Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. KAI DEPARTEMEN SINYAL TELEKOMUNIKASI DAN


LISTRIK 1.15 CIKARANG | 2023
ANALISIS PERBANDINGAN ALAT PENDETEKSI KERETA
PADA JALUR PERLINTASAN KERETA API

Dosen Pembimbing : Dr. Faried Wadjdi, M.Pd.


Dosen Penguji : Massus Subekti, S.Pd., MT
Pembimbing Lapangan : Sutisna

Oleh:
Muhammad Ixsan Setiawan (1501620037)
ALUR PEMBAHASAN

PENDAHULUAN
01
PROFIL PERUSAHAAN
02
PELAKSANAAN PKL
03
PEMBAHASAN
04
PENUTUP
05
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH

01 TUJUAN PKL
MANFAAT PKL
CAPAIAN PKL
LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui minat dan bakat serta kemampuan, tidak hanya dapat diketahui dari pembelajaran seseorang di
dalam ruang kelas saja, tetapi juga dengan cara melakukan praktik langsung ke dunia kerja atau disebut juga
sebagai Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mengetahui kemampuan yang seperti apa yang dibutuhkan di dalam
sebuah perusahaan.

Penulis memiliki kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia, yang
ditempatkan di Daerah Operasional 1 Sintelis 1.1, Cikarang, dan akan membahas mengenai “analisis perbandingan
alat pendeteksi kereta pada jalur perlintasan kereta api”. Adapun alasan memilih tempat tersebut karena ingin
mengetahui tentang sistem kerja secara langsung pada Sintelis Cikarang, ingin mengetahui dunia kerja yang
sebenarnya, dan ingin mengetahui dunia persinyalan dan listrik di PT. Kereta Api Indonesia.

Berdasarkan Latar Belakang Yang Telah Dijelaskan di atas, Penulis Merupakan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro Yang Memiliki Kesempatan Untuk Melakukan Praktik Kerja Lapangan Di PT. Kereta
Api Indonesia Bagian Divisi Sintelis Dengan Memilih Pembahasan Sebagai Laporan Hasil Praktik Kerja Lapangan
Yang Berjudul “Analisis Perbandingan Alat Pendeteksi Kereta Pada Jalur Perlintasan Kereta Api”.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dapat diperoleh dari kegiatan praktik kerja lapangan di UPT
Resort Sinyal Telekomunikasi listrik 1.15 Cikarang, PT Kereta Api
Indonesia (Persero)?
2. Apa saja yang dapat dilakukan saat kegiatan praktik kerja lapangan di
UPT Resort Sinyal Telekomunikasi listrik 1.15 Cikarang, PT Kereta Api
Indonesia (Persero)?
3. Bagaimana cara mengetahui mana peralatan deteksi yang baik antara
Track Circuit dan Axle Counter?
TUJUAN PELAKSANAAN PKL

Mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga tantangan berupa kualitas,
kuantitas dan kinerja yang berasal dari dunia Pendidikan dapat dijawab dan dipenuhi.

Mahasiswa Diharapkan dapat melakukan kegiatan pekerjaan yang berkaitan dengan sinyal, telekomunikasi dan listrik seperti:
• Pengukuran tegangan pada peralatan persinyalan kereta api.
• Melakukan maintenance pada peralatan persinyalan kereta api.

Dapat mengetahui peralatan deteksi yang baik digunakan antara Track Circuit dan Axle Counter
MANFAAT PKL

Manfaat bagi mahasiswa adalah Manfaat bagi program studi Manfaat bagi instansi PT Kereta
mendapat ilmu dan pelajaran baru Pendidikan Teknik elektro, Api Indonesia adalah dapat
mengenai dunia pekerjaan, dan fakultas Teknik, Universitas menjadi bahan masukan bagi
mendapat pelajaran baru mengenai Negeri Jakarta adalah dapat instansi untuk menentukan
sistem persinyalan kereta api menjadi tolak ukur untuk kebijakan perusahaan di masa yang
mengevaluasi hasil pembelajaran akan datang berdasarkan hasil
oleh instansi tempat PKL, dan pengkajian dan analisis yang
dapat menjalin kerjasama dengan dilakukan mahasiswa selama PKL.
instansi tempat PKL.
CAPAIAN PKL

Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. Kereta Api


Indonesia bagian departemen sintelis. Penulis banyak memiliki
pengalaman baru, penulis belajar bagaimana cara merencanakan
perawatan dan perbaikan pada peralatan persinyalan kereta api agar
perjalanan kereta api tidak terjadi hambatan/terganggu. Karena
persinyalan untuk kereta api sangat berpengaruh pada perjalanan kereta
api.
PROFIL PERUSAHAAN

PT KAI (PERSERO)
02 SINTELIS 1.15 CIKARANG
SEJARAH PERUSAHAAN

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-
Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron
Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864 dimana pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta
Naamlooze Veenootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij.

Persinyalan perkeretaapian yang pertama kali digunakan di indonesia ialah sinyal tebeng, yakni berupa
piringan berwarna merah yang ditempatkan secara vertikal yang dapat diputar. Yang bertujuan untuk
pemutar arah tebeng maka menggunakan kawat tarik yang dihubungkan dengan tempat kerja pengendali
lalu lintas di stasiun. Awalnya sinyal ini menggunakan kendali kayu kemudian diganti menjadi besi.

Salah satu bidang pekerjaan yang bekerja di balik layar pelayanan KAI adalah petugas sinyal dan
telekomunikasi (Sintelis). Petugas Sintelis mempunyai tanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
perawatan peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan listrik yang perannya sangat dibutuhkan bagi
perjalanan kereta api.
VISI & MISI PERUSAHAAN

VISI :
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia

MISI :
• Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital, dan berkembang pesat untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan
• Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui investasi dalam sumber daya manusia,
infrastuktur, dan teknologi.
• Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para pemangku kepentingan, termasuk
memprakarsai dan melaksanakan pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.
Struktur Organisasi PT. KAI Bagian Sinyal
telekomunikasi listrik 1.15 Cikarang
PELAKSANAAN
PKL

03 WAKTU PELAKSANAAN
TEMPAT PELAKSANAAN
ALUR PELAKSANAAN PKL
WAKTU & TEMPAT
PELAKSANAAN

Waktu Pelaksanaan

3 bulan (1 Februari - 1 Mei 2023 )


Pukul 08.00-16.00 WIB

Tempat Pelaksanaan
Nama Perusahaan : PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Bagian : Sinyal Telekomunikasi Listrik (Sintelis)
Kantor : Sintel 1.15 Cikarang
Alamat : West, Jl. Yos Sudarso, Karangasih, Kec. .
. Cikarang Utara, Jawa Barat 17530
ALUR PELAKSANAAN
PKL

Pelaksanaan PKL
• Pengenalan Lingkungan Kerja PT KAI Bagian Sinyal
telekomunikasi dan listrik departemen Sintel 1.15 Cikarang
• Pengenalan K3 Perusahaan dalam bekerja sebagai petugas Sintel
1.15 Cikarang
• Perawatan peralatan persinyalan meliputi wesel elektrik, Sinyal
Elektrik, Axle Counter, dan Track Circuit.
• Perbaikan peralatan persinyalan meliputi wesel elektrik, Sinyal
Elektrik, Axle Counter, dan Track Circuit.
• Pengenalan alat pendeteksi kereta api yang meliputi Axle
Counter dan Track Circuit.
PEMBAHASAN

Analisis Pekerjaan

04 Landasan Teori
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit
ANALISIS PEKERJAAN

• Pertama - tama Penulis diberikan pembekalan materi sebelum melaksanakan kegiatan pekerjaan di lapangan, dimulai dari pengenalan
lingkungan kantor, pengenalan K-3, pengenalan ruang lingkup pekerjaan, pengenalan peralatan yang akan digunakan. Pada bagian
sintelis, pekerjaan yang dilakukan adalah untuk mengawas, merawat dan memperbaiki peralatan yang berkaitan dengan persinyalan.

• Terdapat 3 lokasi stasiun besar yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan perawatan dan perbaikan di Sintelis 1.15 Cikarang mulai
dari stasiun Lemahabang, Stasiun Cikarang, dan Stasiun Tambun. Diantara stasiun tambun dan stasiun Cikarang terdapat 2 Stasiun kecil
sebagai pemberhentian, yang juga ditugaskan untuk mengawasi, merawat, dan memperbaiki peralatan persinyalan,yaitu stasiun
Cibitung, dan stasiun Metland Telaga Murni.

• Selama masa PKL, Kelompok penulis dibimbing mengenai pekerjaan pekerjaan yang dilakukan di Sintelis. Banyak pelajaran yang telah
dipelajari di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik, Program Pendidikan Teknik Elektro, dapat diterapkan pada pekerjaan yang
dilakukan di PT. KAI, Departemen Sintelis. Contohnya:

a. melakukan pengukuran arus yang mengalir di rel,ketika sedang memeriksa kondisi track circuit,
b. mengukur keadaan tegangan, arus ampere ketika memeriksa kondisi wesel,
c. Melakukan pengukuran lebar rel, dan lebar lidah rel.
LANDASAN TEORI

Jalur Perlintasan Kereta Api


Jalur perlintasan kereta api adalah sebuah konstruksi yang termasuk infrastruktur perjalanan kereta api, jalur yang terdiri
dari atas rangkaian petak jalan rel, yang merupakan sebuah satu kesatuan yang terbuat dari beton, baja, maupun konstruksi
lain di suatu permukaan (di atas atau di bawah tanah) tergantung area dan arahnya, yang diperuntukan bagi lalu lintas
kereta api.

Track Circuit
Track circuit adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan kereta api dengan cara mendeteksi bakal pelanting
berupa kereta api, langsiran, lori, dan material bergerak lainnya yang berada di daerah deteksi dengan tiap section adalah
sejauh 12 Km, yang memanfaatkan aliran arus listrik melalui rel. Sirkuit ini terdiri dari sepasang rel yang dihubungkan
secara listrik dan ketika ada kereta api di atas rel, sinyal listrik akan terputus, mengindikasikan blok rel tersebut sedang
terisi.
LANDASAN TEORI

Axle Counter
Penghitung gandar (Axle Counter) adalah alat pendeteksi kereta yang dipasang di awal blok lintas dan diakhir
blocksignal dengan mengandalkan penghitungan jumlah gandar/roda yang masuk, dan keluar pada area sensor axle
counter tersebut. Sistem ini memberikan informasi penting untuk mengontrol pergerakan kereta dan memastikan
keamanan operasi rel.
TRACK CIRCUIT AXLE COUNTER
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit
Kereta api erat kaitannya dengan sebuah pola sistem operasi yang terintegrasi antara Sarana, Prasarana dan SDM perketeraapian yang turut
serta dalam pengoperasian. Tanpa salah satu diantara ketiga hal tesebut, sistem operasi tidak akan berjalan dengan baik. Demi menjamin
keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api, salah satunya adalah penggunaan alat pendeteksi keberadaan sarana kereta api yang terletak
di sepanjang jalur rel kereta.

Pada sistem konvensional, sistem pendeteksi kereta yang melewati suatu blok persinyalan masih menggunakan rangkaian sederhana yaitu
memakai relay yang berfungsi sebagai pemutus arus atau biasa dikenal sebagai alat track circuit. Selain track circuit, pendeteksian kereta juga
menggunakan axle counter. Axle counter dan track circuit digunakan untuk menghindari adanya tabrakan antar kereta. Axle counter
merupakan metode pendeteksian bakal pelanting dengan cara membandingkan antara jumlah gandar (roda kereta) yang masuk dalam bagian
pendeteksi gandar. Sistem persinyalan yang ada di kereta api sangatlah penting karena dapat mencegah adanya kereta yang mengambil rute
bertentangan.

Pemasangan alat pendeteksi kereta api bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya sarana perkeretaapian pada jalur kereta api. Alat
pendeteksi sarana perkeretaapian pada lintasan dapat melalui penggunaan track circuit atau Axle Counter.
Kelebihan dan Kekurangan Track Circuit
dan Axle Counter

Berdasarkan hasil dari Praktik Kerja Lapangan


yang telah penulis lakukan, penulis telah
menemukan data yang berkaitan mengenai Track
circuit dan Axle counter, penulis telah memiliki
perbandingan yang didapat dari buku yang
diberikan oleh pembimbing Lapangan yaitu Axle
Counter dan Track Circuit, mengenai kelebihan
dan kelemahan masing masing yaitu sebagai
berikut:
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit

track circuit memiliki kelebihan seperti melakukan pengaturan/ setting peralatan langsung di lapangan, sehingga
dapat diatur sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Waktu deteksi kereta api pada track circuit juga lebih cepat
daripada axle counter, karena memakai arus listrik. Jadi ketika ada kereta yang menduduki sirkuit track circuit,
arus langsung terputus karena kereta berada pada rel yang menggunakan track circuit, oleh karena itu track circuit
lebih sesuai untuk kereta yang sedang berkecepatan tinggi. Yang paling utama dari kegunaan track circuit ialah
karena track circuit dapat mendeteksi adanya rel yang patah. Jadi, ketika ada rel yang patah, sistem akan langsung
mendeteksi dan langsung dapat di cek oleh operator/petugas sintelis.
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit
Pada beberapa stasiun seperti stasiun tambun, dan cikarang. Sistem axle counter bekerja saat kereta mulai memasuki block
section axle counter pada jalur rel kereta api, sehingga menampilkan warna merah pada tampilan layar pada saat
memasuki rel yang menggunakan pendeteksi axle counter, axle counter mulai menghitung jumlah roda yang ada pada
rangkaian kereta api. Pada sebuah contoh kasus, suatu rangkaian kereta api dengan jumlah rangkaian 8 gerbong, dengan
tiap gerbong memiliki jumlah roda sebanyak 12 roda. Ketika melewati axle counter, lalu dihitung jumlahnya 96 roda pada
sistem axle counter. Maka ketika melewati section akhir axle counter harus terhitung oleh output axle counter sebanyak 96
roda juga.
Dengan kasus seperti itu maka sistem axle counter akan berjalan dengan normal, namun ketika roda yang masuk ke sistem
axle counter adalah sebanyak 96 roda, dan pada akhir section axle counter roda terhitung sebanyak kurang/lebih dari 96
roda, maka akan terjadi kesalahan pada tampilan layar, yaitu jalur akan tetap berwarna merah dengan arti bahwa kereta
masih berada pada blok/section tersebut. Hal ini lah yang disebut sebagai eror counting/ kesalahan hitungan gandar/roda
pada sistem axle counter sehingga mengharuskan para pekerja sintelis untuk me-reset kembali sistem penghitungan.
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit

Cara kerja track circuit melibatkan penggunaan rel sebagai bagian dari sirkuit listrik yang terkendali. Keberadaan
kereta atau kendaraan di atas rel mengganggu aliran listrik dalam sirkuit, yang dideteksi oleh perangkat elektronik
seperti relay. Informasi tentang keberadaan kereta ditampilkan melalui receiver atau dikirimkan ke pusat kendali.
Dengan demikian, track circuit memungkinkan pengawasan keberadaan dan posisi kereta di jalur rel untuk
pengendalian operasi perkeretaapian yang aman. Pada sebuah contoh kasus, terdapat 2 blok atau section jalur rel
yang terpisah, yaitu blok A dan blok B. Setiap blok memiliki peralatan track circuit. Pada kondisi normal, arus
listrik mengalir melalui sirkuit track circuit dan jalur rel tanpa hambatan, sehingga relay dalam kedua blok tidak
mendeteksi adanya perubahan arus atau tegangan karena tidak ada gangguan atau keberaadaan kereta di atas rel
(track occupancy is clear).
Analisis Perbandingan Axle counter dan
Track Circuit
Ketika suatu rangkaian kereta api memasuki blok A dan berada di atas rel, massa logam dari kereta menyebabkan
perubahan dalam sirkuit track circuit blok A. hal ini menyebabkan perubahan arus atau tegangan dalam sirkuit di blok A,
sehingga relay di blok A merespon perubahan arus atau tegangan dalam sirkuit track circuit. Lalu relay mengubah keadaan
saklar dan memberikan sinyal indikasi keberadaan kereta api kepada pusat kendali atau sistem pemantauan. Tampilan
layar akan berwarna merah ketika kereta sedang menduduki jalur/sirkuit track circuit, sehingga mengindikasikan bahwa
terjadi perubahan ketika yang pada kondisi normal tampilan jalur pada layar berwarna kuning menjadi merah.
Receiver di pusat kendali atau stasiun penerima pun menerima sinyal dari track circuit blok A. disinilah saat dimana
receiver menampilkan informasi tentang keberadaan kereta di blok A kepada operator, dan petugas sinyal telekomunikasi
dan listrik (Sintelis). Ketika blok A sedang ada kereta, sirkuit track circuit pada blok B tetap berfungsi normal tanpa
gangguan karena tidak ada kereta yang berada di atas rel blok B karena keberadaan kereta hanya mempengaruhi sirkuit
track circuit di blok A, sementara sirkuit di blok B tetap aktif dan mendeteksi keberadaan kereta di blok tersebut jika ada.
TRACK CIRCUIT AXLE COUNTER
Gangguan yang sering terjadi pada Sarana
Pendeteksi Kereta Api dan Solusinya

Gangguan yang sering terjadi pada sarana pendeteksi jenis axle counter ialah indikasi track merah pada
tampilan layar/eror counting yang disebabkan oleh perhitungan gandar yang salah. Sedangkan gangguan
yang sering terjadi pada track circuit disebabkan oleh putusnya kabel bounding antara blok rel, ketidak
stabilan tegangan di sepanjang jalur rel dan sambungan kabel bounding yang korosi.
Gangguan yang sering terjadi pada Sarana
Pendeteksi Kereta Api dan Solusinya

Gangguan-gangguan yang terjadi pada sarana pendeteksi kereta seperti axle counter dan track circuit
dapat di minimalisir dengan cara melakukan perawatan dan perbaikan. Perawatan untuk gangguan pada
axle counter seperti eror counting ialah dengan cara me reset kembali peralatan axle counter, sehingga
indikasi track merah pada tampilan layar menjadi kuning sebagai tanda normal. Sedangkan untuk
gangguan pada track circuit seperti putusnya kabel bounding, dapat dilakukan perbaikan dengan cara
mengganti kabel bonding yang lama, dengan yang baru dan mengukur tegangan rel agar stabil.
PENUTUP

KESIMPULAN
05 SARAN
KESIMPULAN
Penghitung gandar (Axle Counter) adalah alat pendeteksi kereta yang dipasang di awal blok lintas dan diakhir
block signal dengan mengandalkan penghitungan jumlah gandar/roda yang masuk, dan keluar pada area sensor
axle counter tersebut. Sedangkan track circuit adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan kereta api
dengan cara mendeteksi bakal pelanting berupa kereta api, langsiran, lori, dan material bergerak lainnya yang
berada di daerah deteksi dengan tiap section adalah sejauh 1-2 Km, yang memanfaatkan aliran arus listrik melalui
rel. Sirkuit ini terdiri dari sepasang rel yang dihubungkan secara listrik dan ketika ada kereta api di atas rel, sinyal
listrik akan terputus, yang mengindikasikan blok rel tersebut sedang terisi. axle counter dan track circuit memiliki
kelebihan dan kelemahan masing masing. Pada praktiknya, axle counter dianggap lebih handal dibanding dengan
track circuit karena pemasangan serta perawatan axle counter lebih cepat dan lebih sederhana daripada track
circuit.Axle counter juga memiliki ketahanan peralatan lebih kuat dibanding track circuit. Namun tidak menutup
kemungkinan bahwa track circuit juga dapat digunakan untuk sarana pendeteksi kereta api.
SARAN
Berdasarkan Pengalaman saya selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), ada beberapa saran yang
mungkin nantinya dapat membantu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan untuk kedepannya. Berikut adalah
beberapa saran dari saya:
• Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, sebaiknya mempersiapkan beberapa hal
penting yang dibutuhkan terlebih dahulu, seperti keterampilan berdasarkan perusahaan dan pekerjaan yang
akan dilakukan. Karena jika saat sudah melaksanakan PKL, mahasiswa belum paham pekerjaan yang akan
dilakukan, maka akan mengalami sedikit kesulitan.
• Mahasiswa juga harus selalu menjaga komunikasi, terlebih menjaga sikap yang nantinya banyak berhadapan
dengan karyawan di perusahaan yang akan dituju.
• Dalam mempersiapkan PKL juga harus dilakukan dari jauh-jauh hari untuk mencari perusahaan mana yang
mereka tuju untuk melaksanakan PKL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai