ekonomi, politik dan lingkungan meliputi:
1. Pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan secara
kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dengan bertumpu
pada keswadayaan masyarakat, adil dan terbuka.
2. Penyusunan ketentuan perundang-undanganserta ketentuan-
ketentuan teknis sebagai pedoman operasionalisasi pengembangan
perumahan.
3. Pengembangan sistem insentif bagi pembangunan rumah
vertikal untuk masyarakat bawah dan menengah.
Strategi untuk melaksanakan Kebijakan pengembangan fasilitas sosial dan
fasilitas umum melalui pengembangan inventarisasi aset, penyebaran
infrastruktur, peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian, pelestarian dan
rehabilitasi kawasan rawan bencana alam yaitu dengan
1. Perencanaan lokasi untuk menghindari dataran berpotensi banjir
dan rekayasa bangunan di dataran banjir.
2. Perencanaan lokasi untuk menghindari daerah-daerah yang dekat
dengan lereng gunung berapi untuk digunakan aktifitas-aktifitas
penting dan rekayasa bangunan untuk menahan beban tambahan
dari endapan debu.
3. Perencanaan lokasi untuk mengurangi kepadatan penduduk di
3 - 126
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
daerah zona gempa dan rekayasa bangunan untuk menahan
kekuatan getaran.
4. Perencanaan lokasi untuk menghindari daerah-daerah yang
berbahaya yang digunakan untuk lokasi bangunan penting dan
rekayasa bangunan untuk menahan atau mengakomodir potensi
gerakan tanah.
5. Penyusunan rencana rinci termasuk pemetaan/deliniasi kawasan dan
peraturan zonasi untuk kawasan perkotaan atau permukiman yang
merupakan kawasan rawan bencana.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
meliputi:
1. Pengaturan zonasi rencana pola ruang dilaksanakan melalui
harmonisasi antara rencana pemanfaatan ruang yang satu dengan
rencana pemanfaatan ruang di sekitarnya.
2. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Ruang secara
konsisten.
3. Penerapan Mekanisme dan prosedur perizinan yang efisien dan
efektif.
4. Penerapan sistem insentif dan disinsentif untuk mendukung
perwujudan tata ruang sesuai rencana.
5. Penerapan sanksi yang jelas sesuai ketentuan perUndang-Undangan
RPJMD Terwujudnya Kabupaten 1. Meningkatkan profesionalisme Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima
Bandung yang Maju, Mandiri birokrasi Strategi:
dan Berdaya Saing, melalui Tata 2. Meningkatkan kualitas SDM 1. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya.
Kelola Pemerintahan yang Baik (pendidikan dan kesehatan) 2. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan.
dan Pemantapan Pembangunan yang berlandaskan Iman dan 3. Meningkatkan kesejahteraan aparatur.
Perdesaan, Berlandaskan 4. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi.
3 - 127
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
Religius, Kultural dan takwa serta melestarikan 5. Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan pola pendekatan
Berwawasan Lingkungan budaya sunda pelayanan prima.
3. Memantapkan pembangunan 6. Tercapainya lokasi trasmigrasi.
perdesaan 7. Peningkatan disiplin kerja aparatur.
4. Meningkatkan keamanan dan 8. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi yang baik antara
ketertiban wilayah Pemerintah Daerah, DPRD dengan Masyarakat
5. Meningkatkan ketersediaan 9. Fasilitasi Pelayanan Kepala daerah/wakil kepala daerah dalam
infrastruktur dan keterpaduan pelaksanaan dinas dalam dann luar daerah
tata ruang wilayah 10. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM pengelola
6. Meningkatkan ekonomi keuangan daerah
kerakyatan yang berdaya saing 11. Peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman stabilitas kehidupan
7. Memulihkan keseimbangan masyarakat
lingkungan dan menerapkan 12. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di
pembangunan berkelanjutan Kabupaten Bandung.
13. Terciptanya pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku
14. Menganalisa penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten
Bandung.
15. Meningkatkan pemberdayaan kelompok komunikasi social
16. Meningkatnya pengawasan internal
Meningkatnya kualitas SDM yang handal berbudi pekerti luhur,
berbudaya sunda dan berlandaskan iman dan taqwa.
Strategi:
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional)
2. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
3 - 128
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
SMA/Sederajat
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan penddikan
mengengah dalam rangka rintisan wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan
8. Ekstensifikasi kurikulum pendidikan umum ke pendidikan kejuruan.
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulum satuan
pendidikan menengah.
10. Menyelenggarakan pendidikan usia dini
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan.
12. Meyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan.
13. Meningkatkan mutu manajemen pendidikan bermuatan lokal.
14. Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi.
15. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga.
16. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
17. Meningkatkan upaya-upaya penurunan tingkat kematian ibu dan
bayi melalui peningkatan kualitas KIA
18. Meningkatkan pembangunan puskesmas sesuai standar tata
ruang serta pengembangan puskesmas menjadi puskesmas
mampu PONED serta meningkatkan polindes menjadi
poskesdes
19. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu
20. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, serta kualitas obat dan alat
kesehatan
3 - 129
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
21. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan mengembangkan
system kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya
wabah dan KLB penyakit menular dan cara menghindari
terjadinya kasus lebih banyak
22. Meningkatkan kegiatan surveilans dan monitoring penyakit menular
23. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan dan
organisasi profesi serta sarana pelayanan kesehatan swasta sebagai
mitra pelayanan
24. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
penduduk tidak mampu/miskin
25. Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan
pembiayaan APBD untuk kesehatan menjadi 10% (pembiayaan
dari APBD yang mencukupi untuk pembangunan kesehatan di
daerah)
26. Meningkatkan pelaksanaan JAMKESMAS dan JAMKESDA melalui
prinsip-prinsip Asuransi
27. Meningkatkan advokasi ke sector swasta melalui CSR untuk kegiatan
pembangunan kesehatan
28. Meningkatkan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif
dan promotif, pencapaianIndeks Kesehatan, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Kesehatan dan komitmen MDG’s
29. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai PHBS
melalui kerjasama lintas sector dan lintas program diantaranya
revitalisasi peran dan fungsi sebagai upaya kesehatan yang
bersumber daya masyarakat
30. Mengembangkan seluruh desa menjadi desa siaga
31. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan mengembangkan
3 - 130
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
system kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya
bencana, KLB dan cara menghindari terjadinya kepanikan serta
jatuhnya korban lebih banyak
32. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan tanggap darurat dan
pengembangan desa siaga penanggulangan bencana (Dasipena)
33. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar melalui
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) di Puskesmas, Pustu, Poskesdes serta Puskel di
seluruh wilayah
34. Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta
pengawasan, pengendalian
35. dan penilaian terhadap program pembangunan kesehatan di semua
tingkatan
36. Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan sosial
37. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyadang masalah
sosial, anak terlantar dan jompo
38. Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba,
trafiking dan HIV/AIDS.
39. Pengendalian jumlah penduduk
40. Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender.
41. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak.
42. Peningkatan dan peran serta kesetaraan gender.
43. Peningkatan implemetasi norma-norma religius dalam kehidupan
bermasyarakat
44. Peningkatan pemahaman keagamaan, melalui pemasyarakatan
pemahaman al-Qur'an bagi pemeluk agama Islam
45. Peningkatan penggalian dan pengelolaan potensi umat, seperti
3 - 131
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
optimalisasi ZIS.
46. Peningkatan keberdayaan lembaga keagamaan.
47. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap
Budaya Sunda sejak usia dini
48. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan Bahasa dan nilai-nilai
budaya Sunda dalam aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan
49. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan Sunda
Pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi
masyarakat
50. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan pelestarian
keragaman budaya
3 - 132
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
produk hukum.
2. Peningkatan kepatuhan/ketaatan masyarakat terhadap hukum.
3. Pengembangan sistem keamanan lingkungan swakarsa.
4. Terlaksananya Penegakan hukum
5. Terlaksananya pembinaan SDM aparat penegak hukum.
6. Peningkatan peran aparat dalam meminimalisir berbagai
konflik kepentingan melalui pendekatan persuasif dan membuka
ruang dialog.
7. Peningkatan pembinaan politik bagi masyarakat.
8. Peningkatan pemahaman tentang wawasan kebangsaan
3 - 133
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
11. Peningkatan kualitas SDM perhubungan;
12. Peningakatan sarana dan prasarana perhubungan;
Meningkatkan Kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian
daerah
Strategi:
1. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan permodalan bagi
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
2. Mengembangkan industri produktif berbasis UMKM.
3. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan.
4. Menciptakan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi
lokal.
5. Mengembangkan model kemitraan usaha hulu-hilir.
6. Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan
daerah hasil KUMKM.
7. Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan potensi investasi
Kabupaten Bandung
8. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah.
9. Peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan
10. Peningkatan kualitas SDM pencari kerja.
11. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja.
12. Pengembangan potensi agribisnis
13. Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk pertanian dan
perikanan.
14. Mempermudah akses permodalan
15. Pengembangan kawasan pertanian dan perikanan.
16. Penerapan konsep ekonomi perdesaan melalui One Village One
Product (OVOP)
3 - 134
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
17. Pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan.
18. Pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu.
19. Pembangunan dan pengembangan kawasan wisata.
20. Penataan pedagang kakilima dan asongan
Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
melaksanakan mitigasi bencana
Strategi:
1. Peningkatan sinergitas konstruktif dari seluruh pemangku
kepentingan pembangunan dalam manajemen pengelolaan
lingkungan.
2. Peningkatan penegakan hukum lingkungan
3. Peningkatan peran serta masyarakat serta stakeholder dalam
pengelolaan lngkungan
4. Peningkatan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang
lingkungan hidup
5. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
6. Pengembangan produksi ramah lingkungan
7. Peningkatan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan
8. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan
9. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan
10. Pengembangan sistem informasi lingkungan
11. Optimalisasi pengelolaan limbah, melalui pengelolaan daur ulang,
komposting, dan konversi energi.
12. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang seimbang dengan luas
kawasan perkotaan
13. Reboisasi kawasan hutan, rehabilitasi lahan kritis dan penanaman
3 - 135
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
pohon di lingkungan pemukiman, lingkungan pendidikan,
lingkungan perkantoran dan lain-lain).
14. Pembangunan hutan kota dan ruang terbuka hijau.
15. Reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis.
16. Penyusunan data dan informasi dalam rangka identifikasi dan
interpretasi daerah potensi bencana.
17. Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran berbasis Pengurangan Resiko.
18. Pemetaan dan deliniasi kawasan rawan bencana
3 - 136
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
Pembangunan beragam permukiman baru yang tertata, terarah, dan
terkendali sesuai daya dukung dan arahan tata ruang yang terjangkau
oleh seluruh golongan masyarakat
1. Mengarahkan dan mengembangkan kawasan permukiman baru
sesuai arahan tata ruang
2. Menyediakan berbagai tipe dan jenis rumah yang sesuai dengan
kebutuhan dari berbagai golongan masyarakat
Penyediaan dan pengendalian lahan untuk permukiman
untukmendukung pembangunan permukiman yang sesuai daya dukung
dan arahan tata ruang serta terjangkau oleh seluruh golongan
masyarakat, strategi Menyediakan dan mengendalikan lahan untuk
permukiman sesuai daya dukung arahan tata ruang
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur permukiman
perkotaan yang berkualiats dan berkelanjutan bagi beragam
permukiman di Kabupaten Bandung
A. Jalan
• Meningkatkan aksesibilitas kawasan ke sistem kota
• Meningkatkan aksesibilitas di dalam kawasan
B. Drainase dan Penanganan Banjir
• Menangani Banjir DAS Citarum (mikro)
• Mengurangi banjir/ genangan di kawasan permukiman
C. Air Minum
• Meningkatkan supply air baku terutama pada musim kering
• Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
D. Sanitasi/ Air Limbah
• Meningkatkan pemanfaatan, operasi dan pemeliharaan prasarana
dan sarana sanitasi yang telah dibangun
3 - 137
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
E. No Kebijakan Strategi
Mengembangkan sanitasi berbasis masyarakat
F. Sampah
• Mempercepat pola kerjasama regional dalam penanganan
sampah
• Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan
• Meningkatkan pengelolaan persampahan melalui program 3 R di
kawasan permukiman (skala RW)
• Meningkatkan peran swasta dalam pengelolaan sampah
Peningkatan kapasitas kelembagaan, pembiayaan dan peraturan-
peraturan terkait pembangunan permukiman dan infrastruktur
permukiman perkotaan
• Mengembangkan struktur kelembagaan yang menangani bidang
permukiman
• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
permukiman
• Meningkatkan koordinasi antar daerah dalam penyediaan
permukiman dan infrastruktur permukiman
• Mengoptimalkan sumber pembiayaan dari pemerintah
• Mengembangkan sistem pembiayaan dengan mekanisme kemitraan
antara pemerintah dan swasta/masyarakat
• Mengembangkan sistem insentif dan disinsentif melalui ketentuan
perijinan, penyediaan infrastruktur dan pembiayaan untuk
mengenalikan dan mengarahkan pengembangan permukiman
yangs esuai arahan tata ruang.
“Masyarakat Mandiri 1. Meningkatkan kualitas Sumber Strategi Peningkatan Teknis Pengelolaan
3 - 138
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
MASTERPLAN Lingkungan Bersih Dari Daya Manusia / SDM di 1. Untuk mencapai efektifitas kerja yang tinggi, operasi pengelolaan
PERSAMPAHAN Sampah” bidang pengelolaan sampah di Kabupaten Bandung, ditetapkan hal-hal berikut :
kebersihan 2. Tanggung jawab pengelolaan kebersihan oleh Dinas Kebersihan
2. Meningkatkan sistem dalam 20 tahun mendatang adalah seluruh wilayah Kabupaten
pelayanan persampahan Bandung, melingkupi 30 Kecamatan. Adapun beban operasional
3. Mengembangkan infrastruktur dengan konsep pelayanan teknis adalah wilayah perkotaan
TPSA yang memadai yang mencapai 32% penduduk, selebihnya 68% adalah di wilayah
4. Mengembangkan sistem perdesaan, yang merupakan beban pengelolaan dengan konsep
pengelolaan dan pemanfaatan pengembangan sistem berbasis masyarakat.
sampah 3. Wilayah pelayanan terbagi menjadi 3 wilayah operasional.
Penguatan manajemen operasional masing-masing wilayah dalam
hal ini menjadi prioritas pengembangan program kelembagaan
4. Penerapan konsep 3R di setiap tahapan operasi pengelolaan
akan menjadi pertimbangan utama dalam rencana pengembangan
sarana dan prasarana
5. Pemilahan sebagai konsep awal pola 3R, akan dilakukan
sejak di sumbernya, dengan prioritas dalam pelaksanaannya.
6. Operasi pengumpulan sampah dari sumber ke TPS , sesuai dengan
Perda yang ada tetap menjadi tanggung jawab masyarakat dibawah
koordinasi RT/RW setempat.
7. TPS akan dikembangkan untuk melayani maksimal 1 Kelurahan atau
5000 penduduk. TPS tingkat kelurahan ini difungsikan sebagai
tempat pengomposan dan pengumpulan sementara sampah
anorganik serta B3 Rumah Tangga, dengan operasi pengelolaan
Komunal Tidak Langsung. Sampah anorganik di bawa ke TPS tingkat
Kecamatan.
3 - 139
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
8. Sampah anorganik dari TPS Kelurahan akan dibawa ke TPS
Kecamatan, untuk ditangani lebih lanjut, yaitu dengan
pengembangan kegiatan pengepulan dan daur ulang plastik di
tahun-tahun mendatang. Di TPST Kecamatan ini pula sampah residu
dikumpulkan untuk diangkut ke TPA Kota.
9. Di TPA residu sampah, dalam jangka pendek yaitu hingga tahun
2015, akan ditimbun. Selanjutnya dalam jangka panjang akan
dikembangkan pengolahan residu sampah menjadi pellet bahan
bakar, sebagai penerapan konsep Waste to Energy.
Strategi Peningkatan Kelembagaan
1. Berdasarkan analisis kendala dan peluang yang ada di
dalam subsistem organisasi kelembagaan maka diperlukan strategi
berikut :
2. Meningkatkan status dan kapasitas lembaga pengelola
kebersihan, dimana saat ini ada di bawah Bidang Kebersihan dan
UPTD Pengangkutan sampah pada Dinas Perumahan, Tata Ruang
dan Permukiman, perlu pengkajian ulang untuk kembali menjadi
Dinas tersendiri, mengingat semakin tingginya beban pengelolaan
sampah di Kab. Bandung.
3. Menginisiasi terbentuknya sub sistem kelembagaan yang dapat
menjalankan fungsi sesuai perannya masing-masing. Hal ini
menyangkut peningkatan peran lembaga formal maupun non formal
yang telah ada, dan juga pengembangan lembaga lain yang
dibutuhkan kehadirannya. Kehadiran lembaga lain dilakukan
dengan pola pendekatan bottom-up, dimana kehadiran lembaga
tersebut merupakan kebutuhan dan merupakan inisiatif warga bukan
bentukan pemerintah. Kehadiran lembaga eksternal ini tidak saja
3 - 140
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
menyangkut aspek teknik operasional tetapi diharapkan juga untuk
mendukung penegakan hukum di dalam sistem.
4. Meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan, salah
satunya dengan meingkatkan kualitas SDM Lembaga Pengelola
Kebersihan.
5. Melakukan pemisahan fungsi /unit regulator dan operator
6. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar stakeholder
lokal maupun regional, dan juga membangun kemitraan yang
harmonis dengan masyarakat dalam upaya membangun sistem
pengelolaan berbasis masyarakat.
Strategi Peningkatan Hukum
Strategi bidang hukum dan peraturan difokuskan untuk menunjang
terlaksananya strategi pada keempat aspek lainnya. Strategi ini
menyangkut :
1. Penataan kembali perangkat hukum dan peraturan disesuaikan
dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang
2. Penegakan dan penaatan hukum/peraturan, dengan terbentuknya
masyarakat yang peka terhadap aturan/hukum.
3. Membangun tatanan hukum di masyarakat bersamaan dengan
pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Strategi Peningkatan Pembiayaan
1. Penguatan unit penagihan dalam struktur organisasi lembaga Dinas
Kebersihan, dengan mengembangkan mekanisme penagihan
retribusi yang disepakati oleh seluruh pihak berkaitan
2. Pengalokasian anggaran secara proporsional per unit kegiatan
Strategi Peningkatan Peran Serta Masyarakat
3 - 141
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Bandung
Tahun 2017 - 2022
Dokumen
Visi Misi Strategi
Rencana
1. Menyebar luaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan
kepada masyarakat umum
2. Mengembangkan pendidikan masyarakat tentang pengelolaan
sampah sejak usia dini
3. Mengembangkan pola pembelajaran kepada masyarakat yang
terintegrasi dalam pengembangan sistem pengelolaan berbasis
masyarakat.
4. Mengembangkan pola-pola insentif dan iklim kondusif bagi dunia
usaha/swasta
3 - 142