Anda di halaman 1dari 10

Makalah Seminar Kerja Praktek

PRINSIP PEMBENTUKAN JALUR KERETA API DI KAWASAN TAWANG DENGAN


SISTEM RELAY INTERLOCKING ENTRANCE-EXIT (NX)
Fakhruddin Mangkusasmito (L2F 007 028)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Seiring dengan berubahnya waktu, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa akan menuntut
untuk terpenuhi. Dahulu kebutuhan dasar bagi manusia adalah berupa sandang, pangan dan papan. Namun saat ini
kebutuhan dasar tersebut telah meluas seiring dengan kehidupan manusia yang semakin dinamis.
Salah satu kebutuhan yang mendesak bagi umat manusia saat ini adalah adanya sarana transportasi yang
aman, nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan dengan nama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada
tahun 1945 hingga saat ini berganti nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) senantiasa berkomitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana
transportasi. Untuk mendukung kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan aplikasi sistem persinyalan kontrol
yang andal. Untuk untuk menunjang hal tersebut maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan Entrance-
Exit Interlocking (NX) untuk melakukan pemantauan maupun pengontrolan terhadap perjalanan kereta api agar
senantiasa aman, lancar dan terkendali.

Kata – kata kunci : sistem kontrol, persinyalan, Entrance-Exit Interlocking (NX), kereta api.

1. PENDAHULUAN sarana transportasi. Untuk mendukung


1.1 Latar Belakang kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sistem persinyalan kontrol yang andal. Untuk
yang terjadi di era sekarang ini merupakan bukti menunjang hal tersebut maka PT KAI
nyata bahwa manusia selalu berjuang untuk mencari menggunakan Entrance-Exit Interlocking (NX)
solusi praktis dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk melakukan untuk pemantauan langsung
hidupnya yang semakin kompleks. Perkembangan terhadap perjalanan kereta api agar senantiasa
dunia yang mampu memenuhi hal tersebut kini telah aman, lancar dan terkendali.
menjadi sebuah tuntutan bagi kalangan intelektual,
khususnya elemen pendidikan tinggi untuk senantiasa 1.2 Tujuan
berusaha melahirkan sumber daya manusia yang Tujuan penulisan laporan kerja praktek
berkualitas, kompetitif, dan profesional. ini adalah :
Melihat semakin berkembangnya ilmu 1. Mengetahui sistem dan lingkungan
pengetahuan dan teknologi saat ini, tuntutan terhadap kerja system transportasi di PT. Kereta
metode pengajaran, pendidikan, dan materinya juga Api Indonesia DAOP IV Semarang.
harus ditingkatkan. Untuk itu, Universitas 2. Mengetahui perangkat-perangkat yang
Diponegoro Semarang sebagai lembaga akademis digunakan pada sistem persinyalan PT.
yang berorientasi pada riset dan teknologi, Kereta Api Indonesia DAOP IV
menetapkan kurikulum yang mampu mengakomodasi Semarang.
perkembangan yang ada. Bidang teknik elektro 3. Memberikan gambaran yang jelas
merupakan salah satu bidang yang terus mengalami tentang Entrance-Exit Interlocking
perkembangan yang begitu pesat. Jurusan Teknik (NX) yang digunakan di PT. Kereta
Elektro Universitas Diponegoro, yang merupakan Api Indonesia DAOP IV Semarang.
pendidik ahli di bidang teknik elektro, dalam hal ini 1.3 Pembatasan Masalah
selalu berusaha menciptakan kompetensi lulusan Dalam melakukan penyusunan makalah
yang diharapkan dapat menghadapi persaingan global kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi
yang dapat bermanfaat bagi kepentingan umat terarah, penulis akan membatasi kajian
manusia. mengenai masalah yang dibahas. Adapun
Salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini pembahasan yang penulis angkat adalah :
adalah adanya sarana transportasi yang aman, Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini,
nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan tahun pembahasan hanya dibatasi pada sistem
dengan nama Djawatan Kereta Api Republik persinyalan, khususnya Entrance-Exit
Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini berganti Interlocking (NX).
nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 1. Menjelaskan mengenai spesifikasi alat
PT. KAI senantiasa berkomitmen untuk selalu dan instruksi penggunaan Entrance-
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan Exit Interlocking (NX).
2. Hanya dijelaskan bagian hardware dari bagian rute, atau sinyal untuk melanjutkan
Entrance-Exit Interlocking (NX) secara dibatalkan dan ada cukup waktu untuk
umum. Tidak dibahas secara mendetail memastikan bahwa kereta dapat berhenti.
mengenai perancangan software.
2.2 Sejarah Interlocking
Interlocking rel kereta api berasal dari
Inggris, di mana banyak paten diberikan. Pada
2. SISTEM INTERLOCKING bulan Juni 1856, Yohanes Saxby menerima
paten pertama untuk switch dan sinyal
Dalam sistem persinyalan kereta api, dikenal interlocking. Pada tahun 1868, Saxby
istilah interlocking yang merupakan suatu dianugerahi paten untuk apa yang dikenal hari
susunan peralatan sinyal yang mencegah ini di Amerika Utara sebagai "pengunci kait
terjadinya tabrakan melalui pengaturan trek awal". Kait pengunci awal sangat sukses di era
seperti persimpangan atau penyeberangan. 1873an, dimana 13.000 tuas pengunci mekanik
Peralatan sinyal dan trek tersebut sering digunakan hanya di London dan North West
disebut sebagai interlocking plant. Suatu Railway sendiri.
interlocking dirancang sedemikian rupa Percobaan pertama interlocking
sehingga tidak mungkin untuk memberikan mekanik di Amerika Serikat berlangsung pada
sinyal agar kereta api berjalan kecuali rute tahun 1875 oleh JM Toucey dan William
yang akan digunakan terbukti aman. Buchanan di Spuyten Duyvil Junction di New
Interlocking sistem persinyalan KA memiliki York tepatnya di New York Center dan Hudson
fungsi dasar melakukan lock penguncian River Railroad (NYC & HRR). Pada saat itu,
terhadap satu jalur sehingga dengan Toucey adalah Pengawas Umum dan
penguncian tersebut, sistem tidak akan Buchanan sebagai Pengawas Mesin di NYC &
mengalihkan ke kunci yang lainnya. HRR. Toucey dan Buchanan membentuk
Interlocking sistem prioritas utamanya di atur perusahaan bernama Toucey and Buchanan
oleh pemrosesan sinyal digital yang akan di Interlocking Switch and Signal Company di
olah oleh PLC (Programable Logic Control) Harrisburgh, Pennsylvania pada tahun 1878.
kemudian diinformasikan secara GUI Instalasi penting pertama ialah pada
(Graphical User Interface) ke perangkat mekanisme switch dan sinyal dari Manhattan
pengendali operator. Analogi secara global : Elevated Railroad Company dan the New York
jika sudah bekerja dan membuka kunci satu Elevated Railroad Company. Dibandingkan
jalur, maka jalur tersebut hanya bisa di akses dengan desain Saxby itu, mekanisme
satu kereta api, dan dalam satu jalur tidak akan interlocking Toucey dan Buchanan dianggap
diakses beberapa kereta secara simultan. lebih rumit dan kurang canggih, sehingga tidak
2.1 Konfigurasi dan Penggunaan Sistem dipergunakan secara luas. Pada tahun 1882
Interlocking Union Switch and Signal membeli perusahaan
Sebuah interlocking minimal terdiri dari mereka.
sinyal, tetapi biasanya termasuk peralatan
tambahan seperti tombol-tombol, peralatan Sebuah interlocking hidro-pneumatik
pemindah jalur rel, atau bahkan penggerak eksperimental dipasang di Bound Brook, New
jembatan rel kereta api. Beberapa prinsip- Jersey yaitu pada sambungan rel kereta api
prinsip dasar interlocking meliputi: Philadelphia dan Reading, serta pada rel
a. Sinyal tidak dapat dioperasikan untuk kereta api Lehigh Valley pada tahun 1884.
mengizinkan kereta api bergerak Pada 1891, sudah terpasang 18 hydro-
berlawanan arah dalam waktu yang pneumatik plant, pada enam kereta api, yang
total mengoperasikan 482 tuas pengungkit.
bersamaan.
Instalasi berhasil, tapi ada kekurangan dalam
b. Switch dan peralatan lainnya di rute desain. Para penemu dari sistem hidro-
harus benar-benar diset sesuai posisi, pneumatik bergerak maju dengan menemukan
sebelum sinyal mengijinkan kereta api sistem elektro-pneumatik pada tahun 1891 dan
memasukki rute tersebut. sistem ini merupakan karya terbaik Union
Setelah rute dibuat dan kereta api diberikan Switch and Signal Company (sekarang unit
sinyal untuk melanjutkan ke rute itu, semua Ansaldo STS, yang berkantor pusat di Genoa,
switch dan peralatan lainnya di rute terkunci Italia), sistem ini pertama kali digunakam pada
dalam posisi tersebut, sampai kereta keluar dari rel kereta api di Chicago dan Utara Pasifik di
jembatan yang melintasi Sungai Chicago.
Pada 1900, 54 plant elektro-pneumatik interlocking, Bed berikut digunakan untuk electro –
mengendalikan total 1.864 tuas interlocking, mechanical interlocking.
digunakan pada 13 rel kereta api di daerah Amerika
Utara dan sistem jenis ini akan tetap salah satu dari
dua sistem yang layak bersaing di masa depan,
meskipun memang memiliki kelemahan dari segi
perawatan.

“All-electric Interlocking" menjadi populer


pada Mei 1900, dengan dimulainya apa yang menjadi
General Railway Signal Company (sekarang unit
Gambar 1 Locking Bed
Alstom, berkantor pusat di Levallois-Perret, dekat
Paris). Instalasi pertama dari “All-electric
3.3 Relay Interlocking
Interlocking" berada di Eau Claire, Wisconsin pada
Interlockings dilakukan secara full
Chicago, St Paul, Minneapolis dan Omaha Kereta
Api di 1901. Dan pada 1913, sistem jenis ini telah elektrik (kadang-kadang disebut sebagai "all-
diinstal pada 83 rel kereta api di 35 negara bagian electric") terdiri dari sirkuit kompleks yang
Amerika Serikat dan Provinsi Kanada, di 440 plant tersusun atas relay - relay dalam suatu
interlocking menggunakan 21.370 pengungkit. pengaturan logika relay yang memastikan state
atau posisi masing-masing sinyal peralatan.
3. JENIS – JENIS SISTEM INTERLOCKING
Saat peralatan dioperasikan, perubahan posisi
3.1 Mechanical Interlocking mengakibatkan beberapa sirkuit terbuka
Pada peralatan mechanical interlocking, dibuat sehingga mengunci keluar peralatan lain yang
locking bed, yang terdiri dari palang baja membentuk berlawanan dengan posisi baru tersebut.
jaringan. Tuas yang mngoperasikan switch, pemindah Demikian pula, sirkuit lain ditutup ketika
rel, sinyal atau peralatan lainnya dhubungkan ke peralatan yang dikontrol menjadi aman untuk
palang yang bergerak dalam satu arah. Palang
beroperasi. Peralatan yang digunakan untuk
dibangun sehingga, jika fungsi yang dikendalikan
oleh suatu tuas mengganggu fungsi yang sinyal kereta api cenderung menjadi mahal
dikendalikan oleh tuas lain, suatu proses mekanik karena sifat khusus dan desain keamanan.
sudah diatur sedemikianrupa hingga terjadi Interlocking yang dioperasikan secara
penguncian antara persilangan dua palang tersebut, elektrik dapat dioperasikan secara lokal atau
yang pada gilirannya mencegah gerakan tuas yang jarak jauh dengan penggunaan tuas mekanik
bertentangan itu dilakukan. besar pada sistem sebelumnya digantikan oleh
Pada peralatan mekanis murni, tuas tombol, switch atau push toggles pada panel
mengoperasikan perangkat lapangan, seperti sinyal, atau video interface. Interlocking semacam ini
secara langsung melalui batang mekanis atau dapat dirancang untuk beroperasi tanpa
sambungan kawat. Tuas dibuat setinggi bahu agar operator manusia. Pengaturan ini disebut
memberikan keuntungan mekanis untuk operator. interlocking otomatis, dan jenis kereta api yang
Mechanical interlocking pertama digunakan pada digunakan ialah yang mampu mengeset rute
tahun 1843 di Inggris. sendiri secara otomatis, selama tidak ada
gerakan yang bertentangan saat kereta sedang
3.2 Electro – Mechanical Interlocking bergerak.
Electro-Mechanical Interlocking juga
menggunakan penguncian mekanik untuk 3.4 Entrance-Exit Interlocking (NX)
memastikan urutan yang tepat dari tuas, tapi tuas Sistem interlocking yang digunakan
yang digunakan jauh lebih kecil diabnding pada pada PT KAI DAOP IV SEMARANG ialah
mechanical interlocking, karena mereka tidak secara
Entrance-Exit Interlocking (NX) tepatnya jenis
langsung mengontrol perangkat lapangan. Jika tuas
bebas untuk bergerak berdasarkan locking bed, MIS 801 yang termasuk jenis relay
kontaktor pada tuas memicu switch dan sinyal yang interlocking, tujuan dari perancangan sistem
dioperasikan secara elektrik atau elektro-pneumatik. NX ini antara lain :
Sebelum tuas kontrol dapat berpindah ke posisi yang  Menyederhanakan pengarahan rute
akan menggerakkan pengungkit lainnya, sinyal harus kereta api
sudah diterima dari perangkat lapangan yang telah
 Mempercepat pengoperasian sistem
benar-benar pindah ke posisi yang diminta. Locking
 Meminimalisir kemungkinan error yang
terjadi selama pembuatan rute kereta api

Entrance-Exit Interlocking (NX) adalah nama


merek asli dari kontrol berbasis relay lalu lintas
generasi pertama centralized traffic control (CTC)
sistem yang diperkenalkan pada tahun 1936 di Eropa
oleh General Railway Signal Company (GRS).
Munculnya perkembangan teknologi interlocking Gambar 2 Meja layout panel pembentuk
yang berbasis listrik memungkinkan untuk jalur
pengaturan rute otomatis. Sistem NX memungkinkan Kereta
Meja layout di atas terdiri dari tombol push
operator untuk membentuk jalur kereta dengan
button yang terhubung dengan rele yang
melihat diagram alur perlintasa kereta kemudian berada pada relay site dan led indikator
menekan sebuah tombol di jalur masuk dan tombol yang menandakan keadaan dari lintasan/rel
lain di jalur keluar kereta yang diinginkan, dan di kawasan Stasiun Tawang, apakah
kemudian logic circuit menangani semua tindakan terdapat kereta atau tidak.
yang diperlukan memerintahkan relay untuk  Ruang rele (Relay Site)
mengatur sinyal dan membuang switch dalam urutan Merupakan tempat dimana rele-rele
dirangkai dan disusun sedemikian rupa
yang tepat seperti yang diperlukan untuk
disesuaikan dengan keadaan dari suatu
menyediakan rute yang valid. stasiun di mana dia berada. Rele-rele ini
Instalasi NX pertama tahun 1937 di disusun dan ditempatkan di dalam rak-rak
Brunswick, Inggris.Instalasi AS pertama di New rele, di mana 1 rak rele dapat menampung
York Central Railroad (NYCRR) di Girard Junction, sebanyak 168 rele. Semua perintah dari
Ohio pada tahun 1937. Instalasi lain NYCRR berada control site semua masuk di dalm relay
di jalur utama antara Utica, New York dan Rochester, site untuk langsung diolah dengan logic
relay yang telah dibentuk, untuk kemudian
New York, dan ini segera. diikuti oleh tiga instalasi akan dikirim ke track stie. Tegangan kerja
di New York City Transit System di tahun 1948. dari unit rele yaitu 12V, 24V, 60V DC dan
Entrance-Exit Interlocking (NX) juga merupakan 220V AC, beragam di sesuaikan dengan
salah satu alat sistem kendali yang digunakan di PT kegunaannya.
Kereta Api Indonesia DAOP IV Semarang,
khususnya di Stasiun Tawang.

3.4.1 Bagian Penyusun dari NX


Sistem Entrance-Exit Interlocking (NX)
disusun dari 3 bagian, yaitu ruang kendali
(Control Site), ruang rele (Relay Site), lapangan
(Track Site)
 Ruang kendali (Control Site)
Pada bagian ini, NX terdiri dari komponen- Gambar 3 Relay room
komponen kendali dan interface yang  Lapangan (Track Site)
berkaitan langsung dengan manusia. Komponen interlocking yang ada pada
Contohnya adalah meja pelayanan sistem bagian ini berupa sensor dan aktuator.
kendali yang digunakan untuk membentuk Sensor yang digunakan bertujuan untuk
jalur kereta yang akan dilewatkan. mendeteksi keberadaan dan keutuhan dari
kereta yang melewati kawasan Stasiun
Tawang. Sedangkan aktuatornya berupa
lampu sinyal dan wesel (pemindah jalur
rel). Berikut penjelasan mengenai
penjelasan komponen di atas:
1. Wesel
Merupakan aktuator yang digunakan untuk
menggeser posisi rel dalam suatu
persimpangan. Rel yang ada akan digerakan yang ditempatkan pada ustu tempat
dengan daitarik atau didorong, gerakan translasi tertentu dan memberikan isyarat dengan
ini didapat gerakan rotasi motor AC yang arti tertentu untuk mengatur dan
dihubungkan dengan beberapa jenis gear. mengontrol pengoperasian kereta api.
Berikut ini adalah gambar perbuhan kedudukan Berikut adalah macam-macam sinyal:
rel pada suatu persimpangan hasil dari kerja 1. Main signal (sinyal utama)
wesel. Pada beberapa wesel di indonesia yang - Home signal (sinyal masuk)
bertipe mekanik, biasanya dikopel dengan sinyal - Contraflow home signal
untuk mempermudah dan menyederhanakan (sinyal sepur salah di sinyal
pengubahan tuas interlocking. berangkat)
- Starting signal (sinyal
berangkat)
- Block signal (sinyal blok)
- Shunting signal (sinyal
langsir)
2. Subsidary signal (sinyal
pendukung)
- Distant signal (sinyal muka)
- Conterflaw distant signal
Gambar 4 Perubahan kedudukan rel (sinyal sepur salah di sinyal
muka)
- Preceding signal (sinyal
pendukung)
- Repeating signal (sinyal
ulang)
3. Appendant signal (sinyal bantu)
- Emergency signal (sinyal
darurat)
- Route directing signal (sinyal
petunjuk arah)
- Speed limit indicating signal
(sinyal pembatas kecepatan)
Gambar 5 Pemasangan wesel pada rel - Contraflow direction
indicating signal (sinyal
a petunjuk sepur salah)
4. Special signal (sinyal khusus)

Gambar 6 a. Boks wesel


b. Bagian dalam wesel box

2. Sinyal
Secara definisi peralatan persinyalan adalah
Gambar 7 Macam-macam sinyal
seperangkat fasilitas yang berfungsi untuk
memberikan isyarat kepada pengendara kereta
(masinis) berupa bentuk, warna atau cahaya,
3. Sensor kereta kereta yang lewat di atasnya.
Jenis jenis alat deteksi kereta api adalah sebagai Penghitungan ini bertujuan untuk
berikut: pendeteksian gerbong kerata yang
- Trek sirkit, merupakan sensor yang bekerja lewat. Sehingga sensor ini dapat
berdasarkan terhubungsingkatnya kedua rel memperakurat pendeteksian kereta.
oleh roda dan gandar kereta. Biasanya sensor yang digunakan
berupa proximity sensor

a b
Gambar 8 Rangkaian sensor trek sirkit Gambar 10 a. senor gandar
b. counter box sensor gandar

3.4.2 Unit Relay pada NX MIS 801


MIS 801 adalah sistem persinyalan
yang menggunakan modul. Sistem
persinyalan ini dapat digunakan pada
implementasi dengan bermacam bentuk
situasi dan operasi.
Unit rele pada MI801 menurut fungsinya
dapat dibagi menjadi 3 jenis unit rele:
- Unit rele bersama ( Common
Relay Unit): untuk perintisan
terpusat dan juga berfungsi sebgai
pengecek (unit perintis, unit
pembentuk jalan otomatis).
- Beberapa unit yang dihubungkan
oleh kabel lintasan (spoor cable)
untuk menyetelan, pengontrolan
dan pembebasan jalan (sirkit
geografis)
- Beberapa unit untuk pengontrol
dan berfungsi sebagai pengecek
Gambar 9 Pemasangan Track circuit sinyal-sinyaldan wesel-wesel.
Unsur-unsur trek, seperti : wesel, sinyal
Prinsip kerja dari sensor ini adalah pada salah dan sirkit sepur menggunakan unit jenis
satu ujung rel di dalam area trek sirkit khusus.
dihubungkan ke catu daya listrik 60V DC, dan Unit-unit ini tersdiri dari sirkit yang
ujunga lainnya dihubungkan ke relay. Pda digunakan untuk mengontrol masing-
kondisi normal tanpa kereta api di area track masing unsur trek tersebut.
circuit, arus DC yang disupply dari catu daya Beberapa jenis unit rele tersebut terdiri
listrik akan mengalir melalui rail dan pada lebih dari satu bagian dengan tugas yang
akhirnya menggerakkan rele. Pada saat kereta api sama.
berada di dalam area track circuit/ roda kereta
menginjak rel, akan terjadi hubung singkat di
track curcuit sehingga rele akan jatuh /drop. Jika Dengan demikian, maka unit rele pada
rele jatuh, itu berarti track circuit tersebut MIS 801 dapat dibagi:
terdapat kereta api, dan di meja pelayanan track a.Unit bersama:
circuit tersebut led akan menyala merah. - Unit perintis (A):
Unit perintis terdiri dari peralatan yang
- Axle counter/ penghitung gandar. Sensor ini digunakan untuk pengecekan tombol
akan bekerja menghitung jumlah gandar tekan, pelayanan wesesecara manual,
urutan pelayanan wesel-wesel pada waktu perintah untuk mencari penjaga samping
pembentukan jalan, pelayanan tanda perintah yang diberikan oleh suatu wesel,
masuk, pembentukan jalan, pembebasan jalan pendeteksian wesel, pembentukan jalan
secara manual, pendeteksi dan indikator wesel, untuk kereta apai atau langsiran dan
sinyal dan berbagai fungsi tombol tekan. luncuran, pengecekan jalan, pendeteksian
- Unit pembetuk jalan otomatik (SB) : kosongnya sepur dan pembebasan jalan
Tersiri dari peralatan yang diperlukan untuk oleh suatu kereta api.
pembentukan jalan tertentu yang telah diprogram - Unit sirkit sepur (GA) :
sebelumnya oleh kereta api yang datang secara Unit ini menyelenggarakan pengecekan
otomatik. bagian jalan yang berdiri sendiri (tidak
tergabung dengan perislanga, wesel atau
b. Unit lintasan (spoor unit): sinyal).
- Unit sinyal (ZR) :
Dapat berupa sebagai asal dan/atau tujuan pada c.Unit pengontrol pendeteksi dan
jalan yang dibentuk untuk kereta api atau pengecek:
langsiran. - Unit pengontrol wesel (WA) :
Unit ini terdiri dari suku bagian-suku bagian Unit ini terdiri dari suku bagian yang
yang digunakan untuk mengontrol suatu jalan digunakan untuk menjalankan dan
utnuk kereta api atau langsiran di emplasemen, mengecek motor wesel. Untuk ini dapat
misalnya sinyal berangkat. juga digunaan untuk melayani alat
- Unit sinyal masuk (ZRE) : perintang atau wesel yang tergabung.
Unit ini disebagai asal bagi jalan masuk ke - Unit pengontrol sinyal utama (HS)
emplasemen dan sebagai tujuan bagi jalan keluar :
dari emplasemen. Unit rele terdiri dari suku Unit ini digunakan untuk mengontrol sirkit
bagian yang digunakan untuk mengontrol sinyal lampu sinyal dan mengecek kawat pijar dia
masuk bersangkutan (termasuk sinyal langsir, lampu sinyal pada suatu sinyal utama,
bila ada). Unit ini merupakan tempat peralihan termasuk penghubung kawat pijar (filamen
antara sirkit penguncian adan sistem blok. switching), bila diperlukan.
- Unit sinyal untuk dua sinyal (ZRI) : - Unit pengontrol semboyan
Unit ini berfungsi sebagai unit ZR, tetapi tambahan pada sinyal utama
digunakan untk mengontrol dua sinyal yang (HSZ) :
terletak saling berhadap-hadaopan dan berlaku Unit ini mengontrol, mengecek dan
untuk sepur yang sama. mendeteksi semboyan tambahan pada
sinyal utama, termasuk penghubung kawat
- Unit sinyal langsir (R) : pijar (filamen switching) bila diperlukan.
Unit ini merupakan asal dan/atau tujuan jalan - Unit pengontrol sinyal langsir
untuk langsidan dan terdiri dari suku bagian (RS) :
pengontrol satu sinyal langsir (bentuk pendek). Unit ini digunakan untuk mengontrol sirkit
- Unit sinyal langsir untuk dua sinyal lampu sinyal langsir dan mengecek
langsir (R1) : semboyan yang diberikan termasuk
Unit ini berfungsi sebagai unit R, tetapi penghubung kawat pijar, bila diperlukan.
digunakan utnuk mengontrol dua sinyal langsir
yang terletak saling berhadapan dan berlaku Unit lintasan dihubungkan dengan kabel
untuk sepur yang sama. lintasan yang ber urat 20 buah. Kabel
- Unit sinyal langsir akhir (RE) : lintasan ini merupakan jenis kabel plug-in
Unit ini merupakan asal dan tujuan jalan untuk yang mencerminkan susunan sepur di
lengsiran pada lintasan buntu. Unit ini terdiri dari emplasemen yang bersangkutan.
suku bagian untuk mengontrol siyal langsir yang Persyaratan khusus yang diperlukan oleh
terletak pada akhir pada suatu sepur atau sepur suatu stasiun atau wesel dan sinyal dapat
simpang. dipenuhi dengan jalan memprogram plug
- Unit sepur luncur (DE): yang terletak di belakang unit rele yang
Unit ini terdiri dari suku bagian yang diperlukan bersangkutan.
untuk penyelenggaraan luncuran. Unit perintis dihubungkan kepada unit
- Unit wesel (WF) : lintasan dan unit pengontrol dengan
Terdiri dari sirkit-sirkit untuk: perintah menggunakan kabel penghubung cincin
penyetelan wesel pada pembentukan jalan, yang berurat 20 buah. Kabel ini
perintah penyetelan wesel secara manual, menghubungkan beberapa unit tertentu
dalam hubungan paralel dan beberapa unit Unit-unit tersebut dipasang pada suatu
lainnya dalam hubungan seri. frame yang berkode sama.
Melalui hubungan cincin paralel unit perintis Setiap frame rak rele dapat memuat 11
mentransfer pengotrolan sinyal kepada unit buah unit dari peti 2 tingkat.
lintasan dan unit pengontrol. Penghubung cincin
seri digunakan pada unit-unit tertentu dan 4. PEMBENTUKAN JALAN KERETA
mentransfer informasi ke unit perintis untuk API DENGAN SISTEM ENTRANCE-
diolah pada unit tersebut. EXIT INTERLOCKING (NX) DI DAOP
Untuk hubungan dari unit-unit ke meja pelayanan IV SEMARANG
dan peralatan indikator demikian juga ke istalasi
luar dan perlatan peralihan (interface) lainnya Pada lintasan perintis pembentukan
digunakan kabel yang telah dibakukan. jalan (lintasan FA), pertama-tama harus
Bekerjanya sirkit MIS 801 didasarkan pada ditetapkan apakah jalan tersebut dapat
prinsip “fail-safe”. Teknik ini mempunyai sifat dibentuk atau tidak. Demikian juga perlu
dapt dipercaya yang tinggi. Untuk semua sirkit
diadakan pengecekan terhadap setiap jalan
yang penting dalam teknik MIS 801 digunakan
rele sinyal K50 buatan siemens. Rele K50 yang menyilang terhadap jalan yang
diperlengkapi penggerak kontak yang kokoh dan dibentuk yang dapat menyebabkan
kontak yang dapat membersihkan sendiri (UIC tabrakan, apakah sedang terpakai ataukah
Codex 736 tipe C). tidak. Kemudian dilakukan langkah- langkah
Sifat-sifat tersebut digunakan pada : rele biasa, sebagai berikut :
rele magnetic stick, rele berpenyangga dan rele 1. Pengecekan Kegiatan Pada Lintasan -
untuk arus kuat. FA
Semua unit merupakan unit jenis plug-in yang Bila suatu jalan akan dibentuk, maka
dapat dipasang tersusun dari atas ke bawah disyaratkan bahwa pada jalan tersebut harus
secara menegak. Peti unit yang digunakan tidak terdapat satu weselpun yang sedang
adalah: tersekat atau terkancing dalam kedudukan
- Peti 2 tingkat yang dapat memuat 24 yang bertentangan dengan yang diperlukan.
buah rele K50 Pada semua unit jalan (unit sinyal utama,
- Peti 3 tingkat yang dapat memuat 36 unit sinyal langsir dan unit sinyal masuk)
buah rele K50 diadakan pengecekan apakah perintah
pembentukan jalan yang dilakukan
sebelumnya telah selesai ataukah belum
Bila lintasan telah dilalui, unit perintis
mengetahui bahwa tombol tekan ditempat asal
dan tujuan telah ditekan. Dengan jalan
demikian, maka unit perintis menyimpulkan
bahwa semua unit yang terletak pada jalan
yang dibentuk, demikian juga pada rel luncur
telah menyimpan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan perintah pembentukan
jalan.
Selajutnya perintah pembentukan jalan
yang disimpan akan menyebabkan terjadinya
penyetelan wesel –wesel , demikian juga
perintisan penjaga samping dan penyekatan
Gambar 11 Contoh salah satu rak rele wesel – wesel. Kemudian di dalam masing –
masing unit jalan, lintasan pengecek dan
Pengawatan dan pengujian negatif bekerjanya lintasan pengontrol akan bekerja.
unit tersebut demikian juga pengujian kekuatan 2. Perintisan Jalan
isolasinya sebesar 2KV telah diuji oleh pabrik Untuk penyetelan jalan untuk kereta api,
yang membuat. tombol jalan untuk kereta api ditempat asal dan
Pasak kode yang terletak dibelakang unit tujuan jalan harus ditekan. Segera setelah
menjamin tidak akan tertukarnya suatu unit pengecekan pelayanan dua tombol tekan telah
dengan bemacam-macam unit lainnya pada selesai dilakukan oleh unit perintis (rele FGA
waktu pemasangan pada rak rele. menarik), menyebabkan lintasan – FA
ditempat asal berjalan melalui penghubung – cincin 6. Penguncian Jalan Dan Pengontrolan
FA. Jalan (Lintasan – FU dan DU)
3. Penyimpanan Perintah Pembentukan Sekarang arus mengalir melalui lintasan –
Jalan FU dari uniot rel luncur ke unit jalan di tempat
Sekarang pada meja pelayanan indicator tujuan dan dari sini melalui lintasan – FU
seluruh jalan menjadi menyala kuning dengan kembali ke unit jalan di tempat asal sihingga
demikian secara visual memberitahukan kepada rele FU menarik. Rele ini mengontrol secara
operator bahwa jalan yang dikehendaki telah terus menerus semua persyaratan yang
terbentuk. Operator sekarang sudah boleh diperlukan pada lintasan Fu dan DU.
melepaskan kedua tombol tekan yang bersangkutan. Menariknya rele FU merupakan persyaratan
Unit perintis kembali kedalam kedudukan biasanya kedua yang diperlukan untuk merubah
lagi (rele FA 1, FA 3 dan FG 4 jatuh dan rele FTP semboyan sinyal sehingga menunjukkan
menarik) dan kemudian telah siap kembali untuk semboyan “aman”.
melakukan tugas lainnya. 7. Pengecekkan Jalan Untuk Kereta Api
4. Penguncian Dan Penyetelan Wesel Yang (Lintasan – ZP)
Terletak Pada Jalan Yang Dibentuk Lintasan – ZP mengecek bahwa semua
Setiap wesel yang terletak pada jalan dan rel perintah pembentukan jalan untuk kereta api
luncur yang dibentuk harus disekat untuk (ZSS, ZA, WZA) telah bekerja dengan baik di
menghindari dari pelayanan wesel yang tidak seluruh jalan yang dibentuk. Lintasan ini
dikehendaki. Rele penyekat wesel WV bekerja, mendapat sumber arus dari unit jalan di tempat
segera setelah wesel yang bersangkutan mencapai tujuan melalui kontak FSZ dan ZA. Disamping
kedudukan yang dikehendaki dan pengontrolan pengecekan perintah pembentukan jalan untuk
terhadap wesel telah dilakukan. Dengan telah kereta api juga diadakan pengecekan semua
bekerjanya re;e WV berarti telah dilakukan sirkit penjaga samping dalam semua unit wesel
pengecekan terhadap persesuaian antara perintah antara tempat asal sampai tempat tujuan.
pembentukan jalan dan kedudukan wesel yang Segera setelah lintasan – ZP telah dialaui, rele
sebenarnya. Bergantung kepada kedudukan wesel, ZPS di dalam unit jalan ditempat asal akan
menariknya rele WV akan menyebabkan menariknya menarik melalui kontak ZSS. Menariknya rele
rele WFU+ atau WFU- yang secara terus menerus ZPS merupakan persyaratan ketiga yang
mengecek penyekatan dan pengontrolan wesel yang diperlukan untuk merubah semboyan sinyal
sedang berlangsung. Hal ini berarti bahwa dengan sehingga menunjukan semboyan “aman”.
menariknya rele WFU+ atau WFU- menunjukkan Pengubahan semboyan sinyal dalam unit sinyal
bahwa wesel yang bersangkutan telah tersekat dalam yang bersangkutan dimungkinkan segera
kedudukan sebagaimana yang dikehendaki oleh jalan setelah rele FPS FU dan ZPS menarik.
yang sedang dibentuk. Kontak rele WFU merupakan 8. Pemilihan Semboyan Sinyal (Lintasan
bagian dari penghubung lintasa setiap unit yang – SW)
bersangkutan. Tugas kintak tersebut untuk Untuk keperluan pemilihan semboyan
meneruskan lintasan dari suatu wesel ke wesel yang sinyal tersedia empat lintasan. Litasan-lintasan
berikutnya. tersebut dapat deprogram dan dapat digunakan
5. Pengecekan Jalan (Lintasan - FP) untuk mengontrol semboyan sinyal yang
Lintasan ini mengerjakan rele jurusan dalam bergantung kepada jang yang dibentuk atau
unit wesel (WF). Rele jurusan diperlukan untuk
pembebasan jalan yang dilakukan oleh kereta api dapat pula bergantung kepada jurusan yang
sendiri atau untuk pembatalan tujuan jalan. Lintasan akan dilalui. Semboyan sinyal yang
– FP mendapat sumber arus dari arah yang bergantung kepada jalan yang dibentuk, maka
berlawanan dengan arah jalan yang dibentuk, malalui pengontrolan semboyan sinyal tersebut
kontak FSZ di dalam unit jalan yang di tempat dikaitkan dengan kedudukan wesel, konstruksi
tujuan. Di dalam unit wesel (WF) dan wesel yang wesel, panjang rel luncur dan lain sebagainya.
dilalui dari muak, rele WR 1 jatuh. Sedang untuk
wesel yang dilalui dari belakang, rele WR2 yang 4. KESIMPULAN
jatuh. WR 1 dab WR 2, melanjutkan hubungan Dari uraian di atas dapat ditarik
lintasan – FP sempai di unit jalan ditempat asal rele beberapa kesimpulan sebagai berikut :
FPS menarik melalui kontak FSS yang terletak dalam 1. Dengan menggunakan sistem NX,
unit tersebut. Menariknya rele FPS merupakan operator dapat membangun jalur
persyaratan pertama yang diperlukan untuk merubah perlintasan kereta hanya dengan
semboyan sinyal utama sehingga menunjukkan menekan stidaknya dua tombol saja.
“aman”. 2. Secara umum NX tersusun atas 3 bagian:
a. Ruang kendali (Control Site) BIODATA
b. Ruang rele (Relay Site) Fakhruddin Mangkusasmito
c. Lapangan (Track Site) (L2F007028). Lahir di Kudus,
3. Meja layout panel merupakan interface NX 20 Agustus 1989. Penulis telah
yang digunakan untuk pembentukan jalur menempuh pendidikan di SDN
kereta yang terdiri dari: Pendrikan Utara 03, SMPN 3
a. Tombol tekan jalan Semarang, SMAN 3 Semarang
b. Tombol tekan wesel dan sekarang tercatat sebagai
c. Tombol kelompok Mahasiswa Teknik Elektro
4. Aktuator dalam NX berupa: UNDIP, Angkatan 2007, Konsentrasi Kontrol..
a. Wesel, berfungsi untuk menggeser
kedudukan rel dalam suatu persimpangan
b. Sinyal, yang berfungsi untuk memberikan Menyetujui
penanda kepada pengendara kereta Dosen Pembimbing
mengenai keadaan dan posisi kereta.
5. Sensor kereta yang dipakai Stasiun Tawang
antara lain:
a. Track circuit (trek sirkit), yang berfungsi
untuk mendeteksi keberadaan kereta
b. Axle counter (sensor gardan), sensor yang Iwan Setiawan, S.T., M.T.
berfungsi untuk mendeteksi jumlah gerbong NIP. 197309262000121001
atau panjang kereta yang diwakili oleh
jumlah gardan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] ---, Sistem Manual, Perumka. 1989. Perumka
Telecommunications System Manual Volume
1. LSE Technology Pty.Limted.
[2] ---, Train Dispatch System, Perumka. 1898.
Miscellaneous Equipment Manual.
VARIOUS.
[3] ---, VHF BASE STATION Equipment,
Perumka. 1898. VHF Base Station SR2000
Technical Manual. Radiolab.
[4] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. Telecommunication System
Manual Volume 2. LSE Technology Pty.
Limited.
[5] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. Microwave Digital Radio
Relay Equipment. LSE Technology Pty.
Limited.
[6] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. NA 100 Series Radio
Equipment. LSE Technology Pty. Limited.
[7] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. PCM Multiplex Equipment.
LSE Technology Pty. Limited.
[8] ---, Buku Manual Perangkat VFT Sistem
WT-1000D, 1989. LEN.
[9] ---, STE-Buku-M-01. 2011. PT Kereta Api
Indonesia (Persero).
[10] ---,www.kereta-api.co.id Juni 2011.

Anda mungkin juga menyukai