Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN ANGKUTAN

KARYAWAN DI KAWASAN INDUSTRI JABABEKA I CIKARANG

Panji Pasa Pratama*1, Harnen Sulistio2, Achmad Wicaksono2


1
Mahasiswa / Program Magister / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2
Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur

Korespondensi : panjipasa@yahoo.com

ABSTRAK
Kabupaten Bekasi memiliki salah satu kawasan industri yang terbesar di Indonesia yaitu Kawasan Industri
Jababeka Cikarang yang telah memberikan fasilitas angkutan karyawan bagi tenaga kerjanya. Namun
kenyataannya angkutan karyawan yang ada belum bisa mengakomodir seluruh karyawan yang ada di
kawasan industri tersebut khususnya Kawasan Industri Jababeka I Cikarang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi eksisting kinerja operasional dan pelayanan angkutan karyawan, mengetahui tingkat
kepuasan dan kepentingan menurut persepsi pengguna jasa, serta membuat rekomendasi guna peningkatan
pelayanan angkutan karyawan di kawasan industri Jababeka I Cikarang. Kajian ini menggunakan metode
Importance Performance Analysis (IPA) dan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini yaitu ada 2
jalan utama yang dilalui angkutan karyawan yaitu jalan tol dan jalan biasa,ada 9 rute dengan jumlah armada
sebanyak 120 yang melayani 14 perusahaan di Kawasan Industri Jababeka I Cikarang. Dari hasil analisis
dengan metode Importance Performance Analysis terdapat 10 variabel sebagai prioritas utama perbaikan
(Kuadran I). Kemudian dianalisis dengan regresi linier hasilnya hanya ada 7 variabel yang berpengaruh
terhadap kinerja pelayanan angkutan karyawan dengan R2 = 0,934 dan persamaan regresi linier berganda : Y
= 2,034 + 1,621X2 + 1,039X4 + 1,311X5 + 0,829 X6 + 1,046X7 + 1,877X8 + 1,619X10. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa 3 variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja pelayanan angkutan karyawan yaitu
yang pertama variabel X8 (Fasilitas Kebersihan( Tong Sampah)), yang kedua variabel X2 (Keterampilan
Mengemudikan Kendaraan), dan yang ketiga variabel X10 (Umur Kendaraan).

Kata kunci: angkutan karyawan, kinerja operasional, IPA, regresi linier berganda

1. PENDAHULUAN Kabupaten Bekasi, saat ini ada tujuh


Kawasan industri di Indonesia kawasan industri besar yang terletak di
tersebar hampir di semua wilayah, pulau, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kawasan
kepulauan yang ada di negara ini. Kawasan industri tersebut adalah Jababeka, MM
- kawasan industri tersebut pada umumnya 2100, Delta Mas, Lippo Cikarang,
memiliki luas lahan, jumlah perusahaan, Hyundai, EJIP, dan Bekasi Fajar. Kawasan
jumlah tenaga kerja, nilai produksi, dan Industri MM 2100 merupakan gabungan
arus barang (baik ekspor maupun domestik) antara 2 kawasan industri, yaitu MM 2100
yang beragam. Kabupaten dan PT. Bekasi Fajar.
Bekasi merupakan sebuah kabupaten di Kawasan Industri Jababeka
Provinsi Jawa Barat, dengan ibukotanya merupakan kawasan industri yang terbesar
adalah Kota Cikarang. Perekonomian di Kabupaten Bekasi khususnya di wilayah
Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor Cikarang dengan luas kurang lebih 1.570
pertanian, perdagangan dan perindustrian. hektar yang berisi lebih dari 1.500
Banyak industri yang terdapat di perusahaan lokal dan multinasional.

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 121
Angkutan Umum yang ada di Jababeka karyawan di Kawasan Industri Jababeka I
tidak menjangkau ke seluruh wilayah Cikarang.
kawasan Industri Jababeka 1 Cikarang, Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
akan tetapi hanya melewati satu ruas jalan ini adalah :
saja sehingga tidak dapat melayani para (1) Mengetahui kondisi eksisting kinerja
karyawan yang membutuhkan angkutan operasional dan pelayanan angkutan
untuk pulang atau menuju ke lokasi kerja karyawan di Kawasan Industri
bagi yang tidak menggunakan fasilitas Jababeka I Cikarang.
angkutan karyawan. Padahal untuk di pintu (2) Mengetahui kepuasan dan kepentingan
masuk utama ke Kawasan Industri menurut pengguna jasa dengan metode
Jababeka 1 Cikarang terdapat sebuah sub IPA.
terminal angkot akan tetapi masih perlu (3) Membuat arahan guna peningkatan
adanya pembahasan mengenai angkutan pelayanan angkutan karyawan di
umum tersebut agar bisa menjangkau ke kawasan Industri Jababeka I Cikarang
seluruh kawasan Industri Jababeka 1 analisis regresi linier berganda.
Cikarang.
Pertumbuhan kawasan industri di 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kabupaten Bekasi berdampak juga pada Angkutan karyawan (Undang -
meningkatnya kesempatan kerja, serta Undamg LLAJ, 2009) merupakan angkutan
meningkatnya jumlah tenaga kerja baik orang dengan tujuan tertentu yang
yang asli dari daerah Bekasi maupun yang digunakan untuk karyawan yang
berdatangan dari luar daerah Bekasi. diselenggarakan dengan menggunakan
Dengan adanya Kawasan Industri Jababeka mobil penumpang umum atau mobil bus
Cikarang yang saat ini merupakan kawasan umum. Angkutan Khusus (Keputusan
industri yang terbesar di Kabupaten Bekasi, Menteri Perhubungan, 2003) adalah
maka semakin banyak jumlah tenaga kerja angkutan yang mempunyai asal dan/atau
yang bekerja di kawasan tersebut. Hal ini tujuan tetap, yang melayani antar jemput
akan berdampak pada meningkatnya penumpang umum, antar jemput karyawan,
jumlahnya perjalanan di Kabupaten Bekasi permukiman, dan simpul yang berbeda.
yang berdampak langsung pada proses Pelayanan angkutan karyawan
kegiatan transportasi di kawasan ini. Untuk dilaksanakan dalam trayek yang melayani
mempermudah pergerakan tenaga kerja dari dan ke satu tujuan sentra kerja dengan
khususnya karyawan perusahaan di beberapa titik asal penumpang dengan ciri -
Kawasan Industri Jababeka Cikarang baik ciri khusus mengangkut karyawan,
yang menuju ke tempat kerja maupun berjadwal dan tidak boleh singgah di
sebaliknya, beberapa perusahaan telah terminal, menggunakan mobil bus,
memberikan fasilitas angkutan karyawan menggunakan plat tanda nomor warna
bagi para tenaga kerjanya. dasar kuning dengan tulisan hitam,
Namun dalam kenyataannya pembayaran dilakukan secara langsung
Angkutan Karyawan yang ada belum bisa atau tidak langsung oleh karyawan, dan
mengakomodir seluruh karyawan yang ada tidak menaikkan penumpang umum. Ada
di Kawasan Industri Jababeka I Cikarang. beberapa penelitian terdahulu yang
Masih banyak karyawan yang digunakan dalam penelitian ini:
menggunakan kendaraan pribadi seperti 1. Kajian Tingkat Kepuasan Pengguna
mobil maupun sepeda motor. Melihat Angkutan Umum di DIY (Idris,2009)
permasalahan tersebut maka perlu adanya yang menyatakan bahwa secara umum
studi lebih lanjut untuk mengkaji kinerja pelayanan angkutan umum bus kota di
operasional dan pelayanan angkutan Jogjakarta masih buruk, hal ini
ditunjukkan oleh nilai tingkat

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 122
kesesuaiannya. Faktor yang merupakan Mempelajari referensi seperti jurnal,
prioritas utama untuk dilaksanakan karya ilmiah, maupun penelitian lain
adalah yang berhubungan dengan yang terkait dengan topik yang diteliti.
keselamatan, keamanan dan
kenyamanan. 3.2 Penentuan Jumlah Sampel
2. Prospek Tentang Angkutan Antar Berdasarkan hasil perhitungan
Jemput Bis Karyawan Studi Kasus dengan rumus Slovin maka survai kuisioner
Kantor Pemerintah Propinsi Jawa metode IPA untuk pengguna angkutan
Tengah (Supoyo, 2004) yang karyawan sebesar 400 responden.
menyatakan bahwa penggunaaan dan
pengembangan jasa antar jemput 3.3 Metode Analisis
karyawan bagi pegawai pemerintah Metode analisis yang digunakan
Propinsi Jawa Tengah dipengaruhi oleh dalam penelitian ini adalah :
tingkat pendapatan, pendidikan, 1. Analisis Deskriptif Kinerja Operasional
golongan, jumlah keluarga, kepemilikan dan Pelayanan Angkutan Karyawan
kendaraan, jarak waktu tempuh, Untuk mengetahui kinerja operasional
kesempatan dan lain - lain angkutan karyawan di Kawasan Industri
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jababeka I Cikarang.
Kualitas Pelayanan (Nurtania & Sadad, 2. Analisis dengan Metode Important
2013) menyatakan bahwa terdapat 4 Performance Analysis (IPA)
variabel yang masuk di kuadran A , Untuk mengetahui persepsi pengguna
yaitu variabel sarana, prasarana, guru, angkutan karyawan terhadap pelayanan
dan karyawan dan semua variabel angkutan karyawan di Kawasan Industri
berpengaruh terhadap kualitas layanan. Jababeka I Cikarang yang hasilnya
diplot dalam sebuah diagram kartesius.
3. METODOLOGI 3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mendapatkan hasil yang Untuk mengetahui pengaruh variabel
diinginkan, maka perlu sebuah acuan dalam hasil IPA terhadap kinerja pelayanan
pelaksanaan penelitian yang biasa disebut angkutan karyawan serta mendapatkan
sebagai metodologi penelitian. persamaan regresi linier berganda.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data adalah: 4.1 Kondisi Eksisting Kinerja
1. Survai Inventarisasi Sarana dan Operasional dan Pelayanan
Prasarana Angkutan Karyawan di Kawasan
Untuk mengetahui sarana dan prasarana Industri Jababeka I Cikarang
yang ada di Kawasan industri Jababeka I Berdasarkan data yang diperoleh
Cikarang. dari Divisi Customer Service PT. Jababeka
2. Survai Statis Angkutan Karyawan Tbk. terdapat 844 perusahaaan di Kawasan
Untuk mengetahui pelayanan angkutan Industri Jababeka I Cikarang. Sedangkan
karyawan yang beroperasi di Kawasan untuk data jumlah karyawan di Kawasan
Industri Jababeka I Cikarang. Industri Jababeka I Cikarang keseluruhan
3. Kuisioner Metode IPA sebanyak 249.925 orang. Dari data tersebut
Untuk mengetahui persepsi pengguna dapat diambil kesimpulan bahwa ada 830
angkutan karyawan terhadap kinerja perusahaan yang belum memiliki angkutan
pelayanan angkutan karyawan yang ada karyawan dari totalperusahaan 844 di
di Kawasan Industri Jababeka I Kawasan Industri Jababeka I Cikarang.
Cikarang. Ada 88 angkutan karyawan yang masuk
4. Studi Pustaka melalui pintu 1, 19 angkutan karyawan.

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 123
yang masuk melalui pintu 7 dan 13  Kuadran 1 (Prioritas Utama)
angkutan karyawan yang masuk melalui dengan tingkat kepentingan tinggi
pintu 9. Jadi total angkutan karyawan yang tapi tingkat kinerjanya rendah,
beroperasi dan masuk ke Kawasan Industri berisi 10 item yang terdiri dari
Jababeka I Cikarang sebanyak 120 nomor : 4 (Kaca Film Kendaraan), 7
angkutan karyawan. (Keterampilan Mengemudikan
Kendaraan), 11 ((Peralatan
Tabel 1. Data PO yang beroperasi di KIJ I Keselamatan (APAR, pemecah
SUB
JUMLAH ARMADA
TOTAL
kaca, senter)), 12 ((Fasilitas
NO PO PINTU PINTU PINTU
9 1 7
PER Kesehatan (Kotak P3K)), 13
PO
((Informasi Tanggap Darurat
1 ANEKA JAYA 0 0 1 1
BINA (Sticker Pengaduan Keadaan
1 2 0 3
2 TRANSPORT Darurat)), 19 (Sabuk Keselamatan),
HIBA UTAMA 1 24 1 26
3 24 ((Fasilitas Pengatur Suhu
4 GMS 1 2 0 3
Ruangan (AC)), 25 ((Fasilitas
5 JM 0 0 1 1
Kebersihan (Tempat Sampah)), 26
6 PARAHYANGAN 4 20 7 31
PUTRA REGU 0 2 0 2
(Stiker Larangan Merokok), 31
7
8 RESTU 0 4 0 4
(Umur Kendaraan).
9 SJLU 6 34 9 49  Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi)
SUB TOTAL PER
13 88 19
dengan tingkat kepentingan tinggi
PINTU
dan tingkat kinerjanya tinggi, berisi
TOTAL 120 120
3 item yang terdiri dari nomor : 2
(Identitas Awak Kendaraan), 29
Dari data tersebut PO yang
((Headway (Jarak Antar
mendominasi di KIJ I adalah PO. SJLU
Kendaraan)), dan 30 (Jumlah
(Sinar Jaya Langgeng Utama) dengan
Armada Yang Beroperasi).
jumlah armada 49, urutan kedua ditempati
 Kuadran 3 (Prioritas Rendah)
oleh PO. Parahyangan dengan jumlah
dengan tingkat kepentingan rendah
armada 31, dan ketiga PO. Hiba Utama
dan tingkat kinerjanya rendah, berisi
dengan jumlah armada 26.
9 item yang terdiri dari nomor: 5
4.2 Analisa IPA ((Lampu Isyarat Tanda Bahaya
a. Berdasarkan data pada kuisioner yang (Terletak di Luar Kendaraan)), 8
telah direkapitulasi maka diperoleh ((Sikap dan Perilaku Pengemudi
rata - rata skor tingkat kepentingan tiap (Baik, Hormat dan Ramah)), dan 9
variabel adalah 3,44 dan rata – rata (Kondisi Fisik Pengemudi), 10 (Jam
skor tingkat kinerja tiap variabel Istirahat Pengemudi), 14 (Fasilitas
adalah 3,02. Pegangan Penumpang Berdiri), 15
b. Berdasarkan hasil rekapitulasi data (Pintu Keluar dan atau Masuk
kuisioner metode IPA dengan 400 Penumpang), 16 (Ban (Bukan
responden , dapat diperoleh diagram Vulkanisir)), 20 (Pintu Keluar
kartesius. Diagram ini terbagi atas Masuk Pengemudi), dan 21
empat kuadran dimana garis sumbu ((Kelistrikan untuk Audio Visual
absis dan ordinat yang membentuk yang memenuhi SNI)).
kuadran itu berasal dari nilai rata-rata  Kuadran 4 (Berlebihan) dengan
aspek maupun item dari tingkat kinerja tingkat kepentingan rendah tapi
(X) maupun tingkat kepentingan (Y). tingkat kinerjanya tinggi, berisi 9
Adapun diagram kartesiusnya seperti item yang terdiri dari nomor : 1
pada Gambar 1. (Identitas Kendaraan), 3 (Lampu
Penerangan Dalam Kendaraan), 6

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 124
(Pengetahuan Pengemudi), 17 (Rel nilai R2 adalah 0,934 untuk memperkirakan
Korden Di Jendela), 18 (Alat tingkat kinerja pelayanan angkutan
Pembatas Kecepatan), 22 ((Fasilitas karyawan :
Penyimpanan dan Pemeliharaan
Kendaraan (Pool)), 23 (Daya Y = 2,034 + 1,621X2 + 1,039X4 +
Angkut Kendaraan), 27 (Informasi 1,311X5 + 0,829 X6 + 1,046X7 +
Pelayanan Angkutan), dan 28 1,877X8 + 1,619X10
(waktu berhenti di halte)
Dimana :
 Y = kinerja pelayanan angkutan
karyawan
 X2 = Keterampilan Mengemudikan
Kendaraan
 X4 = Fasilitas Kesehatan (Kotak
P3K)
 X5 = Informasi Tanggap Darurat
(Sticker Pengaduan Keadaan Darurat)
 X6 = Sabuk Keselamatan
 X7 = Fasilitas Pengatur Suhu
Ruangan (AC)
 X8 = Fasilitas Kebersihan (Tempat
Sampah)
Gambar 1. Diagram kartesius IPA  X10 = Umur Kendaraan
Dari persamaan diatas dapat
4.3 Hasil Analisis Regresi disimpulkan bahwa terdapat 3 hal yang
Dari hasil analisis dengan metode paling berpengaruh terhadap kinerja
Importance Performance Analysis (IPA) pelayanan angkutan karyawan dilihat dari
terdapat 10 variabel yang masuk pada nilai koefisiennya yaitu yang pertama
kuadran I akan tetapi setelah dilihat dari variabel X8 (Fasilitas Kebersihan( Tong
hasil analisis korelasi antar variabel hanya Sampah)), yang kedua variabel X2
terdapat 7 variabel yang digunakan dalam (Keterampilan Mengemudikan Kendaraan),
analisis regresi linier berganda antara lain: dan yang ketiga variabel X3 (Umur
1. Keterampilan Mengemudikan Kendaraan).
Kendaraan (X2)
2. Fasilitas Kesehatan (Kotak P3K) (X4) 5. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Informasi Tanggap Darurat (Sticker 5.1 Kesimpulan
Pengaduan Keadaan Darurat) (X5) Berdasarkan hasil analisa dan
4. Sabuk Keselamatan (X6) pembahasan yang telah dilakukan maka
5. Fasilitas Pengatur Suhu Ruangan (AC) dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai
(X7) berikut :
6. Fasilitas Kebersihan (Tempat Sampah) 1. Kondisi eksisting kinerja operasional
(X8) dan pelayanan angkutan karyawan
7. Umur Kendaraan (X10) sebagai berikut:
a. Sesuai dengan kondisi eksisting
Berdasarkan hasil analisis regresi linier yang ada bahwa angkutan karyawan
berganda yang telah dilakukan dengan yang berasal dan menuju Kawasan
bantuan program statistik maka didapatkan Industri Jababeka I Cikarang
persamaan regresi linier berganda dengan melalui 2 rute yaitu jalan biasa dan
jalan tol. Total angkutan karyawan

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 125
yang beroperasi di Kawasan dengan persamaan regresi linier
Industri Jababeka I Cikarang adalah berganda :
120 armada yang melayani 14 Y = 2,034 + 1,621X2 + 1,039X4 +
perusahaan. 1,311X5 + 0,829 X6 + 1,046X7 +
b. Terdapat 9 lintasan/ rute pelayanan 1,877X8 + 1,619X10
angkutan karyawan yang beroperasi Dari persamaan tersebut dapat
di Kawasan Industri Jababeka I disimpulkan bahwa terdapat 3 variabel
Cikarang. Rute/ Lintasan ini terbagi yang paling berpengaruh terhadap
menjadi 2 lintasan ada yang melalui kinerja pelayanan angkutan karyawan
jalan seperti biasanya dan ada juga dilihat dari nilai koefisiennya yaitu yang
yang melaui jalan tol untuk menuju pertama variabel X8 (Fasilitas
ke tujuan akhir dari lintasan ini. Ada Kebersihan( Tong Sampah)), yang
3 rute yang melalui jalan biasa kedua variabel X2 (Keterampilan
bukan jalan tol yaitu rute D (Tujuan Mengemudikan Kendaraan), dan yang
Cibarusah), Rute E (Tujuan ketiga variabel X10 (Umur Kendaraan).
Cibitung, Tambun, Bekasi Timur),
dan Rute H (Tujuan Kerawang-By 5.2 Saran
Pass). Selain ketiga rute tersebut Dari hasil analisa dan kesimpulan,
angkutan karyawan beroperasi diperoleh beberapa saran bagi pemerintah
melalui jalan tol. Kabupaten Bekasi dan peneliti selanjutnya,
2. Dari hasil analisis IPA terdapat 10 yaitu sebagai berikut :
variabel Kuadran 1 (Prioritas Utama) 1. Bagi pemerintah Kabupaten Bekasi dan
dengan tingkat kepentingan tinggi tapi pengelola Kawasan Industri Jababeka I
tingkat kinerjanya rendah antara lain: 4 Cikarang perlu melaksanakan kerjasama
(Kaca Film Kendaraan), 7 untuk mengorganisir pelayanan
(Keterampilan Mengemudikan angkutan karyawan dengan melihat
Kendaraan), 11 ((Peralatan Keselamatan masukan dari pengguna jasa.
(APAR, pemecah kaca, senter)), 12 2. Bagi Kementerian Perhubungan perlu
((Fasilitas Kesehatan (Kotak P3K)), 13 disusun standar pelayanan minimal
((Informasi Tanggap Darurat (Sticker angkutan karyawan.
Pengaduan Keadaan Darurat)), 19 3. Bagi penelitian berikutnya, dapat
(Sabuk Keselamatan), 24 ((Fasilitas menggunakan kawasan industri lain
Pengatur Suhu Ruangan (AC)), 25 sebagai tempat penelitian selanjutnya.
((Fasilitas Kebersihan (Tempat
Sampah)), 26 (Stiker Larangan 6. DAFTAR PUSTAKA
Merokok), 31 (Umur Kendaraan) Idris, Z., 2009. Kajian Tingkat Kepuasan Pengguna
3. Berdasarkan hasil analisis regresi dari 10 Angkutan Umum di DIY. Dinamika Teknik
Sipil. 9 (2):189-196.
variabel prioritas penanganan hanya Kementerian Perhubungan, 2009. Undang - Undang
terdapat 7 variabel yang berpengaruh Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009.
terhadap kinerja pelayanan angkutan Kementerian Perhubungan, Jakarta.
karyawan antara lain Keterampilan Kementerian Perhubungan, 2003. Keputusan
Mengemudikan Kendaraan (X2), Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan
Dengan Kendaraan Umum. Kementerian
Fasilitas Kesehatan (Kotak P3K) (X4),
Perhubungan, Jakarta.
Informasi Tanggap Darurat (Sticker Nurtania & Sadad, A., 2013. Faktor – faktor ynang
Pengaduan Keadaan Darurat) (X5), Mempengaruhi Kualitas Pelayanan, Jurnal
Sabuk Keselamatan (X6), Fasilitas Administrasi Pembangunan. 2 (1): 93-98.
Pengatur Suhu Ruangan (AC) (X7), Supoyo, 2004. Prospek Angkutan Antar Jemput Bis
Fasilitas Kebersihan (Tempat Sampah) Karyawan Studi Kasus Kantor Pemerintah
Propinsi Jawa Tengah. Tesis Universitas
(X8), dan Umur Kendaraan (X10) Diponegoro, Semarang.

REKAYASA SIPIL / VOLUME 10, No.2 – 2016 ISSN 1978 - 5658 126

Anda mungkin juga menyukai