Anda di halaman 1dari 17

1.

Perkembangan Operasi Kereta Api di Indonesia

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai pada 17 Juni 1864. Saat


itu, dilakukan pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden di
Desa Kemijen. Pembuatan jalur kereta api pertama itu dilakukan oleh Gubernur
Jendral Hindia Belanda Mr. LAJ Baron Sloet van de Beele. Indonesia adalah negara
kedua di Asia yang punya jaringan kereta api tertua. Kereta api di Indonesia pertama
kali beroperasi untuk umum pada Sabtu, 10 Agustus 1867. Rute perjalanan ini adalah
Desa Kemijen di Semarang Timur dan Desa Tanggungharjo di Kabupaten Grobogan,
Jawa Tengah, melalui Stasiun Samarang dan Stasiun Tanggung. Panjang lintasan rel
ini adalah 27 kilometer.

Pada tahun 1925, teknologi kereta api listrik pertama kali masuk di Indonesia. Kereta
api ini menggunakan lokomotif listrik dan pertama kali beroperasi di wilayah
Jabodetabek. Jaringan rel kereta api ini sudah dibangun dua tahun sebelumnya,
tepatnya pada tahun 1923. Awalnya, kereta listrik pertama dijuluki “si Bon-Bon” atau
“Djokotop”. Pengoperasian kereta listrik di Jakarta salah satu awal mula sistem
transportasi massal modern di Asia. Lalu pada tahun 1953, lokomotif uap beralih
menjadi lokomotif diesel. Sejak saat itu, kerta api mulai berkembang dengan pesat
baik maupun di seluruh dunia. Saat ini, kereta api sudah mengalami banyak
kemajuan. Baik dari teknologi sampai pada sistemnya, seperti pemesanan tiket yang
bisa dilakukan online.

Perkembangan transportasi di Ibukota Jakarta menjadi lebih semarak dengan hadirnya


Kereta Rel Listrik (KRL), Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
Kehadiran ketiga moda transportasi ini diharapkan mampu mengatasi kemacetan
yang menjadi bagian dari rutinitas masyarakat Jakarta. KRL, MRT dan LRT dapat
dikatakan generasi terbaru layanan berbasis kereta yang sudah ada di Jakarta sejak
1925. Transportasi kereta api di Indonesia umumnya dan Jakarta khususnya memiliki
sejarah yang cukup panjang. Berkembangnya kapitalisme pada abad ke-19 di Belanda
turut berpengaruh terhadap tanah jajahannya. Kehadiran kereta api di Indonesia

1
secara umum atas desakan kaum industri dan kapitalis yang berada di parlemen
Belanda, sehingga mendorng diterapkannya politik liberal dengan dikeluarkannya
Undang-undang Agraria dan Undang-undang gula tahun 1870. Dengan demikian
kereta api hadir untuk mendukung aktifitas dan kelancaran serta pengangkutan hasil
produksi perkebunan. Selain itu juga transportasi kereta hadir untuk memenuhi tujuan
ekspor barang ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Kehadiran kereta terus mengalami evolusi
fungsi dari sekedar menjadi kendaraan angkutan menjadi moda transportasi
penumpang. Melihat perkembangan kereta api di Jakarta, Pemerintah Hindia Belanda
akhirnya memilih kereta api sebagai angkutan jalan raya karena dinilai lebih cepat
dan efektif jika dibandingkan angkutan jenis lain. Untuk keperluan ini, Pemerintah
Hindia Belanda memutuskan untuk membangun jalur kereta api antara Buitenzorg
hingga Batavia pada 1869 - 1873. Pekerjaan pembangunan jalur kereta api
dipercayakan kepada perusahaan swasta Nederlansche-indische spoorweg
Maatschappl (NISM). Penetapan perusahaan swasta tersebut untuk membangun jalur
kereta api Bogor – Jakarta karena dinilai berhasil dalam membangun jalur kereta api
Semarang Timur (kemijen) – Tanggungharjo Grobogan pada tahun 1864 – 1867.
Nurhayati menjelaskan, kereta api sudah ada di Indonesia sejak tahun 1867. Sejarah
perkeretaapian Indonesia tidak terlepas dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia
dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam perkembangannya, kereta api
Indonesia sudah melalui empat masa, yaitu masa penjajahan Belanda, masa pejajahan
Jepang, masa setelah kemerdekaan, dan masa modern (Nurhayati, 2014) Tanpa
disadari, kereta api berperan sejak masa perjuangan hingga hari ini. Meskipun
demikian banyak masyarakat umum belum mengetahui sejarah perkereta apian di
Indonesia umumnya dan DKI Jakarta Khususnya sehingga dipandang perlu untuk
melakukan penelitian tentang perkembangan perkeretaapian di DKI jakarta sebagai
bagian dari warisan bangsa (Nurhayati, 2014).

2
1.1. GAPEKA

Grafik perjalanan kereta api (gapeka) digunakan untuk mewakili pergerakan kereta


api beserta waktu terhadap posisi masing-masing alat transportasi. Operasi pada jalur
kereta api secara grafis ditampilkan dan direncanakan menggunakan gapeka.
Dokumen terkait seperti teleks kereta luar biasa (KLB), warta maklumat (wam), dan
maklumat kereta api (malka) umumnya diturunkan dari gapeka. Aplikasi gapeka
tertua yang diketahui telah dibuat pada tahun 1840-an di Compagnie des chemins de
fer du Nord, Perancis. Léon Lalanne menyusun penemuan ini bersama Jules Petiet.

Gapeka telah digunakan di banyak perusahaan kereta api dalam hal


menentukan jadwal, kapasitas lintas, dan optimalisasi sarana-prasarana
perkeretaapian, baik dalam rangka berhenti untuk naik/turun penumpang atau
bongkar-muat barang di stasiun kereta api, maupun berhenti karena bersilang atau
disusul. Karena biasanya jarak ditetapkan dan waktunya bervariasi, bentuk gapeka
biasanya dibuat menggunakan koordinat Kartesius dengan sumbu Y (vertikal) adalah
waktu dan tempat (jarak) sebagai sumbu X (horizontal). Di Swiss, Austria,
dan Indonesia, gapeka juga digunakan dengan sumbu kilometer lintas dan waktu
dibalik (yakni, sumbu X sebagai waktu tempuh dan sumbu Y adalah jarak tempuh
kilometer stasiun). Perjalanan kereta api digambarkan sebagai garis grafik, kadang-
kadang garis dapat diwarnai menurut kategori kereta, jumlah kereta, dan
hari perjalanan.

Gapeka tersedia dalam bentuk cetak atau elektronik. Dalam gapeka, pemberhentian
dan persilangan-persusulan kereta dapat dilihat secara sekilas. Aplikasi operasional
dari representasi grafis dari rangkaian kereta api ini juga digunakan dalam
pemantauan operasi waktu nyata, yaitu dengan mempertimbangkan gangguan dan
keterlambatan dan mengambil tindakan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan secara
manual maupun melalui sistem komputer.

3
1.2. Peran Stasiun Kereta Api dalam Peluang Pengembangan Bisnis
1. Transit
Stasiun kereta api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan
dan pemberhentian kereta api untuk melayani kegiatan naik turun penumpang,
bongkar muat barang, dan keperluan operasi kereta api seperti kesempatan untuk
bersilangan dan bersusulan demi kenyamanan dan keamanan operasi kereta api. Hal
ini senada dengan UndangUndang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007
2. Pergantian
Moda Stasiun kereta api sebagai prasarana untuk tempat pergantian moda transportasi
dari kereta api ke moda lainnya dan sebaliknya. Pergantian moda akan membentuk
node atau simpul kawasan dan memberi aliran aktivitas yang dinamis bagi kawasan.
3. Generator
Kawasan Secara lebih luas stasiun kereta api sebagai titik awal pergerakan
penumpang dan barang dapat menjadi katalis bagi aktivitas perekonomian, sosial, dan
budaya kawasan. Katalis ini berkembang lebih luas dan berkelanjutan menjadi
generator pergerakan bagi kawasan sekitarnya. Pentingnya peran stasiun membuka
peluang bisnis bagi kawasan sekitarnya. Secara spasial zona peluang pengambangan
bisnis dibagi ke dalam empat zona, yaitu dalam zona stasiun (A), zona emplasemen
(B), zona walkable area sejauh radius ± 500m dari stasiun (C), dan zona kawasan (D).

Bentuk peluang pengembangan bisnis di stasiun dan sekitarnya adalah bentuk


peluang bisnis dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada sehingga mampu
menimbulkan aktivitas bisnis komersil berupa:
1. Peluang bisnis memanfaatkan “waktu tunggu” di dalam stasiun.
2. Peluang bisnis memanfaatkan “waktu tunggu” pergantian moda.
3. Peluang bisnis pada koridor kawasan.
4. Peluang bisnis pada tujuan perjalanan.
Kesesuaian zona dan peluang pengambangan bisnis di stasiun dan kawasan dan
produk bisnis yang bisa dikembangkan berdasarkan potensi yang ada.

4
2. Perkembangan Operasi Kereta Api di Kanada

Canadian National Railway Company (bahasa Prancis: Chemins de Fer Nationaux du


Canada) adalah perusahaan perkeretaapian Kanada yang berkantor pusat
di Montreal, Quebec dengan wilayah pelayanan Kanada hingga Midwest dan Selatan
Amerika Serikat. CN adalah perusahaan publik dengan pegawai mencapai 22 ribu
dan kapitalisasi pasar hingga 32 miliar dolar Kanada pada tahun 2011. Pada awalnya,
CN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh kerajaan Inggris hingga perusahaan itu
diprivatisasi tahun 1995. Bill Gates menjadi pemilik saham terbesar pada tahun 2011.

CN memiliki jalur rel terpanjang di Kanada dan pendapatan tertinggi di antara


perusahaan perkereta apian Kanada. Panjang relnya menyentuh kedua sisi benua
Amerika dari Nova Scotia hingga British Columbia.

5
CN kini memiliki 20,400 mil rute (33 km) rel di delapan provinsi di Kanada. Hanya
dua provinsi yang tidak terlayani, yaitu Newfoundland & Labrador dan Prince
Edward Island) Selain itu, CN juga memiliki rel sepanjang 70-mil (113 km)
dari Northwest Territories hingga Hay River di dekat Great Slave Lake.

Gambar 2.1 Operasi Kereta Api di Kanada

3. Perkembangan Operasi Kereta Api di New Zealand

Perjalanan kereta di Selandia Baru adalah olahraga dalam relaksasi. Alasan utama
memilih perjalanan kereta adalah pemandangan spektakuler yang tidak dapat Anda
nikmati dari jalan raya.Bentangan alam Selandia Baru yang menantang menuntut
prestasi menakjubkan dari para ahli teknik perkeretaapian zaman dulu. Walaupun
jaringan kereta kami tidak luas, berkat keterampilan dan kegigihan mereka, tersedia
perjalanan yang memikat. Perjalanan kereta kami yang menakjubkan bepergian
melewati taman nasional terpencil, menyeberangi bentangan alam gunung berapi,
melalui lembah sungai yang berjalin, jalan di alpine dan di sepanjang hamparan
pesisir pantai dengan gunung-gunung menjulang di satu sisi dan Samudra Pasifik di
sisi lain.
Kiwirail Scenic Journeys. Di North Island (Pulau Utara), Northern Explorer
menghubungkan Wellington dengan Auckland. Perjalanan 12 jam yang
menakjubkan, menembus jantung gunung berapi North Island (Pulau Utara) dengan
daya tarik utama Tongariro National Park dan Raurimu Spiral yang terkenal, sebuah
sajian mengagumkan akan teknik perkeretaapian.
Semua kereta Northern Explorer memiliki jendela lebar untuk menikmati panorama

6
bentangan alam yang memukau. Di bagian belakang kereta, sebuah kereta observasi
dilengkapi dengan tempat duduk bergaya santai dikelilingi oleh kaca di ketiga
sisinya. Juga terdapat area pengamatan terbuka dan gerbong makan untuk membeli
makanan, minuman dan kudapan.

Gambar 3.1. Operasi Kereta Api di New Zealand

The Northern Explorer di South Island (Pulau Selatan), Kiwirail menjalankan dua
jalan kereta yang memesona.Di antara Picton dengan Christchurch Anda dapat
melihat Pesisir Pasifik. Pemandangannya luar biasa, dengan Kaikoura Ranges
menjulang curam di satu sisi dan ombak Samudra Pasifik menyapu pesisir pantai
berbatu di sisi lainnya. Anjing laut dan penguin sering terlihat di atas bebatuan.
Jika Anda memiliki tiket kereta terusan, singgahlah di kota Kaikoura untuk safari
mengamati paus. Tahap selanjutnya dari perjalanan ini yaitu melintasi Canterbury
Plains, tempat sungai-sungai berjalin memotong petak-petak bentangan alam
hortikultura dan pertanian. Secara total, Coastal Pacific membawa Anda melewati 22
terowongan dan menyeberangi 175 jembatan.

Rute kereta pemberani South Island (Pulau Selatan) lainnya adalah TranzAlpine.
Perjalanan kereta wisata fantastis di atas TranzAlpine – salah satu kereta terbesar di
dunia – melintasi Southern Alps yang menghubungkan kota Christchurch ke
Greymouth yang bersejarah, kota sungai di West Coast yang terjal. Daya tarik utama
di antaranya adalah jembatan layang Staircase setinggi 73 meter, Taman Arthur’s
Pass National Park dan terowongan Otira. TranzAlpine menempuh jarak 223,8

7
kilometer dalam waktu empat setengah jam. Terdapat 19 terowongan dan empat
jembatan layang. Sebuah gerbong terbuka membuat Anda berada dekat dengan udara
alpine dan pemandangan menakjubkan.

Tinggal di kereta atau naik-turun. Masing-masing perjalanan kereta Kiwirail Scenic


Journey yang berkesan dapat ditempuh dalam satu perjalanan sehari. Atau, dengan
Scenic Rail Pass multi-hari, Anda dapat naik-turun dan menjelajahi tempat-tempat
menarik di sepanjang jalan. Tiket terusan ini juga merupakan cara nyaman untuk
menggabungkan beberapa perjalanan kereta Selandia Baru yang hebat menjadi
penjelajahan kereta sekali seumur hidup. Perjalanan kereta Selandia Baru lainnya
Pengalaman naik kereta lainnya tergantung pada hasrat dan dedikasi penggemarnya.
Di Southland ada Kingston Flyer, di Dunedin ada Taieri Gorge Railway dan
Auckland adalah tempat pemberangkatan perjalanan kereta uap butik yang memesona
ke seluruh negeri. Walaupun perjalanan kereta Selandia Baru memiliki ciri khas
masing-masing, semuanya menawarkan keramahtamahan hangat dan penjelasan
piawai sementara mengantarkan Anda dengan kenyamanan melintasi negara paling
muda di muka bumi ini.

3.1. Peran Stasiun Kereta Api dalam Peluang Pengembangan Bisnis


Pada saat bepergian ke luar negeri atau antar negara bagian, mahasiswa dapat
menghemat uang pada perjalanan; senantiasa pastikan meminta keterangan pada agen
perjalanan pada saat pemesanan. STA travel  mengkhususkan diri dalam menawarkan
penerbangan dan liburan lebih murah bagi mahasiswa.
Mungkin juga dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan ISIC card agar
memenuhi syarat untuk mendapat penghematan dari beberapa biro perjalanan dan
toko-toko lainnya di Selandia Baru.
a. Perjalanan dalam Kota di Selandia Baru
Apabila mengunjungi sebuah kota hanya untuk sehari atau dua hari Anda dapat
membeli tiket satu hari, yang biasanya termasuk seluruh bentuk angkutan dan
menghemat uang pada tarif perseorangan.

8
b. Perjalanan dalam Kota di Auckland
Auckland memiliki jaringan bus, kereta api, dan kapal feri yang efisien dan
terjangkau untuk mengantar Anda berkeliling dalam kota maupun di pinggiran
kotanya.  Bus-bus Link dan Stagecoach beroperasi setiap 10 menit keliling
kota. Apabila melakukan beberapa perjalanan sepanjang hari maka Auckland Day
Pass biasanya adalah pilihan termurah dan ini akan mencakup bus dan feri dalam
kota. Dapat juga menghemat uang dengan membeli karcis 10 kali perjalanan naik
semua bus, kereta api dan feri. Perencana perjalanan pada situs Maxx akan membantu
untuk memutuskan bentuk angkutan dan tiket yang tepat.

4. Perkembangan Operasi Kereta Api di Singapura

Mass Rapid Transit atau MRT Singapura adalah sebuah sistem angkutan cepat yang


menjadi tulang punggung sistem kereta api di Singapura dan membentang ke
seluruh negara kota ini. Bagian pertama dari MRT ini, antara Stasiun Yio Chu
Kang dan Stasiun Toa Payoh, dibuka pada tahun 1987 dan menjadi sistem angkutan
cepat tertua kedua di Asia Tenggara, setelah Sistem LRT Manila. Jaringan ini
berkembang cepat sebagai hasil realisasi cita-cita Singapura yang ingin
mengembangkan jaringan kereta lengkap sebagai tulang punggung utama sistem
angkutan umum di Singapura dengan komuter harian rata-rata 2.755 juta jiwa pada
tahun 2013, hampir 77% dari 3.601 juta penumpang jaringan bus pada waktu yang
sama.

Gambar 4.1. Operasi Kereta Api di Singapura

9
MRT memiliki 113 stasiun (1 di antaranya tidak beroperasi) dengan jalur sepanjang
152,9 kilometer dan beroperasi pada sepur standar. Jalur rel ini dibangun oleh Land
Transport Authority, sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang memberi
konsesi operasi kepada perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS Transit.
Operator-operator ini juga mengelola layanan bus dan taksi, sehingga menjamin
adanya integrasi penuh layanan angkutan umum. MRT ini dilengkapi oleh
sistem Light Rail Transit (LRT) regional yang menghubungkan stasiun MRT
dengan perumahan umum HDB.[4] Layanan ini beroperasi mulai pukul 5.30 pagi dan
berakhir sebelum pukul 1.00 pagi setiap hari dengan frekuensi tiga sampai delapan
menit, dan layanan ini diperpanjang selama hari-hari libur Singapura.

Asal muasal dari MRT Singapura adalah dari ramalan perencanaan kota pada
tahun 1967 di mana pada tahun 1992 diperlukan sistem transportasi kota di atas rel.

Diawali sebuah debat, akhirnya perdana menteri Singapura Lee Kuan


Yew menyimpulkan bahwa sistem transportasi hanya menggunakan bus tidak akan
mencukupi karena akan memerlukan jalur jalan dengan keterbatasan lahan di negara
tersebut.

Biaya konstruksi awal MRT sebesar 5 miliar dolar Singapura adalah biaya termahal


yang pernah dikeluarkan untuk sebuah proyek pada waktu itu, yang dimulai pada 22
Oktober 1983 di Jalan Shan. Jaringan MRT dibangun bertahap di mana Jalur Utara
Selatan diutamakan karena melewati daerah pusat kota yang sangat memerlukan
transportasi publik. Mass Rapid Transit Corporation (MRTC), selanjutnya diganti
menjadi SMRT Corporation didirikan pada 14 Oktober 1983 untuk mengelola
otoritas MRT. Pada 7 November 1987, bagian pertama dari Jalur Utara Selatan mulai
beroperasi yang terdiri dari lima stasiun dengan jarak enam kilometer. Limabelas
stasiun lagi kemudian dibuka dan MRT Singapura resmi dibuka pada 12
Maret 1988 oleh Lee Kuan Yew, sebagai Perdana Menteri Singapura waktu itu.
Sebanyak 21 stasiun ditambahkan dalam jaringan; pembukaan Stasiun Boon Lay
pada Jalur Timur Barat 6 Juli 1990 menandai selesainya jaringan dua tahun lebih
awal dari jadwal.

10
MRT Singapura kemudian bertahap berkembang. Termasuk S$1.2 miliar
pengembangan Jalur Utara Selatan melalui Woodlands melengkapi pada 10
Februari 1996. Konsep untuk mendekatkan jalur rel ke perumahan menghadirkan
sistem LRT Singapura. Jalur LRT terhubung ke jalur MRT. Pada 6
November 1999 jalur LRT pertama di Bukit Panjang mulai
beroperasi. Pada 2002 stasiun bandar udara Changi dan stasiun Expo ditambahkan
pada jalur MRT. Jalur Timur Laut, yang dioperasikan oleh SBS Transit dibuka
pada 20 Juni 2003 sebagai jalur rel otomatis penuh pertama di dunia. 15
Januari 2006 setelah diskusi dengan masyarakat, stasiun Buangkok dibuka. Jalur
pengembangan Boon Lay, meliputi stasiun Pioneer dan Joo Koon mulai membuka
layanan pada 28 Februari 2009. Selanjutnya pada 28 Mei 2009 bagian pertama
dari Jalur Lingkar (Circle Line) dari stasiun Marymount ke Bartley dibuka.
Selanjutnya 9 stasiun dari stasiun Tai Seng ke Dhoby Ghaut dibuka pada 17
April 2010. Tahap 1 dari Jalur Pusat Kota dibuka 22 Desember 2013 dan dibuka oleh
Perdana Menteri Lee Hsien Loong

4.1. Peran Stasiun Kereta Api dalam Peluang Pengembangan Bisnis

Stasiun terbagi menjadi 2 kawasan, berbayar dan tidak berbayar, di mana operator


hanya menarik tarif melalui pintu yang disebut access control gates. Pintu-pintu ini
terhubung dengan jaringan komputer, dapat membaca dan memperbarui data tiket
elektronik, seperti stasiun awal dan stasiun akhir, serta lamanya tiap
perjalanan. Mesin tiket menjual tiket untuk satu perjalanan atau sebagai tempat
penumpang menambah saldo kartu mereka. Tiket satu perjalanan berwarna hijau,
hanya berlaku pada hari pembelian, dan hanya berlaku kira-kira 30 menit. Tiket yang
dapat digunakan berulang membutuhkan saldo minimum.

Semua tarifnya terintegrasi oleh TransitLink, para komuter hanya perlu membayar 1
kali dan melewati 2 pintu (pintu masuk dan keluar) untuk 1 perjalanan, bahkan untuk
transfer ke jalur yang dioperasikan perusahaan berbeda.

11
a. Tarif

Karena operator kereta diatur pemerintah, tarif di sistem MRT disesuaikan


sampai level balik-modal terkecil. Operator akan menarik tarif dengan menjual
tiket elektronik, harga dihitung berdasarkan jarak antara stasiun awal dan
stasiun akhir. Harga ini akan meningkat tiap beberapa stasiun untuk tiket satu
perjalanan. Untuk tiket langganan, tarif akan dihitung makin naik berdasarkan
jarak kira-kira antar stasiun., tidak seperti sistem bawah tanah lainnya yang
menggunakan zona tarif seperti London Underground.

Meskipun dioperasikan swasta, struktur tarif diatur oleh Public Transport


Council (PTC), di mana operator meminta jika diinginkan perubahan tarif. Tarif
dijaga sehingga harganya tak beda jauh dengan tarif bus, sehingga menarik
minat para komuter untuk memakainya dan mengurangi ketergantungan pada
bus. Kenaikan tarif belakangan ini telah menimbulkan keresahan publik. Ada
juga ekspresi ketidaksetujuan terhadap tarif yang lebih tinggi pada Jalur Timur
Laut milik SBS Transit.

b. Tiket

Sistem tiket MRT menggunakan kartu pintar nirkontak EZ-Link dan NETS


FlashPay yang berbasis Symphony for e-Payment (SeP) untuk transportasi
publik dari sistem Singapore Standard for Contactless ePurse Application
(CEPAS). Sistem ini memperbolehkan sampai 4 penerbit kartu di
pasaran. Kartu EZ-Link diperkenalkan tanggal 13 April 2002 sebagai pengganti
TransitLink farecard, sedangkan kompetitornya NETS FlashPay diperkenalkan
9 Oktober 2009.

Kartu EZ-Link atau NETS FlashPay dapat dibeli di Kantor Tiket TransitLink
manapun atau di Pusat Pelayanan Penumpang (Passenger Service Centre).
Kartu CEPAS ini dapat digunakan untuk membayar tarif bus, MRT, dan LRT.
Kartu CEPAS juga dapat digunakan sebagai pembayaran barang dan jasa di
beberapa toko, Electronic Road Pricing, dan parkir elektronik. Tambahan saldo

12
dapat dibeli di General Ticketing Machine (GTM), Add Value Machine,
TransitLink Ticket Office, Passenger Service Centre, Stasiun AXS, ATM
DBS/POSB/OCBC/UOB, online via card reader, atau di beberapa toko.

Untuk turis, tersedia juga kartu pintar nirkontak Singapore Tourist Pass. Kartu


ini bisa dibeli di Kantor Tiket TransitLink dan Singapore Visitors Centre.

5. Perkembangan Operasi Kereta Api di Filipina

Pada tanggal 25 Juni 1875, di bawah dekrit yang diterbitkan oleh Raja Alfonso


XII dari Spanyol, Inspektur Pekerjaan Umum Kepulauan Filipina diminta untuk
memberikan rencana sistem kereta api di Luzon. Rencana ini, yang diberikan lima
bulan kemudian oleh Don Eduardo Lopez Navarro, berjudul Memoria Sobre el Plan
General de Ferrocarriles en la Isla de Luzón,, dan segera disetujui. Konsesi untuk
pembangunan jalur kereta api dari Manila ke Dagupan diberikan ke Don Edmundo
Sykes dari Ferrocarril de Manila–Dagupan (Kereta api Manila-Dagupan), kemudian
menjadi Manila Railway Company, Ltd. pada tanggal 1 Juni 1887.

Gambar 3.1. Operasi Kereta Api di New Zealand

Jalur Ferrocarril de Manila–Dagupan, yang mencakup sebagian besar dari Jalur


Utama Utara saat ini, mulai dibangun pada tanggal 31 Juli 1887 dengan peletakan
batu pertama di stasiun kereta Tutuban, dan jalur sepanjang 195-kilometer (121 mi)
ini dibuka pada tanggal 24 November 1892. Perluasan jaringan kereta api tidak
berlanjut sampai masa kolonial Amerika, ketika pada tanggal 8 Desember
1902 Komisi Filipina mengesahkan undang-undang pembangunan jalur kereta api
yang kemudian menjadi bagian Jalur Utama Selatan. Pada tahun 1916, Perusahaan

13
Kereta api Manila New Jersey (MRR) telah membangun jalur sepanjang 792,5
kilometer (492,4 mi). Undang-undang tambahan disahkan pada tahun 1909 yang
mengesahkan pembangunan kereta api lebih lanjut dan penggunaan obligasi
pemerintah untuk membiayainya, dan pada tahun 1916, 792,5 kilometer (492,4 mi)
jalur telah dibangun oleh perusahaan. Pada tahun 1920-an, selain dari Jalur Utama
Utara dan Selatan, jalur lain yang bercabang dari dua jalur utama ini dibangun, seperti
jalur menuju Rosales dan San Quintin, Pangasinan; San Jose dan Cabanatuan, Nueva
Ecija; Dau, Carmen, Floridablanca dan Arayat, semua di provinsi Pampanga, serta di
dalam Pangkalan Udara Clark (sebelumnya Fort Stotsenburg), kemudian pangkalan
udara aktif Angkatan Udara Amerika Serikat, di antara kota-kota saat ini di Angeles
dan Mabalacat, Antipolo, Taytay, dan Montalban, jalur taji ke Nielsen Field di tempat
yang sekarang disebut Ayala Avenue di Makati Financial District dari Stasiun Culi
Culi (sekarang Pasay Road), semuanya di provinsi Rizal; Kota Cavite dan Pangkalan
Udara Sangley Point di dekatnya serta Noveleta dan Naic, keduanya di provinsi
Cavite; Canlubang, Santa Cruz dan Pagsanjan semuanya di provinsi Laguna; Kota
Batangas dan Bauan keduanya di provinsi Batangas, serta garis yang menghubungkan
Kota San Pablo di Laguna ke Luta (kemudian Malvar) di provinsi Batangas (ini
dulunya merupakan bagian dari Jalur Utama Selatan sampai jalur cut-off pendek yang
menghubungkan Los Banos di jalur Santa-Cruz / Pangsanjan ke San Pablo dibuka);
Port Ragay di provinsi Camarines Sur; dan juga sampai Tabaco dari Legaspi, Albay,
semua di daerah Bicol.

Mirip dengan jalur kereta api lain pada saat itu, Perusahaan Kereta Api Manila
mengalami kesulitan keuangan selama Perang Dunia I, dan pada 4 Februari 1916,
Majelis Filipina mengeluarkan Undang-Undang No. 2574, memberi wewenang
kepada Gubernur Jenderal untuk bernegosiasi untuk nasionalisasi aset-aset MRR,
menjadi perusahaan negara semua-Filipina pada bulan Januari 1917. Karena
nasionalisasi, pemerintah Filipina membayar ₱8 juta kepada pemilik perusahaan dan
mengasumsikan ₱53.9 juta dalam hutang yang terhutang oleh perusahaan.

14
Kereta Api Nasional Filipina (Philippine National Railways, bahasa
Filipino: Pambansang Daambakal ng Pilipinas), atau PNR, adalah
sebuah BUMN kereta api di Filipina, mengoperasikan satu jalur rel di Luzon. Pada
tahun 2016, perusahaan ini mengoperasikan layanan kereta api komuter di Metro
Manila dan layanan lokal antara Sipocot, Kota Naga dan Kota Legazpi di Wilayah
Bicol.

PNR mulai beroperasi pada 24 November 1892 sebagai Ferrocarril de Manila-


Dagupan, selama periode kolonial Spanyol, dan kemudian menjadi Perusahaan
Kereta Api Manila (MRR) selama masa kolonial Amerika. Kemudian kembali
berubah nama menjadi Kereta Api Nasional Filipina pada tanggal 20 Juni 1946
berdasarkan Undang-Undang Republik Nomor 4156. PNR adalah sebuah badan
dibawah Departemen Transportasi.

PNR dulu pernah mengoperasikan rute lebih dari 1.100 km (684 mi) dari La
Union hingga Bicol. Namun, pengabaian terus-menerus mengurangi efisiensi kereta
dan jalur PNR. Masalah terus-menerus dengan pemukim ilegal pada tahun 1990-an
menyumbang penurunan kinerja PNR. Pada tahun 2006, angin
Topan Milenyo dan Reming menyebabkan kerusakan parah pada jaringan rel, yang
mengakibatkan pemutusan pelayanan Manila-Bicol.

Pada tahun 2007 pemerintah Filipina memulai proyek rehabilitasi yang bertujuan
untuk memindahkan pemukim ilegal dari hak jalur PNR, merevitalisasi layanan
komuter di Metro Manila, dan mengembalikan rute Manila-Bicol serta bagian Utara
Luzon. Pada bulan Juli 2009, PNR meluncurkan identitas baru perusahaan dan
meresmikan armada baru.

Layanan Bicol jarak jauh dibuka kembali pada bulan Juni 2011, namun ditutup lagi
pada bulan Oktober 2012, hanya menyisakan layanan lokal antara Naga dan
Sipocot. Layanan lokal antara Naga dan Legazpi dibuka kembali pada Oktober 2015.

15
5.1. Peran Stasiun Kereta Api dalam Peluang Pengembangan Bisnis

Emiten grup WIKA, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menyasar kontrak baru
di negara Filipina dalam pengembangan jalur kereta apinya. Potensi nilai kontrak
barunya mencapai Rp600 miliar. Direktur Utama Wijaya Karya Beton Kuntjara
menjelaskan tengah bekerja sama membangun jalur kereta api di Filipina. Seiring
dengan pergantian Presiden baru, proyek tersebut akan berjalan setelah Presiden
Romualdez Marcos Jr yang baru terpilih mulai bekerja pasca safari ke negara-negara
tetangga. Termasuk, setelah pergantian menteri transportasi di negara tersebut efektif.

Proyek yang mungkin dikerjakan ada tiga jenis yakni pengerjaan jalan layang untuk
kereta api atau elevated, jalur terowongan seperti yang dikerjakan di MRT Jakarta,
dan pengerjaan bantalan beton yang telah dilakukan.
"Kontraktornya Jepang, di bawah JICA, sudah ada MRT di sana jalurnya, perwakilan
Filipina sudah ke sini lihat pabrik kami, cukup yakin kami bisa. Potensi kontrak
untuk WTON, bisa Rp500--Rp600 miliar, secara total," penjelasan dalam media
gathering, Rabu (7/9/2022). WIKA Beton turut terlibat dalam proyek pembangunan
luar negeri yakni Proyek Rel Kereta Api milik Philippines National Railways (PNR)
dengan menyediakan jasa manajemen proyek dengan mengirimkan SDM yang ahli di
bidang beton perkeretaapian (selling expertise) ke Filipina.
Proyek ini didapatkan bersama aliansi strategis berbentuk konsorsium dengan 2
rekanan lokal di Filipina dengan nilai kontrak konsorsium sebesar Rp257 miliar yang
semakin menambah deretan portofolio proyek luar negeri. Proyek tersebut baru
mencakup bantalan beton yang dikerjakan. Di luar negeri, WTON telah mengerjakan
sejumlah proyek di berbagai negara seperti Timor Leste dan Australia. "Di industri
beton kami cukup dikenal banyak relasi kami, Jepang kenal di MRT, dibawa ke
Filipina. Kami ini spesialis, yang kami bawa ke sana expertise kami bukan general
contractor yang semua bisa, keahilian kami di teknologi beton," katanya.
Direktur Wijaya Karya Beton Rija Judaswara menerangkan tahun ini telah

16
membentuk unit operasi yang memegang khusus proyek luar negeri. "Memang tahun
ini sasarannya masih FIlipina, tahun depan di Asean ataupun di area wilayah lain. Hal
utama dari perolehan pasar luar negeri mengaitkan citra perusahaan kami WTON
labelnya sudah diakui di luar negeri," katanya. Begitu memperoleh citra perusahaan
yang baik, WTON dapat dengan mudah masuk ke pasar negara lain di Asean.
Adapun, hingga Agustus 2022 anak usaha BUMN itu telah mendapatkan kontrak
baru mencapai Rp4,1 triliun. Target hingga akhir tahun mencapai Rp7 triliun.
"Kontrak baru saat ini Rp4,1 triliun sangat naik dibandingkan dengan Agustus tahun
lalu, on track target perusahaan tahun ini, tahun in rencanakan lebih dari Rp7 triliun.
Kami optimistis di akhir tahun bisa capai target tahun ini," paparnya. Target mengejar
sisa jumlah kontrak baru tersebut di antaranya pengerjaan jalan layang kereta api di
Medan, ada beberapa PLTU di Sumatera Selatan, tol Trans Jawa seperti Semarang-
Demak, Solo-Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai